Selasa, 10 Oktober 2017

Cerita 3 Hari Mengatasi Eksim pada Kak Ghifa dengan Lactacyd Baby

“Ya Allah, Mbak, Kak Ghifa nggak rewel? Biang keringatnya kok sampai parah gitu. Kasihan banget.”

Begitulah komentar banyak orang saat melihat foto Kak Ghifa yang ini.

Biang keringat terparah saat Kak Ghifa usia 3 bulanan
***
“Wah, kamu hamil gini kena biang keringat. Nanti anakmu pasti juga gitu. Dulu, pas kamu masih kecil, kamu juga sering bermasalah dengan kulitmu.” ucap ibuku.

Eh, lha kok beneran yang disampaikan ibuku. Dari bayi sampai usia Kak Ghifa sekarang ini 25 bulan, masalah kulit masih saja menghantuinya. Mulai dari biang keringatlah, bisulan, digigit serangga langsung bentol segedhe gajah-lah, impetigo atau suleden, herpes, dan sekarang yang lagi ngehits, hihihi, adalah eksim.

Baca juga : Ini Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi
Baca juga : Mengatasi Bisulan pada Bayi Secara Alami

Eksim ini kalau wong ndeso bilang, kulite mbesisik, kulitnya bersisik seperti ular tapi terasa gatal. Eksim hanya muncul di area tertentu saja. Pada Kak Ghifa, eksim ini ku temukan di area leher bagian belakang sampai punggung. Tampilannya kalau dilihat secara langsung itu seperti belang kemerahan yang ndemblok-ndemblok (apa ya bahasa Indonesianya, pokoknya kayak di foto ini). Aku sendiri sampai remaja dulu juga punya eksim di daerah kedua siku tanganku.

sumber foto: http://www.abc.net.au
Sejak kapan eksim ini muncul di tubuh Kak Ghifa, aku juga kurang tahu persis. Pokoknya kalau pas siang hari, dia main-main kok berkeringat, pasti langsung garuk-garuk bagian tersebut. Akhirnya rewel, minta digarukin. Aku beri bedak gatal, main lagi, keringetan lagi, rewel lagi. Terus seperti itu.

Berdasarkan artikel yang aku baca di alodokter.com, ada banyak sekali penyebab eksim, diantaranya:
  1. Perubahan cuaca,
  2. Keturunan,
  3. Debu,
  4. Bakteri dan virus,
  5. Air mandi yang terlalu hangat,
  6. Alergi,
  7. Asap rokok,
  8. Stres,
  9. dan lain-lain.
Eksim pada Kak Ghifa sendiri aku tidak bisa memastikan apa penyebabnya. Seingatku, ini bukan kali pertama Kak Ghifa mengalaminya. Dulu, pernah juga di kaki tapi aku biarkan begitu saja. Akan tetapi, karena ini berada di daerah yang kelihatan banget sama mata, tak dipungkiri aku jadi khawatir. Kalau sampai melebar ke wajah, gimana? Oh, no!

Salah satu eksim di tubuh Kak Ghifa
Kekhawatiranku sebenarnya beralasan, meskipun eksim ini tidak menular, tapi, bila digaruk secara terus menerus kan bisa jadi infeksi. Mengerikan. Apalagi Kak Ghifa termasuk anak yang keringatnya melimpah. Mungkin inilah salah satu penyebab kulitnya mudah sekali dihuni oleh kuman dan terasa gatal.

Sebagai ibu tentunya aku khawatir. Apalagi Kak Ghifa sering merajuk saat aku baru saja sampai di rumah. Pantas sih, kan tengah hari, lagi panas-panasnya udara sekitar, pasti leher dan punggungnya terasa gatal banget. Dia jadi nggak nyaman.

sumber foto: www.pixabay.com

Ku WhatsApp-lah temanku yang berprofesi sebagai apoteker. Ku kirim gambar punggung Kak Ghifa yang ada eksimnya.

