Berguling-guling bersama anak-anak. Merangkak bersama
menghayati bagaimana tentara-tentara kita ketika sedang berperang. Memperagakan
kewaspadaan seorang tentara ketika menemui lawan dan berlari menerjang ilalang.
Hahaha! Melelahkan memang. Mengatur 37 siswa yang beraneka ragam.
Semua begitu menggembirakan. Menyenangkan. Apalagi melihat
tawa mereka. Terutama tawa Nisa yang akhir-akhir ini sering murung, menggelayut
pada sang bunda. Tapi hari ini saya melihat tawanya. Alhamdulillah. Saya
bahagia. Dan yang lagi-lagi aku dapatkan dari Nisa adalah betapa dia sangat
melindungi Ela (keponakaannya yang ikut sekolah). Bagaimana? Ketika tadi sedang
jasmani (senam ringan) pada sesi berlari dengan sigap dia menjulurkan tangannya
ke depan untuk mencegas temannya yang ada di depan ketika hampir menyenggol Ela yang hanya
berdiri tegap memandangi teman kakaknya sedang riang melompat-lompat.
Terimakasih hari ini Ya Allah. Sungguh luar biasa. Aku
semakin tahu bahwa menjadi guru yang luar biasa akan lebih membahagiakan
anak-anak. Lelah memang, tapi bukankah obat lelah itu adalah tawa anak-anak.
Aku berjanji sampai kapanpun akan berusaha untuk menjadi guru yang luar biasa.
Guru yang membahagiakan anak-anak. Semampuku. Sekuat tenagaku. Aku mencintaimu,
Roh Guruku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar