Rabu, 26 Juli 2017

Buku Ini yang Membuatku Bertahan Menjadi Guru Hingga Sekarang


Bagiku, buku itu mahal. Tak dapat membelinya, perpustakaan kampus jadi tempat yang setiap hari ku jamah sebelum kembali ke kos. Berbagai macam buku kubaca. Paling favorit adalah buku berbau kisah inspiratif atau motivasi yang memenuhi daftar kartu anggotaku. 

Saat Mbak Vita dan Mbak Anita, member Gandjel Rel, melempar tema tentang buku favorit di arisan blog ke 7 ini, aku langsung teringat dengan satu buku berjudul "Indonesia Mengajar".

Sumber gambar: goodreads.com

Kamis, 20 Juli 2017

Alasanku ingin Mengajak Suami dan Si Kecil Traveling


Semua orang yang kenal dengan suamiku tak percaya kalau dia tak dekat dengan anaknya, Kak Ghifa.

"Padahal semua keponakannya nempel lho. Masak anaknya enggak?"

Kak Ghifa ogah digendong Abi
Buat apa aku membual? Aku saja sedih banget tahu kenyataan ini. Aku sadar betul ini bukan salah siapa-siapa. Karena semua ini memang disebabkan oleh keadaan yang tidak mendukung. Alhasil, aku sering kelewat garang setiap kali suami ada alasan untuk pergi disaat seharusnya dia ada bersama Kak Ghifa.

"Pokoknya bagaimana caranya Kak Ghifa harus dekat dengan Abi. Ingat, Bi. Ini berpengaruh dengan tumbuh kembangnya. Otak Kak Ghifa itu harus seimbang. Bagaimana caranya? Ya, harus dekat dengan Ummi ya juga Abi. Tidak salah satunya saja atau berat sebelah."

Mungkin aku terlalu ambisius tentang kedekatan kami. Tapi, inilah pilihanku. Bukankah setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya?

Ada yang bilang kalau anak laki-laki itu dekatnya dengan ibu sedangkan anak perempuan dekatnya dengan ayah. Apakah benar? Kenapa nggak dekat dengan keduanya? Ya ayah ya ibu.

Alhamdulillah mulai nempel sama abi
Allah benar-benar mboten sare. Perlahan-lahan suamiku dibukakan jalan untuk membuka usaha sendiri di rumah. Itu artinya, waktu bertemu dengan Kak Ghifa makin sering. Usahaku untuk mendekatkan mereka pun terbuka lebar.

Hasilnya, baru sebulan suami kerja di rumah, banyak sekali perubahan yang terjadi. Diantaranya, Kak Ghifa mulai bisa berbicara dengan jelas. Saat rewel kini tak hanya kepadaku dia merajuk, melainkan kepada Abi juga. Seringnya kalau pas Abi mau kembali ke bengkel dia pasti nangis, "Bi...Bibi...Abi..." Satu yang pasti, Kak Ghifa makin tampak ceria.

Padahal sebelumnya, semua, "Mi..." Kalau sama abi pasti langsung menangis.

Demi kedekatan merekalah yang membuatku ingin sekali mengajaknya pergi ke suatu tempat. Ya, hanya bertiga saja. Tak ada yang lain.

Selama ini kami memang jarang sekali pergi hanya bertiga. Seringnya ramai-ramai. Semoga saja suatu hari bahkan secepatnya kami bisa pergi bertiga untuk menghabiskan waktu bersama.

Tak perlu yang jauh-jauh. Terpenting, aku ingin menginap di suatu tempat. Pokoknya menghabiskan sehari penuh hanya bertiga.

Motret mereka nggak ada yang bagus. Ha-ha-ha.
Ngomong-ngomong soal kedekatan suami dan Kak Ghifa, kenapa saya ngotot banget agar mereka bisa dekat? Karena ada banyak hal positifnya apabila anak dekat dengan ayah. Diantaranya:
  1. Si kecil akan memiliki pribadi yang tenang dan bahagia
  2. Si kecil memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang baik. Hal ini karena saat bersama ayah, si kecil merasa dipentingkan.
  3. Mampu mengeksplor potensi dirinya.
  4. Memiliki masa depan yang cerah.
  5. Mudah bergaul dengan orang banyak.
  6. Cerdas.
  7. Mengurangi sifat kenakalannya.
  8. Memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik
Semoga saja keinginanku untuk bisa pergi bersama suami dan Kak Ghifa bisa terwujud. Terima kasih untuk Mbak Winda dan Mbak Dwi Septia karena sudah mengangkat tema " orang yang paling ingin saya ajak traveling" di arisan blog yang ke 6 ini. Aku jadi ingin menguatkan niatku lagi dan segera merealisasikannya.

Kalau kamu, misalnya traveling mau ngajak siapa?

Sumber bacaan:
https://m.liputan6.com/amp/2496955/anak-laki-laki-tumbuh-lebih-bahagia-bila-dekat-dengan-ayah
http://lifestyle.okezone.com/amp/2013/03/23/483/780374/1001-manfaat-kedekatan-ayah-anak
http://m.tribunnews.com/lifestyle/2015/01/04/survei-membuktikan-anak-dekat-ayah-lebih-cerdas-pintar-bergaul-masa-depan-cerah

Selasa, 18 Juli 2017

Resep Masakan untuk Si Kecil yang Susah Makan Saat Sakit


"Oh, berarti lidahnya itu ya hidup. Maunya yang segar-segar dan gurih."

Begitu kira-kira komentar ibuku saat Kak Ghifa akhirnya mau makan. Sehari sebelumnya (pas malam takbiran), dia nggak mau makan sama sekali karena badannya memang sedang demam, pilek, dan batuk.
***

Jumat, 14 Juli 2017

11 Tips Mencuci Pakaian Bayi Agar Tetap Awet


Kamu melakukan dan merasakan ini juga?

Setiap kali hendak tidur malam, kupandangi wajah anakku, Kak Ghifa, lekat-lekat terlebih dahulu. Kalau nggak gitu seperti ada yang kurang.

Ah, waktu berlalu sangat cepat. Rasanya baru kemarin aku mengejan di rumah bidan. Saat adzan subuh berkumandang, mak brojot, Kak Ghifa menghirup udara dunia ini. Tangisnya begitu kencang memekakan telinga kami.


Kini, dia sudah tumbuh besar dan sedang aktif-aktifnya belajar mengucapkan kata demi kata. Banyak pakaiannya yang tak muat dan cepat sekali minta ganti. Almarinya jadi penuh, apalagi ditambah pakaian bayinya.

Ngomong-ngomong soal pakaian bayi, milik Kak Ghifa masih ku simpan semuanya. Kalau kata ibuku, "Nanti untuk adiknya lagi." Hihihi. Oleh karena itu, dari awal mula mencuci pakaian bayinya, aku memberikan perhatian khusus agar tetap awet dan bisa digunakan adiknya lagi. Selain itu, mencuci pakaian bayi pun tidak boleh sembarangan. Karena si kecil sangat rentan dengan yang namanya alergi.

Berikut aku rangkum 11 tips mencuci pakaian bayi agar tetap awet ya.

1. Perhatikan Label Pakaian Bayi

Saat membeli pakaian bayi, seringkali ada label yang menempel di salah satu sudut pakain. Di label itu ada simbol-simbol tertentu. Misalnya, gambar setrika yang dicoret yang artinya tidak boleh disetrika.

Aku pernah membeli pakaian bayi Kak Ghifa secara online di mataharimall.com, setelah sampai rumah, ku temukan label baju tersebut ada beberapa macam, misalnya huruf P yang dilingkari, 50 derajat, lingkaran dengan titik di tengahnya, dll. Semua simbol itu memiliki arti tertentu yang bisa kita gunakan sebagai petunjuk pencucian agar bahan pakaian bayi tidak mudah rusak.

Sumber gambar: http://kumpul-bacaan.blogspot.co.id

2. Bersihkan Dulu Kotoran di Pakaian Bayi

Sebelum merendam baju alangkah baiknya kalau membersihkan dulu kotoran yang membandel. Misalnya, sisa kotoran BAB, pipis, air susu, dll. Biasanya aku malah memisahkannya dari pakaian yang kotor ini dari yang lain.

3. Pisahkan Pakaian Bayi dengan Pakaian Orang Dewasa

Hal ini untuk meminimalisir kerusakan pada pakaian bayi dan tingkat kebersihan hasil cucian.

4. Cucilah Pakaian Bayi dengan Tangan

Ini ada buktinya lho, sepupuku sengaja mencuci pakaian bayinya dengan mesin cuci. Apa yang terjadi? Bajunya jadi kusam dan melar ke mana-mana. Baju bayi terbuat dari bahan yang lembut. Makanya sangat disarankan untuk mencucinya dengan tangan. Selain itu, apabila mencuci dengan tangan kita bisa membersihkannya dari kotoran yang tersembunyi bahkan luput saat dicuci dengan mesin cuci.

Bagaimana kalau terpaksa harus mencuci dengan mesin cuci? Satu, pilih putaran lembut. Dua, pastikan label di baju memang membolehkan baju tersebut dicuci dengan mesin cuci.

Sumber gambar: kamus.sabda.org

5. Perhatikan Temperatur Air


Ada yang pernah merendam pakaian bayi dengan air panas atau terlalu dingin? Hati-hati, itu bisa merusak tekstur pakaiannya. Karena temperatur air yang pas untuk mencuci pakaian bayi adalah sekitar 30-40 derajat Celcius. Ini juga bisa disesuaikan dengan label baju.

6. Rendamlah

Agar mendapatkan hasil yang benar-benar bersih, sangat disarankan pakaian bayi direndam bersama dengan deterjen paling tidak selama setengah jam. Kalau sudah, langsung cuci pakai tangan.

