Minggu, 17 November 2013

Ibu Menengokku

Malam ini terjaga, masih kepikiran tentang proposal skripsiku. Ya, tepat setengah satu. Mencoba berkali-kali memecamkan mata lagi tapi tak bisa. Otak-atik gadget yang tidur bersamaku dan berharap mata pedas agar kembali tidur, tetap saja.

Ah, aku putuskan untuk bangun dan meninggalkan kasur hangatku. Aku mencuci muka dan kembali ke kamar mencari kacamata minusku. Ku hidupkan netbook dan berjibaku dengan proposal skripsiku.

Ada suara langkah dari kamar bapak dan ibu. Beliau ke kamar mandi, setelahnya, membuka tirai kamarku dan menongolkan kepalanya ke dalam kamar.
"Jam dua buk." jawabku.

Entah kenapa rasanya seperti ada suntikan semangat untuk memperjuangkan proposal skripsiku ini setelah ibu muncul dibalik tirai kamarku. Keinginan untuk sekali-kali membahagiakan ibu dengan target wisuda setelah kuliah 3,5 tahun.

Ya Allah, aku tak bisa sholat malam, semoga, semoga, sekalipun rasanya terlalu berat dan harus merelakan banyak hal, semoga terkabul. Aku sempatkan berdoa lewat tulisan ini agar banyak yang mengaminkan keinginanku. Aamiin.

Terimakasih

Sabtu, 16 November 2013

Aku Terlalu Teoritis

"Nanti bilang sama Mbak nuning, minta tolong mbak..." kata ibu ketika aku hendak ke rumah Mbak Nuning, guru SD yang hendak aku repotin untuk uji validitas penelitian ku.

"Iya lah buk, adik paham itu."
"Kamu kan biasanya kebanyakan teori kayak bapakmu. Siapa tahu lupa bilang gitu." cecar ibu.
"Adik kuliah tinggi-tinggi kalau nggak punya ide bilang minta tolong ya percuma."
"Ah..kamu kan kebanyakan teori."

Aku Selalu Salah di Mata Ibu

Pernah ketika bapak pulang kerja dan ibu belum memasak aku di SMS ibu, "Cepat ke depan." Aku segera meng-iyakan.

Sesampainya di depan ketika ibu ditanya dengan teman ngobrol ibu, "Lho belum masak to mbak?", "Belum mbak, punya anak perempuan bisanya main laptop terus."

Aku diam.

Malu Bertanya Sesat Kemudian

Masih masalah tentang skripsi. Aku sempat mengutuk diriku sendiri begitu bodoh, kenapa dari kemarin terlalu gengsi untuk bertanya kepada mereka yang sudah selesai? Ah, aku ini teralu takut kalau dibilang nggak paham, ketinggalan jaman, padahal juga seperti itu.

Mereka yang dulu kuanggap saingan tapi sangat baik denganku, ah.. aku malu. Harusnya aku tidak bermuka dua. Baik tapi sebenarnya aku benci mereka. Aku benci karena mereka lebih unggul. Bodohnya aku. Iya, aku tahu aku memang bodoh. Terlalu mengkerdilkan diri dan menganggap akulah yang paling unggul.

Semenjak hari itu, ketika aku tahu mereka begitu baik bahkan baiknya bisa menghilangkan rasa benciku itu, aku berjanji akan bertanya ketika aku tidak paham dan menyelesaikan kompetisi ini. Sesungguhnya aku lelah memiliki tujuan kompetisi. Aku ingin berkawan dengan mereka. Ya, kita berkawan, terimakasih.


Melalui Jurnalisme Warga, KPU RI Mudah Memantau Pembangunan Jalan di Daerah

Sumber di sini
Pendahulan
Berdasarkan artikel pada website Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia (selanjutnya disebut KPU RI) dengan judul Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan, diterangkan bahwa infrastruktur jalan merupakan salah satu pilar utama konektivitas, karena berperan sangat penting dalam aktivitas perpindahan barang dan jasa. Tidak memandang baik itu di kota maupun desa, memang keberadaan jalan yang layak sangat mendukung adanya perkembangan bidang lainnya, misalnya, pendidikan, ekonomi, ataupun sosial.

Sayang seribu sayang, mimpi akan memiliki jalan yang layak ditampik oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto yang dilansir oleh Merdeka.com. Bahwasanya jalan kabupaten yang harus diperbaiki saat ini  mencapai 21.313 KM dari sekian kabupaten di Indonesia dan ada sekitar 2.468 KM jalan provinsi yang harus diperbaiki. Angka yang bombastis dan cukup membuat dahi kita mengernyit.

Jalan rusak memakan korban
Cerita lain datang dari adanya kemajuan IPTEK, kemajuan IPTEK salah satunya internet memang memudahkan manusia masa kini. Seperti adanya data-data jalanan rusak di atas, penulis dapatkan setelah men-search di google dengan kata kunci jalan rusak. Bermunculanlah berbagai berita baik itu dari situs berita ternama sampai artikel-artikel di blog tak berbayar. Tidak hanya itu, banyak sekali tawaran foto-foto jalan rusak yang cukup menarik mata kita untuk melihatnya.

Dari situlah penulis memiliki ide berkaitan dengan kemajaun internet dalam hal ini adanya uforia kemunculan jurnalisme warga yang sering memberikan informasi yang up to date untuk membantu Kementerian Pekerjaan Umum dalam memantau pembangunan jalan di daerah-daerah.

Sisi Lain dari Potret Jalan Kita
Disebutkan secara jelas bahwa masih ada 21.313 KM jalan kabupaten yang rusak. Kerusakan tersebut bisa diakibatkan oleh tiga faktor seperti yang dijelaskan oleh pakar transportasi dari Teknik Sipil ITB Ofyar Z Tamin:
  1. Overloading atau muatan kendaraan yang berlebih. Seharusnya kebeadaan jembatan timbang harus lebih dioptimalkan lagi, kalau mengurangi atau membatasi jumlah kendaraan di jalanan itu sangat mustahil. Jadi yang dikurangi adalah beban bawaan kendaraan, bukan jumlah kendaraannya.
  2. Buruknya drainase jalan. Air adalah musuh utama ruas jalan beraspal. Sehingga drainase buruk akan menyebabkan jalan tergenang air sehingga lebih cepat rusak. Saat ini juga sudah dikenal dengan pembangunan jalan dengan beton, pembangunan ini lebih awet dan kuat namun biayanya juga meningkat.
  3. Kualitas pembangunan jalan yang tidak sesuai spesifikasi. Untuk membuktikannya, kata Ofyar, perlu diteliti dari beberapa hal, seperti ketebalan aspal, komposisi material, dan kondisi tanah, serta pelapisan jalan sebelumnya.

Dari 3 poin di atas, jelas adanya bahwa anggapan banyak orang yang awam akan ilmu transportasi bahwa kerusakan jalan hanya dikarenakan oleh banyaknya kendaraan yang berada di jalanan. Tidak bisa dipungkiri pembangunan jalan di daerah terpencil pun harus diperhatikan. Tidak hanya di jalur-jalur atau jalan antar provinsi.

Di daerah terpencil banyak sekali jalan/jalur alternatif yang menghubungkan satu daerah ke daerah lain. Akan tetapi, namanya juga jalan alternatif maka seringkali perhatian akan pembangunan jalan pun dianggap sebagai alternatif saja. Misalnya saja adalah jalan alternatif yang ada di Desa Bata Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan daerah Demak, Kudus, dan Jepara bagi pengguna jalan dari arah Selatan. Baru-baru ini (memang) telah dibangun jalan dengan bahan cor karena setelah beberapa kali dengan bahan aspal yang ala kadarnya justru membahayakan pengguna jalan. Baru sebulan musim hujan tiba, jalanan aspal mulai rusak dan menimbulkan kobangan-kobangan air yang sangat dalam.

Jalanannya WOW banget.
Dok.Pribadi
Masyarakat sekitar jalan tersebut tidak tinggal diam, berbagai cara dilakukan dengan menutup lubang tersebut dengan batu dan tanah yang ada di sekitar jalan. Ketika hujan mengguyur, maka tanah dan batu itupun lama-lama hanyut terbawa air hujan. Lubang-lubang tersebut  kembali menganga dan semakin lebar dan dalam, tak jarang pun memakan korban. Musim hujan berganti kemarau, masalah jalan rusak tak berganti juga, justru debu yang ditimbulkan oleh pasir-pasir yang ada di jalan tersebut mengganggu pernapasan dan penglihatan pengguna jalan.

Dengan cerianya mereka menanti mobil lewat.
Dok. Pribadi
Ironisnya, jalanan rusak justru mendatangkan rejeki bagi mereka yang tinggal di pinggir jalan. Dengan bermodalkan bakul bekas, kain bekas, bambu kecil dengan panjang 1 m, dan kursi kayu, mereka mendapatkan receh dari pengguna jalan atas jasanya membantu mengatur jalan yang bergantian. Lebih mencengangkan lagi, pelakunya adalah anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar. Apakah jalanan rusak justru mendidik anak bangsa mengemis? Sampai kapan dibiarkan jalanan itu rusak? Sampai uang jajan tak dibutuhkan lagi bagi mereka?


Mari, KPU RI Merangkul Jurnalisme Warga
Dok. Pribadi
Bersumber dari wikipedia.org, jurnalisme warga (dalam bahasa Inggris: citizen journalism) adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan internet terutama yang diikuti dengan berbagai macam social media; baik social networking, blogs, photo sharing, micro-blogging, video sharing dan lain sebagainya.

Jurnalisme warga memberikan kesempatan kepada masyarakat biasa untuk mengumpulkan, melaporkan, menganalisis dan menyebarkan berita dan informasi yang ada di sekitar mereka. Akan ada tantangan tersendiri bagi warga ketika memutuskan untuk terjun ke dunia jurnalisme warga, diantaranya berani merekam setiap berita informasi yang ada di sekitarnya untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk-bentuk berupa video, artikel berita ataupun foto.

Sudah banyak portal-portal di Indonesia yang menyediakan ruang untuk menampung informasi dari masyarakat yang tergabung dalam jurnalisme warga, misalnya adalah PANYINGKUL, Kompasiana, Politikana, Wikimu, I Witness MetroTV dan sebagainya. Dari sinilah KPU RI bisa masuk di sela-selanya. Mengajak warga untuk melaporkan informasi keadaan jalan yang ada di sekitar mereka. Tujuan utamanya adalah agar data yang akurat dapat terkantongi dan pembangunan jalan pun bisa meratadan tepat sasaran.

Cara lain yang lebih spesifik adalah dengan menggaet komunitas-komunitas jurnalisme warga yang tergabung dalam komunitas blogger. Teknik menggaet para blogger salah satunya bisa dilakukan dengan cara membuat kontes blog dengan tema jalan rusak di sekitar Anda. Tidak dipungkiri akan banyak sekali artikel yang bermuncullan dari berbagai daerah. Karena banyak sekali komunitas blogger yang ada di Indonesia. Keberadaan mereka bahkan menyebar di setiap penjuru Indonesia. Ini akan lebih mempermudah KPU RI untuk meratakan pembangunan jalan di Indonesia melalui informasi para blogger. Berikut penulis sebutkan beberapa komunitas blogger di Indonesia yang sangat produktif:
  1. Warung Blogger
  2. Kumpulan Emak-Emak Blogger
  3. Ibu-Ibu Doyan Nulis

Tunggu apalagi? Gunakan internet untuk mempermudah kinerja KPU RI dalam pembangunan jalan secara merata dan tepat sasaran. Dengan ini, dana peninjauan (awalnya peninjauan berkali-kali jadi tidak perlu berkali-kali lagi) yang dikeluarkan oleh KPU RI  paling tidak bisa diminimalisir untuk alokasi dana yang lainnya. Selain itu, harapan dari Balitbang KPU RI terhadap peran masyarakat dengan fungsi  pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan (TURBINBANGWAS), secara langsung maupun tidak langsung bisa terwujud. Selamat bekerja!




Kamis, 14 November 2013

[Masih] SKRIPSI

ACC dari dosbing 2 telah di tangan. Tapi rasanya hati ini semakin gusar. Waktu untuk penelitian tinggal 2 minggu. Itu pun aku harus ngoyo ngalur ngidul cari teman sejawat karena temanku sendiri semua nantinya akan KKN.

Tadi, setelah ketemu dengan teman yang sudah penelitian, astagfirullah....semua persiapanku jadi nggak ada gunanya. Banyak hal yang terlewatkan. Ini itu belum. Sampai-sampai aku berpikir apakah aku mundur saja dan ambil untuk semester berikutnya saja agar semua matang? Ah, aku begitu bingung.

