Kamis, 07 April 2016

Ngeblog Makin Mantab dengan Akses Internet Cepat


Ngeblog Makin Mantab dengan Akses Internet Cepat. Pas belum kenal blog, baru sekedar tahu, apa pertanyaan yang muncul dalam benak kita? Bagaimana sih buat blog? Iya, kan? Kalau sudah punya blog, muncul pertanyaan lagi, bagaimana caranya agar blog kita ramai dikunjungi terus banyak orang yang berkomentar? Bagaimana ya cara buat blog yang bikin betah pengunjung? Setelah mulai terjawab pertanyaan tersebut, muncul lagi pertanyaan, bagaimana agar blog kita bisa dilirik agency? Ehm...yang terakhir ini lho menggiurkan. *mata langsung ijo*

Selama ini, saya ngeblog ya jalan aja sambil belajar. Kalau nemu postingan teman, misalnya, tentang otak-atik template blog yang bagus dan nggak ruwet, ya saya aplikasikan. Misal ada yang posting tentang tips membuat judul dan artikel yang menarik, saya coba secara bertahap dan latihan sedikit demi sedikit. Istilahnya belajar sepotong demi sepotong. Tak ada gurunya, belajar secara otodidak. Kalau Anda?
Saat ada kabar akan ada Fun Blogging di Semarang, saya tertarik banget. Karena hasil baca postingan teman-teman yang sudah pernah ikut acara tersebut, Fun Blogging digambarkan sebagai workshop yang syarat akan ilmu nge-blog. Bakalan rugi kalau nggak ikut acara tersebut. Saya juga ingin dapat ilmu nge-blog dari ahlinya. Makanya, saya nggak mau melewatkannya.

3 cikgu dari Jekardah
foto by cikgu Ani Berta
Pagi itu, Sabtu, 19 Maret 2016, saya ciumi Kak Ghifa berkali-kali. “Kak, Ummi belajar dulu ya, Kakak nggak boleh rewel (saya ciumi dia lagi).” pamit saya. Rasanya berat, ini kali pertama saya meninggalkan Kak Ghifa seharian. Tapi perjuangan saya tak hanya perkara meninggalkan Kak Ghifa. Sepanjang perjalanan saya harus bersaing dengan pengendara motor lainnya (mayoritas laki-laki). Dua kali saya dibikin emosi, pertama, ada ibu-ibu yang belok ke pom bensin nggak pakai lampu riting. Hampir saja saya tabrak, moncong motor saya sudah menyentuh slebor belakang motor ibu itu yang belum ada plat nomornya. Kedua, spion saya sampai putar balik karena tersenggol spion orang saat berebut jalan di palang pintu kereta api daerah Ganepo. Untunglah, sampai di gedung Indosat daerah Pandanaran, Semarang, saya tidak telat.

Tak salah memang, jika ‘syarat’ untuk bisa hadir di acara yang bertema “Dari Hobi Menjadi Profesi” yang diisi oleh cikgu Haya Aliya Zaki, Shinta Ries, dan Ani Berta ini adalah perjuangan keras. Ya, sepadan-lah dengan apa yang saya dapatkan. Ilmunya benar-benar saya butuhkan dan harus saya aplikasikan agar bisa menjadi blogger profesional. Mau tahu ilmu apa saja yang saya dapatkan?

Konten itu Raja


Setuju nggak sama quote di atas? Seberapa pentingkah konten di blog kita? Meskipun konten tidak melulu jadi faktor penyumbang utama agency melirik kita selain soal networking, tapi seorang blogger harus mau belajar menulis. Ya, blogger memang berbeda dengan wartawan. Blogger punya bahasa sendiri. Tapi, kalau konten kita enak dibaca, kalimat dalam paragrafnya nggak lebih dari 9 baris, tanda bacanya nggak ngawur, kan pembaca enjoy main ke blog kita.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia lebih mudah memahami kalimat pendek.” ujar cikgu Haya.

Bagaimana caranya membuat konten yang baik? Jawabnya, perhatikan EYD (Ejaan yang disempurnakan). “Ah, kalau memperhatikan EYD, nanti jadi kaku tulisannya, kayak skripsi aja.” Pasti ada yang nyeletuk gitu. Kan di awal sudah jelas, kalau blogger itu punya bahasa sendiri. Meskipun memperhatikan EYD, kita tetap bisa kok haha-hihi-huhu. Justru kalau nggak memperhatikan EYD nih yang perlu dilempar tanda seru.


Apa saja EYD yang harus diperhatikan?

1.Cerdas menggunakan tanda baca
Tanda baca itu apa saja? Yaitu, (.), (,), (?), (!), dll. Setiap tanda baca memiliki arti yang berbeda. Salah penempatan dan penggunaan tanda baca pada suatu kalimat akan menimbulkan arti yang berbeda.
Contoh:
Saya sedang makan jeruk. (a)
Saya sedang makan jeruk! (b)
Kalimat yang (a) menandakan kalimat berita sedangkan (b) seakan berbicara sambil marah.

2.Kalimat menggantung
Pernah nggak menulis suatu kalimat dengan tanda titik di belakang atau di tengahnya banyak banget? Saya pernah, biar lebih mendramatisir suasana. Hihihi. Pernah sadar nggak ternyata itu sering membuat pembaca blog kita mengernyitkan dahinya sambil bilang, “Apaan sih ini?” Hihihi. Yuk, perhatikan lagi! Jangan memubazirkan tanda baca!
Contoh:
Ih.....ka...muuu...apa...apa...aan sih...?
Akan lebih baik kalau seperti ini, Ih, kamu apa-apan, sih?

3.Penggunaan huruf kapital
Pernah menemukan postingan seperti screenshot di bawah ini? Ternyata penggunaan huruf kapital meningkatkan keterbacaan suatu kalimat lho. Hal itu sebenarnya bisa dilogika. Misalnya, saat kita membaca suatu artikel lewat PC/laptop/smarthphone, tentunya mata akan cepat lelah karena terkena paparan sinar dari layar PC/laptop/smarthphone. Nah, dengan penggunaan huruf kapital mata kita akan terbantu untuk lebih mudah membaca suatu kalimat. Tapi, jangan sampai dalam satu paragraf semua kalimatnya menggunakan huruf kapital ya. Kalau itu namanya ngajak berantem. Perhatikan juga penulisan nama, gelar, nama kota, pulau, dsb.

contoh penggunaan huruf kapital
4.Setiap artikel harus memuat 5W + 1 H
Selama ini sudah memenuhi syarat di atas? Kalau belum, yuk, mulai sekarang dibiasakan! Mau buat artikel yang sederhana pun, harusnya memuat unsur 5W + 1 H ini.

5.Bedakan kata imbuhan dan kata depan
Ini nih, persoalan sepele jadi sepolo. Kalau penggunaannya keliru, makna yang diterima pembaca juga berbeda.
Contoh kata imbuhan:
Disepak, dijahit, disiram (penulisannya digandeng)
Contoh kata depan:
Di sana, di tempat, di pasar, di lapangan (penulisannyaa dipisah)

Itulah lima poin berkaitan EYD yang harus kita perhatikan betul agar bisa membuat artikel yang enak dibaca. Apakah cukup hanya enak dibaca? Ternyata tidak. 

“Ih, seru! Saya banget. Apa ya selanjutnya? Penasaran. Wah, iya betul betul. Saya juga mengalaminya. Manfaat banget nih artikel.”

Pernah nggak saat baca artikel seseorang dan reaksi kita seperti di atas? Kita juga bisa lho membuat artikel yang sedemikian rupa. Cikgu Haya mengartikan artikel itu memiliki tulisan yang bertenaga.

Apa saja tips membuat tulisan bertenaga (khususnya untuk ikutan lomba)?
1.Jujur
Selama ini sudah jujur sama diri sendiri kalau apa yang kita tulis ya itulah kita? Kalau memang pro dengan susu formula ya tak ada salahnya menerima tawaran job/ikut lomba berkaitan dengan susu formula. Kalau tidak, ya jangan. Mentang-mentang fee/hadiah berjut-jut jadi lupa daratan dan menjatuhkan image sendiri. Yuk, bareng-bareng belajar untuk jujur sama diri sendiri dan pembaca blog kita!

2.Temukan ide unik
Sejauh ini, masih ada yang suka ngeluh sulit menemukan ide untuk postingan blog? Ehm, ide itu ada di mana-mana. Asal kita jeli menangkapnya. Ide unik ini sangat dibutuhkan saat kita mengikuti lomba. Yaiyalah ya, penyelenggara lomba pasti akan memilih artikel yang beda dari yang lain. Tipsnya, perhatikan betul syarat dan ketentuan dari penyelenggara lomba. Kenali apa sih yang diminta oleh penyelenggara lomba terkait artikel yang harus kita buat?

3.Lakukan riset
Tak hanya disertasi, tesis dan skripsi yang perlu riset. Membuat tulisan untuk blog pun butuh riset. Bedanya, kalau untuk blog tak perlu riset yang memenuhi kaidah tertentu. Terus riset yang bagaimana yang dimaksud? Riset ini bisa dilakukan dengan cara membaca dan mencari informasi di internet, tanya teman yang sudah menggunakan suatu produk, uji coba sendiri, dsb.

4.Ingat pesan kunci
Pahami betul apa yang diminta suatu agency. Biasanya pesan kunci itu dituliskan dalam brief kerjasama atau saat kita menghadiri launching suatu produk, kata kunci itu biasanya sering diucapkan berkali-kali oleh pihak pemilik produk. Ini contoh pesan kunci yang diminta pihak Philips AVENT kepada blogger yang ikut serta dalam campaign botol susu.

“Philips AVENT melalui inovasi bermakna membantu para ibu memberikan yang terbaik di awal kehidupan sang buah hati. Philips AVENT berkeinginan untuk memberikan pengetahuan dan berbagi wawasan bagi para Ibu tentang pentingnya penggunaan produk yang sesuai untuk bayi mereka dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang sang buah hati.”

“Jangan sampai gara-gara artikel kita, rusak image suatu brand.” pesan cikgu Haya dan Ani Berta yang selalu terngiang-ngiang. Segitunya ya, batin saya.

5.Hindari kalimat klise
Bangun tidur ku terus mandi. Lanjutannya tahu? Nah, seperti itulah kalimat klise. Sudah ketahuan endingnya. Kalau kita hobi menggunakan kalimat klise, bisa jadi blog makin sepi dan pembaca pada kabur.

Kabuuuuurrr...
animasi by Andrew

6.Gunakan kalimat aktif
Kalimat aktif itu kalimat yang subjeknya aktif melakukan pekerjaan atau kegiatan. Kalimat ini lebih mudah dipahami oleh otak kita dibandingkan kalimat pasif yang subjeknya dikenai pekerjaan atau kegiatan.
Contoh kalimat aktif:
Ibu menyiram bunga.
Contoh kalimat pasif:
Bunga disiram ibu.

7.Gunakan kalimat pendek
Kalimat pendek itu yang seperti apa? Kalimat yang mengandung SPO (subjek, predikat, objek). Apakah tidak boleh menggunakan kalimat panjang. Boleh, tapi sebagai selingan saja. Satu kalimat tak lebih dari 2 baris dan maksimal terdiri dari 14 kata ya.

8.Sederhana, ringkas, dan jelas
Tulisan kita jangan terlalu banyak mengandung singkatan dan jargon yang tak banyak dimengerti oleh orang. Misalnya, mau menggunakan bahasa ibu kita, boleh, asalkan diberi terjemahannya.
Contoh:
Piye to iki? (Bagaimana sih ini?)

9.Cintai EYD
Sudah saya jelaskan di atas ya. Kenapa harus sesuai dengan EYD? Kan blogger punya bahasa sendiri? Iya, akan tetapi dengan tetap memperhatikan EYD, tulisan kita akan lebih mudah dipahami dan enak dibaca.

10.Perhatikan logika
Adakah yang tulisannya dari paragraf 1 ke paragraf selanjutnya nggak nyambung? Berarti perlu pertajam lagi nih logikanya. Bagaimana caranya? Sebelum membuat tulisan buatlah draft tulisan terlebih dahulu. Buat cerita singkatnya agar saat mengeksekusi tidak terlalu melenceng dari tujuan penyampai suatu pesan.

11.Kaya diksi
Setiap kali baca blog milik penulis buku atau media online, rasanya itu kayak baca novel, bisa ngalir banget, bagaikan air, yang diam tapi menggiurkan. Hihihi. Bisa nggak sih kita buat tulisan yang kaya akan pilihan kata dan ngalir seperti air? Bisa, asalkan kita mau rajin membaca.

12.Pertajam indera
Tuhan memberikan karunia indera kepada kita pasti ada tujuannya. Pun masing-masing indera memiliki beragam kegunaan yang bisa kita interpretasikan dengan berbagai cara. Misalnya saja, hidung. Hidung itu tak hanya bisa digambarkan fungsinya dengan kata mencium, tapi bisa juga membau, menghirup, mengendus, dsb. Oleh karena itu, saat membuat kalimat kita bisa menggunakan kata selain mencium.

13.Swasunting (Self editing)
Poin ini berhubungan dengan typo (salah ketik). Berapa seringkah Anda typo? Saya sering banget kalau pas buru-buru ngetik pesan di WA. Tapi kalau untuk di blog, saya berusaha banget untuk tidak typo. Makanya, sebelum saya publish, saya baca berulang-ulang. Kalau sudah saya publish, saya baca lagi sekali.

Kenapa sih nggak boleh typo? Karena typo bisa mewakili diri kita bahwa kita itu:
  1. Tidak serius
  2. Ceroboh, dan
  3. Tidak profesional

Perkara EYD, sudah. Tips membuat tulisan bertenaga, sudah. Himbauan untuk tidak typo, juga sudah. Sekarang, kapan buat konten yang TOP BGT? Ehm, tips lagi nih, kalau ingin tulisan kita banyak yang baca, nggak ada salahnya lho kalau buat tulisan tipe tutorial, atau buat artikel dengan jumlah kata sekitar 1200-an kata. Usut punya usut itu disukai sama  Google lho.

Tampilan Blog yang SEO
Bagaimana tampilan blog Anda saat pertama kali mengenal blog? Ada salju turun? Daun berguguraan? Burung yang terbang ke sana kemari? Kursor dengan ikon lucu-lucu? Atau suara musik berbau cinta favorit Anda? Kalau iya, santai, saya juga pernah kok mengalaminya. Nah, bagaimanakan tampilan blog yang SEO ala cikgu Shinta Ries?

1.Layout
Ada berbagai macam layout. Layout seperti apakah yang paling ideal? Layout blog yang ideal adalah konten sebelah kiri dan side bar sebelah kanan.

tampilan blog ini
2.Header
Pernah nemuin header blog yang lebarnya memenuhi layar saat dibuka? Header yang seperti itu kurang ideal. Saya sendiri kalau nemuin blog yang seperti itu sering kaget, ini kontennya mana ya? Scroll ke bawah beberapa kali baru nemu kontennya. Alangkah lebih baiknya kalau header itu lebarnya tidak lebih dari setengah layar saat dibuka.

3.Font style
Sebagai penyandang mata minus (lagi), saya paling sensitif dengan blog yang font-nya kecil dan mremet (sulit dibaca). Udah kecil size-nya, font-nya aneh-aneh pula. Kalau mau cari font yang sreg di hati Anda, bisa lihat caranya di Cara Menginstal Font di Windows 7.



“Pakai font Times New Roman juga nggak masalah. Yang biasa aja-lah.” celoteh blogger kondang.

Betul juga ya. Terpenting bukan indahnya suatu font, tapi bisa dibaca nggak. Font Anda apa kabar? Blog ini menggunakan font Droid Sans dengan size 15 nih. Bisa terbaja dengan baik kan? Kalau blog Anda?

4.Tampilan blog 70 % harus putih, kombinasi warna maksimal 3 saja dan jauhi warna-warna yang terlalu mencolok dan tidak sedap dipandang mata.

5.Background tulisan harus putih
Kenapa harus putih? Karena putih akan membuat pembaca lebih betah lama-lama baca postingan kita. Putih menandakan bersih. Ditambah layout yang tepat jadi tampak minimalis.

6.Buang jauh-jauh pop up
Pernah mendapati blog dengan pop up di mana-mana? Belum juga dibaca artikelnya, tapi pop up-nya dah ngawe-ngawe (melambai-lambai). Ganggu banget. Pop up itu macam-macam. Ada yang ikon share di sosial media, langganan newsletter, sampai ucapan terima kasih.

7.Tak ada musik

8.Ada akun sosial media dan kontak
Poin ini saya belum memenuhi nih. Hanya saja di kategori ‘About Ika’ saya mencantumkan akun sosial media dan kontak saya. Ehm, akan tetapi akan lebih efektif kalau bukan hanya di kategori ‘About Ika’ ya. Kalau Anda bagaimana?

Setelah tahu konten dan tampilan blog yang baik itu yang seperti apa, sudahkah cukup itu saja yang bisa kita lakukan untuk menjadi blogger profesional? Jawabnya tidak. Kita harus memanfaatkan sosial media yang kita miliki untuk memaksimalkan blog kita. Mau kan blog kita mendatangkan pundi-pundi?

Eksplor Media Sosial



Saat mendapatkan email ajakan kerjasama dari suatu brand, saya sering heran, kok bisa saya yang diajak? Padahal saya tidak pernah mendaftar. Kalau kata cikgu Ani Berta, “Suatu brand, sebelum mengajak kita kerjasama, mereka akan stalking media sosial kita. Mereka akan mengenali branding kita sebagai apa lewat postingan, tweet atau status kita.”

Berkaitan dengan blog, adakah kriteria standar dari sebuah blog yang bisa mendapat kesempatan untuk dilirik suatu brand/agency? Ternyata ada lho
  1. Usia blog minimal 3 bulan
  2. Jumlah postingan minimal 2
  3. Blog terindex Googl
  4. Memiliki konten menarik
Apakah empat syarat di atas sudah terpenuhi? Kalaupun belum, mulai sekarang, yuk, lakukan beberapa tips di bawah ini!
  1. Konsisten update blog
  2. Isi blog dengan konten menarik
  3. Rajin blogwalking
  4. Optimasi SEO
  5. Ikut komunitas
  6. Tingkatkan personal branding

peserta berfoto bersama dengan cikgu
Semua ilmu yang saya dapatkan di atas memang tak mudah diaplikasikan begitu saja. Butuh konsistensi dan komitmen yang kuat dari masing-masing blogger. Selain itu, butuh juga dukungan adanya akses internet yang cepat. Tentunya banyak sekali temuan keluhan blogger di luar sana berkaitan lemotnya akses internet di sekitarrnya. Jelas, ini sangat mengganggu aktifitas nge-blog.

Dulu, pas awal-awal kenal modem, saya pernah termakan manisnya iklan. Jauh-jauh ke kota Semarang membeli modem yang tinggal tancep seharga Rp 199.000. Atas saran teman, saya bawa netbook saya saat membeli modem tersebut. Saya langsung coba modem tersebut, “Wah, sesuai iklannya nih. Koneksi langsung cus, lancar jaya.” Tapi, setelah di rumah. Alamak, ingin saya banting modem itu. *eman banget sebenarnya* Pasalnya, sinyal satu pun tak ada. Sial.

Mau irit malah ngorot. Batin saya. Akhirnya saya pergi ke warnet dan cari tutorial cara memperkuat sinyal modem. Solusi paling konyol yang saya temukan adalah pakai tutup panci ibu. Itu pun sinyal mau nongol kalau di dapur. Ya sudah lah, saya nikmati deh keseharian ngeblog dengan modem baru saya di dapur dengan panci yang saya letakkan di atas dispenser dan kaki diangkat ke atas karena banyak nyamuk.

Dua tahun yang lalu, modem busuk itu saya jual dengan teman seharga Rp 100.000. Saya kapok di-PHP-in sama sinyal. Karena di area rumah saya sinyal Indosat bagus, akhirnya saya pakai kartu Indosat saja. Tak mau lagi coba-coba. Sampai sekarang pun, meskipun agak mahal harganya tapi kalau saya dapat sinyal yang nggak bikin kebat-kebit kan nggak ada salahnya kan?

Indosat ini juga jadi andalan saya tiap kali ikutan live tweet di event-event blogger yang pernah saya ikuti. Maklum, saya kan blogger pinggiran kota, jadi kalau datang ke acara kayak gitu nggak mau rugi. Karena perjalanan sudah jauh, keluar tenaga, biaya, dan waktu, paling tidak pulang bawa sesuatu kan ya.

Pas mau ikut acara Fun Blogging kemarin, suami sengaja membelikan kartu perdana baru (selama ini saya pakai yang sekali buang biar irit) buat saya, yaitu IM3 Ooredoo. “Biar pulang bawa hadiah, Mi.” (meskipun pulang nggak bawa hadiah, tapi ilmunya kemarin jos markojos) Harganya Rp 60.000 untuk 3GB.

Saat saya cek kuotanya, ya, betul, 3GB. Tapi, saya tertarik dengan paket Freedom Combo yang ditawarkan, sayang banget HP saya masih 3G. Cocok nih buat yang punya HP 4G. Paket internetnya ada 4 macam dengan harga kisaran Rp 60.000 sampai Rp200.000, dengan nama paket yaitu paket M, L, XL dan XXL. Untuk info lebih lanjut bisa langsung tekan *123# di HP Anda.

Sudah bisa ngeblog dengan sinyal Indosat yang kenceng banget saja sudah senang, eh ini malah ada inovasi yang gak hanya 3G tapi 4G. Ngeblog makin manteb dengan akses internet cepat nih. 

7 komentar:

  1. Konsisten ngeblog ya, mba. Biar blognya dapet cring-cring. :D

    BalasHapus
  2. Makasih udah sharing ilmu ya mbak :) Monggo mampir blog saya juga :)
    nodiwa.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Lengkap banget nih Ika, bisa buat 'ingukan' klo pas inget2 pelajaran dari para suhu ngeblog :)

    BalasHapus
  4. Untuk poin nomor 5 saya masih tertatih-tatih, sering salah juga jadinya.

    BalasHapus
  5. Catatannya lengkap dan komplit,saya kasih bintang bookmark.

    BalasHapus
  6. Setuju banget mba. konten itu kayak nyawa dari blog itu. kalo nggak ada kontennya atau kontennya kurang menarik, maka ngga da yang minat untuk ngunjungin.

    BalasHapus
  7. Siip...keren rangkumannya, mb Ika.. Nah, saya tuh yg hobby pakai elipsis. Hihi..
    Salam sukses yaa..

    BalasHapus