Jumat, 14 Agustus 2015

6 Penyebab Tas Sekolah Anak Beratnya Seperti Tas Pasukan Perang

Assalamualaikum.

Ngomongin tentang anak-anak itu nggak ada habisnya ya. Kemarin habis cerita tentang 'kenakalan anak' (lihat di sini) eh sekarang mau cerita tentang anak-anak lagi. Sebut saja tentang tas sekolah anak yang sering mereka pakai. Tas sekolah anak Anda beratnya berapa kilo? *ups

sumber gambar: www.tribunnews.com
Saya juga korban dari tas pasukan perang *eh. Ini bukan karena paksaan guru, melainkan karena keadaan yang menuntut saya seperti itu. Sejak SMP, SMA, sampai kuliah saya termasuk siswa atau mahasiswa penglaju. Letak rumah yang jauh dan untuk menghemat uang saku saya harus membawa bekal makan dan minum dari rumah. Pun kalau ada jam tambahan seperti ekstrakurikuler tentu ada saja barang yang harus saya bawa.

Sampai saat ini, sudah mengajar, saya masih setia menggunakan tas ransel. Sekalipun tidak lagi seperti tas pasukan perang ya. Tapi, tahukah Anda? Pakai tas pasukan perangnya sih dulu, efeknya masih terasa sampai sekarang lho. Jalan saya agak membungkuk.

Nah, bagaimana dengan anak Anda? Sudahkah Anda perhatikan berat tas sekolahnya?

Dr. Michael O'Brien Sports Medicine Physician di Children's Hospital Boston mengungkapkan bahwa sebaiknya total berat tas dan isinya tidak lebih dari 20% berat badan anak.

Sebagai seorang guru sebenarnya saya cukup prihatin dengan keadaan seperti itu. Anak-anak membawa beban berat di tubuhnya yang mungil. Bisa dibayangkan lah nanti kalau besar mereka malah kayak saya, bungkuk. Tulang punggungnya bermasalah.

Sedangkan di India memutuskan bahwa anak-anak tidak boleh membawa tas sekolah yang beratnya lebih dari 10% berat badan siswa.

Oleh karena itu, saat pertama kali saya tahu ada murid les yang tasnya seperti tas pasukan perang tentu kaget dan muncul pertanyaan, "Buku apa saja yang kamu bawa, Dek?"

Dok. Pribadi
Tambah kaget lagi, saat ada siswa saya, tahun ajaran ini yang tasnya juga berat-berat. Ooo...tidak! Melihat fenomena ini insting saya langsung menguat bagai sinyal HP dong. Makanya, saya pun menganalisis dan menyimpulkan ada 6 Penyebab Tas Sekolah Anak Beratnya Seperti Tas Pasukan Perang.

1. Malas

Ada lho, siswa saya saat ditanya kenapa tasnya penuh dengan buku dan beratnya seperti pasukan perang, jawabnya malas mengganti buku sesuai jadwal. Keluar masukin keluar masukin. Capek katanya. Duh!

2. Tidak Bisa Membaca

Saya mengajar di kelas 3 SD. Jangan heran kalau ada siswa saya yang belum bisa membaca. Pada kenyataannya memang seperti itu. Dan alasan tidak bisa membaca jadwal pelajaran terlontar dari mulut beberapa siswa yang lebih memilih tasnya seperti tas pasukan perang.

3. Takut Ada yang Ketinggalan

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, katanya. Wajar saja kalau sesekali ada buku atau barang yang ketinggalan dan saat ditanyakan oleh guru siswa tidak bisa menunjukkan kena marah deh. Dari kejadian tersebut bisa jadi muncul ketakutan tersendiri pada dirinya sehingga siswa membawa semua bukunya agar tidak ada yang ketinggalan.

4. Jadwal Kegiatan yang Padat

Alasan keempat ini menjadi salah satu alasan yang diberikan oleh murid les saya. Ia pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB, setelah itu sekolah TPQ, pukul 16.00 WIB harus berangkat les lagi. Karena ibunya kerja dan hanya di rumah dengan nenek (jaga toko), daripada repot ya sudah buku sekolah dan les dicampur jadi satu dan tas pasukan perang pun siap nangkring dipunggungnya.

5. Tak ada Loker

Ada nggak sih sekolah yang ada lokernya? Kalau lihat di film-film luar negeri, korea, misalnya, ada ya sekolah yang menyediakan loker. Nah, seandainya saja di negara kita semua sekolah menyediakan loker bagi semua siswa akan beda lagi ceritanya, tak akan ada tas sekolah anak yang beratnya seperti tas pasukan perang. Siswa bisa menyimpan barang dan buku-bukunya di loker selama tidak digunakan di rumah.