Temanku, "Jangan buk, eman-eman."

Ya Allah, akan Engkau bawa ke mana nasibku ini nanti. Kalaupun memang saat ini aku harus tetap maju, sehatkan hamba, kuatkan hamba, dan permudah link untuk ke sana.

Ya Allah, Ika tahu Engkau tak pernah menutup mata bagi hambaMu yang telah berusaha. Dan Ika tahu saat ini masih kurang usahanya.

Bismillah, aka kuteruskan ini semua. Nantinya bagaimana? Ku tahu itu rencanaMu.

Rabu, 13 November 2013

Sehari Tanpa Gadget: Aku Bisa Membuat Boneka Jari dari Kertas


Sehari tanpa gadget? Bisa, asalkan memang ada kesibukan yang bisa mengalihkan perhatianku dari gadget. Apalagi didukung dengan keadaan kantong yang mepet.

***

September menjadi bulan kedua aku menjalankan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Tidak hanya menguras pikiran dan waktu, biaya pun tak kalah melipirnya. Akan tetapi, berlandaskan profesionalitas dan kepercayaan dari kepala sekolah tempatku PPL, ingin rasanya selalu memberikan yang terbaik bagi seluruh warga sekolah, terutama anak-anak.

Teman sejawat PPL
Berkaitan dengan biaya, aku katakan melipir banget karena banyak data yang harus aku print dan fotokopi. Contohnya, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan Silabus harus aku konsultasikan terlebih dahulu sebelum mengajar, ada kesalahan sedikit harus print ulang. Ah, habis deh kalau 5 rim kertas. Aku anggap semua ini adalah pembelajaran agar aku semakin matang sebelum terjun di dunia pendidikan yang sesungguhnya.

Terus hubungannya dengan gadget apa?

Suatu hari...

“Mbak, tolong besok ngisi di kelas 3 ya, SBK.” pinta Bu Mur guru kelas 3.

Sesekali memang aku diminta mengisi kelas sesuai permintaan guru, itu selain jatah ngajar sesuai jadwal PPL. Tapi kalau mintanya mendadak kan juga aku yang kelimpungan. Mau browsing pakai Wi-Fi SD, PLN tidak bisa diajak kompromi, paket modem habis masa aktifnya, mau pakai HP pun karena paketnya yang amatiran jadi sering mangkel nih hati. Kok yo pas banget! Bagaimanapun aku harus tetap berusaha memberikan yang terbaik.

Aku teringat perkataan kepala sekolah ketika mengobrol di ruangannya, “Mbak-mbak PPL ini kan pastinya lebih maju dalam bidang IT dibandingkan guru-guru di sini, jadi gunakan IT itu dengan sebaik-baiknya. Biar anak senang dengan pembelajaran yang diberikan.”

Kepalaku malah tambah kenyut-kenyut waktu itu. Mikir banget besok anak-anak mau aku kasih kegiatan apa? Karena selama ini pelajaran SBK hanya menggambar terus. Kan monoton banget. Tapi kok ya semua gadget tidak ada guna kalau tidak ada koneksi dengan internet.

Sampai rumah pas banget bedug maghrib berbunyi, karena setelah PPL aku harus kuliah lagi. Capek. Mau ke warnet rasanya sudah nggak sanggup. Aku putuskan untuk istirahat sebentar. Aku baru ingat ada buku panduan pembuatan boneka jari yang aku beli beberapa bulan lalu. Membacanya dan mencoba mencari yang pas dengan kondisi mepet ini.

Dari buku yang aku baca sebagian besar harus menggunakan kain, sedangkan dana nggak ada dan waktunya juga mepet pula. Oke, ide brilian pun muncul, lagi-lagi kenapa nggak pakai kertas saja? Sekolah juga menyediakan. Akhirnya aku berusaha memodifikasi pembuatan boneka jari yang ada di buku tesebut.

Begini nih caranya membuat boneka jari dengan kertas. Sebelumnya siapkan dulu bahan dan alatnya ya.


