Sabtu, 10 November 2012

Bambang Oh Bambang

Lepas maghrib saya sampai di rumah. Selesai memberikan les privat untuk Nicho. Sholat kemudian istirahat sebentar membuka materi UTS untuk esok hari. Tapi hasilnya malah ngantuk.
He, besok adalah UTS mata kuliah filsafat pendidikan. Mata kuliah yang diampu oleh profesor perempuan yang saya idolakan, meskipun terkadang ketika beliau mengajar di kelas, tak ada yang benar-benar bermakna apa yang disampaikannya. Ya, mungkin karena ada rasa tertekan. Dan ini tidak hanya saya yang mengalami. Bahkan semua mahasiswa akan dipusingkan dengan maa kuliah yang berhubungan dengan filsafat, ditambah dosennya yang ehm......
Tapi bukan itu maksud saya memposting tulisan ini, tapi cerita saya yang satu ini.
Selesai memberikan Sekolah Malam untuk kelas enam, tiba-tiba ada keponakan datang. Bambang namanya. Katanya dia ada PR. Dengan senang hati kulihat lah buku miliknya. DAM! Yang kulihat pertama kali adalah lingkaran peyok besar sekali berwarna merah lengkap dengan emotion orang bersedih.
MasyaAllah, hati ini rasanya begitu pedih. Selama ini saya mencerdaskan anak orang meskipun tanpa bayaran dan kini aku melihat kenyataan bahwa saudara terdekat saya sangat butuh bantuan saya. Kemana saja saya selama ini?
Meskipun saya bukan ahli agama, tapi saya pernah mendengar sebuah hadist yang intinya adalah beramallah untuk orang sekitarmu terlebih dahulu baru yang jauh. Tapi apa yang sudah saya lakukan?
Mari koreksi diri sendiri. Lihat terdekat Anda, baru menengok keluar. Mungkin para pembaca juga mengalami apa yang saya alami? Atau mungkin pembaca sudah sangat paham betul dengan bunyi hadist itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar