Sabtu, 17 Maret 2018

Aku dan Anyang-anyangan


Aku patut bersyukur karena sampai hari ini aku baru sekali merasakan anyang-anyangan. Aku tahu itu bukan kebetulan melainkan karena kebiasaan hidup yang selama ini kujalani. Kebiasaan apa itu? Apakah kebiasaan itu yang benar-benar mencegah anyang-anyangan?

Semenjak SMP, ibu memaksaku untuk selalu membawa bekal makanan dan minuman ke sekolah. Awalnya itu sangat menyebalkan bagiku. Tapi karena mendengar alasan ibu, aku jadi mau, walau terpaksa.


“Kalau kamu berharap ibu akan memberi uang saku sebanyak uang saku teman-temanmu yang kaya itu. Jangan pernah! Sudah untung kamu bisa sekolah di sana.”

Ibuku memang keras orangnya. Kalau kamu sering mampir ke blogku ini pasti tahu kalau ibuku juga suka meremehkanku. Dan dulu dengan polos, aku merasa ibuku kok kejam ya?

Kebiasaan membawa bekal makanan dan minuman itu masih kujalani sampai aku hamil. Pun sampai sekarang masih membawa bekal, sekalipun hanya bekal minuman saja.

Ya, ke mana-mana aku selalu membawa botol minuman. Sampai-sampai pas kuliah aku mendapat julukan galon berjalan. Kok bisa?

Perhatikan panah merah, ada botol minuman di saku tas ranselku.
Ini aku semasa kuliah. Langsing ya? *tiba-tiba baper pengen langsing*

Dulu, bersama teman-teman, kami sering kuliah di lantai 5 dengan naik tangga. Karena kebiasaanku membawa botol minuman di saku tas ranselku, mereka sering sekali meminta minum kepadaku. Ya, dengan senang hati aku akan membaginya. Eh, lama-kelamaan kok mereka banyak yang meniru kebiasaanku itu. Jadi, mereka galon berjalan semua deh. Hihihi.

Oh, Anyang-anyangan


“Mbak, kok bolak-balik kamar mandi?” Tanya penjaga sekolahku.

“Iya nih, pipis terus. Sedikit-sedikit tapi kok sakit buang air kecil ya? Kayak panas di sini. Terus nggantung gitu rasanya.”

“Kalau hamil besar memang gitu. Lumrah.” Jelas penjaga sekolahku lagi.

Saat itu aku hanya meng-iya-kan apa yang disampaikan penjaga sekolahku, Mbak Wanti, namanya. Terlebih beliau sudah memiliki 2 anak yang kukira sudah berpengalaman dengan urusan ibu hamil.

Akan tetapi, aku sangat kaget saat sampai di rumah dan menceritakan apa yang aku rasakan kepada ibuku.

“Itu anyang-anyangan. Minum air bening segelas dulu, makan, minum segelas lagi terus istirahat yang cukup. Nanti kalau bangun tidur minum air bening lagi. Banyak-banyak minum biar cepat sembuh.”


Melihat wajah ibu tampak panik, aku penasaran dan menanyakan soal anyang-anyangan ke ibu. Sebenarnya aku sudah biasa sih kalau sama urusan reproduksi itu membuat ibu sangat protektif. Seperti ada trauma tersendiri dalam diri ibu. Mungkin karena untuk mendapatkan aku, ibu dan bapak berjuang mati-matian dan memiliki cerita yang panjang. Jadi, aku sangat maklum dan tak berani bertanya, kenapa aku tak memiliki saudara?

Alhamdulillah, sore hari saat aku bangun dari tidur, anyang-anyangku mulai berkurang. Ibu masih mengingatkanku untuk sesering mungkin minum air bening.

“Kamu tadi banyak pecicilan ya di kelas? Terus kurang minum?” selidik ibuku.

Aku meng-iyakan pertanyaan ibu. Beliau dengan nada bicaranya yang keras mengingatkanku untuk menambah jumlah air bening yang harus aku minum kalau pas di sekolah.

“Jadi, kalau pas tidak hamil kamu bisa habis 2 botol minuman. Pas hamil harusnya bisa 2 kali lipat dari itu. Bukan malah berkurang. Kan sekarang di dalam tubuh kamu ada bakal anak kamu. Ingat, kamu tidak sendiri. Nanti kalau sudah lahir, silakan seenak kamu. Ibu nggak mau kalau cucu ibu kenapa-kenapa.” Nasihat ibu dengan nada bicara ya gitu deh.

Emang iya sih, pagi itu dari rumah aku memang sedikit banget minum air beningnya karena terburu-buru. Setelah sampai di sekolah asyik main sama anak-anak sampai lupa mengisi botol minuman yang memang sengaja aku tinggal di meja kelasku. Alasanku karena malas ke kantor. Badanku terasa berat banget di usia kehamilanku yang menginjak 8 bulan dengan berat badan 73 kg.

Penyebab Anyang-anyangan


Kejadian dan omongan ibuku itu membuatku takut kalau sampai kenapa-kenapa sama aku dan bakal anakku. Apalagi saat aku tahu dari internet kalau ternyata anyang-anyangan itu banyak sekali penyebabnya. Berikut aku rekap penyebab anyang-anyangan yang pernah aku baca dan alami, baik pada diriku sendiri ataupun orang sekitarku.
  1. Sering menahan pipis
  2. Kurang minum air bening
  3. Terlalu banyak minum alkohol, kopi, dan teh.
  4. Kehamilan
  5. Rasa cemas yang berlebihan
Dari kelima penyebab di atas, selain kehamilan, aku hampir kena anyang-anyang karena menahan pipis (nanti aku ceritakan di bawah), dan terlalu banyak minum teh. Takaran banyak bagi setiap orang itu berbeda ya. Aku kalau minum teh segelas ukuran besar, dijamin langung pengen pipis terus. Makanya aku nggak berani minum teh lebih dari segelas. Kalau sudah minum teh langsung aku imbangi dengan minum air bening.

sumber gambar uricran.co.id

Untuk penyebab lainnya, ada:
  1. Alergi, biasanya trejadi pada laki-laki
  2. Kurang menjaga kebersihan organ intim
  3. Diabetes
  4. Alat kontrasepsi
  5. Menopause
  6. Batu ginjal
  7. Otot detrusor tidak stabil. Otot detrusor itu otot polos yang ada pada kandung kemih. Apabila berkontraksi akan mengosongkan kandung kemih
  8. Pembesaran prostat
  9. Hipertonisitas dasar panggul. Hipertonisitas bisa diartikan sebagai kekakuan pada otot.
  10. Interstitial cystitis, artinya sindrom nyeri kandung kemih dan paling banyak menyerang perempuan
  11. Diverticulitis, artinya peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertikula, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran percernaan, terutama di usus besar (kolon).

Dari semua penyebab di atas, yang paling dasar sebagai penyebab sakit saat buang air kecil adalah adanya bakteri Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli. Bakteri ini sebenarnya memang sudah ada di dalam tubuh kita, tepatnya di usus besar kita. Ia masuk ke dalam tubuh kita melalui daging yang dimasak kurang matang. Hatri-hati ya.

Sumber gambar: www.biocote.com

Bakteri E. coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri ini kok bisa menyebabkan anyang-anyangan? Karena ia masuk berhasil masuk saluran kemih melalui uretra dan melawan sistem kekebalan tubuh kita.

Sedihnya. anyang-anyangan itu ternyata bisa menyerang siapa saja. Termasuk anak-anak, perempuan, ibu hamil, dan laki-laki. Bahkan yang paling rentan terkena anyang-anyangan adalah perempuan. Kenapa? Karena perempuan hanya dianugerahi saluran kencing yang pendek, 3 cm, sedangkan laki-laki panjang saluran kemihnya bisa mencapai 20 cm.

Saluran kemih yang pendek mempermudah bakteri masuk dan mencapai kandung kemih kemudian berkembang biak. Namanya bakteri kalau berkembang biak kan tidak seperti kita, 1 atau 2, melainkan bisa menjapai jutaan. Oleh karena itu, kita sebagai perempuan harus pandai-pandai merawat daerah kewanitaan kita. Selain agar tetap sehat, pun untuk keharmoniasan keluarga.

Anyang-anyangan yang Harus Diwaspadai


Selain karena saluran kencing yang pendek, perempuan hamil juga sangat rentan terkena anyang-anyangan. Apalagi di trimester pertama. Hal itu karena adanya perubahan hormon atau penekanan pada kantung kemih. Rahim yang makin membesar menekan kantung kemih yang berada di depannya. Di trimester ketiga rahim kemudian akan semakin menekan kantung kemih ke bawah. Inilah yang menyebabkan perempuan hamil makin rentan terkena anyang-anyangan.

Memang tidak semua anyang-anyangan akan menimbulkan (ISK) atau Infeksi Saluran Kemih. Akan tetapi, saat kita terkena anyang-anyangan pun tak bisa menyepelekannya. Kemudian pertanyaannya adalah, anyang-anyangan yang seperti apakah yang harus kita waspadai? Apabila saat kita BAK merasakan seperti berikut ini.
  1. Sensasi terbakar saat BAK secara terus menerus
  2. Warna urine yang keruh berubah merah (bukan karena makan buah naga) atau coklat.
  3. Bau kencing yang menyengaf dari biasanya.
  4. Di sekitar panggul terasa nyeri atau kram.
Apabila kamu merasakan gejala di atas? Segeralah ke dokter! Takutnya kamu sudah terkena infeksi saluran kemih (ISK) yang tentunya akan membawa dampak buruk bagi kesehatan kamu. Ditakutkan juga apabila infeksi ini menyerang ibu hamil. Karena ibu hamil akan rentan dengan keguguran, ketuban pecah, dan bayi lahir sebelum waktunya.

Tradisi Mengikat Jempol Kaki


Kebiasaan minum masih seperti biasa, eh, Desember lalu saat aku lembur rapot di sekolah, nyaris aku terkena anyang-anyangan.

Aku sengaja pulang sore untuk lembur ngeprint rapot di kantor guru. Kunci kantor pun sudah ada di tanganku karena penjaga sekolah sudah pulang. Dasar nasib.

Di luar mulai mendung, angin menerbangkan daun-daun kering yang ada di tengah lapangan. Tak lama hujan turun dan hawa sekitarku makin dingin. Aku kebelet BAK. Sambil berpayungkan jaket, kulihat pintu utama kamar mandi terkunci rapat. Wassalam.

Akhirnya aku memberesi semua pekerjaanku kemudian cus pulang. Sepanjang perjalanan aku mencari masjid atau mushola untuk ikut BAK di kamar mandinya. Apesnya, saat aku berhenti di suatu mushola, sudah melepas jas hujan, eh, kamar mandinya malah nggak layak pakai. Tak ada pintunya.

Sumpah aku jengkel banget. Akhirnya aku ngambek sendiri. Aku pun niat nahan BAK sampai rumah. Sudah capek-capek lepas jas hujan eh, malah.

Sumber foto dari www. komunitastkj.wordpress.com

Dan fix, banyak minum air bening memang tidak menjamin aku akan terhindar dari anyang-anyangan. Nyatanya karena menahan pipis tak ada 30 menit, aku merasakan anyang-anyangan.

"Ikat saja jempol kakimu." saran Bapak.

Aku memang beberapa kali lihat bapak mengikt jempol kakinya dengn karet gelang. Iya, dulu bapak ku sering banget anyang-anyangan. Padahal bapak juga hobi minum air bening. Akan tetapi, bapak memang memiliki pekerjaan yang menyita tenaga banget. Sehingga air bening yang beliau minum tidak sebanding dengan kerja bapak saat masih jadi petani di hutan. Ini membuktikan bahwa minum air bening yang banyak belum tentu menjamin seseorang terhindar dari anyang-anyangan.