“Bawa ke sini saja. Biar lebih jelas.” Balasnya.

Saat itu juga, masih pakai seragam sekolah, ku bawa Kak Ghifa ke apotek temanku itu.

“Oh, benar, ini eksim. Kemarin juga banyak yang ke sini dengan keluhan yang sama. Perubahan cuaca ini lho penyebabnya. Panas banget kan?” terang temanku.

“Ho-oh, lha terus dikasih obat apa? Tapi, jangan yang diminum ya!”

“Hahaha. Mau yang mahal apa yang murah?” temanku berlalu dan masuk ke bagian dalam apoteknya. Saat keluar dia sudah membawa dus kecil berwarna putih.

“Lactacyd Baby ini harganya memang agak mahal, tapi kalau menurutku memang sebanding sih sama hasilnya. Apalagi ini termasuk brand internasional yang sudah terpercaya untuk menjaga kulit bayi dari iritasi ringan.”

Baca juga: Cari Obat Tetes Mata Kering? Ya, Insto Dry Eyes

Kubaca sekilas ingredient list dan cara pakainya.

“Insya Allah aman kok. Aku sendiri juga pakai buat cuci muka.” Aku melongo mendengar pengakuan temanku ini yang tetap cantik meskipun nggak pakai kosmetik.

“Oke, aku coba ya. Tapi, kalau pakai ini ntar boleh pakai body lotion, nggak?” tanyaku sebelum pamit.

“Iya, nggak papa. Malah bagus. Jadi, kulitnya nggak kering. Kalau makin kering, eksimnya malah tambah parah. Pokoknya, coba dulu #LactacydBaby. Tunggu sampai 3 hari pemakaian, kalau nggak ada perubahan, hentikan! Semoga saja cocok di kulit Kak Ghifa ya. Karena menurutku ini produk yang paling #BabySkinExpert.”

***


Hari pertama memakai Lactacyd Baby,

Sebelum mandiin Kak Ghifa, ku pastikan dulu airnya suam-suam kuku. Pesan temanku, nggak boleh terlalu hangat. Karena ini akan memperparah eksimnya.

Bening tak berwarna (tidak dikocok), encer, dan baunya khas banget.
Pas digosok-gosok, busanya nggak terlalu banyak

Baru beberapa detik, busanya hilang. Ini berarti Lactacyd Baby mudah sekali menyerap ke kulit

Seperti biasa, setiap kali mau mandi, Kak Ghifa excited banget. Setelah mengguyur badannya, ku kocok-kocok botol Lactacyd Baby itu. Ternyata encer banget, seperti air. Warnanya putih seperti susu, dan saat kucium, baunya tak seperti sabun kebanyakan yang wangi, ini seperti bau obat tapi nggak menyengat. Kuusap-usapkan ke tangan, ternyata busanya nggak banyak.

Setelah seluruh badan rata, ku bilas dengan air. Sambil membersihkan air yang tertinggal, aku merasa kok kulit Kak Ghifa lebih lembut dan agak licin. Biasanya kan kalau pakai sabun bayi yang dipakainya selama ini, setelah dibilas kulitnya malah keset banget. Ini mungkin karena pada Lactacyd Baby ada kandungan alami dari ekstrak susu serta formulasi dengan pH yang sesuai dengan kebutuhan kulit bayi.

Aku berinisiatif dengan mengulanginya lagi, memberi sabun Lactacyd Baby, ke bagian leher dan punggung saja. Pikirku saat itu, eh, kok halus, siapa tahu kalau diperlakukan dua kali jadi makin cepat kabur eksimnya. Hihihi.

Setelah mandi, seperti biasa, kupakaikan body lotion ku tubuh Kak Ghifa, tak lupa bagian leher dan punggungnya. Baru sekali pakai, aku juga heran, kok cepat sekali kelihatan perbedaannya ya.

