Kamis, 31 Maret 2016

Cara Mensiasati Aktivitas Nge-blog Setelah Ada Si Kecil

Cara mensiasati aktivitas nge-blog setelah ada si kecil. Kenapa harus disiasati? Karena pasti ada perubahan sebelum dan sesudah ada si kecil. Terutama dalam hal produktivitas kita dalam menyusun artikel untuk tayang di blog. Misalnya, sebelum ada si kecil bisa posting satu artikel per hari. Setelah ada si kecil bisa jadi seminggu bisa posting satu artikel saja sudah jos banget. Belum lagi nanti kalau sudah kembali bekerja. Ehm...ini nih istimewanya perempuan-ibu, selain harus ngurus si kecil, suami, ngrapiin rumah, kerja di luar rumah, eh masih mau menyalurkan passion menulis lewat blog. Luar biasa kan? Tapi bisakah semua itu dilakukan? Bisa! Asal tahu cara mensiasatinya. Apa saja itu?

Photo by Mbak San
Sebagai ibu baru, saya selalu kagum dengan ibu baru lainnya yang masih tetap produktif nge-blog meskipun ada si kecil. Tak bisa bayangin deh, kapan mereka tidur? Saya, yang notabene bekerja paruh waktu, masih satu rumah dengan ibu, jadwal ngeblognya saja masih acakadul. Nggak percaya? Lihat saja arsip blog saya, hihihi..makin ke sini makin sedikit kan? Klise sih alasannya, kalau Kak Ghifa tidur, saya ikutan molor, blabaaas sampai pagi. Job dan artikel lainnya? Menumpuk. Ckckckck....*dijitakklien*

Life must go on. Saya harus belajar. Kalau ibu lainnya bisa, kenapa saya tidak? Salah satu ibu baru yang patut saya tiru adalah Sandrine Tungka. Sebut saja, Mbak San. Dia adalah salah satu Indonesian Mom Blogger yang baru saja memiliki baby. Apa yang membuat saya kagum dengannya? Di tengah kesibukannya merawat si baby, dia juga menyandang status seorang ibu pekerja dan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tesisnya lho. Keren banget kan? Dia pun selalu meluangkan waktunya untuk meng-update blognya, yaitu sanwajourneys.com. Baginya, ngeblog itu di mana saja dan kapan saja

Sayang, di bulan Maret, blog yang didominasi dengan artikel family, book, dan travelling ini hanya ada satu postingan saja. Bisa jadi Mbak San memang sedang disibukkan dengan kegiatan mengurus si baby dan persiapan untuk kembali menjadi ibu pekerja.

Tak dipungkiri memang, adanya si kecil, kita tak bisa lagi mengatur secara saklek apa-apa kegiatan yang bisa kita lakukan. Menunggu si kecil sampai tidur pulas, baru bisa berkegiatan yang lain. Kalau masih usia sebulan dua bulan si kecil masih banyak tidurnya ya. Kalau sudah seusia Kak Ghifa ( hampir 7 bulan), dia sudah mulai aktif ke sana kemari. Jam tidurnya semakin berkurang.

Eits, katanya mau jadi blogger profesional *ngomongdidepankaca*? Nggak ada alasan dong ya, apapun yang terjadi blog harus tetap update. Betul? Berinisiatif-lah saya untuk tanya-tanya ke mom blogger lainnya, bagaimana cara mensiasati aktivitas nge-blog setelah ada si kecil? Hai Mbak San *lambaitangan*, yuk, kita praktikkan cara berikut! Siapa tahu nanti ada klien yang nyolek kita.

1.Bulatkan niat
Kalau nge-blog hanya untuk mencurahkan isi hati saja, kok sepertinya sudah nggak kekinian ya. Ya, sebagai tempat curhat, ya menghasilkan juga. Makanya, kalau sudah ada niat kuat untuk jadi blogger profesional harus rela capek, kurang tidur, demi membangun blog yang kita punya. Apa kabar dengan niat nge-blog saya? Anda?

2.Tentukan waktu nge-blog
Kalau si kecil tidur, jangan ikutan juga. Ini mah ilmu saya. Yang ada nanti klien bakalan kabur semua. Waktu nge-blog yang paling efektif itu kapan? Ya, saat si kecil tidur. Tapi ingat, jangan ikutan tidur. Kalau memang penyakit Anda selalu ikutan tidur (maklum kan kelelahan ya-pembelaan diri), bisa kok nge-blog pas sebelum subuh. Setelah istirahat, otak malah lebih fresh.

3.Atur jumlah postingan
Kenapa harus atur jumlah postingan? Karena ini akan mempengaruhi angka alexa blog. Mau ramping atau gembrot? Monggo pilih sendiri. Kalau terbiasa seminggu satu artikel ya dijalankan seperti itu terus. Kalau satu minggu tiga artikel makin bagus. Penting, konsisten. Perhatikan pula kemampuan yang Anda miliki. Ojo ngoyo

4.Atur jadwal tidur si kecil
Poin penting nih. Semenjak kecil, biasakan jadwal tidur anak. Selain bagus untuk perkembangan otak anak karena lama tidurnya tercukupi, itupun akan memudahkan kita untuk melakukan aktifitas lain, seperti nge-blog. Kenalkan pada anak kapan waktu malam dan siang. Kapan waktu tidur dan bermain. Saya juga sudah mulai menerapkan pada Kak Ghifa nih. Kalau pagi dia tidur sekitar pukul 08.00-10.00, siang pukul 12.00-14.00, sore kadang tidur kadang tidak. Kalau pas malam paling pol pukul 20.00 baru tidur. Pas malam saya selalu melakukan rutinitas cuci muka, kaki, dan tangan sebelum tidur dengan air hangat. Selain itu, ganti baju tidur dan mematikan lampu kamar. Sudah deh, Kak Ghifa pasti langsung siap-siap nenen dan tertidur sambil mendengarkan lantunan sholawat.

5.Minta bantuan suami 
Jangan pernah sungkan meminta bantuan suami untuk menemani si kecil tidur saat kita berkutat di depan PC. Saya pernah membaca bahwa intensitas kebersamaan antara ayah dan ibu kepada anak harus sama. Karena berpengaruh pada keseimbangan otak kanan dan kiri anak.

6.Sediakan buku catatan dan pulpen di tempat yang mudah dilihat
Pasti sering deh, saat beraktivitas tiba-tiba muncul ide untuk membuat suatu artikel. Nah, langsung tulis garis besarnya pada buku catatan. Saat ada waktu di depan PC bisa langsung meng-eksekusinya. Jangan biarkan ide-ide cemerlang kita lenyap begitu saja.

Mudah nggak sih mempraktikkan 6 cara mensiasati aktivitas nge-blog setelah ada si kecil? Harus mudah dong ya? Nah, khusus Mbak San boleh juga lho saran di atas diaplikasikan. Biar pembaca blog mbak nggak kecewa saat berkunjung ke blog Mbak karena belum ada postingan terbaru. *ngomongjugasamadirisendiri* *kekepKakGhifa*

“Nge-blog lancar, keluarga nomor satu.” pesan suami.

"Sudah posting berapa artikel bulan ini?" ngomong sendiri.

Kabuuurrr....

Hihihi...happy blogging. Kalau Anda punya cara lain? Boleh dong dibocorin di kolom komentar!

16 komentar:

  1. Aaaaa.. Aku butuh banget artikel ini! *ngelirik bayi 5 bulan lagi bobo ganteng*

    BalasHapus
  2. Wah terima kasih banyak tips nya mbak... Emang yah sejak punya baby blog ku juga nganggur hihihi.. Padahal mungkin krn tekatnya blm bulet . Semoga tips nya bisa ku coba, krn seharusnya anak.bukanlah halangan untuk berkarya

    BalasHapus
  3. satu lagi tambahan..
    ngeblognya malem2 alias ngalong setelah anak dan bapake tedoor :v
    *itu dulu yg aku lakukan waktu anak masih kecil

    BalasHapus
  4. Inspiratif mbak postingannya. Terima kasih sdh menuliskan tips tetap konsisten ngeblog bagi para ibu muda.

    BalasHapus
  5. Aku kenal blog saat si bungsu udah usia 12 tahun, hihii...
    Aku juga kagum sama mahmud abas yang tetep rajin ngeblog, sementara kegiatan dia dobel atau bahkan triple :D

    BalasHapus
  6. Ihh...keren banget tu mb. Tidurnya berapa jam ya?
    Aku masih moody. Hikz

    BalasHapus
  7. Waktu ngeblog itu memang perlu di manage ya Mbak -,-

    BalasHapus
  8. lelahnya yg paling gak tahan paling.. daripada sakit, mending istirahat dulu, pasti lama kelamaan ada ritme sendiri sih :)

    BalasHapus
  9. Berarti kesimpulannya sebagai mbak kantoran aku kebanyakan alasan. Wkwkwkw. Sok capek dan sok sibuk *ambil dot Ghifa*

    Bisa jadi bekal nanti nih pas udah nikah dan punya baby :)

    BalasHapus
  10. Meski belum punya si kecil, tapi ilmunya tetap bermanfaat. Setidaknya bisa saya pakai ketika sibuk kembali di dunia kerja (proyek). Dari semua point di ataas, selalu yang menjadi masalah adalah manajemen waktu. Masih sering saya langgar soalnya.

    BalasHapus
  11. Untung jaman anakku kecil belum ada blog :))

    BalasHapus
  12. Wah makasih sharingnya mba. Salam kenal yah :)

    BalasHapus
  13. kadang teori kebentur realitas suka meleset. tapi teori itu berguna buat pengingat. jangankan yang punya baby, yang anak-anak sudah besar kudu juga punya siasat agar blognya enggak jadi sarang laba-laba. thanks for sharing ya

    BalasHapus
  14. Akkkkk saya butuh tips itu mba. Kita sama ya, pas dedek tidur saya pun bablas tidur sampai pagi. Akakakakak. Entah kenapa setelah melahirkan kok malah nggak kuat tidur jam 10 keatas *alasan*.
    Tapi niat harus bulat. Saya mau mulai aktif lagi April ini. Mudah-mudahan lancarrrr. Aminnnn
    Makasih banyak lowh mba. Itu tips nya berguna bangettttt :)

    BalasHapus
  15. ibu lama malu ni sama ibu baru.. *ngumpet di popok Ghifa

    BalasHapus
  16. Kalo masih bayi sampai usia 1 tahunan menurut saya masih lebih mudah, Mbak. Ini pengalaman saya yg ngasuh anak pertama dari lahir brojol ya. Waktu bayi anak-anak biasanya lebih banyak tidur. Pagi tidur, tar agak siang dikit tidur, habis magrib tidur, ngelilir sebentar jelang tengah malam, terus tidur lagi deh sampe jelang Subuh.

    Malah pas anak-anak sudah usia kanak-kanak (2-5 tahun) yang menurut saya agak repot ngatur waktunya. Karena mereka sudah tahu ngajak main dan ngambek kalo nggak ditemenin. Apalagi kaya saya yang anaknya dua usianya cuma selisih 2 tahun, nggak pake pengasuh lagi.

    Lah, malah curhat. Hahaha. Tapi tipsnya bermanfaat, terutama poin melibatkan pasangan. Ini yang sangat diharapkan. Soalnya ngeblog bukan sekedar hobi, tapi tangga menuju ke membaiknya perekonomian kalo bagi saya yg full ngandelin penghasilan dari nulis dan aktivitas online.

    Btw, saya udah pernah ke sini belum ya? Salam kenal deh kalo ternyata ini kunjungan pertama :)

    BalasHapus