6. Barang Bawaan Lainnya

Anak SD zaman sekarang pun sudah banyak yang menggunakan laptop untuk mengikuti proses pembelajaran ya? Betul kan? Nah ini juga bisa jadi salah satu penyebab tas sekolah anak beratnya seperti tas pasukan perang. Ditambah lagi kalau sudah bawa laptop, bawa makanan dan minuman pula dari rumah. Tambah berat.

Nah, dari ke 6 Penyebab Tas Sekolah Anak Beratnya Seperti Tas Pasukan Perang di atas apakah Anda alami seakarang atau dulu? Mungkin dialami oleh anak Anda sendiri?

Yuk, sebagai orangtua atau guru, kita bantu anak-anak kita, siswa kita agar punggungnya tak jadi korban tas pasukan perang. Sayang kan, kalau nanti pas sudah dewasa fisiknya justru terganggu. Sekarang memang belum terasa, nah nanti?

20 komentar:

  1. Balasan
    1. Asyiiikkk say aberhasil buat Mak Tetty ketawa bahagia :D

      Hapus
  2. Hahaha... jadi ingat kembali masa-masa TK dan SD. Biasanya isi tas banyak bukunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, berarti banyak juga yang ngalamin ya. Etapi TK banyak bukunya ya? Dulu saya hanya majalah 1.

      Hapus
  3. hahahaa, ini tulisannya bener... jaman dulu SD-SMA tasnya selalu berat, banyak buku yang harus dibawa... :(

    oya sekalian mau info mak, aku lg syukuran blog aku, ikut yuk giveaway-nya http://heydeerahma.com/index.php/2015/07/13/kontes-blog-giveaway-lebaran-bersama-heydeerahma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, ada lagi yang ngalamin ternyata.
      Makaish infonya, insya Allah ikutan.

      Hapus
  4. buku buku paket zaman sekarang ga cuma 1 ya mb....yang jadi pedoman pengajaran
    adekku yg sma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, tiap mapel ada paketnya sendiri. Kalau sehari ada 3 mapel ya otomatis buku paket ada tiga. Belum lagi buku tulisnya, buku agenda harian, dll.

      Hapus
  5. Yang 1, 3, 5 tuh kejadian ama anak2ku mak

    BalasHapus
  6. Ditambah lagi udah banyak yang bawa laptop. Hmm... bisa tambah bongkok deh mereka T__T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak, betul banget. Laptop jadi barang yang nggak boleh ketinggalan.

      Hapus
  7. Maaak, aku generasi yg sdnya taun 90an juga udh merasakan beratnya bawa tas, sampe2 bawa 2 tas, yg satu buat buku kecil yg satu buat buku gede. Soalnya waktu itu satu pelajaran aja bukunya ada 3 minimal, buku tulis, buku paket, sama LKS. Belom kalo ditambah buku ulangan ato baju olahraga ato peralatan sekolah lain. Makanya waktu itu tas cepet banget jebol...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaaaa Mak, hihihi penjualnya jadi laris manis ya.

      Hapus
  8. Dulu jaman smp aku suka bagi tugas sm tmnku, dia bawa buku mat aku bawa buku yg lain.jadi brdua mkenya klo di sekolah,biar bawaannya ringan hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ide bagus Mak. Tapi kebanyakan sekarang per anak dapat jatah 1 buku 1 anak.

      Hapus
  9. sekarang mah, tas berat gak semata2 karena keribetan si anak sendiri sih mak. sekolah juga berperan penting bikin tas jadi berat. hehehe. kalo di sekolahku dulu pas smp, sehari bisa bawa buku 5 mata pelajaran. Buku paket+ catatan+ latihan+ lks. berat bangeeett. Belum lagi kalo ada praktikum dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seringkali memang sekolah, bisa jadi guru memang mewajibkan membawa buku ini dan itu.

      Hapus
  10. Anakku tasnya berat banget, padahal aku antar jemput dg mobil & disekolah ada locker. Entah apa sebabnya. Aku jg nggak kemana-mana, bisa ditelpon kalau ada yg ketinggalan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang bukunya banyak kali ya Mak. Makin modern dan bagus kurikulum sekolahnya bisa juga mempengaruhi.

      Hapus