Rabu, 25 Oktober 2017

Rumah yang Kurindukan


Senin adalah hari yang selalu membuat jantungku berdegup lebih kencang. Pokoknya jangan buat aku emosi pas hari ini. Kalau nggak, aku bisa berubah jadi singa yang kelaparan dan siap menerkam.



Pagi tadi, sudah buru-buru, sampai di depan gang, yang diapit dua rumah, malah ada yang bermuka masam banget. Laki-laki seusia bapakku itu mau nangkap ayam, pas aku mau lewat. Aku menunggu. Dia malah marah dan mengusir ayamnya. 

"Ya Allah, ngamal jalan pakai marah-marah gitu. Kalau nggak boleh lewat mbok ya o dikasih palang saja. Siapa yang tahu kalau situ mau nangkap ayam?" Batinku kesal banget.

Rumahku memang di dalam. Tak ada gang khusus dari desa yang menghubungkan rumahku menuju jalan raya. Selama ini kami numpang jalan dari belas kasihan tanah orang. Itupun karena saudaranya ada yang rumahnya di dalam, dekat denganku. Misalnya tak ada saudaranya di situ, mungkin sudah dipalang beneran deh.

"Orang amal jalan memang nggak kelihatan padahal amalnya setiap hari tetapi banyak orang yang nggak menyadari itu. Kalau amal uang puluhan juta terus dipanggil-panggil pakai toa masjid ya baru bangga." Seloroh orang.



Sebenarnya saat itu aku pengen banget marah sama orang tersebut. Tapi ku pikir-pikir, ah, buat apa cari perkara? Memang sudah takdir kalau rumah di dalam memang seperti itu. Harus lebih legowo. Kan numpang jalan.

Andai saja aku bisa terbang ya.

Terlepas dari semua cerita duka yang ada, namanya rumah, setiap hari ya jadi tempat berpulang. Entah mau seperti apa tabiat tetangga, rumah tetaplah rumah. Karena rumahlah yang selalu dirindukan setiap kali bepergian.

Aku ini anak tunggal. Karena sudah ikrar janji sama bapak, "Kalau mau sama anakku, ya mau nggak mau tinggal di rumah yang tak seberapa ini bersama bapak dan ibu." begitu kata bapak. Jadi, demi kebahagiaan bersama, aku dan suami pun tak ada sedikitpun keinginan untuk pindah dari rumahku yang sekarang.

Sekalipun begitu, aku malah punya impian untuk merenovasi rumahku. Kenapa? Rumahku yang sekarang kan kecil tapi banyak barangnya. Jadi, aku ingin menambah beberapa bagian dalam rumahku. Karena tanahnya juga nggak seberapa. Salah satu jalannya ya harus membuat dua lantai.

Orang bilang rumah impian ya rumah yang diinginkan sama pemiliknya. Betul kan Mbak Archa dan Mbak Dian? Nah, aku ingin nanti rumahku setelah direnovasi punya bagian-bagian seperti berikut.


Lantai Bawah

1. Ruang tamu yang luas

Luasnya seperti apa? Yang penting muat untuk 60an orang. Di rumah kan sering dapat giliran yasinan, arisan, selapanan, dkk-nya. Biar kalau dapat giliran narik nggak pada di luar rumah karena nggak muat. Hihi.

2. Garasi

Rumah yang sekarang ini kan ruang tamu jadi satu sama garasi. Nggak muat kalau semua motor masuk rumah. Kasihan kan kalau motor yang lain ada di luar. Sama-sama dibuat kerja (keras), masak ada yang di dalam ada yang di luar. Pilih kasih dong namanya.

3. Ruang sholat

Selama ini kami kalau sholat jarang berjamaah. Kalaupun jamaah palingan hanya bisa 2 orang. Itupun di dalam kamar. Makanya, aku pengan ada mushola kecil di dalam rumah. Paling tidak bisa lah buat jamaah sekeluarga.


4. Ruang Keluarga dan Bermain

Ini ruangan paling berantakan serumah. Iya, soalnya Kak Ghifa kalau main semua dikeluarin dari kardus. Kalau mau menyebutnya sebagai kapal pecah ya, pas banget.

Di ruangan ini, rencanaku, selain ada mainan Kak Ghifa, ada juga TV, DVD, dan sound system. Kak Ghifa itu hobi banget nonton DVD. Apalagi yang ada joget-jogetnya, langsung deh minta diputar beberapa kali dalam sehari. Jadi, aku butuh ruangan yang agak luas.

5. Tempat Tidur Ibu dan Bapak

Biar nggak capek-capek naik turun tangga, mereka pasti memilih kamar di lantai bawah. Terus, inginku di dalam kamar ada kamar mandinya sekalian. Kasihan kan kalau malam-malam mau buang air harus keluar dulu.

6. Ruang Dapur dan Makan

Ruangan yang satu ini butuh space yang cukup luas. Soalnya, perkakas ibu itu banyak banget. Tapi tempatnya nggak ada.

Untuk tempat makan, aku butuh banget nih. Selama ini kalau makan tidak bisa kumpul jadi satu. Ada yang di depan TV lah, ada yang masak sambil makanlah. Kan kelihatannya lebih nyaman kalau makan bersama-sama, duduk berbarengan di ruang makan ya.

7. Ruang Cuci, Jemur Baju, Kamar Mandi

Selama ini jemur di mana? Ya, di depan rumah. Celana dalam pada dijemur semua di situ. Pas ada orang lewat, ciluk baaaa. Hahaha. Sumpah, ini saru banget. Makanya aku pengen banget ada ruang cuci dan jemur baju tersendiri. Jadi, ruangan ini sebagian ada atapnya, sebagian tidak. Di sana juga ingin aku tambahkan beberapa tanaman. Biar tempatnya tetap kena panas tapi nuansanya hijau.


Untuk kamar mandi ini khusus untuk tamu yang ingin buang air dan juga digunakan untuk berwudhu.

Lantai Atas

1. Balkon

Di bagian ini aku ingin ada kursi panjang buat duduk sekeluarga untuk bersantai dan beberapa tanaman. Bahkan aku pengen di balkon ini ada taman hidroponik. Biar bisa nanam bayam, kangkung, sawi, wortel, bawang merah, dll. Pokoknya dapat hijaunya, pun bisa dimasak juga untuk keluarga tercinta.

2. Kamar Anak Ada 2

Sekalipun saat ini belum ada rencana nambah momongan, paling tidak aku pengen Kak Ghifa nanti punya adik, syukur-syukur perempuan. Makanya aku menyediakan 2 kamar. Kalau mengenai isi kamarnya, standar lah. Terpenting sih kamar mandinya di luar saja.

3. Kamar tidurku

Biar tetap bisa mengawasi anak-anak, kamar tidurku biar di atas saja. Inginnya ada kamar mandi dalamnya. Soal isinya ya standar saja.

4. Ruang Kerja dan Perpustakaan Mini

Aku ini tipe orang kalau bekerja dan belajar di tempat yang tenang tanpa ada suara apapun. Makanya, aku ingin sekali punya ruang kerja sendiri yang didukung dengan lingkungan penuh dengan buku. Seru deh kayaknya. Biar makin semangat kerja.


5. Kamar mandi

Kamar mandi di lantai atas ini khusus anak-anak. Ukurannya tak perlu terlalu luas.

Itulah beberapa bagian rumah yang ingin kuwujudkan saat nanti aku merenovasi rumah ini. Sebenarnya aku lebih suka kalau rumah impianku ini terbuat dari kayu saja. Ya, nanti bisa didiskusikan lagi. Karena bagiku, rumah dari kayu itu terasa lebih nyaman, adem, jika dibandingkan rumah tembok.

Ayo, ah, semangat nabung!

Kamu, misalnya ada kesempatan merenovasi rumahmu yang sekarang, ruangan apa yang ingin kamu tambahkan?

Semua foto di atas diunduh dari www.pixabay.com

12 komentar:

  1. Semoga terwujud ya mi rumah impiannya

    BalasHapus
  2. Nhahhh..sebenarnya dari semua postingan arisan,ini yg kumaksud sih. Rumah idaman yg mmg masih diangan2..
    Btw,thx ya mbak..sdh berandai2 bikin makin terpacu utk punya rumah sesuai kriteria kita.

    BalasHapus
  3. Wah bener2 rumah idaman atuh eta mah :)
    sempurna ya kalau sudah terpenuhi...

    BalasHapus
  4. Ah pengeeen rumah kayak gt :D Semoga terwujud :)

    BalasHapus
  5. Ruang kerja dan perpus mininya salah satu yang harus ada di rumahku nanti :)) anw, semoga terwujud ya mba rumah impiannya..

    BalasHapus
  6. Mau nambahin ruang kerja dan rak bukunya dong sama mushalla di rumah.

    BalasHapus
  7. Aku ikut mendoakan semoga impian nya terwujud ya mbak..Amin.

    BalasHapus
  8. Semoga kesampaian ya punya rumah impian

    BalasHapus
  9. Wow rumah idamannya keren banget, semoga terwujud yaa.

    Kalo aku dah punya rumah impian, mungil, tinggal pengen mindahin dapur dan bikin ruangan kerja tertutup, hahaa..

    BalasHapus
  10. Semoga terwujud impiannya mbak, aku ingin juga punya rumah sendiri, mendesai sendiri

    BalasHapus
  11. Pengen ada lantai duanya mbak, soalnya mertua saya nggak mau ada lantai dua, hiks. Padahal pengen bangeet..

    BalasHapus
  12. Jadi jalannya cuma satu itu ya mbak utk menuju ke rumah?
    Aamiin moga kesampaian ya mbak cita2nya renovasi rumah.

    BalasHapus