Tiba-tiba di depan rumahku ada angin yang berputar-putar sangat cepat. Semakin dekat. Daun yang masih ranum ikut tergulung di dalamnya. Hitam pekat. Semua yang ada di dalam rumah berlarian sambil berteriak meminta tolong. Itu badai. Tak tahu kenapa aku hanya melongo. Tertegun bagai patung.
"Mi...Mi...Mi...bangun...."
Ada yang menepuk pipiku.
Aku tersadar. Kaget. Badanku terasa kaku. Persis seperti dalam mimpi.
"Mimpi apa, Mi?" tanya abi. Aku hanya menggeleng sebisaku.
Lupa.