Rabu, 02 November 2016

Karakter Muridku: Tendangan Maut Miftah


Baru juga selesai berdoa, lah Miftah kok sudah sibuk sama umbulnya.

"Miftah, masukkan umbulmu di dalam tas!"

Dia tak bergeming.

"Miftah..." mak lampir mengeluarkan suara paling manis sejagad raya.
Dia melirik saja. Masih memegang umbulnya.

"Miftah, sudah 3x ini bu guru bilang, masukkan dalam tas!" mak lampir mulai naik pitam.

Dia malah drengesan sambil menundukkan kepala. Ku datangi dia.

"Miftah, masukkan tas apa bu guru ambil?" tanyaku lagi.

Dia masih diam saja tak bergerak.

"Miftah, masukkan dalam tas. Kalau di saku, bu guru tahu nanti pasti kamu ambil lagi buat main. Kalau sudah seperti itu kamu nggak mau memperhatikan pelajaran."

Dia tak juga menurutiku.

Ku ambil paksa umbulnya, di luar prediksi. Dia dengan sigap mengangkat kakinya dan "Auuuu...." mak lampir hampir terjengkang.

Awas, ketendang!!
Sumber gambar: pixabay.com
"Astagfirullah...Miftah. Bu guru cuma pengen kamu memasukkannya di tas. Tapi kamu...." aku sergah kakinya yang hampir menendang perutku lagi. Dia menjambak kerudungku sampai kacamataku hampir jatuh. Tapi aku tak mau kalah, perkelahian ini harus aku yang menang, hahahaha. Yes, umbul sudah berada di tanganku. Ku ambil paksa tasnya, kubuka saku bagian depan, ku masukkan umbul itu di sana. Hahahaha. Mak lampir menang.

"Sudah. Begitu saja. Sekarang buka buku kamu."

Dia tak bergeming. Ya sudahlah, aku balik badan dan duduk di kursiku. Memegang perut, duh, perutku perih juga. Mantab tendangan Miftah. Lanang tenan.

Akhirnya sampai istirahat dia tak mau nulis dan hanya menggangu temannya. Selepas istirahat dia mau mengeluarkan bukunya, dan saat meminta nilai dia senyam-senyum ke arahku.

"Oalah cah bagus, kamu sudah lupa kejadian tadi. Tapi perut bu guru masih perih." batinku.

6 komentar:

  1. Hehe...mengajar (apalagi kls 1) memang penuh suka duka ya mbak.. Semangaaat...

    BalasHapus
  2. Subhanallah ujian nya bu guru joss tenan, kalau aku jangan2 udah ta pukul balik tu si miftah..he..he
    Semoga sll d beri kesabaran yaa mba

    BalasHapus
  3. Huaaaa.. Mbak bisa sabar banget yak. Kalok aku mungkin uda nyerah :(

    BalasHapus
  4. Kudu sabar Mbak Ika ya :) haduh anak memang beda2.
    Aku tertarik dengan umbul. Dulu aku suka banget mainan umbul ini. Sampai kutaruh dalam dus besar banget.
    Sekarang anakku kalo bilang umbul yg agak tebal dan bagus tuh bukan umbul, tapi yugi o. Etahlah apa itu Mbak :D. Sejenis umbul versi anak sekarang mungkin :)

    BalasHapus
  5. Salut buat profesi guru apalagi sd, aku pernah ngelamar jadi guru tk ma sd gak keterima lho, aku kurang sabaran heuheu, paling pernah keterima jadi guru smk dan dosen d1, capek dan butuh ekstra sabar jadi guru mah ya

    BalasHapus