Jumat, 01 Juli 2022

2 Sifat Ini yang Sering Buatku Malas Ngeblog

Kalau aku mau bilang, sekarang setelah jadi PNS, kerjaan makin banyak, datangnya pun sering nggak terduga, kok rasanya cuma alesan saja ya buatku nggak ngeblog. 

Benar, kan?

Benar banget.

Sini timpukin aku pakai komentar pedas. Memang sesekali perlu kok aku digituin.

Nyatanya apa?

Karena kalau pas ada niat (apalagi job), sesibuk apapun juga bisa kan jadi postingan.

Seperti tulisan ini, kalau Mbak Uniek dan founder komunitas Gandjel Rel lainnya nggak koar-koar mulu di grup WhatsApp, mana mungkin aku bikin tulisan ini? Ewuh, Gaes. Yakin. Mereka yang selalu mengawalku di dunia blog selama ini. Tempatku belajar lho.

Founder-nya semangat abis, kok. Membernya masak nglokro, sih?

Apalagi kemarin aku baru saja ikut dua lomba menulis. Masak iya sih ini untuk komunitas bloger tercinta kok ya nggak aku prioritaskan? Dibalang kerikil satu truck aku yo mau. Hihi.

Sebenarnya aku sudah ada draft kasar untuk postingan ini. Akan tetapi, lagi-lagi, aku tuh sering dihantui dengan 2 kegiatan berikut yang endingnya selalu bikin aku malas ngeblog dan menyelesaikan suatu tulisan. Apa saja itu?

1. Sering Menunda-nunda

Aku paham betul teori kalau orang mau sukses itu harus disiplin. Tapi, mboh piye, pasti ada-ada saja godaannya.

Baru mau buat outline tulisan, eh, pekerjaan lain datang, diajak ngobrol teman, ada teman minta tolong, bayiku nangis, dan lain sebagainya. Akhirnya, ide-nya menguap, kemudian, okelah dilanjutkan nanti, nanti, akhirnya deadline datang dan kelabakan. Atau malah kalau misalnya mau ngeblog untuk postingan lomba terpaksa undur diri karena waktunya sudah mepet banget.

Sebenarnya ada cara untuk menyiasati kegiatan ini. Okelah menunda perkerjaan hari ini, akan tetapi harus jelas, kapan mau dikerjakan.

Misalkan, pukul 12.30 mau lanjut nulis, ternyata harus menundanya karena suatu hal. Maka harus punya komitmen kuat untuk melanjutkannya nanti misalnya pukul 21.00 saat si kecil sudah tidur.

Ini misalnya, lho, ya. Kalau mau menunda lagi, ya, kapokmu kapan! Siap-siap berubah jadi tukang malas ngeblog. Haha.

2. Perfeksionis

Ini penyakit banget, nih. Aku sedang berusaha untuk jadi orang yang, yo wes lah ayo mlaku sak onone dulu. Karena apa? Ya, ini, kalau baru nulis kok perfeksionisku kumat, pasti langsung mandeg sebelum ketemu yang pas.

Baru nulis satu paragraf, ini harus ada fotonya ini nih. Cari dulu, kalau nggak ketemu kudu cari, lama-lama belum juga ketemu yang pas akhirnya sudah badmood duluan. Padahal kan bisa to nulis saja dulu sampai selesai, masalah printilannya nanti.

Padahal, kalau sudah utak-atik infografis atau ngedit foto, kemudian mau balik nulis lagi pasti butuh mood yang sama, bukan seperti di awal? Nah, ini sing angel. Mood terlanjur turun mau balik nulis lagi setelah edit foto, ya, nggak bakal jadi posting tulisan.

***

Nah, nggak terasa kan sudah nulis sekitar 400 kata. Ini nih, 2 sifat di atas kutanggalkan terlebih dahulu. Penting nulis saja dan sampai ending juga.

Sebenarnya memang bisa sih ya kalau sehari nulis sekali gitu di blog. Halah, kayaknya kok terlalu halu. Tapi, harusnya sih bisa, wong ya setiap hari ada saja tingkah polah muridku di sekolah, rupa-rupa teman di kantor, apalagi anakku di rumah.

Bonusnya biar nggak ngganjel di hati dan pikiran. Mundhak dadi penyakit, ya, kalau ngganjel.

2 komentar:

  1. Bener banget dua kebiasaan ini yang bikin nulis ga selesai-selesai, gini alurnya pas ada ide buat nulis ah nanti aja bisa nanti. Lagi pula aku cepet nulis artikel, pas udah mepet nulis duh ada aja yang kurang baca ulang sambil rapiin kesalahan tulis tapi hati belum puas hapus lagi ganti susunan kalimat lagi. Ngebug otak lama-lama, terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
  2. Iya, kalau kelamaan ngga nulis atau ngeblog memang butuh waktu lama buat memulai kembali atau panaskan mesin nulis kita ya hehe

    BalasHapus