Selasa, 25 Maret 2014

Cara Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi yang Sulit Ditemui

Apakah Anda saat ini sedang mengerjakan skripsi? Kalaupun baru memulai segeralah mengubah mindset pikiran Anda untuk selalu berpikir positif. Kalaupun sudah di tengah jalan, tidak ada salahnya untuk merubahnya setelah Anda membaca artikel saya ini. 

Menurut saya itulah kunci utama untuk mengerjakan skripsi bagi seorang akademisi yang hendak mendapatkan gelar S1 (strata 1). Kenapa seperti itu?

Sebenarnya tidak ada dosen pembimbing skripsi yang sulit ditemui. Hanya saja kebanyakan mahasiswa tidak menyadari trik khusus untuk menghadapinya. Nah, berikut saya akan berbagi cara menghadapi dosen pembimbing skripsi yang sulit ditemui.
  1. Catat jadwal mengajar beliau. Biasanya jadwal ditempel di meja beliau, papan pengumuman jurusan/progdi, atau di portal akademik masing-masing kampus.
  2. Setelah mengetahui jadwal mengajar beliau, pasti ada jam disaat beliau tidak mengajar. Nah, temui beliau diwaktu itu.
  3. Tidak bertemu juga? Hubungi lewat telepon, SMS, atau email. Kalaupun ada facebook ya gunakan facebook sebagai media menghubungi beliau. Dosen gaul. Ingat, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Jangan gunakan bahasa atau singkatan-singkatan seperi Anda SMS-an dengan kawan sendiri. Oya, ingat waktu juga kalau mau telepon dan SMS. Tengah malam SMS, minta disemprot?
  4. Masih tidak bertemu juga? Tunggu beliau di depan kelas tempat beliau mengajar. Setelah beliau keluar utarakan maksud Anda dan jangan lupa pasang raut muka melas. Hahaha. *pengalaman
  5. Alhamdulillah bisa bertemu juga...Sebelum berbicara dengan beliau jangan lupa berdoa dulu. *komat-kamit.
  6. Eh iya, jangan lupa pula, mengingat beliau jadwalnya padat banget, kalau bisa setiap kali bimbingan harus sangat efektif dan bermakna. Maksudnya bawa berkas bimbingan dari Bab 1-3, kemudian catat apa-apa saja yang ingin Anda tanyakan. Jadi, sekali jalan Anda untung.
  7. Oya, biasanya ada juga lho mahasiswa yang minta bimbingan lewat email. Mau mencoba? Iya, kalau dosennya mau sih tak masalah.

Selamat mencoba...
Seandainya mahasiswa itu mau berpikir positif, sebenarnya dosen pasti memiliki tujuan atas kesan ‘sulit ditemui’. Ya, agar mahasiswa mau bersusah-susah terlebih dahulu, berjuang untuk mendapatkan gelar yang suatu hari nanti dipertanggungjawabkan di akhirat. Haiah... Agar mahasiswa tahu inilah kerasnya hidup. Haiah...Dan pastinya dosen ingin mengajarkan bahwa kehidupan setelah wisuda alias dunia kerja itu tak seindah yang dibayangkan. Bahkan lebih sulit dari memperjuangkan SKRIPSI.

Semangat ya! #reminder diri sendiri.

16 komentar:

  1. hihi saya belum pernah bimbingan skripsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, berarti belum merasakan sensasinya ya Mbak :)
      Ah mbak nunu kan TOP BGT dalam dunia penulisan pasti lancar jaya.

      Hapus
  2. waah nice post :) Salam kenal dan ijin follow blog kmu yah,.kalo bisa follow back juga dong blog aku hehee biar di dunia blogging aku makin banyak temen hehe
    http://catatandewisri.blogspot.com/
    makasih, salam blogger ;)

    BalasHapus
  3. good! saya kebetulan sedang mengalami rasanya bimbingan skripsi. alhamdulillah saya di kasih pembimbing dari luar alias bukan dosen tetap di kampus, jadinya seringnya bimbingan lewat email atau WA hehe..
    kalaupun trpaksa harus bimbingan sama pembimbing serta, pasti di PHP terus, nunggu sampe 2 jam, bimbingannya mah cuma 15 menit abiss itu langsung disuruh pulang :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah dosennya enak nih Mbak :)
      Bisa diajak maju, maju teknologi. Hehehe.

      Hapus
  4. iyah,,sama sepeti pengalamanku dulu saat bimbingan tugas akhir,,,

    BalasHapus
  5. Jadi inget jaman kuliah dulu nih baca postingan ini ^_^

    BalasHapus
  6. Pengalaman ku juga masa-masa bimbingan skripsi, suka dukanya menunggu pmbimbing luar biasa, dan biasa di luar..:) salam ukhwah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Postingannya bagus... sangat membantu.. tp ada sedikit prrtanyaan sy. Gimana dengan fosen yg sulit ditemui trus gak mau di temui secara langsung sebelum beliau balas sms dr anak bimbingannya?

      Hapus
    2. Itu dia yg lagi saya hadapi dan alami...

      Hapus