7. Gunakan Deterjen Khusus Pakaian Bayi

Bayi di bawah 6 bulan rentan sekali dengan alergi. Usahakan pas awal-awal kelahirannya gunakan deterjen khusus pakaian bayi. Sedikit demi sedikit gunakan deterjen biasa. Apabila ada tanda-tanda alergi bisa kembali beralih menggunakan deterjen khusus pakaian bayi.

8. Bilas Sebersih Mungkin

Mencuci dengan tangan menuntut kita untuk membilas pakaian bayi sampai tak ada lagi busa deterjen yang masih tertinggal. Pastikan kalau pakaian tidak lagi mengeluarkan busa deterjen saat diperas.

Sumber gambar: tipsjitu.net

9. Gunakan Pelembut Khusus Pakain Bayi

Cuaca lagi nggak mendukung terus pakaian si kecil kering tapi bau apek? Kasih aja pelembut. Tenang saja, sekarang ini kan sudah banyak tersedia pelembut khusus pakaian bayi.

10. Hindari Pemakaian Pemutih Pakaian

Hati-hati, pemutih pakaian itu bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi, apalagi yang baru berusia di bawah 6 bulan. Bahkan parahnya bisa juga menyebabkan penyakit kulit yang lebih parah lagi.

11. Pakaian Bayi Tak Perlu Disetrika

Tak ada keharusan pakaian bayi untuk disetrika. Karena itu akan merusak bahan pakaian. Kalaupun memang terpaksa harus disetrika jangan sampai suhu setrika terlalu tinggi. Pastikan saat hendak menyetrika pakaian bayi, di label tak ada gambar setrika yang dicoret. Kalau tidak, tunggu saja pakaian tak akan bertahan lama. Melar sana-melar sini dan warnanya akan pudar.

Sumber gambar: mencegah.com

Kira-kira dari 11 tips mencuci pakaian agar tetap awet di atas mana yang belum kamu praktikkan? Sebenarnya sangat mudah kan menerapkan tips di atas. Kuncinya hanya satu, telaten. Tapi, kalau demi si kecil, apa sih yang nggak?

Kamis, 13 Juli 2017

Tips Gurih Bikin Konten yang Pancasilais tapi Disukai Banyak Orang


Pak Heri sedang memaparkan dasar negara kita, Pancasila

Blaik. Kesindir nggak sama yang diucapkan Pak DR. Heri Santoso, Ketua Pusat Kajian Pancasila Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta? Aku iya banget. Dulu, dulu banget, pernah juga sih bikin konten blog yang nyindir teman sekelas. Ha-ha-ha. Tapi, setelah viral di kelas, langsung ku hapus. Jahat banget ya diriku?

Itulah yang ditakutkan oleh Pak Heri dalam pemaparannya pada acara #temublogger #pancasila Flash Blogging, "Menuju 72 Tahun RI, Kerja Bersama-Bersama Kerja" yang dihadiri oleh awak media dan blogger  Semarang di Hotel Santika Premier, 13 Juli 2017. Banyak sekali lho masyarakat, salah satunya blogger, menulis konten-konten yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bahkan yang sedang hangat saat ini banyak sekali Ormas yang berusaha mengubah dasar negara dan bentuk negara. Makanya, pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan Perppu No 2 Tahun 2017, tentang Ormas.

Pak Wicaksono aka Ndorokakung, Blogger kondang sekaligus Redaktur Media Indonesia

Pas banget nih, acara yang didukung penuh oleh Kadis Kominfo Provinsi Jawa Tengah Dirjen Informasi dan Komunikasi dan Komunikasi Publik menghadirkan Ndorokakung yang sudah malang melintang di dunia perblogger-an.

Rabu, 12 Juli 2017

Liburan Berkesan a la Bu Guru


Liburan bagiku tidak harus pergi ke suatu tempat. Bebas dari rutinitas kerja dan bisa menikmati hari-hari yang tidak seperti biasanya sudah kuanggap sebagai liburan.

Seperti liburan kenaikan kelas tahun ini, ada banyak hal yang membuatnya begitu berkesan bagiku. Apa saja itu?

24 jam Bersama Kak Ghifa

Otomatis lah ya, nggak ngajar di sekolah, nggak berangkat ngajar les privat, waktuku bersama Kak Ghifa makin lama bahkan full 24 jam. Rasanya? Seneeeeng banget. Apa-apa, "Miii...." Rasanya kodratku jadi seorang ibu terasa nyata banget.

Selasa, 04 Juli 2017

3 Keluhan Ini Menyiksaku Saat Hamil Tua


"Bu, pipis lagi ya?" tanya Mbak Wanti, tukang kebun sekolahku.

"Iya, Mbak."

"Emang gitu kalau sudah hamil tua (8 bulan). Pengennya pipis mulu tapi keluarnya sedikit-sedikit. Ya kan?"

Begitu kira-kira sepenggal cerita yang ku alami, dulu, saat hamil Kak Ghifa yang kini sudah berusia 22 bulan.

***