Saat jam pulang kantor di hari Sabtu tiba, di antara kami biasanya ada yang mengucapkan, "Selamat Liburan, Bapak, Ibu." Rasanya memang se-hepi anak-anak murid kami saat diumumkan ada jam menggambar atau jam kosong, khususnya untuk aku.
Hari Minggu menjadi hariku di dapur. Kalau sebagian banyak guru-guru yang cerita kalau Minggu justru jadi kesempatan mengajak keluarga jajan di luar alias free pekerjaan dapur, itu tidak berlaku untukku. Justru kalau Hari Minggu rasanya kalau nggak di dapur jadi beda rasanya.
Pokoknya kalau Hari Minggu harus bersama keluarga dan di rumah. Setelah enam hari dari pukul 07.00 - 14.00 di sekolah, Hari Minggu aku gunakan untuk beberes rumah dan memasak masakan untuk anak-anak. Pokoknya Sabtu malam aku sudah tanya ke anak-anak, besok pagi mau dimasakin apa?
Hari ini, pagi buta aku sudah berkutat di dapur. Minggu nggak ada tuh agenda bangun pagi. Aku senang seperti ini. Aku menikmatinya. Karena ada sisa nasi di kulkas, kubuatlah nasi goreng. Pertama, nasi goreng untuk anak-anak. Setelah itu, aku baru masak nasi goreng untukku dan suami. Momen seperti ini selalu kugunakan untuk ngobrol ngalor ngidul bersama suami. Bahan random, sementara anak-anak masih pada tidur.
Sekitar pukul 07.00 aku pergi ke pasar, belanja bahan bakso (request dari anak-anak) dan juga belanja sayur lodeh plus jengkol pesanan suami. Aku ke pasar bareng putri kecilku. Meski belum mandi dia semangat sekali ikut ke pasar. Ya, meskipun pasti ada embel-embel, "Nanti adik beli jajan ya, Mi."
Sepulang dari pasar, aku langsung berkutat dengan urusan dapur dan adik dimandikan oleh abi. Sekitar pukul 10.00 pekerjaan dapur sudah selesai. Anak-anak kugiring untuk makan bakso.
"Ummi, besok pulang sekolah, Ummi masak bakso lagi, ya. Bakso buatan Ummi enak banget."
Hahahahaha.
Seketika hilang deh capekku.
Sekitar pukul 11.00 aku menidurkan anak-anak. Saat libur begini, biasanya Kakak minta diantar berangkat sekolah madrasah diniyah. Ya, sesekali nggak papalah, ya. Pas pulangnya juga biasanya minta dijemput. Tak masalah. Toh, nggak bisa setiap hari seperti itu.
Seperti ibu lainnya, aku tetaplah ibu untuk anak-anakku. Sesibuk dan selelah apapun, ingin selalu hadir untuk anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar