Assalamualaikum.
Ibu baru mana yang tak ingin segera bisa merawat si baby pasca melahirkan? Tapi kalau kenyataan mengatakan pasca melahirkan luka jahitan tak kunjung sembuh? Mau apa?
Dua puluh dua hari, luka jahitan saya baru beranjak kering. Biasanya, untuk yang melahirkan secara normal, lima hari adalah waktu yang umum untuk masa penyembuhan selebihnya tinggal pemulihan. Kok bisa?
|
sumber gambar: prenagen.com |
Semua berawal di hari ketiga pasca melahirkan. Saya merasa ada sesuatu yang aneh di bagian luka jahitan. Perihnya keterlaluan. Saat cek kesehatan ke bidan, benar saja, jahitan saya putus satu. Alamaaakkk....Lucunya sampai sekarang saya tak berani tanya ke bu bidan sebenarnya dijahit berapa *ah nggak penting*
“Kalau menu makan, minum, dan duduknya tidak dirubah, saya khawatir nanti malah jadi seperti pasien dari dusun seberang. Jahitannya putus dan ada ulatnya. Tiga lagi.”
Tahukah Anda kalau ada tiga penyebab luka jahitan saya tak kunjung sembuh, diantaranya:
Satu, kebanyakan gerak dan kurang hati-hati di hari awal-awal pasca melahirkan. Namanya baru melahirkan normal, istirahat sangat penting. Itupun bertujuan agar jahitan tidak terkena imbasnya. Beda lagi kalau nanti sudah agak kering (lima hari-an) boleh bergerak agak intens agar jahitan tidak terlalu kaku.
Terpenting lagi adalah saat ada banyak sanak saudara atau tetangga yang datang menjenguk, saran saya tetaplah berbaring di kamar saja, biarkan mereka yang mendatangi Anda. Bukan karena sombong, takutnya nanti kaki jadi bengkak (Baca :
Mengatasi Kaki Bengkak Pasca Melahirkan). Kan tambah repot. Luka belum sembuh ditambah kaki yang bengkak. Bisa-bisa setres. Dan itu sangat berbahaya.
Dua, salah menu makan. Maklum ibu saya sudah lama sekali tidak mengandung dan melahirkan. Pun kurang pengetahuan baru tentang perawatan ibu baru pasca melahirkan. Di lingkungan sekitar pun masih banyak yang memberlakukan pola makan yang masih jadul (jaman dulu). Jadi, ibu menerapkan pola makan seperti jaman ibu dulu.
Pola makannya seperti apa? Garingan. Alias tak boleh pakai kuah. Lauknya pun tak boleh pakai lauk yang berbau ikan-ikanan, atau yang amis-amis. Misalnya, tahu dan nasi saja. Kalau ada sayurnya pun hanya ampasnya saja tak ada kuahnya. Sedangkan kata bu bidan?
“Makan sayuran hijau yang banyak, kuahnya jangan lupa. Lauk ikan-ikanan atau telur biar membantu pembentukan jaringan kulitnya lebih cepet.” Begitu nasihat bu bidan pasca tahu jahitan saya putus satu.
Untungnya, ibu saya tidak kolot. Tahu keadaan saya yang memprihatinkan (luka tak sembuh-sembuh dan kaki bengkak), ibu langsung saja mempraktikkan apa yang disarankan oleh bu bidan. Ibu tak memperdulikan tetangga atau tamu yang berkomentar, “Loh makannya kok sembarangan gitu. Harus garingan ini dan itu.”
Pesan saya bagi yang memiliki orang tua atau mertua agak kolot dengan aturan jaman dulu, selalu sertakan peran suami saat periksa ke bidan. Jadi, misal ada saran ini dan itu dan kita tak bisa memberikan argumen yang kuat ada suami yang memperkuat argumen kita.
Ini sangat penting! Kalau masih saja kolot, plissss lakukan tips curi-curi kesempatan saat orang tua atau mertua tak ada. Karena apa? Ini akan berakibat pada si baby juga yang akan sering rewel di malam hari karena lapar. Kok bisa lapar? Lah iya, lha makannya si ibu nggak bergizi.
Tiga, jumlah minuman yang saya minum. Lagi-lagi karena masih memakai aturan lama. “Jangan minum banyak-banyak nanti anaknya pilek. Cukup dua gelas sehari. Kalau minum payudaranya ditopang pakai tangan!” Halah-halah, saya begitu muak kalau dengar ada yang komentar seperti itu. Gara-gara mengikuti itu luka saya tak kunjung sembuh.
Apa kata bu bidan?
“Semakin sering buang air kecil, maka semakin cepat luka Anda kering. Air kencing itu jadi obat alami untuk mengeringkan luka jahitan.”
Sehari BAK berapa kali? Hanya dua kali, pas mandi pagi dan sore. Kata bu bidan itu sangat tidak normal. Penyebabnya air yang saya minum sangat kurang.
Padahal pas hamil saja saya bisa minum air putih tiga teko sehari. Ini kok saya dibatasi? Bahkan kata bu bidan, ”Untuk ibu baru dan menyusui konsumsi air putihnya jauh lebih banyak dibandingkan waktu hamil.”
Saran demi saran dari bu bidan saya aplikasikan. Tiap kali cek kesehatan alhamdulilah ada perubahan. Karena terlanjur putus jahitannya, jaringan kulitnya pun sudah mati (tidak boleh dijahit lagi), maka pemulihannya pun lama. Karena tumbuh daging liar di sana.
Inilah cerita Pasca Melahirkan: Luka Jahitan Tak Kunjung Sembuh dari saya. Adakah yang pernah mengalami juga? Selalu saya ingatkan, libatkan suami dan keluarga dalam segala hal. Agar proses penyembuhan ibu baru pasca melahirkan tidak terlalu lama.