Selasa, 29 Januari 2013

Jadi, Besok Kalian Try Out? Kenapa Tertawa Terus?


Selasa, sepulang dari tempat Nicho masih ada jadwal Sekolah Malam untuk kelas enam. Akhir-akhir ini aku cukup bangga dengan mereka, selalu ceria dan begitu semangat berangkat Sekolah Malam.

Mereka sedang asyik mengerjakan soal Bahasa Indonesia

Bekerjasama, soft skill yang ingin selalu aku tanamkan kepada mereka. Tapi bukan kerjasama dalam Ujian Nasional


Semester satu sudah terlewati, maka Ujian Nasional pasti dengan segera akan mereka lalui. Aku hanya bisa membantu sedikit. Membantu semampuku. Apalagi dengan keadaan mereka yang cukup memprihatinkan. Memprihatinkan masalah intelektual. Pengetahuan mereka terlewat dari batas minimal dari siswa kelas enam pada umumnya. Tapi, aku juga tidak bisa menyalahkan guru mereka. Kalau bicara masalah keprofesionalannya akan banyak muncul pendapat yang mungkin akan cenderung bersifat subjektif. Ah....kenapa harus seperti itu? Ya Allah kirimkanlah guru-guru handal untuk mendidik anak bangsa ini. Paling tidak jadikanlah aku ini menjadi guru-guru terpilih untuk mencerdaskan anak bangsa. Kenapa semua begitu rumit. Sangat rumit.

Meninggalkan semua masalah itu, yang pasti esok hari mereka akan melewati Try Out untuk yang pertama kali.

Melihat mereka tertawa renyah seperti malam ini, saling mengejek menghibur diri, rasanya esok hari kalian tidak ada beban untuk mengikuti Try Out. Tapi kenapa justru aku yang jadi ketar-ketir seperti lilin yang kena angin malam gini. Aku begitu takut. Takut sekali. Adakah cara lain untuk menguji kemampuan mereka selain Ujian Nasional? Sepertinya aku perlu berlari untuk berteriak kepada kepala sekolah mereka untuk mengganti wali murid kelas enam. Yaa...diganti! Seperti itu juga yang diinginkan mereka.

6 komentar: