Rabu, 10 Juni 2015

Pengalaman Pertama Membayar Iuran BPJS

Assalamualaikum.

Yang namanya pengalaman pertama pasti akan ada kesan tersendiri. Nah, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pertama membayar iuran BPJS yang saya alami petang tadi. Mau tahu bagaimana keseruannya?

Oya, pernah berkunjung ke salah satu grup facebook dengan nama BPJS KESEHATAN. Dari sana saya mendapat informasi banyak banget tentang BPJS. Bahkan sebelum daftar BPJS (bulan lalu) saya baca-baca dulu informasi di sana. Sayangnya, dari sekian banyak informasi yang saya dapat ada juga selentingan postingan atau komentar yang menyudutkan BPJS. Ya, itu sih sah-sah saja. Hak mereka. Yang kurang baik tinggalkan yang baik ya diambil dong.

Salah satu tema postingan yang saat ini sedang hits di grup tersebut adalah masalah pembayaran iuran BPJS yang sering mengalami kegagalan. Banyak yang mengeluh ini dan itu. Hari ini saya pun membuktikan sendiri proses pembayaran iuran BPJS.

Petang tadi, pas pulang kerja saya mampir ke ATM terdekat. Saya bermaksud membayar iuran pembayaran BPJS untuk bapak, ibu, suami, dan untuk saya sendiri. Proses pembayaran dilakukan satu per satu. Pertama, milik suami sukses, punya bapak dan saya pun sukses. Nah, pas giliran punya ibu tiba-tiba gagal. Sampai saya coba tiga kali pun masih gagal. Perasaan gemes mulai muncul. Saya pun keluar dari ruang ATM tanpa lupa mengucapkan minta maaf karena ada mas-mas yang menunggu saya dari tadi.

Nunggu prosesnya lamaaaaa banget
Adzan maghrib pun berkumandang, saya memutuskan untuk sholat di mushola depan ATM dulu. Siapa tahu nanti setelah sholat akan berhasil. Selesai sholat saya mampir lagi ke ATM. Dan apa yang terjadi? Duh, ternyata antriannya jadi panjang banget dan kebanyakan juga bayar iuran BPJS. Singkat cerita, ternyata banyak juga yang mengalami hal yang sama dengan saya, yaitu gagal melakukan pembayaran. Ya, sudahlah saya akhirnya memutuskan untuk pulang dan akan mampir di ATM dekat rumah saja. Siapa tahu di sana ATM-nya sepi.

Alhamdulillah, dugaan saya benar, ATM-nya sepi. Saya langsung turun dari motor dan melakukan transaksi. Eh, gagal lagi. Tak mau menyerah saya coba lagi dong ya. Setelah menunggu agak lama prosesnya berlangsung akhirnya pembayaran iuran BPJS atas nama ibu saya telah berhasil. Yeay! Alhamdulillah.

Pada intinya, sabar, sabar, dan sabar. Namanya juga banyak yang akses. Kalau sering trobel ya lumrah. Pengalaman pertama pembayaran iuran BPJS ini justru melatih kesabaran dan pantang menyerah bagi saya. Yang pasti selalu berpikiran positif itu penting. Kalau sepanjang perjalanan tadi saya berpikir kalau transaksinya akan gagal, bisa jadi memang gagal.

Oya, saya juga ingin membagi tips nih agar tidak mengalami kesulitan saat pembayaran iuran BPJS:
  1. Bayar iuran BPJS saat awal-awal bulan tak harus menunggu tanggal 10. Takutnya kalau mepet tanggal 10 akan banyak yang akses jadi akan sering trobel. Kalau kelewat tanggal 10 nanti kena denda malah komentar miring lagi.
  2. Datang ke ATM saat pagi banget atau malam hari. Tentu saat sedikit yang mengaksesnya.
  3. Jangan mudah menyerah. Memang melelahkan kalau harus bolak-balik ke  ATM karena sering gagal transaksinya. Akan tetapi ini semua sudah jadi tanggung jawab Anda karena sudah menjadi anggota BPJS.
Nah, itu tips dari saya. Kalau Anda memiliki tips lainnya boleh lho ditambahkan di kolom komentar. Semoga bermanfaat ya? Ini pengalaman pertama saya membayar iuran BPJS, mana pengalaman Anda?

8 komentar:

  1. Pengalaman pertama kali membayar iuran BPJSS rada ribet ya Mbak... tak mengapa bersakit2 dahulu ntar mendapat manfaat yg banyak kemudian hari...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, yang penting mah sabar aja. Dan telaten.

      Hapus
  2. Pengalaman pertama pasti ada manfaatnya.
    Iuran BPJS saya langsung dipotong dari tunjangan pensiun, belum tahu kena berapa tiap bulannya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya pak dhe, seharusnya punya saya juga langsung dipotong lewat rekening bapak. Tapi karena males antre di bank negeri yang satu itu jadinya saya bayarnya lewat rekening bank saya. Rekening bapak saldonya tidak cukup karena tidak pernah diisi.

      Hapus
  3. BPJS itu bisa nggak sih iuran langsung dibayar satu tahun, biar nggak usah tiap bulan bayar,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih baik rekening yang digunakan untuk mendaftar itu sellau diisi. Karena tiap bulan akan dipotong per bulannya.

      Hapus
  4. halo bu ika, mau nanya apakah pada saat pembayaran pertama kita memang diharuskan bayar untuk sekaligus 2 bulan ya? dan mengapa nama yg muncul di mobile banking sy adalah nama saya bukan nama suami, padahal waktu daftar kemarin kan suami di no 1 dan kertas dr BPJS nya juga menerangkan Yth. Bpk/Ibu (nama suami sy) . mohon bantuannya. . terimakasih

    BalasHapus