Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Juni 2021

Ogah-ogahan Nulis di Blog


Kemarin-kemarin ogah, sekarang kangen.

Kangen. Iya, aku kangen banget nulis di blog ini. Aku sampai malas banget ngecek kapan terakhir kali aku posting tulisan. Malu pada diri sendiri karena tidak pernah memberikan kesempatan untuk healing lewat tulisan.

Selama ini ke mana?

Ya, nggak ke mana-mana. Di sini saja. Hanya saja aku merasa butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan semuanya. Setengah tahun belakangan ini banyak hal yang terjadi dalam hidupku. Kebanyakan dari kejadian itu lebih ke arah berbau 'kesedihan'.

Kenyataan bahwa aku hamil anak kedua di saat aku harus fokus CPNS-ku.

Fitnah dari saudara-saudara Bapak yang sangat melelahkan jiwa dan raga.

Komunikasi dengan bapak yang kurang baik.

Tuntutan hutang bapak yang harus kulunasi.

Bapak yang menikah lagi.

Posisi bayiku yang sempat sungsang.

Tuntutan kerja yang segunung dan harus aku lalui dengan keadaan hamil tua.

Semua itu membuatku merasa begitu lelah, disisa-sisa tenaga per harinya lebih kugunakan untuk bersama suami dan anakku.

Sampai akhirnya, semua, ya begitulah. Kulalui dengan "Gusti, kuikuti saja semua alur ini. Aku percaya ini sudah jadi bagianku."

Saat kita yakin, ternyata ya bisa kok dilalui. Meski terseok-seok, tapi kuucapkan terima kasih kepada diriku sudah sampai ke tahap ini, hari ini.

Bismillah, yuk kembali menulis kembali. Nggak pakai ogah-ogahan lagi. Aku juga tertarik mengikuti beberapa lomba menulis lagi. Semangat! Insyaallah,  ubah fokus dan lihat saja apa yang terjadi.

Rabu, 05 Agustus 2020

Arti Keluarga Bagiku dan Alasan Kenapa Aku Harus Melindunginya




"Saat kamu pernah mengalami kehilangan, di situlah kamu bisa merasakan arti yang sesungguhnya dari kelengkapan anggota keluarga."
 
Berbeda, sangat berbeda saat aku harus benar-benar menyadari bahwa ibuku telah tiada.

Terhitung saat aku menulis postingan ini, sudah 100 hari lebih ibuk meninggalkanku, tapi rasanya, Ya Allah, aku masih seperti mimpi. Aku selalu berharap ini adalah mimpi panjangku dan saat aku bangun ibuk masih ada di kamarnya. Aku masih merasa ibuk ada di sisiku. Ada di rumah ini.

Hampa. Begitulah yang kurasakan. Aku rela jungkir balik di luar sana, asalkan semua bisa ditukar dengan kehadiran ibuku kembali. Bisa?

Tidak.

Itu tidak mungkin.

Aku harus benar-benar belajar ikhlas dan menerima bahwa aku telah kehilangan ibuku tercinta. Jantung dalam hidupku. Tempatku berpulang, berkeluh kesah, di saat aku telah kelelahan berlari di luaran sana.

Kini rumahku kosong. Setiap kali pulang, tak ada lagi yang benar-benar kutengok di kamar sebelah. Tak ada. Benar-benar tak ada.

Ya Allah, maaf, rasanya begitu berat bagiku untuk membuat postingan ini.

Rasa rindu ini berada di ujung pelupuk mataku. Mengambang, tapi tak bisa meluap. Beku.

Aku sadar betul, aku berusia 28 tahun, beranak satu, tapi aku begitu mengidamkan keluargaku yang lengkap. Ada bapak, ibu, aku, suami, dan anakku dalam satu rumah mungil ini. Tapi, kini keluargaku sudah berbeda.

Sangat-sangat berbeda.


Arti Keluarga Bagiku


Keluarga Adalah Tempatku Berpulang

Pergi ke manapun, sekalipun ke tempat terindah di dunia ini, aku akan tetap merasa rindu dengan keluargaku. Aku ingin bertemu dengan mereka, selalu berada dekat dengan mereka dan menghabiskan waktu bersama.


Mungkin, saat aku pulang dari suatu tempat, lelah mendera begitu hebat, tapi saat melihat semua anggota keluargaku, lelah itu sirna seketika. Semburat cahaya muka mereka begitu meneduhkan.

Keluargalah yang Bisa Menerimaku Apa Adanya

Aku adalah korban bullying semasa sekolah. Orang di luar sana bilang aku seperti orang Timur. Orang di luar sana bilang aku seperti mak lampir dengan rambut mengambangnya. Orang di luar sana bilang aku seperti Omas, aktris dengan bibir agak maju.


Sedih. Terpojokkan setiap hari. Bertahun-tahun mendapat perlakuan seperti itu selama sekolah dari SMP sampai SMA. Kamu bisa membayangkan, apa yang kurasa?

Tidak dengan keluargaku. Mereka menerimaku apa adanya. Penuh dengan cinta dan kehangatan. Hingga kini.

Sama halnya saat harus keluar rumah, aku harus berpakaian rapi, berdandan cantik, di rumah, keluargaku dengan senang hati menerimaku hanya dengan berdaster.

Keluarga adalah Motivatorku

Selain selalu memberikan kehangatan dan kebahagiaan, keluarga adalah motivator untukku. Kalau kamu pernah membaca tulisanku tentang ibu yang sering meremehkanku, kamu pasti tahu, di keluargaku, siapa yang jadi motivator utamaku, ya, ibuku.




Kupikir, setelah ibu nggak ada, aku kehilangan motivator dalam keluargaku. Ternyata tidak. Suami dan anakku kini menjadi motivator utamaku untuk melanjutkan hidup. Melihat mereka setiap hari membuatku semakin kuat. Tak terpuruk apalagi menyalahkan diri sendiri atas kepergian ibuku.


Kurasa, apa yang aku ungkapkan di atas berlaku juga untukmu, bukan? Betapa berharganya mereka untuk kita. Sampai-sampai aku baru menyadari tanpa mereka aku ini apa, to? Nothing. Oleng.

Baru ditinggal ibuk saja aku sudah seperti helaian kapas yang dihempaskan oleh angin. Apalagi kalau sampai amit-amit aku harus kehilangan seluruh anggota keluargaku. Tapi, kelak, dan itu pasti, memang kita, manusia, akan sendiri. Kita akan berteman dengan amalan kita selama hidup di dunia. Bagaimana kita bisa menjaga dan melindungi keluarga yang saat ini masih benar-benar berada di samping kita?

Sebenarnya ada banyak cara. Salah satunya mewujudkan berkah keluarga dengan mendaftarkan mereka dalam asuransi syariah dari Sun Life Indonesia. Ngomong soal perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensial terletak pada pengelolaan dananya. Pada asuransi syariah tentu menganut investasi syariah dan jauh dari unsur ribawi. Tentunya sebagai keluarga muslim, siapa yang tak ingin menjauhi riba, ya, sekalipun itu kecil banget sifatnya? Aku dan suami pun sedang belajar pelan-pelan menjauhi riba ini. Bismillah.

Apa Itu Asuransi Salam Anugerah Keluarga?


Kamu pernah dengar Sun Life Indonesia? Aku dulu pernah mengulas salah satu platform online milik Sun Life, yaitu Bright Advisor di tahun 2016.  Yang kuingat tentang Sun Life tuh ya asuransi jiwa. Tapi, kali ini aku ingin menyinggung tentang Asuransi Salam Anugerah Keluarga.


Adalah asuransi dengan mengangkat tagline “Selalu menemani, selamanya melindungi”. Produk asuransi ini dikaitkan dengan investasi (unit link) yang hadir sebagai solusi perencanaan keluarga secara menyeluruh. Asuransi ini juga hadir dengan santunan asuransi untuk pasangan suami istri dan dua orang anak.

Asalkan bersama mereka, mau makan apa saja, di mana saja, kok ya bawaannya hepi mulu 

Ada yang berbeda dari asuransi ini, setidaknya ada empat pembeda dibandingkan asuransi yang lainnya. Diantaranya:
  1. Satu polis memberikan perlindungan asuransi untuk empat peserta sekaligus.
  2. Kontribusi yang terjangkau (minimal 1,5 juta per top up, padahal untuk 4 peserta, ya) dengan perlindungan yang menyeluruh.
  3. Dilengkapi asuransi tambahan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga hingga maksimal enam peserta.
  4. Kesempatan untuk bersedekah jariyah dengan berwakaf
Mengenai manfaat dan fiturnya secara lengkap bisa kamu lihat di infografis di bawah ini.


Bagiku, Asuransi Salam Anugerah Keluarga ini cukup menarik, terutama keunggulannya berkaitan perawatan bagi penderita kanker. Asuransi ini meng-cover cukup banyak perawatan bagi penderita kanker, seperti radioterapi atau kemoterapi, imuoterapi, dan pengobatan hormonal, rawat jalan cuci darah, ICU, operasi rekonstruksi akibat kanker sesuai tagihan.

Yah, mau bagaimana lagi, karena kenyataannya, aku kehilangan ibuku karena beliau mengidap kanker payudara. Tentu aku ingin memilih asuransi yang memberikan perlindungan bagi keluargaku, seluruhnya. Karena kehilangan itu rasanya menyesakkan.

Kalau di drama korea yang kutonton dengan judul Rain or Shine ada pesan yang menurutku apik, apa itu?


Saat ini, jika kamu masih memiliki kesempatan untuk melindungi keluargamu, segerakan!

Semoga Asuransi Salam Anugerah Keluarga ini bisa jadi referensi buatku dan kamu untuk melindungi keluarga kita dengan cara kita pula.

Kamis, 12 Desember 2019

Liburan Seru Bersama Keluarga di Universal Studios Singapore


Kamu pecinta film animasi seperti Despicable Me, Madagascar The Baby Boss dan Woody Woodpecker? Jika iya, kamu harus mengunjungi satu tempat bermain di mana kamu bisa melihat berbagai karakter animasi kesukaanmu. Tempat ini bernama Universal Studios Singapore yang berada di negeri tetangga, Singapura. Objek wisata ini banyak disenangi oleh anak-anak maupun orang dewasa.


Tidak hanya melihat berbagai karakter animasi favorit, namun tempat ini juga dipenuhi dengan berbagai wahana dan atraksi terbaik. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang mendatangi salah satu tempat ikonik di Singapura ini. Jika kamu belum memutuskan untuk menghabiskan liburan akhir tahun di mana, tempat wisata ini bisa kamu kunjungi. Memiliki luas area sekitar 20 hektar, para pengunjung bebas memilih wahana terbaik yang ingin mereka nikmati. 

Pilihan Wahana Terbaik di Universal Studio

Jika kamu ingin mencoba seluruh wahana, kemungkinan besar satu hari tidak akan cukup. Kamu bisa menikmati berbagai wahana Universal Studios Singapore yang memang menjadi rekomendasi. Ketika kamu sudah sampai di sana, kamu tidak perlu lagi bingung untuk mengunjungi wahana yang mana dan membuang waktu kamu. Berikut ini adalah beberapa wahana terekomendasi yang wajib kamu nikmati saat berlibur di sana. 

Transformer The Ride 3D

Salah satu wahana yang menjadi favorit para pengunjung ialah Transformer The Ride 3D. Dalam wahana ini, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai replika kendaraan ala transformer yang bisa bergerak. Demi menambah kesan nyata, diberikan efek 3D yang memukau sehingga para pengunjung terasa sedang bermain di film Transformer. Tak heran, antrian di wahana ini tidak pernah sepi oleh para pengunjung.

Canopy Flyer


Bagi kamu yang ingin mencoba wahana ekstrim, kamu bisa menaiki wahana Canopy Flyer. Sebenarnya wahana ini mirip seperti roller coaster, namun terdapat perbedaan dari roller coaster pada umumnya. Pada wahana ini, rel permainan berada di bawah dan juga para pengunjung duduk dengan posisi kaki menggantung. Terdapat dua pilihan posisi permainan ini yakni menghadap depan maupun belakang. Salah satu yang membuat wahana ini seru ialah arah permainan yang mundur sehingga lebih menantang. 

Jurassic Park Rapid Adventure

Setelah kamu mendapatkan tiket Universal Studios Singapore, maka kamu harus menentukan wahana yang akan kamu nikmati. Salah satunya ialah Jurassic Park Rapid Adventure, wahana ini cocok dinaiki jika kamu pergi bersama rombongan. Konsep dari wahana ini mirip dengan arum jeram dan membuat para pengunjung basah karena terkena air. Jangan lupa untuk menyiapkan baju ganti karena jika kamu duduk di depan, kamu akan semakin basah kuyup. 

Shrek 4D


Salah satu film yang cukup terkenal dari Universal ialah Shrek. Di Universal Studios Singapore, kamu bisa menikmati film ini dengan teknologi empat dimensi. Kamu seakan akan dibawa Shrek untuk menjalankan petualangan secara nyata. Jika kamu menikmati wahana ini, kamu dijamin akan bahagia karena memang wahana ini sangat seru dan menyenangkan. 

Sesame Street

Bagi kamu yang ingin berlibur ke Singapore, jangan lupa untuk mencari cara ke universal studio singapore yang terdekat dari penginapan kamu. Setelah sampai, kamu bisa bersantai dengan menikmati wahana Sesame Street. Di wahana ini, kamu akan dibawa berkeliling dengan menggunakan kereta dan melihat berbagai boneka karakter Sesame Street yang menggemaskan. Jika kamu membawa anak kecil, jangan lupa untuk mendatangi tempat ini. 



Bagaimana kamu sudah tahu kan wahana apa saja yang kamu harus kunjungi saat datang ke Universal Studios Singapore? Jadi, sekarang kamu tidak perlu membuang waktu untuk memilih wahana yang akan kamu nikmati. Kamu hanya perlu menikmati liburan bersama keluarga dan orang orang terkasih. 

Selasa, 10 Desember 2019

Investasi Online Bebas Ribet, di Mana Pun dan Kapan Pun


Investasi online adalah salah satu jenis investasi yang banyak dipilih saat ini. Proses mengelolanya lebih mudah dan praktis.

Saat ini, ada banyak kesempatan untuk memulai berinvestasi. Bukan hanya menawarkan nominal yang kecil, tetapi juga kepraktisan. Ada sejumlah platform yang menyediakan layanan investasi secara online. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan zaman dahulu. Tak heran, banyak orang juga mulai tertarik menyisihkan uang untuk berinvestasi.



Investasi online telah menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama bagi yang aktif menggunakan internet. Namun, apa saja keunggulannya?

Bisa dilakukan kapan pun

Kamu tidak harus datang ke bank atau tempat lain untuk mengurus produk investasi. Bank biasanya memiliki jam operasional tertentu yang harus diikuti. Jadi, kamu pun perlu menyesuaikan diri dengan aturan tersebut. Dengan investasi online, kamu bisa mendaftarkan investasi secara mandiri kapan pun. Pengelolaan investasi juga lebih fleksibel. 

Bisa dilakukan di mana pun

Tidak perlu menghabiskan waktu untuk bepergian ke suatu tempat demi mengurus investasi. Kamu bisa tinggal di rumah dan mengelolanya sembari melakukan pekerjaan lain. Selain hemat waktu, kamu juga bakal hemat energi karena tidak perlu mengeluarkan tenaga dalam perjalanan. Kepraktisan ini membuat investasi bisa lebih optimal.

Cakupan investasi lebih luas

Keunggulan lain dari investasi online adalah memiliki cakupan yang lebih luas. Bayangkan, kamu sedang berada di sebuah dunia baru yang tanpa batas. Kamu bebas berinteraksi dengan siapa pun yang berpotensi menambah keuntungan investasi. Tawaran yang ada pun jauh lebih banyak dan besar dibandingkan investasi biasa.


Proses transaksi lebih mudah

Kamu juga bakal menikmati kemudahan saat mengelola investasi secara online. Prosedur yang harus dilewati biasanya lebih singkat dan praktis. Tiap transaksi dapat dilakukan melalui proses yang gampang. Meskipun demikian, kamu harus tetap waspada dari segi keamanan. Oknum tertentu sering kali menggunakan kesempatan ini untuk melakukan penipuan berkedok investasi.


Lebih mudah dipantau

Pada investasi online, kamu lebih mudah memantau pergerakannya. Kamu pun bisa mengambil keputusan yang cepat dan strategis seandainya ada situasi yang penting. Hal ini akan membuat keuntungan investasi menjadi lebih optimal.


Bisa dimulai dengan modal kecil

Pada umumnya, investasi secara online bisa dimulai dengan modal yang kecil. Bagi kamu yang baru mulai berinvestasi, modal sering kali menjadi kendala. Pemasukan bulanan biasanya langsung tergerus untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, melalui investasi online, hal itu bukan lagi jadi masalah.

Di Qazwa misalnya, kamu bisa memulai investasi dengan nominal Rp5.000. Qazwa adalah platform pembiayaan syariah online yang memungkinkan investor untuk memilih sendiri proyek yang dianggap potensial dari marketplace. 

Fleksibilitas ini juga didukung dengan perlindungan dari OJK. Tiap transaksi di Qazwa pun dijamin keamanan dan kehalalannya. Nah, mulai hijrah finansial bersama Qazwa melalui pembiayaan syariah agar hidup jadi lebih berkah.

Senin, 23 September 2019

Apakah Perempuan Harus Bisa Memasak Sejak Sebelum Menikah?


Ehm, kalau menurutku tidak.

Tapiiiiii, paling tidak, setidak-tidaknya lah, ya, jangan sampai babar blas alias sama sekali tidak tahu tetek bengek soal dapur.

Yah, punya modal pengetahuan eh ini kunyit, garam, gula pasir, ketumbar, kemiri, ini panci, kompor, hahahaha.


Bisa makan bersama dengan keluarga itu nyenengin banget. Apalagi kalau mereka suka dengan masakan yang kita buat.

Tulisan ini berawal dari komentar tetanggaku yang sama-sama punya anak tunggal dan perempuan pula. Posisinya kayak ibuku, sama-sama punya anak tunggal yang sudah berumah tangga tapi masih satu atap.

Beliau main ke rumah saat aku hendak memasak untuk makan siang.

Soto buatanku memang belum seenak buatan ibu.


"Kamu malah bisa masak." Begitu komentarnya saat melihatku membungkus ikan pindang untuk kubuat pepes kemangi.

"Hahahaha. Kalau nggak aku, siapa lagi, Dhe. Kasihan ibu, pulang, capek dari pasar harus masak." Jawabku.

"Iya. Nggak kayak Fatus (anaknya). Masak ora iso (nggak bisa)."

Aku tak menyahut. Mulutku terkunci dan tanganku asyik menusukkan lidi ke daun pisang.

Dalam hatiku, dulu aku sama sekali tidak bisa memasak.

Dari situlah aku punya anggapan, kalau sebelum menikah, perempuan tidak harus bisa memasak. Buktinya adalah aku.

Saat masih lajang, aku benar-benar tak bisa memasak. Semasa kuliah aku hanya bisa memasak mie instan. Karena jarang di rumah, sehari-hari harus berkutat di kampus dan TK (mengajar di TK), kemudian ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, yang ada aku hanya jadi tukang makan doang.

Soal perbumbuan, aku kenal sejak SD. Karena suka main masak-masakan (suka ngambil bahan-bahan dapur ibu) dan aktif di pramuka (karena terpaksa tuntutan nilai). Sudah, karena itu aku tahu mana bedanya ketumbar dan merica, mana kunyit mana kencur.

Lulus kuliah, jeda dua bulan setelah wisuda aku langsung menikah. Mana ada acara kursus memasak. Hahaha. Aku justru heboh mempersiapkan pernikahanku yang serba 'aku' semua. Bikin undangan sendiri, ditambah siang malam berkutat dengan souvenir pernikahan.

Lebaran kemarin aku bikin nastar sendiri. Belajarnya, ya, dari internet.

Sumpah, nggak ada waktu untuk kursus memasak. Toh, tak ada dana untuk itu.

Kini, meskipun tak pandai-pandai banget, aku bisa memasak. Terkhusus makanan kesukaan suami.

Hahaha.

Santai, masakan kesukaan suamiku mudah banget kok buatnya, cukup didihkan air, kasih garam dan gula, kemudian masukkan mentimun. Itu namanya plonco.

Ditemani dengan ikan asin hangat dan sambal terasi, suami sudah hepi dan lahap makanannya.

Masak begitu doang, sudah diganjar pahala sama Allah, pun suami benar-benar merasa diperhatikan. Soalnya menu makanan itu tidak ada yang suka di keluargaku. Kalau bukan aku yang buatin, siapa lagi?

Sampai sini, aku percaya kalau keadaan akan 'memaksa' seseorang mau belajar memasak setelah menikah. Demi siapa? Suami dan nantinya akan ditambah dengan anak.

Masih tentang keadaan, semenjak ibuku jadi ibu pekerja alias ikut ke pasar bapakku, mau tidak mau kalau ibu tidak sempat memasak karena capek, ya, aku yang memasak.

Awalnya, bapakku komplain, jelas, rasa masakanku kalah enak dibandingkan masakan ibuku yang endol markendol. Tapi, mau bagaimana lagi, ibuku terlalu capek.

"Asin, Ka, sambalmu."

"Sayur beningmu kurang garam."

"Rasa gudegmu nggak ngalor nggak ngidul (nggak jelas)."

Dulu, pas awal-awal memasak, komentar-komentar seperti itu sering banget kuterima dari bapak dan ibu. Apakah aku sakit hati? Jelas. Sudah capek-capek masak, malah dipaido, siapa yang tahan?

Lagi-lagi karena keadaan. Kalau aku ngambek nggak mau masak, siapa lagi yang mau masak?

Biki sambal pecel yang puedeeeessss

Akhirnya aku banyak lihat resep-resep di Mbah Google, nonton video memasak di Youtube, dan nggak sungkan untuk tanya sama ibu walau sering diejek. Hahaha.

Alhamdulillah, kini, setelah terjun ke dapur selama 2 tahun lebih, yaaa, masakanku nggak separah dulu lah. Aku juga sudah bisa bikin kue ulang tahun Kak Ghifa awal bulan lalu. Komentar yang makan sih, sukses kue ulangtahunnya. Sampai-sampai lupa difoto karena ludes duluan.


Semua modalnya hanya satu, terdesak. Kalau sudah terdesak, kita akan mau belajar. Setelah belajar, kok nggak enak, mau belajar lagi. Namanya juga belajar, sekali dua kali memasak, kalau belum endol markendol, ya, wajarlah.

Kamu, bagaimana, sependapat nggak sama aku? Atau mungkin kamu ada cerita lain? Kapan kamu bisa memasak? Apakah sudah jago memasak sebelum menikah? Atau mungkin punya cerita unik serupa? Bisa tuh tulis juga di blog kamu, insyaallah aku akan berkunjung. Jadi, jangan lupa japri aku, ya!

Terakhir, yang ada rencana segera menikah, jangan sampai mundur karena perkara belum bisa memasak, ya. Learning by doing saja. Semua bisa diobrolin kok sama si dia. Ihiiirrr.

Selasa, 06 Agustus 2019

Hai Anak Tunggal, Siapkan Asuransi Kesehatan untuk Kedua Orangtuamu Sedini Mungkin



Sisi yang jarang dipandang orang lain dari seorang anak tunggal adalah tanggungjawabnya merawat kedua orangtua. Bisa dibayangkan, kalau punya saudara 3, satu merawat orangtua, yang satu mengurus tetek bengek keperluan rumah, yang lainnya karena ada kesibukan bisa menopang soal biaya. Semua bisa dikerjakan bersama-sama dengan saudara. Lha kalau anak tunggal?

Anak tunggal menanggung semua sendiri. Seringkali, saat berdoa sama Allah, ingin rasanya kulepas pundakku untuk sementara. Hihi. Tapi, mana bisa?

Saat perasaan ini muncul, kok, Allah gini, ya, sama aku? Stop. Aku nggak mau terus-terusan berburuk sangka sama Allah. Aku adalah orang pilihan. Ya, aku spesial, maka dipilih Allah untuk merawat kedua orangtuaku sendiri. Ingat, ini pahala besar. Kenapa kuharus berkeluh kesah?


Dulu, pas masih awal-awal kuliah, aku ngebet banget punya suami yang kaya raya dengan kekayaan tujuh turunan nggak habi-habis. Hahahaha. Kenapa? Ya, karena aku punya pemikiran biar nanti kedua orangtuaku sudah sepuh, aku tidak kelabakan mencari dana apabila mereka sakit.

Tapi, apa yang terjadi saat ini?

Itu hanya mimpi, Gaes. Hahaha.

Yaaaaah, paling tidak, meskipun tidak kaya raya secara materi, tapi insyaallah suamiku kaya hatinya. Hahahaha. Duit mah tinggal minta sama Allah. Ntar juga dikasih. Bukan, begitu?

Gayaneeeee...

Saat tahu ibuku sakit


Sejak anakku lahir, 3 tahun 10 bulan yang lalu, sebenarnya ibuku sudah mengeluhkan tentang benjolan di payudaranya. Karena masih kecil, kami pun menganggapnya itu bukan kanker. ((Bodohnya))

Setiap kali kuajak untuk periksa, pun ibuku menolak. Katanya sih itu bukan masalah yang besar. Kuturuti saja. Meskipun hatiku tetap ketar-ketir.

Sampai akhirnya, aku lupa awalnya karena apa, BPJS ibu sempat nonaktif karena nunggak pembayarannya hampir dua tahun lebih. Oh, ya, ya, aku pernah berpikir, buat apa bayar BPJS terus setiap bulan tapi tidak pernah dipakai. 

Sampai akhirnya, ibu mulai sering berkeluh kesah tentang benjolannya lagi. Akhirnya kutawarkan untuk periksa lagi dan lagi. Tapi, ya, tetap saja menolak. ((Sabar))

Apa mungkin ibu merasa kasihan kepadaku soal biaya. Sampai sini aku menyesal, kenapa BPJS ibu sampai tak kubayar? Hiks. Penyesalan memang selalu datang belakangan, ya.

Kucari pinjaman sana-sini untuk membayar tunggakan BPJS ibu yang menginjak angka 2 juta lebih. Alhamdulillah, tanpa berhutang, Allah kasih rezeki yang tidak terduga. Niat yang baik ternyata memang dipermudah sama Allah. BPJS ibu pun aktif kembali.

Benjolan di payudara ibu makin membesar, sekitar sejempol, ibu makin kalang kabut. Kubawa deh periksa ke dokter keluarga. Di sana, kami diberi rujukan untuk segera ke dokter bedah. Sampai rumah ibuku langsung menangis. Beliau nggak siap kalau harus dibedah, terlebih lagi kalau periksa di rumah sakit besar antrenya puanjaaaaaaaang.

"Kalau periksa ke rumah sakit pakai BPJS, kamu apa nggak ingat, Bulekmu yang awalnya sakit nggak terlalu parah, antre dari subuh, jam 12 baru kepegang sama dokter, pulang-pulang bukan malah sembuh, eh, malah.... Tadi periksa ke dokter keluarga saja antrenya kaya gitu (1,5 jam antre)." terang ibuku.

Iya, sih, memang demikian adanya. Tapi, ya, tidak kemudian seutuhnya menyalahkan pelayanan rumah sakit dan adanya BPJS. Toh, banyak juga yang sangat terbantu dengan adanya BPJS.

Asuransi Kesehatan yang lain

Aku jadi teringat obrolan dengan guru SMAku saat berkunjung ke rumahnya, lebaran dua tahun yang lalu.

"Asuransi kesehatan ini ada yang mulai 50 ribu per bulan, ya, ada, Mbak. Pokoknya menyesuaikan dengan kebutuhan kita lah. Kalau pakai ini tuh ya nggak pakai antre panjang pas mau periksa. Enaklah pokoknya."

Itulah sekelumit ucapan Pak Kirno, guru SMA-ku. Nah, karena penasaran, pun aku lupa asuransi apa yang beliau ceritakan, semalam aku coba browsing tentang cara memilih asuransi kesehatan di internet sebelum menentukan mau pakai asuransi apa.

Ternyata ada hal terperinci yang harus kita perhatikan betul-betul ketika hendak memilih suatu asuransi. Apa sajakah itu?

  1. Pilih asuransi kesehatan dengan premi yang sesuai kantong kita.
  2. Pastikan perlindungan apa saja yang diberikan oleh asuransi kesehatan. Apakah menanggung biaya rawat inap, rawat jalan, kesehatan gigi, kehamilan, kesehatan mata, dll. Itupun berlalu berapa lama harus dipastikan betul.
  3. Apabila kita diberikan kesehatan terus, alhamdulillah, apakah premi kita akan kembali walau hanya berapa persen? Kalau BPJS kan jelas tidak akan kembali. Pastikan, asuransi kesehatan kita memberikan pernyataan jelas mengenai pengembalian premi ini. Pengennya, ya, sehat selalu, ya, aamiin.
  4. Apakah asuransi kesehatan yang kita pilih menanggung biaya pengobatan di luar negeri? Sekarang kan lagi ngetrend banget, ya berobat ke luar negeri. Ah, namanya juga berobat, kalau ada dananya, ke mana pun dijangkau asal bisa sembuh.
  5. Apakah prosesnya mudah dan cepat? Misalnya pembayarannya, mau nambah anggota keluarga baru, proses pengambilan klaimnya berbelit-belit, tidak. Ini bisa tanya-tanya ke pengguna asuransi kesehatan yang sudah lebih dulu memakainya. Bisa juga dengan membaca testimoni dari konsumen di web penyedia asuransi kesehatan tersebut.
  6. Pastikan jaringan rumah sakit yang menerima asuransi kesehatan kita ada di mana-mana. Lebih utama, tentunya ada di sekitar kita.
  7.  Dapatkah keuntungan tambahan, mialnya bonus cek kanker, dialisis, kematian, dsb?
***


Alhamdulillah, insyaallah, kini, keadaan ibuku lebih baik dari sebelumnya. Namanya orang berobat itu memang harus sabar. Sabar sekabehane (seluruhnya). Yang sakit, ya, sabar, apalagi yang merawat.

Sungguh, aku berpesan kepada anak tunggal di luar sana, kalau saat ini belum ada asuransi kesehatan untuk orangtua, yuk, segera buat agar hidup kita sedikit bisa bernapas lega lah. Walaupun kita minta doa sama Allah, ya, semoga selalu diberikan kesehatan. Biaya rumah sakit tuh naik muluuuuuu. Padahal gaji kita nggak naik-naik. Kalaupun naik, ya, nggak seberapa. ((Curhat))

Benar nasihat lama itu, lebih baik mencegah daripada mengobati dan lebih baik sedia payung sebelum hujan. Percayalah, insyaallah, kalau niat kita baik, Allah akan memudahkan rezeki kita.  Nanti ada saja jalan untuk membayar asuransi kesehatan mereka. Apalagi ini untuk kedua orangtua.



Kamu, anak tunggal yang di luar sana, mari kita saling menguatkan. Hidup ini memang berat. Tapi, kamu, aku, kita nggak sendiri. Semangat berjuang merawat kedua orangtua, insyaallah, surgaNya di depan mata. Aamiin.

Rabu, 24 Juli 2019

Pengalaman Pertama Kali ke Solo Makin Berkesan Karena Prive Uri-cran


Pengalaman Pertama Kali ke Solo Makin Berkesan Karena Prive Uri-cran - Pas dapat ajakan dari Mbak Ika Puspita untuk menghadiri #womenscommunity area #jogjasolo bersama #combiphar tanggal 14 Juli 2019 lalu, hoooo tanpa pikir panjang, langsung ku-iyakan.

Karena, satu, aku butuh piknik. Liburan sekolah sudah mau kelar, tapi, aku belum ke mana-mana. Pengen dong me-recharge pikiran. Biar ntar kalau sudah masuk sekolah, pikiranku jadi fresh. Siap tempur sama anak-anak di lingkungan sekolah yang baru.

Dua, sejak awal kuliah, aku ingin menghirup udara Solo, tapi, belum kesampaian. Pengen honeymoon, eh, keburu masuk kerja, kemudian hamil. Ini ada kesempatan, kenapa tidak kuambil?

Ketiga, materi talkshow yang disampaikan narasumber dekat sekali denganku, perempuan, yaitu tentang anyang-anyangan. Bukankah ini paket komplit? Maka, bismillah, aku harus berangkat ke Solo.


Eits, tunggu dulu! Rasanya kalau apa-apa yang kualami kok mulus banget jalannya itu bakalan nggak seru. Makanya, tak heran kalau masalah datang ustru sehari tepat sebelum keberangkatanku.

Pertanyaan ini baru muncul dalam benakku, tuing, besok pagi, aku ke Solo naik apa? Bus? Kalau naik motor nggak mungkin lah. Bisa-bisa nggeblak di jalan.

Bwahahaha.

Kenapa dari kemarin nggak dipikirin juga?

Dodolnya diriku.

"Naik kereta saja, Say", begitu usul temanku.

Oh iya, ya, kereta. Tentu, ongkos lebih murah dan waktu tempuhnya nggak lama.

Buru-buru kucari info kereta dari rute Semarang-Solo via aplikasiTraveloka. Ternyata zonk, sudah nggak ada yang kosong. Bahkan kereta Kalijaga yang paling murah meriah itupun hanya melayani rute ke Solo di atas pukul 09.00 WIB. Ya, nggak mungkin lah aku naik ini. Wong acaranya pukul 09.00 WIB.

Blaik.

Yo wis, akhirnya, mau tidak mau, aku naik bus ke Purwodadi, kemudian naik bus lagi yang ke Solo. Malam hari sebelum keberangkatanku, kusiapkan apa-apa yang harus kubawa. Kuusahakan barang bawaanku tidak terlalu banyak.

Diantaranya,
1. Dompet
2. Buku jurnal + bolpoin
3. Botol minuman
4. Pouch kosmetik
5. Baju ganti sesuai dresscode
6. Jaket

Semua kumasukkan ke tas ransel, biar mudah dipeluk saat di bus. Maklum, aku ini kalau sudah naik bus langsung tidur. Jadi, kuusahakan tidak bawa banyak barang.

Solo, Aku Datang


Sumber: solo.tribunnews.com

Pukul 06.00 WIB, aku sudah nongkrong di pertigaan dekat rumahku. Sebenarnya jadwal tersebut molor dari waktu yang kutetapkan semula. Itu tuh anak lanang sempat ngambek saat hendak kutinggal. Padahal malam-malam sebelumnya sudah kusounding kalau aku akan pergi seharian. Maklum, kelamaaan libur sekolah, jadi mbok-mbok-en.

Lima belas menit kemudian, aku baru dapat bus menuju terminal Purwodadi. Setelah membayar ongkos sebesar 10 ribu (per 36 km), akupun tidur. Bwahahaha.

Saat aku terbangun, bus sudah mendekati pintu masuk terminal. Karena cuaca dingin, ehm, hasrat ingin pipisku muncul. Tapi, apa yang terjadi setelah turun dari bus?

