Jumat, 05 Desember 2014

Bismillah, Saya Resign!

Saya memposting tulisan ini sesaat setelah saya selesai membuat surat pengunduran diri yang selama ini saya idam-idamkan. Ya, akhirnya saya berani mengambil langkah ini. Yang awalnya saya piya piye, akhirnya saya pun berontak. Tak kuat.

Belum ada enam bulan saya bekerja, tapi rasanya saya tak sanggup kalau harus menghabiskan masa kontrak kerja selama satu tahun di tempat kerja part time yang satu ini. Tempat kerja saya yang satu ini adalah salah satu bimbel terkenal berwarna biru tua. Sebenarnya pekerjaan ini jiwa saya, tapi orang di baliknya yang membuat saya tidak kuat kalau lama-lama bekerja di sana.

Berkali-kali saya menguatkan diri, “Ayolah, di manapun kamu bekerja kamu pasti akan menemukan orang yang sama.” Maaf, tapi saya melambaikan tangan. Sudah tak bisa lagi dikompromi.

Pernah, awal melamar di tempat tersebut saya mendapat nasihat dari guru saya, “Jangan sampai kamu diperalat mereka.” Dan ternyata, ya! Eits, ini tak berlaku di tempat lain dengan nama bimbel yang sama ya. Soalnya teman saya di tempat lain oke-oke saja adem ayem sejahtera.

Berbagai kasus yang saya alami, mulai dari keberadaan modul yang baru muncul pas tengah semester, pergantian jadwal yang dadakan-dan saya harus mau, front office yang sering miskomunikasi dan ujung-ujungnya saya harus nunggu nggak jelas, ijin sakit yang sulitnya mint ampun, sampai-sampai cuti nikah pun ditiadakan.

Dam!

Inilah hidup. Disaat orang lain memimpikan pekerjaan saya, nah saya? Muak! Benar-benar pilihan. Wang sinawang pula. Tak selamanya bisa kerja di tempat ini dan itu akan membuat orang bahagia. Tak selamanya kerja di tempat bergengsi bisa dobel WOW bahagianya. Tapi setidaknya malam ini saya sangat bahagia karena saya berani mengambil langkah untuk resign dari pekerjaan saya yang satu ini. Kuncinya satu, rezeki akan datang bagi mereka yang mau berusaha.

12 komentar:

  1. mba ika mau nikah? :D *eh, salah fokus, hehe
    sebenernya tiap tempat kerja pasti ada rupa2nya, termasuk karakter orang yang kerjasama bareng kita. apalagi kalo sistem kontrak. semoga nemu yang lebih baik ya, mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huuaaahhaaa...
      Mbak Ila doain mbak.

      Yup betul mbak pasti akan ketemu dengan orang dgn berbagai katakter. Untuk yg satu ini saya tidak kuat.

      Hapus
  2. iyaaa, sawang sinawang... kalau lihat orang lain, kok kayaknya hidupnya enak gitu. pdahal gak selalu.
    eh mau nikah? yaaah saya diduluin lagi >.<
    eniwei, semoga semuanya lancar yaa... saya cuma bs mendoakan^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, iya mbak. Sama saja ya Mbak. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
      Iya, Mbak. Insha Allah. Makasih ya Mbak Tha untuk doanya.

      Hapus
  3. Semoga mendapat ganti yang lebih baik pekerjaannya mbak Ika... selamat ya sdh bs melepaskan diri dari belenggu orang2 yg menurut sy klo gak boleh izin kr sakit atau nikah itu ya kejam dan tdk manusiawi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, makasih untuk dukungan dan doanya Mbak.

      Hapus
    2. mba diyanika habis resign, berkeluarga, trus kerja lagi ngga mba? sala lagi galau nih mau resign apa engga, karena punya baby

      Hapus
    3. Kerja lagi, Mbak, sekarang saya ngajar di SD sebagai guru PNS. Saat ini juga sedang hamil 8 bulan.

      Hapus
  4. Bismillah moga segera dapat ganti yang lebih baik yaa

    BalasHapus
  5. semoga dilancarkan semuanya ya mbak Ika :)

    BalasHapus