Yang paling kelihatan bedanya, kulit Kak Ghifa jadi lebih lembut dan nggak kering. Eksimnya yang awalnya tebal tampak menipis.
Ketika mandi sore, aku pun menggunakan Lactacyd Baby ini seperti yang ku ceritakan di atas. Rasanya tenang kalau produk yang digunakan Kak Ghifa sudah teruji secara dermatologi dan dapat digunakan setiap hari, seperti Lactacyd Baby ini. Jadi, aku makin semangat menggunakannya apalagi kelihatan ada perubahan.

Hari kedua memakai Lactacyd Baby,

Kak Ghifa ini tipe anak yang nggak suka pakai baju tanpa lengan (ketiaknya kelihatan). Mau panasnya seperti apa, ya, dia tetap pakai baju berlengan. Nah, pas hari kedua ini kebetulan hawanya itu panas banget. Dia beberapa kali kudapati sedang garuk-garuk dadanya terus. Bukan punggung atau lehernya. Aku sempat berpikir, apa mungkin eksimnya muncul juga di dada?

Ketika aku hendak memandikannya sore hari, tahu apa yang kulihat? Yap, biang keringat muncul di dada dan punggungnya. Mau bagaimana lagi, Kak Ghifa nggak mau pakai baju tanpa lengan sih.

Biang keringat muncul di hari kedua

"Eksimnya belum kabur malah nambah biang keringat." batinku.

Ya, sudahlah. Ku mandikan kak Ghifa seperti biasa. Saat bagian wajahnya kuberi Lactacyd Baby, "Merem, Kak. Sebentar-sebentar, Ummi bilas dulu."

Eh, Kak Ghifa malah membuka mata sambil nyengir. Aku pikir matanya bakalan pedih, ternyata tidak. Karena penasaran, aku pun mencobanya untuk mencuci muka. Ternyata memang nggak pedih. Ku tepuk pipiku, kenyal dan lembut. Pas ngaca di cermin, wajahku juga ajeg. Nggak sampai putih pucat seperti pembersih yang kupakai selama ini. Wah, aku malah tertarik juga untuk memakainya.

Memang benar ya, kalau produk untuk bayi itu lebih alami dan nggak bikin neko-neko. Lactacyd Baby ini juga bisa digunakan untuk bayi lho ya. Akan tetapi, cara pemakaiannya berbeda. Di dus-nya ada keterangan lengkapnya kok. Santai.

Hari ketiga memakai Lactacyd Baby,

Pagi hari itu seringkali bikin aku kemrungsung. Pokoknya sebelum pergi ke sekolah semua harus siap. Mulai Kak Ghifa yang sudah mandi sampai menyuapinya. Saking hebohnya, aku gak memperhatikan eksim dan biang keringatnya sudah hilang atau belum.

Sorenya, saat hendak mandi, aku baru sempat ngecek kondisi dada, punggung, dan lehernya. Aku cukup kaget saat biang keringat di dadanya itu sudah hilang. Kalau eksimnya sih belum hilang total. Tapi, makin menipis ketebalannya lho.

Kulit bagian punggung sudah mendingan, tinggal bagian leher yang masih agak menghitam eksimnya.

Wah, ini harus dilanjutkan nih. Kelihatan banget perubahannya. Intensitas Kak Ghifa garuk-garuk di area leher, punggung, dan dada pun makin berkurang.

Oiya, kalau kamu juga pengen nyobain Lactacyd Baby ini, beli saja di apotek, toko perlengakapan bayi atau minimarket terdekat ya. Untuk botol ukuran 60 ml harganya sekitar 25 ribuan. Kalau dipakai seperti Kak Ghifa, seluruh badan (bagian tertentu ku pakaikan dua kali) dan keramas (setelah tahu tidak pedih di mata, Kak Ghifa langsung minta keramas juga) itu bisa dipakai selama 5 hari.