Saat kuarahkan kaki menuju toilet umum, ada kondektur bus yang teriak-teriak, "Solo berangkat Solo berangkat Solo berangkat."

Kulihat semua penumpang yang punya tujuan sama sepertiku mengejar bus Solo itu. Reflek, aku kok ya ikutan mengejar bus tersebut. Aku lupa keinginan pipisku.

Duh duh duh, ternyata aku latah, ya.

Apakah aku menahan pipisku sampai di Solo?

Iya, Saudara.

Hahaha. Nggak tahu kenapa, pagi itu rasanya aku ngantuk berat. Sepanjang perjalanan Purwodadi-Solo, yang memakan waktu sampai 1,5 jam, kuhabiskan untuk tidur. Hahaha. Entahlah, apa kabar dengan hasrat pipisku? Yang pasti, saat memasuki kota Solo, rasa pipisku tak tertahankan lagi. Tapi, lihat jarum jam tanganku sudah menunjukkan pukul 09.05 WIB. Telat telat telaaaaaaaatttt.

Nggak peduli, setelah bus masuk di Terminal Tirtonadi, Solo, aku langsung mencari toilet. Sesekali kuberdecak kagum, terminalnya keren, ya, kayak bandara. Tempatnya bersih dan ada papan petunjuk di mana-mana.

Setelah selesai pipis, kupandangi wajahku di cermin, Ya Allah, muka bantal banget. Lha tidur mulu di bus. Hahaha.

Sempat terbesit untuk ganti baju sekalian, tapi, nanti mau naik ojek online, kalau pakai rok malah ribet. Akhirnya, cus deh, dengan bantuan petugas toilet terminal dan warga sekitar, aku sukses dijemput-antar babang ojek online dengan selamat. Perjalananku di Solo kali ini terbantu banget dengan adanya ojek online.

Apakah aku sampai di Hotel Harris dengan selamat? Jelas. Tapi, nyasar dulu. Hahaha.

Kok bisa?

Lha iya, abang ojek online salah nurunin aku. Hahaha. Aku diturunin di lobi hotel sebelah. Untung saja, orang Solo ramah-ramah. Nggak salah deh aku kelayapan sendirian ke Solo.

Sampai di lobi Hotel Harris, aku langsung mencari toilet. Bukan untuk pipis lagi, melainkan ganti kostum.

Tepat pukul 09.30 WIB, aku masuk ke ruangan. Sudah banyak yang hadir di sana. Nuansa merah marun memenuhi mataku.

Ngobrolin Anyang-anyangan dengan Suasana yang Menyenangkan



Tepat pukul 10.00 WIB, Mas Puja Praditya, sebagai MC memulai acara yang mengusung tema "Aktif dan Percaya  Diri dengan Memelihara Saluran Kemih" ini. Namun, sebelum itu, MC menyapa anak-anak yang sedang asyik mewarnai gambar bertema buah cranberry di meja bagian belakang.

Yes, di acara ini, anak-anak boleh ikutan, pun merasa senang, sedangkan emak-emak siap memahami ilmu tentang anyang-anyangan. Eits, tidak hanya emak-emak saja lho yang hadir di acara ini. Bapak-bapak juga ikutan belajar tentang anyang-anyangan.


Sembari menikmati kudapan, narasumber pertama, ada Bu Dyah Parikoening, selaku Head of Brand Activation Combiphar, yang menyapa peserta dengan sangat hangat. Pertanyaan pertama yang beliau sampaikan dan membuk tabir kenyataan adalah, "Siapa yang pernah anyang-anyangan?"

Jawabannya? Hampir semua peserta mengangkat tangannya. Ini sudah jadi fakta kalau anyang-anyangan itu memang bisa menyerang siapa saja.

Sebelum ke acara inti, cieeehhh, kayak pembelajaran aja, hihihi, MC mengajak peserta untuk memilih salah satu bentuk bangun datar yang akan mencerminkan kepribadian kami. Kamu, misalnya diminta untuk memilih antara lingkaran, persegi, segitiga, dan zigzag, akan memilih apa? Temukan jawabannya di bawah ini, sesuaikah dengan kepribadianmu?

Montage dibuat Bloggif
Tunggu beberapa saat

Setelah seseruan dengan bentuk gambar kepribadian, narasumber yang kedua, yaitu dr. Erwin Gunawan, SpOG, langsung siap untuk berbagi. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, beliau bertugas di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Siapa nih yang langganan ke beliau?


Secara gamblang dr. Erwin dan sesekali diselingi dengan canda ringan, menjelaskan bahwa anyang-anyangan itu bisa mengakibatkan gagal ginjal sampai kematian bayi saat dilahirkan. Kalau bisa dicegah, kenapa tidak? Beliau juga menerangkan betapa mahalnya perawatan gagal ginjal. Per hari di ruang ICU bisa sejuta. Kenapa tidak kita cegah anyang-anyangan dengan cara yang sebenarnya mudah? Diantaranya dengan menjaga pola makan, rajin olah raga, dan mencuci tangan dengan baik dan benar.

Oke, mudah caranya, tapi istiqomahnya itu lhoooo yang sulit.


Kemudian ada juga Kakak Michaela Talitha, Brand Manager Combiphar, yang menawarkan solusi paling enak untuk mengatasi anyang-anyangan. Apa itu? Akan aku ulas secara lebih mudah dan terperinci tentang apa yang disampaikan oleh ketiga narasumber dan  beberapa info yang kudapat dalam keseharian sebagai berikut.

Anyang-anyangan, Prive Uri-cran yang Manis, Asam, Segar, dan Enak

Anyang-anyangan adalah keadaan saat kita ingin pipis terus menerus, apalagi dalam jumlah sedikit. Apabila saat pipis disertai dengan rasa nyeri, itu akan disebut dengan ISK (Infeksi Saluran Kemih). Jadi, gampangnya tuh gini, kalau ISK pasti anyang-anyangan. Tapi, kalau anyang-anyangan belum tentu ISK.

Nah, di dalam keseharianku, banyak sekali mitos yang beredar tentang anyang-anyangan. Akan aku tuliskan poin demi poin kemudian kulanjutkan dengan apa yang kuterima saat mengikuti talkshow di Solo kemarin ya.

Mitos tentang anyang-anyangan:

  1. Saat anyang-anyangan melanda, ikatlah jempol kaki dengan karet gelang/benang/rafia/batang padi. Dijamin akan mereda.
  2. Hanya terjadi pada perempuan.
  3. Agar anyang-anyangan cepat sembuh, minumlah air putih sebanyak-banyaknya.
  4. Saat cuaca dingin, jangan minum air putih banyak-banyak, nanti anyang-anyangan.
  5. Anyang-anyangan itu lumrah terjadi. Hal biasa.

Fakta:
  1. Tidak ada kaitan antara ikat jempol dengan anyang-anyangan.
  2. Semua orang bisa mengalami anyang-anyangan, baik perempuan, laki-laki, dan anak-anak. Ingat, tidak hanya perempuan.
  3. Perempuan lebih sering atau mudah anyang-anyangan karena secara anatomi, saluran kemihnya lebih pendek dibandingkan laki-laki.
  4. ISK adalah salah satu infeksi yang umum terjadi pada kita.
  5. Menahan buang air kecil bisa menimbulkan anyang-anyangan.
  6. 80% ISK disebabkan oleh bakteri E.Coli yang hidup di saluran pencernaan kita.
  7. Saat cebok, perhatikan caranya, yang betul itu depan ke belakang, bukan sebaliknya. Kenapa? Karena kalau salah langkah, justru bakteri E. Coli yang keluar bersama feses kita akan masuk ke saluran kemih dan, ya, bisa ditebak apa yang akan terjadi. Jika didiamkan akan menyebabkan ISK.
  8. Selain lewat feses, bakteri bisa masuk dalam tubuh kita melalui toilet yang kurang bersih, air kotor, hubungan seksual, dan menahan buang air kecil itu tadi.
  9. 50-60% ISK terjadi pada perempuan dan 25% bisa berulang.
  10. Gejala ISK yang paling umum terjadi adalah nyeri saat pipis, nyeri perut bagian bawah, demam ringan, anyang-anyangan, nyeri pinggang, dan mual.
  11. Apabila ibu hamil yang mengalami ISK, bisa menimbulkan komplikasi, seperti, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, preeklamsia, hipertensi, gagal ginjal, dan kematian janin.
Nah, solusi enak apa sih yang sudah kubocori di atas untuk mengatasi anyang-anyangan?

Ada buah CRANBERRY.

Buah yang satu ini sudah lama diteliti dan digunakan untuk mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Hasilnya? Efektif. Karena buah berwarna merah marun ini banyak mengandung Proantocyanidin (PAC) yang bisa mencegah penempelan bakteri E.Coli pada dinding saluran kemih.

Pertanyaan pasti muncul dalam benakmu, di mana bisa mendapatkan buah Cranberry ini? Harganya mahal, bukan? Iya, memang susah dapat buah yang satu ini. Mahal pula. Tapi, tenaaaaang. Sudah ada Prive Uri-cran, ekstrak Cranberry, yang bisa kita beli di apotek lho.


Prive Uri-cran ini ada dua macam, yaitu yang serbuk dan kapsul. Kalau aku lebih suka yang serbuk. Penyajiannya juga mudah kok. Sediakan air dingin (bukan air yang diberi es batu lho ya) 150 ml, kemudian tuang Prive-Uricran, aduk, minum deh.


Sensasi, segar, asam, manis bakalan memenuhi lidah dan tenggorokan. Paling asyik kalau di minum pas siang hari yang panas. Cocok banget lah.

Saat anyang-anyangan atau ISK melanda, sehari, minumlah dua kali untuk hasil yang maksimal. Minum berturut-turut selama 10 hari dan rasakan perubahan yang terjadi.

Memangnya boleh minum setiap hari? Boleh banget.

Oiya, ada pertanyaan dari seorang teman, boleh tidak kalau diminum anak usia 4 tahun? Saat kutanyakan ke Kak Talitha, disarankan untuk anak di atas 5 tahun.

Oke, deh.

Siang itu, karena aku sempat nahan pipis, nggak mau dong kalau kena anyang-anyangan. Selain minum yang disediakan oleh mbak-mbak SPG, untuk jaga-jaga, aku beli sekotak isi 15 sachet Prive Uri-cran yang serbuk. Buat stok di rumah. Apalagi pas beli di pop up table dapat haga khusus. Siapa yang nolak?


Rasanya puaaasss banget menimba ilmu hari ini. Eh, jalan-jalan yang berilmu deh.

Talkshow siang itu selesai sekitar pukul 13.00 WIB dan ditutup dengan pembagian door prize dari panitia. Aku sih belum beruntung, tapi nggak papa karena bisa sampai Solo saja sudah lebih dari door prize. Alhamdulillah.


Apakah aku langsung pulang? Tidak, Saudara. Bermodalkan jari, kuberkeliling sebentar di kota Solo. Kemudian mampir ke salah satu mall untuk memakai voucher MAPku. Lengkap sudah deh perjalananku di Solo. Secepatnya, aku ingin kembali lagi ke Solo. Tentunya bersama abi dan Kak Ghifa. Syukur-syukur bisa staycation di Solo.

Terima kasih untuk Prive Uri-cran, karena talkshow bergizi ini aku bisa sampai ke Solo. Oiya, kamu bisa juga baca-baca tentang Prive Uri-cran secara lengkap di berbagai laman berikut. Atau ikutan weekly quiz di instagramnya.

Web: www.uricran.id
IG: @uricran.id
Fb: Prive Uri-cran
Harga yang serbuk: Rp 110.000 isi 15 sachet
Harga yang kapsul: 1 Dos isi 3 Strip x 10 Kapsul
Rp 48.311/Strip

*Harga bisa berubah setiap saat