Kamis, 25 Mei 2017

Sudah Tahu Rasanya Bersedekah?



"Dalam Islam, bukan menabung pangkal kaya. Tapi, sedekah pangkal kaya."

Jariku tak jadi memencet tombol SEND. Telingaku kupaksa untuk mendengarkan tausyiah Ustad Khalid secara seksama.

"Makin sering kamu keluarkan hartamu, makin bagus yang kita sedekahkan, maka, rezekimu akan semakin dijamin oleh Allah."

Deg!

Kapan terakhir aku bersedekah?

Sumber gambar: http://diarymuslimahindonesia.blogspot.co.id yang sudah aku edit

Ya Allah, kalau saja invoice placement ini memang besok dibayar langsung, insya Allah akan aku masukkan kotak masjid. Batinku.

Tombol SEND pun ku pencet sembari mendengarkan lanjutan tausyiah tadi.

Bismillah.

***

Kalau dinalar, gajiku yang hanya Rp 300 ribu/bulan, mana cukup untuk kebutuhan sehari-hari? Makanya aku cari tambahan dengan ngeblog. Tapi, untuk sampai tahap ini juga butuh proses ya. Nggak instan.

Sebenarnya penghasilanku dari ngeblog itu tak melulu berupa uang kok. Biasanya berbentuk barang, makanan, voucher belanja, voucher naik taksi, baju, buku, kerudung, pulsa, bros sampai HP dan tablet. Nah, dari mana aku bisa dapat semua itu? Seperti blogger lainnya, aku bisa merasakan rezeki itu dari job review, content placement, giveaway, ikut event blogger, menang live tweet, dan lomba. 

Aku bersyukur kiprahku di dunia blogger bisa sampai saat ini. Karena aku sendiri tak pernah membayangkan kalau bisa hidup dengan menjadi blogger, sekalipun bukan full time blogger.

Pernah suatu malam aku ngobrol sama suami, "Bi, seandainya hadiah ngeblog yang pernah kudapatkan itu di-uangkan, kira-kira dapat berapa ya?"

Karena penasaran, aku pun menghitungnya. Setelah dihitung, WOW. Hadiah yang dalam bentuk barang, termasuk HP dan tablet, jumlahnya itu lebih dari 10 juta. Aku hanya melongo. Itu belum ditambah sama fee content placement yang setahun ini lagi ramai-ramainya. Bisa ya sampai segitu?

Aku heran sendiri. Nggak percaya!

Pertanyaan selanjutnya adalah, kemana semua uang itu?

Jujur, selama ini (2 tahun terakhir), setiap kali dapat job dengan fee berupa uang, setelah ku terima pasti langsung habis. Ku ke manakan? Ya, buat belanja kebutuhan sehari-hari.

Sumber gambar: www.pinterest.com yang sudah ku edit

Tak ku pungkiri, aku memang boros. Bawaannya kalau lihat uang nganggur ada saja yang pengen dibeli. Terus, pas fee cair, eh ada saja yang habis. Parfum lah, susu Kak Ghifa lah, gas elpiji lah, minyak telon lah, buah di kulkas entonglah. Hahaha. Dasar emak-emak ya.

Sampai suami menyarankan, "Kalau dapat fee sekali-kali dibeliin apa gitu, yang bisa disimpan dan dijual lagi pas kita butuh."

Duh, iya juga ya. Aku langsung kepikiran, kenapa nggak dibeliin emas saja? Kalau disimpan di bank yang non ATM pun tanganku gatel banget.

Setelah menerima wejangan suami, sekarang, kalau ada fee cair, nggak aku ambil dulu. Ntar kalau sudah ngumpul dengan fee lainnya, baru aku ambil dan langsung aku belikan emas, saat itu juga. Kalau nggak, pasti ludes sedikit demi sedikit lama-lama dompet jadi sempit. Hihi.

***

Percaya nggak, kalau urusan yang berhubungan sama Allah itu pasti akan dipermudah?

Esok harinya, siang tepatnya, ada SMS banking di HPku. Yes, invoice itu cair beneran. Aku bacanya sambil gemeteran. Inikah kuasaMu, Ya Allah? Kau ijinkan aku untuk bersedekah.

SMS banking

Aku masih ingat betul kejadian itu terjadi pas hari Jumat. Sepulang sekolah aku langsung menuju ke ATM untuk mengambil uang. Di jalan aku ketar ketir. Naik motor sudah kayak setan lewat. Soalnya tadi ada acara rapat dulu sih. Aku takut kalau nggak ketemu sama Abi. Rencananya kan aku mau nitip sama Abi yang pergi sholat Jumat.

"Bu, Abi sudah berangkat?"

"Sudah daritadi lah." jawab ibu sambil membalik kasur Kak Ghifa yang dijemur karena kena ompol.

"Kenapa?"

"Mau nitip uang."

"Kamu nemu uang?" ibuku penasaran, matanya melotot.

"Iya, nemu di ATM. Hahaha."

Ku ceritakan maksudku. Ibu malah menyarankan, "Daripada kamu jauh-jauh ke masjid, kenapa tidak kamu kasihkan saja ke Budhe Z? Dia lebih butuh. Apalagi Mbak C tahun ini masuk SMP. Ini mau puasa, terus lebaran juga. Tapi, monggo, terserah kamu juga. Mantebnya mau ke mana?"

Sumpah, tadi pas di jalan aku juga punya pikiran yang sama dengan ibu. Kenapa nggak aku berikan saja ke Budhe, yang pasti beliau lebih membutuhkan uang ini.

Budhe Z adalah tetangga kami. Dulu, beliau sering sekali main ke rumah kami. Bahkan setiap hari. Semenjak suaminya meninggal secara mendadak dan beliau tidak terbiasa bekerja saat suaminya masih ada, kini, beliau harus banting tulang. Setiap hari beliau bekerja di warung makan gang depan sana dengan bayaran per hari yang tak seberapa.

Saat suami pulang, ku ceritakan maksudku. Aku minta restu dulu lah, meskipun itu adalah uang kerjaku. Eh, nggak ku sangka, suami malah nambahin sesuai jumlah uang yang ku miliki. Aku kegirangan banget.

Sore hari itu juga aku ke rumah Budhe Z. Dari luar ku dengar ada suara orang sedang berbincang-bincang. Berarti Budhe sudah pulang kerja, batinku.

Sumber gambar: memoar-random.blogspot.com yang sudah ku edit

Setelah ku ucapkan salam, Budhe yang keluar. Nggak tahu kenapa, saat itu tubuhku gemeteran.

"Budhe, ini saya ada rezeki sedikit. Semoga bisa bantu biaya Mbak C sekolah ya." tanganku berusaha meraih tangan Budhe yang terasa sangat kasar. Sebegitu keraskah beliau bekerja? Ke mana tangan halusmu yang dulu, Budhe?

Seketika suasana jadi hening. Kulihat mata beliau berkaca-kaca.

"Ya Allah, Ka. Makasih...Makasih banget ya. Semoga panjang umur, murah rezekimu, bahagia hidupmu ya." mata Budhe semakin berkaca-kaca. Aku nggak kuat. Air mataku juga ingin jatuh bebas.

"Iya, Budhe, sama-sama. Ika pamit ya." Aku segera berlari keluar rumah. Air mataku jatuh juga menetesi kakiku yang melangkah sangat cepat.

Ya Allah, beginikah rasanya bersedekah kepada orang lain? Hatiku rasanya dingin. Entah perasaan apa ini? Apalagi saat melihat air mata Budhe, rasanya, huh! Campur aduk.

Kesimpulan,

Jangan menunggu kaya baru kemudian bersedekah! Selama ini aku beranggapan, sebagai blogger aku juga sudah bersedekah. Lewat tulisan. Kan memang benar ya? Sedekah yang tak pernah terputus salah satunya lewat tulisan yang bermanfaat bagi orang lain kan? Tapi nggak ada salahnya kalau kita mensedekahkan rezeki (uang) kita kepada sesama.

Aku bersyukur bisa terjun di dunia blogger. Meskipun dapat fee nya nggak tentu ternyata kalau niat, kita juga bisa bersedekah. Allah pun tak diam diri untuk meridhoi langkah kita.

Memang benar, sebagian rezeki kita adalah rezeki mereka yang tidak mampu. Mungkin bagi kita uang 100.000 itu hanya dapat sepiring steak, tapi di luar sana bisa jadi makan sekeluarga selama 4 hari.

Kamu juga blogger? Pendapatanmu juga nggak tentu kayak aku? Santai, kamu juga bisa kok bersedekah!

20 komentar:

  1. Aku pernah juga, waktu itu uangku tinggal 15rb doang, padahal waktu itu ada acara nobar film Angeline. Uang itu sedianya buat bayar parkir di masjid baiturrahman dan belanja sayur. Tapi di depan CL ada mbah2 tua (pengemis) yg bikin aku ga tega ga ngasih uang. Makanya aku kasih aja uangnya. Dan tahu nggak, besoknya ada pengumuman aku menang lomba Morinaga yg hadiahnya 1,5jt. Allah langsung balas seketika itu juga. MasyaAllah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, langsung dibales Allah ya Mba Ika.

      Hapus
    2. Diganti sama Allah dengan berlipat-lipat, ya, Mbak. Subhanallah.

      Hapus
    3. 15rb dibalas 1.5juta.. Allahu akbar :)

      Hapus
  2. iya memang lebih baik memberi ke org yang memang butuh dan ada di lingkungan terdekat kita ya

    BalasHapus
  3. Bersedekah itu indah dan nagih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, nagih. Dan pengen kasih lebih. Kemarin kuat kasih segini, besok harus lebih. Alhamdulillah.

      Hapus
  4. Bukan maksd mau riya, hanya sharing. Aku jg slalu nyisihin 8% dari gaji utk sedekah mba..dan biasanya tiap jmat aku ksh lewat temenku yg udh ak percaya bgt utk disalurkan k orang2 yg butuh.. Dan kalo temenku kirim dokumentasinya, saat si penerima menerima uangnya, gimana reaksi mereka dan utk apa uang itu nantinya, rasanya ga bisa diungkapin kata2. Beberapa ada yg bikin aku nangis, krn mikirnya, itu hanya sedikit yg bisa aku kasih, tp sangat berguna utk mereka :(.. Selain dr sedekah aku coba bantu melalui program anak asuh.. Alhamdulillah skr ada 4 anak asuh yg aku pegang..sekolahnya sih yg aku bantu bayarin. Dan kalo anak2 asuh itu udh cerita gmn hasil raport mereka, duuuh mba, rasanya nyeeees banget.. Seperti kebayar capek kerja slama ini.. :) . Ga ush takut utk sedekah.. Ga prnh ada org jd miskin krn kebanyakan sedekah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah,
      Makasih Mbak untuk sharingnya. Harusnya kita sebagai manusia berlomba2 untuk bersedekah gini ya, Mbak, bukan berlomba2 untuk nabung di bank 😁😁

      Pencerahan di pagi hari. Semoga aku bisa segera sepertimu, Mbak. Sekali lagi terima kasih banyak.

      Hapus
  5. Nangiiss bacanya, mba..

    Selama ini iya...kalo lagi sempit, jadi gak kepikiran bersedekah.
    Seharusnya gak begitu yaa...

    BalasHapus
  6. Makasih mba ngingetin T_T semoga bisa banyak banyak sedekah biar hidupnya makin berkah ~ aamiin :))

    BalasHapus
  7. Wah.. baca blogmu selalu mbrebes mili mbak. Makasih sudah diingetin. AKu pernah juga ngerasaian. hiks.. ni malah makin banjir airmata. Makasih sharingnya, sukses lombanya ya

    BalasHapus
  8. Sedekah yang paling sulit itu ketika saya sedang tidak punya uang hehehe.

    BalasHapus
  9. Memang debgan bersedekah, berzakat dan berinfak itu adalah tabungan kita sesungguhnya buat di akhirat, dan bukannya berkurang pasti selalu bertambah, pokoknya baik uang atau barang selalu Alloh ganti berkali lipat dari yang kita kasihkan, kalau aku ortuku dulu, baru keluraga jauh, baru tetangga dan anak yatim juga dhuafa, aku ama suamiku rutin keluarin 2,5 persen dari penghasilan, sisanya infak selain zakat, Alhamdulillah dengan begini walau gak kaya2 amat, rezeki ada aja Alhamdulillah, mau bentar lagi kosong mesti ada rezeki dari arah yabg tak disangka2 😊

    BalasHapus
  10. bersedekah itu membuat bahagia ya mbak ....senangya bisa membuat kita bahagia dan orang lain juga bahagia, dan pahalanya juga berlipat2, good luck mbak ika

    BalasHapus
  11. I tink sedekah make me feel better. Not alwyas material, sedekah can ilmu, knowledge, writings blog and etc. So keep sedekah girl!

    BalasHapus
  12. iya dek bersedekah ngga bikin kita miskin kok...ini nihh aku mulai kendor lagi..terlena ma recehan di ATM jd lupa bersedekah.hahahaha

    BalasHapus
  13. Makasih mbak remindernya, kadang aku kalau lihat saldo jadi maju mundur cantik.. Bismillah, semoga istiqomah sedekah :)

    BalasHapus
  14. Makasih diingatkan mba..iya sedekah selain nambah rejeki juga bisa nambah sodara.

    BalasHapus
  15. Setuju banget jangan nunggu kaya baru bersedekah :) bersedekah malah bikin kaya

    BalasHapus