Selasa, 04 Februari 2014

Kekuatan Sebuah Komentar

Ada yang berkomentar di postingan kita. Terus kita marah, ada nggak? Ya, pasti ada ya kalau komentarnya justru promosi atau sering kita kenal dengan spam. Bahasa keren lainnya komentar OOT (out of the topic). Tapi kali ini aku akan membahas tentang komentar yang baik-baik saja alias komentar yang mendukung topik tulisan kita baik secara langsung ataupun nggak langsung.

Menurut kamu apa sih kekuatan komentar bagi diri kamu? Kalau aku, adanya komentar di setiap postingan yang aku buat akan menimbulkan semangat tersendiri untuk tetap menulis. Bahkan, dulu aku sangat gila komentar. Contoh kecilnya saat menulis status di facebook, kalau nggak ada komentar dari teman, rasanya mengkal banget hati ini. Biasanya aku akan membuat status lagi yang cukup fenomenal agar ada yang komentar, kalau nggak ada yang komentar bisa-jadi bibirku ini akan manyun seharian. Itulah aku, dulu selaku newcomer di dunia per-facebook-an. Cukup dimaklumi kan?

Kalau di dunia blogger bagaimana? Sama halnya. Aku juga gila banget dengan yang namanya komentar. Ada 1 komentar yang nangkring di bawah postingan rasanya senang banget dan buru-buru untuk membalas komentar tersebut. Posting lagi satu tulisan, kok nggak ada yang komentar ya? Tulis lagi satu postingan, nggak ada yang komentar lagi. Lama-lama aku jadi capek sendiri dan akhirnya ide itu mandeg. Mutung nggak mau nulis dengan alasan nggak ada yang komentar.

“Hello, kamu tuh siapa? Penulis hebat bukan, tulisan kamu juga masih acakadul, nggak usah berharap ada yang ngasih komentar deh, sudah ada yang baca aja syukur banget!”

Setan itu benar, ya setan baik hati yang ada dalam diriku. Sudah ada yang baca aja, wis bejo banget yo? Nggak perlu berharap lebih yang penting ayo nulis, dan nulis lagi. Ada yang komentar atau nggak itu urusan belakangan, buat bonus saja misalnya ada yang komentar.

Pernah suatu hari ketika aku down banget, aku menyemangati diriku sendiri dengan menulis catatan seperti ini, 

Ya, setiap orang pasti memiliki motivasi tersendiri untuk tetap menulis. Bagiku, menulis itu harus kuat mental. Layaknya peribahasa, semakin tinggi suatu pohon maka angin yang menerjang pun semakin kencang.

Suatu hari ada teman yang mungkin sengaja mengacak-ngacak blogku. Waktu bertemu denganku, tahu komentar dia apa tentang blogku? “Blogmu kok malah kayak buku diary ya mbak?” Langsung makjleb deh hati ini. Padahal iya, blog ku kan banyak curhatnya. Hahaha.

Bukan aku namanya kalau cepat putus asa. Aku menghibur diri sendiri, “Mending dong aku punya blog, lha kamu? Basic-nya anak teknik komputer tapi blog saja nggak punya. Malu-maluin.” Ini aku ngomongnya sama diri sendiri ya. Bukan di depan temanku.

Oya, semakin lama nge-blog aku makin sadar kalau komentar itu nggak harus selalu ada di bawah postingan kita. Bisa jadi komentar itu datang lewat sosmed lainnya. Bisa jadi juga komentar itu datang dari orang yang takpernah kita duga. Misalnya, pernah ada seseorang yang mengirim inbox di facebook menanyakan informasi yang aku tulis di blog. Kok bisa dia tahu facebookku? (Itu salah satu keuntungan kalau kita membuat menu “About Me”.) Jadi, masih gila komentarkah? Sekarang tidak!

Nah, sampai pada paragraf ini aku menyimpulkan kalau komentar itu memang penting. Bisa jadi semangat untuk menulis. Tapi bukan berarti kalau nggak ada yang komentar kemudian kita berhenti menulis. Ayolah sambil menunggu ada yang komentar di postingan kita, rajin-rajinlah blog walking, bacalah tulisan mereka yang banyak dapat komentar, pelajari dan perbaiki konten tulisan kita. Yakin deh, kalau tulisan kita bermanfaat bagi pembaca nanti juga akan ada yang berkomentar. Komentarnya pun tidak harus langsung di bawah postingan kita, bisa jadi secara langsung atau lewat sosmed yang lainnya.

Nunggu ada yang komentar? Capek, jamuran lagi. Yuk, menulis!

31 komentar:

  1. Hehehe iya setuju banget.
    Blog Asma pakai setting moderasi komentar, jadi setiap kali mau buka dasbor blog, deg-degan, berapa orang ya yang berkomentar. Nah, karena ngerasa tambah semangat setiap kali ada yang komentar, jadi kalo mampir blog orang (entah masih update atau engga) selalu ninggalin jejak, biar semangat menulisnya nular :))
    baru pertama kali mampir ke blog ini hehehe. Salam kenal ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal balik Asma :)
      BW itu memang ada 'sesuatu' ya?