Kalau ditelisik secara mendalam, sebenarnya mengikat jempol kaki dengan karet gelang memang ada kaitannya dengan pijat refleksi untuk menghalau anyang-anyangan. Akan tetapi, secara detail pusat pijatnya tidak hanya di pergelangan jempol saja. Melainkan juga di telapak kaki bagian tengahnya.


Sumber gambar dari ardiba.com

Tahu nggak rasanya saat pergelangan jempol kaki sebelah kanan diikat dengan karet gelang? Sakit. Apalagi saat itu aku langsung ketiduran karena ngelonin Kak Ghifa. Pas bangun-bangun jempol kakiku agak membiru. Itu  pasti karena peredaran darahku nggak lancar. Mau sembuh dari anyang-anyangan kok sakit gini ya? BAK juga keluarnya dikit-dikit. Ada nggak ya cara mengatasi susah buang air kecil gini tapi yang alami terus enak?

Prive Uri-cran Mengatasi Anyang-anyangan Secara Alami dan Enak

Kamu sudah tahu produk yang satu ini? Karena kena anyang-anyangan kemarin aku nyobain minum Prive Uri-cran yang serbuk ini nih. Rasanya itu seger banget. Apalagi pas bikin dengan 150 ml air, kucampurkan juga es batu. Warnanya itu lho pink banget.


Warna cantik itu dihasilkan oleh buah Cranbery yang diketahui efektif mencegah infeksi saluran kemih. Hal itu karena buah yang satu ini memiliki Proanthocyanidin yang dapat menghambat perlekatan bakteri E.coli di saluran kemih kita.

Prive Uri-cran ini ada dua bentuk, yaitu serbuk dan kapsul.

Untuk yang serbuk komposisinya adalah 375 mg Ekstrak Cranberry, 60 mg Vit C, 0.1 mg Lactobacillus Achidopillus, 0.1 mg Bifidobacterium bifidum.
Sediaan: Powder Sachet
Dosis: 1-2 Sachet / Hari
Isi per Box: 15 Sachet / Box
Harga: Rp 110.000 isi 15 sachet



Untuk yang kapsul komposisinya adalah 250 mg Ekstrak Cranberry
Sediaan: Kapsul
Dosis: 1-2 Kapsul / Hari
Isi per Box: 30 Kapsul / Box
Harga: 1 Dos isi 3 Strip x 10 Kapsul
Rp 48.311/Strip




Mengenai harganya bisa berubah kapan saja. Kamu bisa mendapatkan produk ini di apotek Kimia Farma, Guardian, K24, Watsons, dan Viva Generik. Kalau mau online shop, bisa juga dicek langsung ya. Prive Uri-cran ini bisa dikonsumsi oleh siapa saja lho, anak-anak, perempuan, laki-laki, ibu hamil atau menyusui juga bisa.

Alhamdulillah, setelah sore minum Prive Uri-cran ini, pagi harinya aku sudah BAK dengan volume seperti biasa dan tak ada rasa nggantung setelahnya. Kalau dipikir-pikir, ada yang enak kayak gini buat apa bikin yang sakit ya, seperti mengikat jempol kaki dengan karet gelang. Hihihi.

Kamu punya pengalaman yang sama? Atau sekarang ini kamu lagi anyang-anyangan juga, ayo segera ke apotek!


Sumber bacaan:
  1. https://health.detik.com/penyakit/1726076/interstitial-cystitis-sindrom-nyeri-di-kandung-kemih
  2. http://www.alodokter.com/divertikulitisaan yang muncul dalam benakmu pasti bregini, "Anyang-anyanganqz"
  3. http://uricran.co.id/2016/04/15/apakah-yang-menyebabkan-terjadinya-anyang-anyangan-2/
  4. https://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli
  5.  http://www.blogdokter.id/2017/05/penyebab-anyang-anyangan-pada-wanita.htm
  6. http://www.rspondokindah.co.id/id/health-articles/detail/114/anyang-anyangan-saat-hamil,-berbahayakah?
  7. http://www.ardiba.com/2013/10/kajian-ilmiah-menyembuhkan-anyang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar