Selasa, 31 Oktober 2017

Ummi, Jangan Main HP Terus


"HP, Mi.....HP." pinta Kak Ghifa.

"Nggak usah ah. Ini HPnya buat kerja Ummi."

"HP, Mi....HP...HP." rengek Kak Ghifa sambil merobek wallpaper dinding beli di Tokopedia.

Tak sekali Kak Ghifa bertingkah seperti itu. Aku saja yang ndableg. Tetap saja main HP di depan anak saat mendampinginya bermain.



Misalnya, Kak Ghifa bisa berbicara dengan lancar, mungkin dia akan berkata begini, "Ummi, jangan main HP terus."

Bisa dibilang aku ini sudah kecanduan sama HP. Sedetik saja nggak pegang HP, rasanya seperti ada yang kurang. Bahkan, aku pernah merasa takut ketinggalan info job nulis kalau sampai nggak megang HP sedetik saja. Parah banget kan. Kamu juga? Pokoknya data seluler di HPku selalu on terus.

Ah, ini kan wajar. Apalagi kerjaku juga sebagai blogger. Nggak bisa jauh sama HP. Nggak ngecek HP sebentar bisa ketinggalan list job.

Aku pernah membuat alasan seperti itu untuk pembenaran apa yang aku lakukan. Tapi, apa hasilnya?

Iya, penghasilan memang mengucur deras, tapi anak apa kabar? Dia makin sering rewel dengan alasan yang sama. Saat melihatku memegang HP, dia akan ngamuk. Kalau marah, Ya Allah, sampai banting-banting kursi beli online yang dari plastik. Bahkan terparah, pernah mau melempar kursinya ke orang sekitar.


Hiks. Bukan ini yang aku cari. Sedih rasanya.

Waktu Pegang HP Makin Terbatas

Kuakui, semenjak punya anak aktivitas ngeblogku memang berkurang. Akan tetapi, aku sadar betul, seharusnya itu tidak jadi alasan. Karena bagaimanapun caranya, akulah yang bisa mengatur semuanya. Oleh karena itu, aku membiasakan ngeblog via HP agar lebih mobile. Ada ide, langsung ketik. Eksekusinya nanti kalau sudah ada waktu. Kapan?


Kini, aku bisa pegang HP (ngeblog) pas,

  1. Kelar ngajar, ada waktu dari pukul 11.00-12.00. Itupun kalau urusan administrasi kelas sudah kelar semua. Kalau belum ya nggak pegang HP sama sekali.
  2. Saat Kak Ghifa sudah tidur. Sekitar pukul 20.00 ke atas. Tak lama, pukul 21.00 aku harus tidur.
  3. Saat bangun tengah malam. Mulai dari pukul 02.00-04.00. Lumayan lah ya dapat 1 postingan daripada nggak sama sekali.
Baca juga:

Apakah mudah memberlakukan kebiasaan tak pegang HP di depan anak? Susah banget. Apalagi kalau pas awal-awal. Tapi, kalau nggak pernah ada niat yang kuat pasti tergoda. Ah, mumpung anak lagi asyik main.

Meskipun waktu berjalan, godaan untuk pegang HP pun tetap muncul. Aku pun harus benar-benar tegas. Kalau nggak, akan banyak hal yang harus terlewatkan.

Ya, hal yang bikin nyesek hatiku adalah saat tahu Kak Ghifa bisa ini dan itu tapi asalnya darimana aku nggak tahu. Dia hafal nama-nama malaikat, bisa joget yel-yel anak pramuka, gerakan power rangers, dll. Iya, dia tahunya dari nonton tablet sendiri. Lha aku ngapain? Main HP.

Sumpah, jangan ditiru. Cukup aku saja yang melewatkan masa-masa itu bersama Kak Ghifa. Andai, semua bisa kuulang lagi. Tapi, mana mungkin. Beginilah kata orang kalau penyesalan itu datangnya belakangan.

Aku bukan ibu yang sempurna. Aku masih memilih untuk bekerja di luar atas nama ikut membantu suami dalam menggenapi keuangan keluarga, yang masih takut tak kebagian job kalau nggak pegang HP, kalau takut ketinggalan info di grup WA, yang selalu berusaha membahagiakan semua orang lain padahal tahu sendiri itu sangat mustahil.

Ada yang juga sama sepertiku? Lebih asyik main HP dibandingkan menemani anak bermain? Dengan alasan apapun.


Ah, wajah melas kak Ghifa langsung terlintas dalam benakku. Maafkan Ummi, Kak, pernah melewatkanmu. Bahkan masih berulang sampai sekarang.

Ummi akan berusaha keras. Sangat keras. Hanya akan memegang HP saat Kakak susah terlelap. Karena Ummi nggak mau Kakak meniru apa yang Ummi lakukan, di kemudian hari.


Semua foto diunduh dari www.pixabay.com an diedit seperlunya.

7 komentar:

  1. Anakku juga kadang bilang gitu. :'D

    BalasHapus
  2. Aku juga gitu kok, Mbak. :'D Sedih sih. Lha tapi ya piye?

    BalasHapus
  3. Aku pegang hp nya pas bubuky tidur. Aman dan tentram hehe

    BalasHapus
  4. Anakku juga sering protes mbak. Katanya kalo aku bolrh main game cuma hari sabtu mama pegang hp terus tiap hari. Udah aku bilangin si urusan kerja cuma ya namamya bocah ya begitulah

    BalasHapus
  5. Aku yang belum punya anak aja mau belajar kurangi intensitas main HP, mbak. Matanya suka pegal. huhu. Lagian kalo megang HP terus, bukannya produktif sih kalo aku, malah banyak waktu terbuang percuma buat scroll timeline FB & instagram xD

    BalasHapus
  6. Wah umi teh kumaha atuh malah main hp mulu, umi ajak main ama ngobrol kak ghifa, ingat anak itu anugerah terindah dan harta paling berharga 😀

    BalasHapus
  7. Saya pun gitu sich, curi-curi waktu pegang hape, tapi kalau anak sudah ngajak ngobrol, saya letakkan hape dan ngobrol bareng anak. Apalagi anak sulungku sudah berusia 7 tahun dan malah suka memperingatkan aku, anak bungsuku kalau ngobrol enggak diladein ya ngambek. jadi, ya...kembali ke fitrahnya, kalau pas selo baru pegang hape meski sering ketinggalan info apapun

    BalasHapus