      Hapus
  2. Sama seperti Mbak Asma Karimah, aku juga baru pertama kali mengunjungi blog ini. Menurutku, tulisan Mbak Ika layak untuk dikomentari. Tetap semangat!

    BalasHapus
  3. curhatan yang menarik, mbak :) salam kenal ya .
    Dulu awal2 q punya blog juga cuma buat 'diary'. tapi lama2 tulisannya berkembang ke tema lain , biar ada yang komen. hehe. komentar blog emg bs memberikan power tersendiri.
    kasus yg mbak alami 'dicela temen yg gak tau apa2 tentang per blog an' juga prnah kualami. ah cuek aja... biasanya org kayak gitu diem2 iri :-) krna dia gk bisa.
    keep blogging mabk! ^ ^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga irinya bawa pengaruh ke dia ya Mbak :)

      Hapus
  4. Sebenarnya bukan hanya pada isi content sih acuannya klo pengin rame dikomen Mba Ika. Dolan ke 'rumah' sobat blogger lainnya dengan rajin juga bisa bantu ramenya komen. Saya suka terpesona dg para blogger kawakan yg setiap kali posting komennya sampe ratusan. Ternyata tahap menuju ke 'sana'nya itu yg telah mereka lalui dengan tabah ;)
    Bener banget, yg penting nulis aja Mba. Tulis - Lupakan - BW.

    BalasHapus
  5. setuju mbak, aku juga sama seneng kalau ada yang komentar.. tulis hal yang bermanfaat bagi orang lain pasti banyak komentar hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mbak Susan :)
      Ya, tulis sesuatu yang kita sukai dan bisa bermanfaat bagi orang lain.

      Hapus
  6. grup pemburu komentar #jabat tangan he he he. . .

    BalasHapus
  7. Komentar memang suka bikin nambah semangat nulis. Itu dirasakan juga olehku. Tapi asalkan kita sering2 share & blogwalking, biarpun yg komen masih jarang, aku tetap menyemangati diri minimal blogku lebih banyak yang mengunjungi. Bisa jadi mereka beneran baca postingan kita, cuma tidak komentar. Salam :)

    BalasHapus
  8. pertama kali saya membuat blog dan membuat tulisan disana, saya nggak pernah berpikir untuk mendapatkan komentar dari orang lain. menulis, publish, selesai. tapi lama" jadi garing juga, dan ketika mendapat pertama kali komentar dari seorang teman di blog saya, passion saya untuk mempost jadi bertambah. dan sekarang ini rasanya seneng banget kalau post saya ada yang komentarin, berasa hidup blognya, hehe..
    tapi nggak masalah juga nggak dikomentarin, yang penting kita menulis dan bisa berkarya :D
    salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali.
      Terimakasih atas kunjungannya.

      Hapus
  9. Salut sekali dengan artikel ini mba. Sangat fenomenal menurut saya. Inspiratif dan memberikan banyak pencerahan mengenai KOMEN sebuah postingan di Blog. Mba mengulas sisi lain sebuah KOMENTAR dalam artikel yang diposting di blog. Saya sangat respek dan hormat terhadap pemaparan mba dan juga pendekatan yang familiar terhadap isu komen OOT dan komen lain pada umumnya. Saya banyak belajar dari tulisan mba ini

    BalasHapus
  10. Blogku umurnya baru beberapa hari, dan belum ada yang komen..memang kadang butuh juga pembuktian kalo blog kita dibaca orang lain :)
    salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali.
      Tetap ngeblog ya?
      Semangat!

      Hapus
  11. kalo menurutku enakan komen di blognya langsung, hehe. bisa dibaca lagi kapanpun kita mau,kalo socmed udah tenggelam sama postingan lain kalo udah lama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak :)
      Kan langsung ingat ya kalau pas baca ulang tulisan kita di blog.

      Hapus
  12. haha bener, rasanya postingan blog ada yg komentar itu seneng sekaligus terharu... :)) #BW *kemudian berharap mendapat sebuah komentar tambahan* -_-

    BalasHapus
  13. ngga ada komen bukan berarti nga ada yang baca sih, aku jg sering cuma jd silent reader :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi sekarang ini komentar di blogku jadi bukan silent reader kan Mbak :)

      Hapus
  14. Yang bikin geregeta itu komentar yang tidak relevan dengan postingan, hehehe tak apalah setidaknya sebagai ucapan terimakasih dia telah datang di blog, saya publikasikan komennya dan kunjungan balik. Tapi bagiku, tidak semua komentar harus dibalas. Kalau isinya pernyataan, penegasan atau bantahan dari pengkomentar itu hak mereka, baik sebagai komentator kadang tidak perlu saya balas. Cukup yang berbau pertanyaan biasanya saya balas. Toh kadang juga tidak dibaca balasannya hihihi.

    Makasi sharenya mbak ika, tulisannya rapi dan enak di baca :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teriamakasih Mbak.
      Semoga semkain rapi dan enak dibaca ya?

      Hapus
  15. Setujuu..waktu awal2 ngeblog saat ada yg komenta tuh seneng bangeet
    berarti ada yg respon sama tulisan kita. Btw saya suka Quote-nya :)

    BalasHapus
  16. Komentar juga bisa menyemangati untuk menghasilkan tulisan yg lebih baik, ya. :)

    BalasHapus