Kesimpulan,
Orang tahunya Lactacyd Baby itu digunakan untuk mengatasi biang keringat. Akan tetapi, ternyata teruji juga bisa mengatasi iritasi ringan lainnya seperti eksim yang dialami Kak Ghifa. Aku bersyukur banget nemuin produk brand internasional yang sudah terpercaya untuk menjaga kulit bayi dari iritasi ringan ini.

Meskipun belum hilang total, paling tidak eksim Kak Ghifa sudah mulai berkurang dan akan aku teruskan penggunaannya. Pun karena kandungan bahannya alami dari ekstrak susu serta formulasi dengan pH yang sesuai dengan kebutuhan kulit bayi.

Dengan teruji secara dermatologi yang dapat digunakan setiap hari, produk perawatan bayi ini rekomended untuk digunakan di musim pancaroba saat ini. Kasihan kan kalau si kecil merasa nggak nyaman karena bermasalah dengan kulitnya. Yuk, coba sekarang! Jangan menunggu masalah kulit si kecil makin parah!

Sumber bacaan:
http://www.alodokter.com/eksim-atopik
http://www.alodokter.com/bunda-mari-pahami-cara-menyembuhkan-eksim-pada-bayi
http://blog.asibayi.com/2014/02/eksim-pada-bayi-baby-eczema/

10 komentar:

  1. Anakku juga sama... Ada eksim. Sempat sebel sama dokter yang langsung nuduh kalo eksim anakku ini gara2 keturunan. Soalnya aku dan suami gak kayak gitu hihihi

    Aku juga udah coba lactacyd ini dan sampe sekarang anakku umur 9 tahun masih pake. Soalny pake sabun lain kulitny kering banget dan memicu eksim kembali muncul

    BalasHapus
  2. Waah, boleh juga nih Lactacyd. Aku rekomen deh buat anaknya adiki2ku yg sering kena biang keringat

    BalasHapus
  3. Intan kalo biang keringat sih jarang ya alhamdulillah.cuma ya dikit2 gatal trus langsung merah. Kebetulan juga pakai sih lactacyd ini.

    Sukses ya ummi 😘

    BalasHapus
  4. Ini sama kyk navid kena eksim baby. Dan alhamdulillah dipakaikan lactacyd jd sembuh. Sehat2 ya kak ghifa

    BalasHapus
  5. aku belum punya anak nih mb, siapa tahu ada tetanggaku yang anaknya kena biang keringat, bisa direkomendasikan pakai lactacyd baby ini ya

    BalasHapus
  6. Keren nih Lactacyd Baby, bisa mengatasi eksim pada bayi secara cepat, tuntas dan sudah terbukti. Untuk mengatasi biang keringat juga bisa kan mbak? Recomended banget buat para ibu yang punya bayi dengan permasalahan kulitnya :)

    BalasHapus
  7. Anakku (3thn) sejak bayi sudah pakai lactacyd baby. Dulu kan waktu bayi kulitnya masih 'menteran' kalo orang sini bilang. Terus direkomendasi sama temenku untuk pakai lactacyd baby. alhamdulillah cocok. sampai sekarang kalau kulitnya bermasalah aku pakein. pokoknya selalu sedia lactacyd. oh ya kalau anak digigit nyamuk dan bentol, aku suka olesin juga biar gatelnya hilang. tunggu sebentar lalu baru dibilas.

    BalasHapus
  8. Duh... Kak Ghifa.. aku ngeri lihat punggungnya :(

    Alhamdulillah cocok pakai lactacyd baby ya. Kulit bayi yang sensitif sering jadi masalah cocok2an sama produk

    BalasHapus
  9. Anak ku juga bun cocok pake lactacyd baby dl waktu baru lahir kulit nya pda kering jd ngelupas trs nanya ke bidan deket rumah disaranin mandi pake lactacyd alhamdulillah engga sampe seminggu uda bersih kulit nya recommended deh buat lactacyd

    BalasHapus
  10. Hallo ummi... Kalo kulitnya kaya scabies gtu, bsa ga yaaa sembuh jg pake lavtacyd baby?

    BalasHapus