Jumat, 07 Agustus 2015

Mengapa Bumil Harus Bahagia?

Assalamualaikum.

Selama hamil pernah setres? Pernah (seperti yang saya ceritakan di sini tentang over weight). Menyesal sekali. Karena semakin ke sini saya semakin sadar kalau saya setres itu akan berpengaruh pada janin dalam kandungan saya.

Bumil harus bahagia. Tak memungkiri setres bisa melanda siapapun. Apalagi bumil yang dikenal dengan kadar hormon yang naik turun secara tak terduga. Akan tetapi kembali lagi ke pribadi masing-masing. Ada kalanya di antara kita yang meluapkan setres tersebut secara vulgar. Mengeluh di sosial media atau nyinyiran orang yang buat kita setres di sosial media. Namun, sebaliknya ada yang lebih memilih untuk diam menikmatinya.


Semua itu pilihan. Yakin saja kalau setiap orang punya cara tersendiri untuk mengurangi rasa setres yang melanda.

Saya, selama hamil ini juga sering setres. Alhasil jadi marah nggak jelas ke orang rumah terutama ibuk dan suami. Seringnya sih suami. Hihihihi.

Pernah nih gara-gara suami nggak SMS dulu pas mau ke rumah mertua saya ngambek karena sudah nungguin lama banget dan cemas kalau suami kenapa-kenapa. Alasan suami nggak ngabarin karena masa aktif nomor suami habis. *ah alasan

Pernah juga saat suami asyik nonton bola kemudian saya minta ditemenin tidur dulu nanti baru ditinggal tapi nggak digubris suami, saya ngambek sampai tengah malam nangis bombay. Paginya telat bangun, karipan. Hahahaha. Kalau ingat kejadian tersebut malah cekikikan sendiri.

Nah, pentingkah seorang bumil selalu merasa bahagia? Mengapa bumil harus bahagia? Semalam, saat berselancar di facebook saya membaca postingan kumpulan tweet dari Bendri Jaisyurrahman (twitter :@ajobendri) di facebook milik Mbak Syarifah kira-kira isinya seperti berikut.

MARI GEMBIRAKAN IBU HAMIL

  1. Sudah menjadi resep dari zaman ke zaman bahwa generasi unggul bermula dari kepedulian terhadap bayi saat dalam kandungan.
  2. Ibu yang hamil dalam keadaan gembira melahirkan bayi dengan kualitas otak yang sempurna.
  3. Sebaliknya, ibu yang hamil dalam keadaan stress akan melahirkan bayi yg tidak beres.
  4. Tugas utama suami adalah menggembirakan istri di saat hamil. Disinilah peran ayah dimulai secara riil.
  5. Masyarakat pun harus turut serta. Sebab kelak akan muncul ilmuwan hebat dari rahim ibu yang hamil gembira. Manfaatnya utk kita semua.
  6. Jika masyarakat cuek bahkan zholim kepada ibu hamil, dampaknya di masa yang akan datang, generasi berkualitas pun menjadi nihil.
  7. Jika tak mampu membuat ibu hamil gembira, setidaknya jangan buat ia berduka dan nelangsa.
  8. Ibu hamil memang emosinya sangat sensi. Tapi bagi suami yg peduli malah terlihat makin seksi.
  9. Jika ibu hamil nampak emosi, hibur ia dengan apapun yg ia suka selama tak bertentangan dgn agama. Belikan galaxy S5 misalnya. 
  10. Menggembirakan ibu hamil adalah bagian dari kontribusi kita menciptakan generasi istimewa. Kita pun kecipratan pahala.
  11. Jika ibu hamil mengesalkan hati, bersabarlah. Ini proses yg tak lama. Bisa jadi ini pintu surga bagi kita.
  12. Jika bermasalah dengan ibu hamil, datangi suaminya. Selesaikan dengan bijaksana. Ibu hamil sudah cukup berat masalahnya dgn beban dalam rahimnya.
  13. Hak ibu hamil apa saja? Alquran mencatat setidaknya ada 3 : makan yg enak, minum yg nikmat dan bersenang2 ( Maryam : 26).
  14. Maka ngidam bagi hamil itu boleh selama wajar. Jangan ngidam nabok presiden SBY. Ini kurang ajar.
  15. Dahulukan kebutuhan ibu hamil dalam banyak hal. Persilahkan ia duduk nyaman saat di bis penumpang banyak berjejal.
  16. Persilahkan ibu hamil makan terlebih dahulu meskipun kita sama2 lapar. Jika perlu beri jatah makanan yg kita punya demi senangkan hatinya.
  17. Beri kejutan hadiah pada ibu hamil, dapat pahala berlipat ganda. Sebab menyenangkan hati orang lain itu berpahala terlebih bagi ibu hamil.
  18. Kultwit ini khusus saya persembahkan bagi istri saya yg lagi hamil anak keempat. Bantu saya tuk gembirakan hatinya yg sedang hamil berat.
  19. Jika kelak muncul dari rahim istri saya generasi hebat, maka siapapun yg menggembirakannya saya doakan dapat pahala berlipat.
  20. Jika ia sedang sedih, bagi yg kenal dengannya tolong gembirakan dan hibur ia di saat saya tak di sisinya.
  21. Jika ia butuh makanan atau minuman yang ia suka, silahkan belikan. Tagihannya ke saya aja. Mudah2an bisa dicicil berjangka.
  22. Jika ada masalah personal dengannya, bersabarlah. Marah-marahnya ke saya aja. Saya siap menampung emosi anda.
  23. Teruntuk @anita_widayanti bergembiralah. Ini saatmu bersenang-senang. Biarkan aku yg tanggung susahnya meski tak seberapa dengan yang kau rasa.
  24. Dan bagi siapapun yang sedang hamil, bersenang-senanglah. Buat rahimmu layaknya surga yang nyaman bagi buah hati tercinta.
Setelah membaca 24 kultwet di atas, apa komentar Anda?

Kalau ditanya, ada nggak sih cara agar bumil bisa selalu bahagia selain ditunjang dari lingkungan (suami, keluarga, dan masyarakat)? Selama ini saat saya mulai setres, tiap hari menghadapi anak-anak yang super duper amazing, cara jitu saya hanya satu, tarik napas dalam-dalam kemudian hembuskan sambil ngelus dada beristighfar. Cukup lega. Kalau perlu ulangi beberapa kali sampai perasaan benar-benar nyaman.

Nah, sekarang sudah tahukan alasan mengapa bumil harus bahagia?

16 komentar:

  1. Yup mak sangat ngaruh, di khamilan pertama aku, karena sakingbstressnya di kerjaan, makacakhirnya keguguran baru baru aja...
    Aku sangat setuju, ibu hamil harus dibahagiakan lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikut bersedih Mbak atas musibah yang menimpa. Hayuuukkk semangat buat lagi. Hehehe.

      Hapus
  2. Alhamdulillah dulu selama saya hamil, tdk pernah stres :) krn memang support dr suami sangat dibutuhkan, sehingga stress pun terhindar

    BalasHapus
  3. kultwitnya bener2 ngena..pantesan ibu hamil dimanja :)

    BalasHapus
  4. Iya mak setuju, kehamilan kedua saya ini juga saya bener2 harus jauh dari yg namanya stres apalagi saya sambil menyusui jg,..tp ternyata happy banget tuh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow dobel tanggungjawab ya Mbak, semoga sehat selalu.

      Hapus
  5. Setuju....kondisi kejiwaan bumil sangat mempengaruhi sifat anak yang dikandungnya. Saya sudah membuktikan sendiri, lho dari 3 anak saya. Intinya bumil harus happy...

    BalasHapus
  6. Yoi mba, ibu hamil harus bahagia. Brp bln lalu smpet ikut seminar juduulnya "happy mommy healthy baby", smpet kuulas jg di blog. ;) tipsnya yg pertama memang kita sbg bumil dulu nih yg hrs manajemen emosi juga yaa. Aku jg suuka tarik nafas panjang, istigfar... Sehat2 yoo bumiill

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penasaran sama ulasan dari seminar itu mak. Nnati ah ngubek-ngubek rumah mayak mak.

      Hapus
  7. Bumil harus mampu membahagiakan dirinya sendiri, jangan bergantung dengan perlakuan orang lain. Kalau orang lain ngomong nggak enak, kita sedih, ngefek ke janin kan rugi. Jadi, jangan pikirkan apakah orang lain akan mampu membahagiakan ibu hamil atau tidak, tapi carilah yang membuat kita bersyukur, yaitu amanah Allah yg tidak semua perempuan bisa mendapatkannya itu. Btw, kalau kita lihat socmed dari jauh itu sebenarnya bisa jadi hiburan lihat tingkah2 aneh akun2 tsb, yg nyinyir sekalipun. Tapi kalau kita ada ditengah arusnya, ya udah deh, ikut2an panas. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mindset kita itu memang harus diubah ya Mak. Baik itu perkara manja dimanja lingkungan dana mengartikan apa yang terjadi di sekitar kita. Termasuk tingkah polah orang di sosmed.

      Hapus
  8. memang bumil harus dibuat heppy mbak...heppy dari dlm diri kita sendiri..atau dibahagiakan pasangan..yang penting jangan stress...biar g berpengaruh ke janin...

    BalasHapus