Bahan:
  • Kertas HVS
  • Lem kertas

Alat:
  • Gunting
  • Pensil
  • Krayon/pensil warna/ spidol

Cara membuat:

  1. Tentukan bentuk/tokoh yang ingin dibuat. Misalnya, ayam, monyet, burung, lebah (sesuaikan perkembangan anak)
  2. Lipat kertas HVS sehingga sisinya sama panjang dan lebar.
  3. Letakkan jarimu sebagai cetakan.
  4. Buatlah bentuk lonjong.
  5. Kembangkan sesuai keinginan.
  6. Guntinglah sesuai dengan garis tepinya.
  7. Oleskan lem sampai batas pensil seperti contoh gambar.
  8. Tunggu hingga kering dan boneka jari siap digunakan.


Begini nih jadinya?
Anak satu ini biasanya kalau di kelas cari alasan buat nangis, giliran buat boneka jari langsung semangat banget.

Bagimana nggak kalah bagus kan buatan mereka?

Bagaimana? Mudah kan? Tanpa gadget pun sebenarnya kita bisa produktif. Asalkan mau berusaha.  Ah, tidak selamanya IT itu harus ditonjolkan terus bagi guru muda sepertiku. Ya ya. Aku percaya, bukannya Allah juga sudah menjanjikan kemudahan setelah adanya kesulitan? Iya, setelah itu aku mudah sekali mengambil hati anak-anak dengan mengisi kelas SBK dengan membuat boneka jari ini. Lihat saja keceriaan mereka! Apalah arti gadget dibandingkan dengan keceriaan mereka?

Ah, anak-anak. Bu Ika kangen :)

Selasa, 12 November 2013

Awas, Harga Menipu!

Layaknya tamu, konsumen adalah raja. Konsumen punya uang maka konsumen berhak memilih apa yang ia kehendaki. Lumrahnya, konsumen selama ini menginginkan harga barang rendah dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik. Benar tidak?

Kenyataan itulah yang seringkali membuat produsen begitu kreatif untuk menawarkan barang produksinya. Salah satu yang tak asing bagi konsumen adalah diskon. Diskon adalah potongan harga. Diskon adalah senjata jitu untuk menggiring konsumen untuk mampir, siapa lagi kalau bukan wanita sasarannya, sekalipun laki-laki juga tergiur.

Tulisan diskon secara jelas dipasang di setiap penjuru toko atau tempat belanja, bahkan ada yang tim marketingnya secara khusus memasang banner-banner iklan barang yang sedang diskon. Besar sekali font-nya. Apalagi kalau bukan untuk menggiring konsumen?

Terdengar kasak-kusuk bahwa diskon tersebut sebenarnya sudah dimainkan oleh produsen, tertera diskon 50 % padahal harga dilabel sebenarnya sudah dinaikkan. Nah, berikut aku ceritakan pengalaman tadi siang waktu membeli buah jambu Demak di penjual kaki lima di daerah Kudus. Sebenarnya bapak yang berminat untuk membeli gara-gara ada tulisan “JAMBU DEMAK RP 5.000”.

Pak, iku ki ngapusi. (Pak, itu tuh bohong)” kataku.

Mosok tho? Jajal ah...(Masak sih? Coba ah...)” bapak masih bersikukuh.

Bapak berhenti tepat di depan penjual jambu tersebut. Terlihat susunan jambu yang dibungkus plastik. Ada tiga susun jambu di sana. Paling atas ukurannya besar-besar, sedangkan susunan yang paling bawah dan sedikit banget jumlahnya itu adalah jambu yang kecil.

“Mas, beli jambu Rp 10.000.” kataku pada penjual jambu.

Iku lho dik sing dhuwur rodok gedhe-gedhe. (Itu lho dik yang atas agak besar-besar).” serobot bapak.

“Yang besar ini Rp 10.000 pak, yang Rp 5.000 itu pak agak kecil.” terang penjual jambu itu.

Aku lihat raut wajah bapak berbeda, “Piye tho mas, iku tulisane wae Rp 5.000 kok. Wah, ngapusi. (Gimana sih mas? Itu tulisannya Rp 5.000 kok. Wah, bohong)”

Ah, aku hanya senyum-senyum sendiri. Kalau begini kan bapak baru percaya kata-kataku. Harga yang tertera itu hanya trik penjual jambu tersebut sebagai ‘harga menipu’. Soalnya aku juga pernah kena tipuan seperti itu. Bedanya adalah aku tertipu oleh penjual buah jeruk bali sedangkan bapak penjual jambu. 

