Kamis, 25 Januari 2018

Hey, 2018!


Penting nggak sih nulis resolusi?

Aku tak pernah punya ritual khusus untuk menulis resolusi di blog. Biasanya aku tulis di kertas. Kemudian aku tempelkan di almari kamar agar sering terlihat. Karena bagiku sering terlihat maka sering pula aku berdoa dan ter-semangat-i untuk mewujudkannya. Kalau kamu, bagaimana? Berbeda dengan resolusi tahun ini, untuk memenuhi tema arisan blog Gandjel Rel dari Mbak Taro, aku tulis juga di blog ini ya. Semoga bisa menginspirasi kamu juga.

Kalau ditanya ada berapa resolusiku tahun ini? Tergantung. Seringnya makin hari makin tambah jumlahnya. Apalagi kalau pas di tengah jalan ketemu atau mengalami kejadian yang memang bisa dibuat resolusi. Nah, berikut ini beberapa resolusi yang ingin aku laksanakan dan terapkan secepat dan sedini mungkin agar tidak banyak PR di akhir tahun nanti. Apa saja itu?

1. Mengurangi hutang

Punya hutang itu nggak enak banget. Sumpah. Pokoknya jangan sampai karena gengsi sama orang, kita malah hutang sana-sini. Jangan pernah takut dibilang nggak modis, kere, gendut, dkk-nya! Karena kalau sudah muncul ketakutan seperti itu dan ingin dinilai bagus terus di depan manusia, eh, kemudian menghalalkan segala cara untuk menyenangkan orang lain! No no no.


Aku sendiri ada hutang, yaitu kreditan motor. Insya Allah akhir tahun ini lunas. Hahaha. Masih 11 bulan lagi ya. Tapi nggak papa. Emang aku butuh banget motor ini karena motor lamaku yang sudah menemaniku dari SMA kelas 1 (kira-kira 10 tahun yang lalu) sudah sering mogok di tengah jalan. Kalau ingat kejadian saat aku hamil besar dan motorku mogok di tengah jalan, Ya Allah, ngenes banget rasanya.

Baca cerita mogoknya motorku di Menghadapi Masalah Bertubi-Tubi

2. Nabung emas

Kalau pas lebaran, ada yang merasa bingung dan gelisah? Itu lho karena nggak punya perhiasan yang bisa dipamerkan kepada orang-orang. Hihihi. Ada yang seperti itu? (Ada-lah ya). Atau kalau pas kondangan semua perhiasan dipakai semua buat dipamerin, ini lho perhiasan dari suamiku. Hahaha. Ya nggak papa juga sih sebenarnya, emas-emas situ sendiri. Bebas kok. Tapi jangan sampai jadi poin 1 ya! Hutang.

Aku sendiri nggak bisa seperti itu. Aku justru risih kalau harus mengumbar perhiasan sana-sini. Cukup anting saja yang aku pakai saat ini. Wajar kan ya?


Alhamdulillah, awal tahun ini aku mantab untuk menjual semua perhiasan yang aku punya dan membuat tabungan emas di Pegadaian. Semua demi masa depan keluarga kecilku. Khususnya untuk Kak Ghifa dan adik-adiknya, nanti.

Aku belum bisa berbagi banyak tentang tabungan emas ini. Tapi mendengar testimoni teman-teman bloger lainnya kok bagus-bagus. Terpenting, tabungan ini adalah tabungan jangka panjang. Kalau baru setahun sudah diambil ya belum bisa merasakan keuntungannya.

Ayo, kamu tertarik juga nggak buat tabungan emas di Pegadaian? Syaratnya hanya KTP dan uang sekitar 50 ribuan untuk saldo awal dan biaya materai lho.

3. Tidak pegang HP di depan anak

Poin ini itu peran batin banget buatku. Aku berkali-kali berjanji nggak akan pegang HP di depan Kakak. Pokoknya buka mata pertama bukan HP yang kucari. Bahkan aku pernah bikin postingan Ummi, Jangan Main HP Terus, tapi apa? Aku langgar lagi dan lagi.

Entah malaikat mana yang membisikki telingaku? Sudah ada 2 minggu ini aku benar-benar bisa lepas dari HP saat di depan Kakak. Pokoknya haram banget. Pun Abi juga melakukan hal yang sama. Abi tak pegang HP saat di depan Kakak. Alhamdulilah, kami bisa kompak.

Manfaatnya apa? Banyak banget. Pekerjaan rumah bisa selesai tepat waktu, bisa nemenin Kak Ghifa main dan tentunya dia hepi banget, dan kalau semua itu bisa terlaksana aku nggak uring-uringan.

Ah, semua ini demi kewarasanku juga. Bisa guyonan dengan Kak Ghifa itu jadi poin plus plus plus-nya. Karena aku juga ingin menantang diriku sendiri untuk tidak 'gila' sama gadget. Kubuang jauh-jauh ketakutan-ketakutan yang tak beralasan itu. Alhamdulillah, aku berhasil dan niat banget seterusnya seperti itu. Pegang HP kalau Kakak pas tidur atau saat tidak bersamaku. Bismillah.

 

4. Menulis paling tidak 5 postingan per bulan

Inginku ikut tantangan one day one post, tapi kupikir-pikir, apakah sanggup? Bukan bermaksud ingin selalu berada di zona nyaman saja. Tapi aku yang tahu kekuatanku seperti apa.

Terlebih lagi aku memang sedang mengurangi kebersamaanku dengan gadget. Aku ingin lebih fokus ke dunia nyataku. Aku usahakan paling tidak ada 5 postingan per bulan. Pun, aku tak mengejar seberapa banyak artikel di blogku ini. Tapi ingin lebih meningkatkan lagi kualitas tulisanku ke depannya. Agar apa yang aku tulis memang benar-benar enak dibaca, bermanfaat, dan kalau ikut lomba juga ada hasilnya. Aamiin.

Maaf ya kalau postinganku nanti isinya malah kebanyakan lomba. Ini demi dapur bisa tetap ngebul. Semangat!


5. Puasa Senin Kamis

Sebulanan yang lalu, saat aku kondangan di pernikahan teman SMA-ku, ada yang tanya, "Kamu hamil lagi?"

What?

Saat kulihat perutku ternyata memang sudah kelewatan buncitnya. Aku iya-in aja pertanyaan temanku tadi. Biar beres. Cepat kelar. Daripada aku jawab yang lain-lain malah urusannya makin panjang. Hahaha.

Oke, awalnya mertuaku yang bilang sekarang aku kayak gajah gegoleran. Kemudian teman SMA. Hahaha. Sepertinya memang sudah saatnya aku jadi power ranger pink. Hahaha.

Tidak. Tidak.

Maksudku sudah saatnya aku diet. Niat kuat untuk mengurangi karbohidrat dan memperbanyak makan sayur dan buah saja hanya berjalan seminggu. Hahaha. Lapar mata banget aku. Oke, akhirnya setelah bincang-bincang sama Abi, aku pilih puasa Senin-Kamis saja. Tentu niatnya pun ibadah dulu. Soal bonus berat badan bisa turun, ya, alhamdulillah. Iya, kan? Kalau kamu diet juga nggak? Diet apa? Bagi dong resepnya!

 

6. Makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang

Lagi-lagi aku diingatkan oleh status seorang teman. Tepatnya status WA. Ya, seperti itu bunyinya kunci kesehatan nabi. Makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Selama ini aku lupa. Semua kulahap begitu saja. Lapar mata. Makanya badanku jadi bengkak seperti ini. Nggak sehat. Aku baru ngerasain ternyata kayak gini ya jadi orang gendut? Sarang penyakit, ogah banyak gerak, cepat ngantuk, baju pada nggak muat, dan ujung-ujungnya duit harus keluar lebih banyak. Oh, tidak! Bismillah, makan setelah benar-benar lapar dan nggak pakai ngemil gorengan terlebih dahulu. Hihihi.

7. Ikut lomba tidak menjelang deadline

Ini penyakitku banget. Nggak tahu kenapa lebih greget kalau kejar-kejaran sama waktu. Ide seakan-akan meloncat-loncat sana-sini saat menjelang DL. Tapi sumpah rasanya nggak enak banget kalau harus begadang. Apalagi paginya aku harus ngajar. Beh, pasti langsung KO deh. Makanya, no big big deh buat ikut lomba menjelang DL. Pokoknya aku usahain ke depannya sehari sebelum DL aku harus sudah posting. Apalagi tahun ini sepertinya aku akan makin getol ikutan lomba. Doakan aku ya. Baru usaha nih buat nambah penghasilan.

8. Bangun pukul 3 dan menyiapkan segalanya

Aku pernah menulis Kalau Bisa Tidur Lebih Awal dan Bangun Lebih Pagi, Kenapa Harus Begadang? Sesekali saat badan capek atau pas Kakak rewel pas malam karena sedang nggak enak badan, aku melewatkan ritual ini. Paginya? Gedumbrangan. Bedundukan. Nggak enak banget. Makanya aku ingin mempersiapkan semua dengan baik-baik. Setelah sholat malam jangan tidur lagi! Pekerjaan rumah siap menanti dan ke sekolah pun nggak telat.


9. Ngajar lebih tenanan

Selama ini nggak tenanan? Ya ada poin-poin tertentu yang membuatku merasa kurang maksimal dalam mengajar. Pokoknya aku harus merubah sedikit-demi sedikit. Beban banget lho kalau nggak bisa maksimal di depan anak-anak. Tak peduli deh soal gaji. Rasanya berdosa aja kalau membuat anak tidak bahagia saat bersamaku di kelas.

Aku harus benar-benar ikhlas saat tubuh merasa lelah karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan datang lebih pagi dan pulang makin siang. Semua untuk mempersiapkan pembelajaran dan kelas yang bisa bikin hepi anak didikku. Bismillah. 

10. Nganter Kak Ghifa ngaji

Pertengahan tahun ini aku sudah nggak ada murid les. Awalnya aku bingung sih, nanti uang tambahan buat bayar kreditan motorku, bagaimana? Tapi aku serahkan saja sama Allah. Dia benar-benar tahu porsi yang terbaik untukku. Nah, karena sudah tidak jadi guru privat aku mau nganter Kak Ghifa ngaji. Kakak memang belum genap 3 tahun sih. Tapi aku mau lebih dekat dengan Kakak dan mengenalkan Alquran kepadanya sejak dini.

Tempat ngajinya nggak jauh dari rumah kok. Paling kalau naik motor sekitar 5 menit. Berangkatnya pukul 16.00 dan selesai sekitar satu jam setelahnya. Pun di sana juga banyak anak-anak kecil seusia Kakak yang sudah pada ngaji. Semoga jalanku ini dipermudah Allah untuk mengenalkan Kakak kepada-Nya. Aamiin.

11. Rajin olahraga

Paling tidak pukul 07.00 sudah sampai di sekolah, apa sempat olahraga? Ehm, sebenarnya kalau hari Jumat di sekolah ada jam olahraga bersama. Kadang senam, jalan santai keliling kampung, atau sepeda santai. Lumayanlah ya.

Selain itu, aku usahain banget kalau pas hari Minggu sebelum masak, aku lari pagi dulu. Nggak jauh-jauh sih, paling 200 meteran,  bolak-balik jadi 400 meter. Lumayan banget untuk membakar lemakku. Biasanya kalau pas lari-lari gitu aku pakai jaket yang tebal, biar keringatnya bercucuran. Hahaha. Habis itu kaki terasa njarem, pegal-pegal semua. Soalnya lupa pemanasan karena saking semangat buat nurunin berat badan. Hahaha.

12. Rajin buat to do list per hari

Aku merasa hidupku masih berantakan banget. Seringkali aku menyesal setiap kali mengevaluasi apa yang aku lakukan seharian. Makanya, sejak awal tahun ini aku selalu membuat list kegiatan yang akan aku laksanakan di keesokan hari. Ya, aku menulisnya malam sebelum tidur. Saat malam menjelang lagi, aku lihat lagi list yang sudah aku buat. Mengevaluasinya lagi. Alhamdulillah, dengan kegiatan yang satu ini, hidupku lebih terasa tertatat, terarah. Terpenting adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kalau tidak, aku benar-benar orang yang merugi.


13. Memposting kuliner dengan harga murah meriah


Sebenarnya dari dulu aku ingin sekali mengulas jajanan-jajanan pasar, makanan pinggir jalan, pokoknya yang harganya merakyat banget. Tapi belum kesampaian secara rutin.

Aku pernah menulis cerita tentang nasi jagung, bubur sumsum, dan singkong goreng yang ternyata banyak juga peminatnya. Ada saja orang yang membacanya. Semoga, tahun ini bisa kesampaian. Pun ini sejalan dengan keinginanku bersama Abi untuk mengajak Kakak dan keluargaku untuk jajan di luar minimal 2 bulan sekali. Nggak harus makanan di kafe atau restoran mahal. Pokoknya makanan yang murah meriah dan pas di kantongku.


Ehm, sudah sampai 13 ya? Ini pasti bakal nambah deh. Semoga saja tahun 2018 ini bersahabat denganku. Semoga aku dan kamu bisa melaluinya dengan bahagia dan bisa bermakna. Terutama dari semua resolusi di atas, aku ingin sekali soal ibadah bisa lebih baik lagi. Aamiin.

Kalau kamu, resolusimu apa saja? Apa yang paling prioritas?

15 komentar:

  1. Beberapa resolusimu sama. Pokoknya habbit yang lebih baik yaa di 2018.

    BalasHapus
  2. Semangat wujudkan Resolusi nya, pasti bisa insyaAlloh 😊

    BalasHapus
  3. Ada beberapa yang sama denganku, terutama soal nurunin berat badan..hihi
    Trus pengennya bisa sholat diawal waktu sm puasa sunnah. Semoga terwujud ya, resolusi kita dek

    BalasHapus
  4. Resolusimu apik ikaa, semoga istiqomah dan tercapai semuanya yaa aamiin..

    BalasHapus
  5. Resolusinya sederhana bgt..dan hampir sama..hahah...kalau soal pegang hp di depan anak, 2hari belakangan intan justru gini "mama dak boyeh main hp.simpen" dan hp diminta trus dia tarus di meja 😂

    BalasHapus
  6. Aku juga pengen banget nabung emas nak moga kelakon tahun ini

    BalasHapus
  7. Banyak juga mbak resolusinya,, eh apa aku yg terlalu sedikit resolusi yaa. Btw, semoga berhasil ya mbak. Amin.

    BalasHapus
  8. Aaak sejak cuti melahirkan aku sudah ga pernah bikin to do list.. Wah pr banget nih makasih lho secara tidak langsung sudah ngingetin aku.. Semoga semua resolusimu bisa terwujud ya mbak... Amin

    BalasHapus
  9. Semangat mbak Diyanika, KPR saya juga belum lunas nih masih beberapa tahun lagi. Kadang membayangkan enak kali ya kalau KPR sudah lunas hehe..

    Semoga semua resolusinya tercapai ya mbak, aamiin...:)

    BalasHapus
  10. Tidak memegang handphone di depan anak, itu jadi favorit bagiku... Kunjungi blogku juga ya

    BalasHapus
  11. Semenjak resolusi yang aku tulis gak pernah tercaai, aku jarang banget nulis resolusi. Kecuali klo ada keinginan, baru deh tu aku tulis dan tempel di kacameja rias. Mirip kamu mba. Tapi bener loh Mba. Cara itu lumayan ampuh. Karena setiap liat catatan itu, kita jadi berdoa dalam hati.

    BalasHapus
  12. Berhentilah makan sebelum kenyang. Ini prinsip aku banget mba. Makanya gapernah bisa gemuk ya. Hahahaa... btw keren2 euy resolusinya.. semoga makin sukses lomba2nya ya. Kpn2 ak mau nanya2 soal tabungan emas ah. Kayaknya kok menarik 😊 sukses terus ya mba diyanika... aku padamu pokoknyaaaaa 😘

    BalasHapus
  13. Semoga resolusinya tercapai semua tahun ini dan bisa konsisten :)

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus
  14. Banyak banget resolusinyaaaa, sukses ya MBak, semoga semua yang diinginkan terwujud, paling ndaaak mendekati yaaak. Saya nyemil sembari BW, langsung kututup toplesnya. Heheheee, makan setelah lapar, berhenti sebelum kenyang. Belum lapar sich cuma mulut pingin ngunyaaah, hehehe

    BalasHapus