Apa komentar kamu dengan ceritaku di atas? Apakah juga pernah mengalaminya? Aku juga pedagang, inginnya juga banyak konsumen yang datang dan membeli. Tapi kalau caranya seperti penjual yang aku ceritakan di atas, perutku nanti bakal mules tiap hari. Entahlah, semua itu pilihan hidup.

[Hanya] Nyamuk Betina yang Menghisap Darah Manusia


Gara-gara musim hujan, jadi hobi banget posting artikel yang berbau dengan nyamuk. Tidak apalah ya? Oya, dari judul postingan ini, aku mau tanya, sudah tahu kan kalau yang selama ini menghisap darah kita itu hanya nyamuk betina? Terus yang jantan kalau tidak menghisap darah makan apa dong?

Nyamuk betina memiliki alat penghisap yang panjang, runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah, seringkali dikenal dengan nama probosis. Sedangkan untuk nyamuk jantan tidak memiliki alat penghisap seperti yang dimiliki oleh nyamuk betina. Nyamuk jantan hanya memiliki bentuk mulut yang panjang dan berbulu. Oleh karena itu, hanya nyamuk betina yang menghisap darah manusia.

Nyamuk betina menghisap darah manusia karena membutuhkan protein darah untuk perkembangan benih nyamuk. Sedangkan nyamuk jantan makan apa? Biasanya nyamuk jantan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan makan sari bunga, buah, atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa yang selama ini menyebarkan penyakit seperti DBD, cikunguya, dan malaria adalah nyamuk betina.

Senin, 11 November 2013

Tips Meludah saat Berkendara

Postingan ini muncul karena aku sendiri pernah terkena ludah orang yang ada di depanku. Ih, menjijikkan. Tidak tahu keberanian itu datangnya dari mana, aku segera menyalipnya dan aku marahi dia.

“Woy, kalau mau meludah lihat-lihat dulu. Tahu kalau ada orang di belakang malah meludah, tahu gitu nggak usah nyalip aku tadi. Dasar!!” tak ku bayangkan bagaimana wajahku saat itu. Tapi yang pasti anak ingusan itu minta maaf dan segera tancap gas ketakutan.

Aku berpikir, kalau seandainya itu anak punya penyakit hepatitis bagaimana? Aku bisa ketularan. Kalau dia sedang flu, aku juga bisa ketularan. Semoga tidak. Karena hasil dari googling, memang, ludah bisa jadi media menularnya penyakit yang aku sebutkan di atas.

Nah, agar kejadian serupa tidak terjadi pada orang lain, alangkah lebih baiknya kalau kita menjaga sopan santun kita dalam berkendara dalam hal ini adalah meludah. Berikut tips yang bisa aku berikan agar meludah di jalan tapi tak menjadikan orang lain sebagai korban:
  • Tengok ke spion apakah ada pengendara lain di belakang kita.
  • Kalau tidak ada, sedikit menepi dan kemudian meludahlah.

Kalau seandainya mau berhenti, jangan lupa nyalakan terlebih dahulu lampu rihting, menepi dan meludah. Bagaimana kalau seandainya naik mobil dan sebagai sopirnya? Hampir sama caranya, pastikan dulu tidak ada kendaraan di belakang kita baru kemudian meludah. Mudahkan? Tapi sering lupa diterapkan, hayo ngaku?

Hal sepele, makanya banyak yang menyepelekan. Tips tersebut juga bisa digunakan ketika kita hendak membuang “kotoran mabuk kendaraan”. Ide baru muncul, bagaimana kalau ludahnya ditaruh di plastik? Bisa juga, asalkan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mengganggu orang lain. Bagaimana sudah siap memberlakukan sopan santun di jalan? Kalau kita tidak mulai sekarang, kapan lagi? Siapa lagi?


Minggu, 10 November 2013

Himbauan untuk Pengendara Sepeda Motor

Rp 500.000 kini sudah dapat sepeda motor, bagaimana jalanan tidak penuh? Tengok sana macet, tengok sini macet. Tidak hanya identik dengan kota besar, di desa pun kini seperti itu pula. Keadaan diperburuk dengan ijin orangtua kepada anaknya yang masih di bawah umur untuk mengendarai sepeda motor. Tak dapat dihindari lagi angka kecelakaan pun merambat naik sejajar dengan pertumbuhan permintaan motor di pasaran.

Orang bijak seringkali berkata, “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Walaupun semua itu takdir Allah, kalau manusia berusaha kan lebih baik.

Jangan ditiru!
Dalam rangka preventif terjadinya kecelakaan, alangkah lebih baiknya kalau memperhatikan beberapa himbauan untuk pengendara sepeda motor yang akan bepergian lebih dari 10 menit jarak tempuhnya.
Sebelum Perjalanan
  1. Cek tekanan ban motor (sesuaikan dengan medan yang akan dilalui), oli, bensin, klakson, spion, lampu depan dan belakang, dan surat-surat motor.
  2. Kenakan baju dengan lengan panjang (jaket lebih bagus).
  3. Gunakan helm standar samapi bunyi klik.
  4. Gunakan masker dan kaos tangan.
Saat Perjalanan
  1. Patuhi rambu lalu lintas (isinya apa aja deh).
  2. Nyalakan lampu utama pada siang dan malam hari.
  3. Melaju dengan kecepatan rata-rata 60km/jam (menurut survey ketika sepeda motor berkecapatan di atas 80/km akan sulit dikendalikan)
  4. Gunakan klakson semestinya.
  5. Menyalip dari sebelah kanan.
  6. Nyalakan lampu rihting paling tidak 50 meter sebelum berbelok.
  7. Ketika hendak berbelok, ambil garis miring jangan garis lurus.
  8. Bisa menerima telepon asalkan menepi dan berhenti terlebih dahulu.
  9. Tidak mengendarai motor seara berjejer 2-3 motor.
Sampai Tujuan
Cari tempat yang teduh, segera matikan mesin dan gunakan standart dua untuk mendinginkan mesin.

Ada yang kurang? Boleh nambah tulis saja dikomentar, nanti aku masukkan. Selamat berkendara. Hati-hati di jalan.


Sabtu, 09 November 2013

Pameran Buku 2013: Pesta Semarang Sejuta Buku di Gedung Wanita Semarang

Pas tahu ada informasi ada pameran buku dari teman di Instagram, senangnya. Memang lagi butuh! Oke, insyaallah besok pagi, mau ke Gedung Wanita Jalan Sriwijaya No 29 Semarang. Siap hunting buku! Siapa mau ikut?




Usir Nyamuk dengan Kelambu

Usir nyamuk dengan kelambu. Musim hujan mulai datang. Siang panas malamnya hujan. Awalnya terik tiba-tiba turun hujan. Nah, imbasnya ke kita nih. Kegiatan yang dilakukan di outdoor jadi kurang optimal. Badan jadi nggak karuan. Tapi, ada juga lho yang sangat happy ketika musim hujan turun. Nyamuk.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nyamuk adalah serangga kecil bersayap, yang betina memiliki sepasang sungut yang dipakai sebagai pengisap darah (manusia dan binatang) bertelur di air yang tergenang. Sedangkan menurut wikipedia.org, nyamuk serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Dari kedua pengertian di atas, yang kita tahu bahwa nyamuk itu menghisap darah dan menimbulkan bunyi yang sangat mengganggu. Nyamuk akan semakin hobi berkembangbiak ketika cuaca seperti sekarang ini. Lebih berbahayanya lagi nyamuk bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti demam berdarah, cikunguya, dll.

Mau tidur tidak bisa karena gangguan nyamuk? Mau mengusir nyamuk? Bagaimana caranya? Kita ketahui mengusir nyamuk bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya adalah dengan menggunakan obat nyamuk bakar, mengoleskan lotion anti nyamuk, menyemprotkan obat anti nyamuk, menggunakan raket listrik, dsb. Apakah tetap saja nyamuk mengganggu waktu tidur kamu?

Jawabannya adalah usir nyamuk dengan kelambu. Kelambu adalah tirai (tempat tidur dsb) dari kain kasa untuk mencegah nyamuk. Secara umum ada dua jenis kelambu:
  1. Kelambu gantung adalah kelambu yang digantungkan di atas tempat tidur;
  2. Kelambu punjut adalah kelambu yang digantungkan pada satu tali; 

Berikut penampakannya.




Dari gambar di atas tampak bentuk kelambu masa kini telah beragam, coba saja search di Mbah Google, akan banyak contoh gambar. Banyak juga toko online yang menawarkan kelambu dengan harga miring. Yang pasti kelambu ini nggak bikin ribet. Tertarik untuk membeli? Silahkan cari di toko terdekat (Loh jadi promosi?). Tidur nyenyak, selamat mimpi indah.

Sumber gambar: di sini, di sini, dan di sini.

Selasa, 05 November 2013

GA dari HAYANO dan .lell.

Kamu perempuan yang ngaku fashionable?
Ah, yakin? Penampilanmu belum maksimal kalau kamu belum memakai gelang unik seperti di bawah ini.



Bagaimana? Unik banget kan? Mau dapetin gelang tersebut secara gratisan? Yuk ikutan GA dari Hayano dan .lell. Gimana caranya? Klik aja gambar di bawah ini!


Minggu, 03 November 2013

Amplop Pink


First Salary? Aku artikan sebagai penghasilan pertama. Karena sesungguhnya saya memang belum bekerja di sebuah instansi tertentu. 5 tahun lalu, ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan salah satu teman di sekolah untuk mengajarinya belajar mata pelajaran Matematika.

Awalnya ragu, apakah saya bisa? Tapi karena teman saya memaksa, saya iya-kan juga. Tidak setiap hari saya mengajari dia, melainkan dua kali setiap satu minggunya. Itupun kalau dia sedang mood on. Tapi lebih sering sayalah yang memaksa dia untuk belajar. Hal itu saya lakukan karena sebenarnya dia itu cerdas tapi terbawa rasa malas.

Suatu hari, tepatnya 25 hari setelah saya membantu dia belajar, dia menyodorkan sebuah amplop berwarna pink. Apa iya gara-gara sering belajar bersama dia jatuh cinta dengan saya? Jujur saja semenjak kelas X, ada rasa berbeda yang terselip di dalam hati saya. Tapi apa iya? Dengan pipi merona (dulu nggak tahu kata merona, hahaha) saya terima amplop tersebut.

Sesampainya di rumah, layaknya anak ABG, dag-dig-dug pastinya nih jantung. "Baa.." Apa yang saya dapatkan? Bukan surat cinta, melainkan selembar uang 50.000. Agak kesal, saya SMS dia.

"Buat beli pulsa, terimakasih ya? Kalau kamu menolak besok lagi aku nggak mau belajar sama kamu."

Itulah jawaban SMS dia ketika saya tanya maksud dari isi amplop pink tersebut. Dasar. Punguk kok merindukan bulan.

Nah, itu cerita pertama kalinya saya mendapat penghasilan, ya meskipun harus berawal dari ke-GR-an saya. Kemudian kalau ditanya untuk apa uangnya? Berikut jawabannya,

Ibu dan wajan yang usianya sudah 5 tahun

Ya, untuk membelikan wajan ibu. Kebetulan ketika saya menerima amplop tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Pas banget. Untuk kali pertamanya, wajan inilah yang menjadi hadiah yang berwujud benda dari saya untuk ibu. Karena biasanya paling mentok saya memberikan hadiah coklat atau jajan untuk ibu.

Satu kebanggan yang muncul dan bahkan memacu jantung motivasi saya. Ketika hendak membeli wajan tersebut, saya memang sengaja mengajak ibu agar memilih wajannya sendiri (saya nggak paham wajan yang baik itu seperti apa). Dan dengan bangganya, ketika ibu ditanya oleh tetangga,
"Tumbas wajan Mbak?"
(Beli wajan Mbak?)
"Heeh, iki lho ditumbaske anakku wedok Mbak, Hari Ibu kok."
(Iya, ini lho dibelikan anak perempuanku Mbak, Hari Ibu kok.)

Ah, hidung saya kembang kempis. Ya, saya ke-GR-an lagi. Paling tidak, saya tahu, wajan yang harganya hanya Rp 29.000 saja bisa membuat ibu begitu bangga dengan saya. Ah, suatu hari semoga bisa memberikan sesuatu yang berharga lagi buat ibu. Pikir saya sejak hari itu. Sekarang? Saya masih menjadi guru les privat, tapi mengenai penghasilannya alhamdulillah telah berlipat ganda dari penghasilan saya di atas. Kesuksesan saya sekarang juga berawal dari komentar dari dia, bahwa saya memang cocok untuk menjadi seorang guru.