Kamis, 30 November 2017

Tips Memilih Sofa untuk Rumah Minimalis


Tips memilih sofa untuk rumah minimalis. Pernah nggak suatu ketika ada tamu datang pas ruang tamu kita lagi berantakan banget? Aku pernah. Bahkan sering. Ada  mainan Kakak Ghifa lah, baju cucian yang belum sempat ditaruh di belakanglah, majalah dan koran berserakan, dll.

Penghasilan Suami Tak Seberapa?


Penghasilan suami tak seberapa? Aku masih ingat betul, di atas becak, sesaat setelah akad nikah di KUA, abi memberikan uang 2 juta kepadaku. Uang itulah modal hidup kami setelah menikah di tahun 2014 lalu.

Saat itu aku tak pernah mikir, nanti mau makan apa? Apalagi mikir, nanti biaya melahirkan dan buat beli diaper anak pakai apa? Dalam pikiranku, sudah menikah dengan laki-laki yang selama ini jauh di mata tapi dekat di hati sudah sangat cukup. Sudah plong. Begitu saja. Ayem. Hihihi.

sumber foto: pixabay.com

Senin, 20 November 2017

5 Hotel di Surabaya yang Dekat ITS di Bawah 300 Ribu


sumber foto gunawangsahotel.com
Diterima di sebuah Perguruan Tinggi sebagus ITS Surabaya tentu merupakan berkah tersendiri bagimu. Dan untuk keperluan mempersiapkan segalanya, mungkin kamu perlu datang ke kampus tersebut. Jika kamu datang dari luar kota Surabaya, pastinya kamu memerlukan akomodasi penginapan cukup baik dan tidak jauh dari kampus tersebut. Berikut ini aku ada info beberapa hotel di Surabaya yang dekat dengan ITS.

Sabtu, 18 November 2017

Resep Keluarga Harmonis ala HIJUPXArisan Resik dan Pengalamanku Menggunakan Resik V Godokan Sirih


"Kalau njenengan berapa kali seminggu sama suami?" Aku kaget saat ditanya urusan ranjang sama teman kerja. Aku hanya senyam-senyum saja. Teman yang lainnya langsung menimpali dengan riuh rendah tawa yang memenuhi ruang kantor.

Sambil mengamati TL instagram bloger Palembang yang sedang ikut Arisan Resik dan #HIJUPbloggersmeetup, telingaku tetap mendengarkan obrolan teman sejawatku. Dari pembicaraan mereka aku menangkap bahwa semakin tinggi intensitas 'kebersamaan' bersama suami, semakin berkualitas pula keharmonisan rumah tangganya. Menurutku ini obrolan yang sangat menarik dan bisa kujadikan pelajaran bersama suami yang baru 3 tahun mengarungi bahtera rumah tangga.

Sejalan dengan apa yang aku dengar, caption di instagram bloger Palembang kok ya sedang bahas tentang resep keluarga harmonis. Sampai hati, aku ingin ikut acara serupa misalnya ada juga di Semarang.

Sebelum acara dimulai

Tak tahunya, aku benar-benar jadi salah satu dari 25 perempuan yang beruntung terpilih mengikuti #HIJUPevent itu. Bertempat di Verve Bistro & Cafe, Lobby Floor, Rooms Inc Hotel, Jalan Pemuda Nomor 150, Semarang, kutempuh perjalanan 1,5 jam-an dengan motor.

Hari itu, Sabtu, 28 Oktober 2017, aku langsung ganti baju bernuansa hijau di kamar mandi sekolah. Jujur, saat itu aku nggak pakai mandi-mandi dulu. Hanya cuci muka, dandan dikit, dan cus berangkat. Dari sekolah sekitar pukul 10.30 tak tahunya jalanan macet banget karena jam makan siang, pun weekend pula. Duh, panasnya minta ampun.

Akhirnya aku baru sampai di lokasi sekitar pukul 12.15. Alhamdulillah, acara belum dimulai tapi sudah banyak teman blogger yang sudah hadir. Ada yang sedang berselfie ria, membidik hampers cantik yang ada di meja, atau sekedar mengobrol santai dengan teman sebelahnya.

Hampers cantik
Memasuki ruangan untuk #HIJUPmeetupsemarang ini seketika membuatku nyaman. Tadinya aku sangat ngos-ngos-an karena berlari, takut terlambat. Lampu yang temaram, hawa adem dari pancaran warna hijau pakaian kami, dilengkapi dengan alunan musik yang slow mampu membuatku sedikit rileks.

Tak lama, suara Mbak Sofi, yang kutahu adalah salah satu penyiar radio swasta ternama di Semarang, menarik perhatianku saat membuka acara. Sudah kuprediksi sih, biasanya kalau MC-nya penyiar radio bakalan asyik membawakan suatu acara. Dengan suara renyahnya, Mbak Sofi memperkenalkan dua perempuan cantik yang akan berbagi di sesi Inspiring Talk Show.


Aku, Mbak Vita, dan Mbak Sofi berfoto sebelum acara dimulai
Mereka adalah Mbak Fitri Aulia, seorang fashion designer sekaligus pemilik brand KIVITS, dan Mbak Yuna Eko Kristiani selaku Senior Public Relation dari PT. KINO Indonesia. Keduanya berbagi ilmu di bidangnya masing-masing, di antaranya, Mbak Fitri berbagi cerita bagaimana perjalanannya mengarungi perjalanan keluarga harmonisnya selama 7 tahun dan lika-likunya berbisnis dengan sang suami. Tak mau kalah mencuri perhatian bloger yang hadir, Mbak Yuna menambahkan informasi menarik sekitar kesehatan daerah kewanitaan perempuan, terutama #keputihan agar makin disayang sama suami.

Dari kiri, Mbak Yuna, Mbak Fitri, dan Mbak Sofi

Agar lebih mudah dipahami, berikut aku buat poin-poin penting yang disampaikan oleh kedua perempuan inspiratif ini ya. Sayang kan kalau ilmunya aku simpan sendiri?

1. Paham betul soal kodrat perempuan

Sebagian besar perempuan masa kini adalah wanita karir. Seperti Mbak Fitri, meskipun bekerja dan berpenghasilan, menghormati suami adalah suatu kewajiban. Sekalipun berbisnis bersama dengan suami, ego kita tetap harus dijaga. Cekcok sekali dua kali pasti tak dapat terhindari. Logika dan perasaan harus tetap terjaga dan tidak berat sebelah timbangannya. Jangan sampai banyak kasus di luar sana, seperti istri yang banyak 'petingkah' karena gajinya lebih besar dari suami, mampir juga ke keluarga kita! Contoh kecil kita tahu kodrat kita sebagai perempuan adalah tidak berbicara dengan nada tinggi kepada suami atau bahkan lebih tinggi dari suami. Di mana kelembutan kita sebagai perempuan?

Sumber gambar dari pixabay.com

2. Menikmati pekerjaan

Ada nggak sih yang suka bawa urusan kantor ke rumah? Habis dimarahin si bos, eh, di rumah gantian ngamuk sama orang di rumah. Jangaaaan!

Suka duka suatu pekerjaan harus kita nikmati. Bahkan, sampai urusan passion pun harus kita nikmati juga. Sudah tidak jadi rahasia kalau banyak orang sekarang ini bekerja tak sesuai passionnya. Tapi, apa iya kita menunggu pekerjaan yang sesuai passion kita terus? Kenapa tidak berusaha menikmati apa yang di depan mata dan berusaha selalu bersyukur?

Sejauh ini aku selalu berusaha untuk tidak membawa pekerjaan sekolah ke rumah. Lebih memilih pulang agak sore tapi semua pekerjaan sudah selesai. Pulang tinggal urusan anak dan suami. Akan tetapi, saat ini yang jadi masalah untukku adalah mengatur waktu untuk online. Karena Kak Ghifa (2 tahun) sudah sering protes dan marah-marah nggak jelas setiap kali melihatku pegang HP. Kan bahaya banget.

3. Me time berdua

Kurasa semua bloger yang hadir pada ngiler deh mendengar cerita Mbak Fitri yang selalu berdua dengan suami. Kerja sudah bareng, ada acara di mana-mana juga berdua. Hihihi. Tapi, memang itulah resep ketiga, keluarga harmonis ala Mbak Fitri. Kita harus punya waktu berdua dengan suami. Ya, tidak kemudian harus seperti Mbak Fitri. Paling tidak dalam sehari kita bisa ngobrol intim sama suami tentang apapun kan juga termasuk me time. Contohnya, ngobrolin tentang perkembangan anak, besok mau dimasakin apa, ada kejadian apa di tempat kerja, dll.

Aku sendiri sepakat dengan Mbak Fitri kalau me time bersama suami itu penting. Nyatanya, semenjak suami kerja di rumah, keluarga kami pun terasa lebih 'hidup'. Ya, sekalipun semakin sering bertemu-berdua, jadi, semakin sering cek-cok. Akan tetapi, semua bisa teratasi dengan yang namanya komunikasi.

Ayo, hari ini, me time sama suami mau ngapain?

Sumber gambar dari pixabay.com
4. Me time untuk diri sendiri

Pun poin ini tak kalah penting lho. Sekalipun sebagai perempuan selalu berkutat dengan dunia anak, dapur, dan melayani suami, yang namanya me time itu dibutuhkan agar tetap waras. Jangan sampai bilang, ah, aku sudah bahagia ketika melihat anak dan suamiku bahagia! Klise tahu.

Aku pernah membuat postingan tentang me time recehanku. Di sana aku menuliskan beberapa kegiatan yang murah meriah tapi bisa bikin aku hepi. Salah satunya ya ngepoin online shop. Akan tetapi, ada kabar baik nih untuk kepo-er online shop. HIJUP sedang bagi-bagi potongan senilai 50 ribu dengan minimum belanja sebesar 250 ribu nih. Lumayanlah ya buat ganti ongkir. Masukin saja kode voucher: HIJUPBMUSEMARANG ini.

Baca juga: Me Time Recehanku

4. Menjaga penampilan di depan suami

Hayo, siapa yang suka dasteran, sisiran jarang banget, lipstik sisa dari kantor pas di depan suami? Ini keliru tapi dianggap lumrah. Termasuk aku sendiri.

Pas kerja dandan menor, eh, sampai rumah hanya pake daster yang keteknya sudah sobek. Hahaha. Iya, sih ya, suami menerima kita apa adanya. Akan tetapi, membuat hati suami berbunga-bunga kan hadiahnya surga. Hahaha.

Bukankah kalau hati suami senang, istri dan anak juga ikut senang? Hayo, dandan buat suami juga. Jangan bau keringat mulu!

Kalau di rumah tampil cantik juga lah. Jangan dasteran mulu. Hihi.
Sumber gambar dari pixabay.com
5. Menjaga kesehatan kewanitaan

Soal hati dan penampilan luar sudah, poin yang ini juga harus diperhatikan. Melayani suami adalah suatu kewajiban. Sebagai seorang istri seharusnya kita mampu mempersembahkan yang terbaik.

Sayang, Mbak Yuna mengungkapkan kalau berdasarkan penelitian 70% perempuan sering sekali mengalami keputihan baik saat masa subur maupun menjelang menstruasi. Bayangin saja, saat suami lagi kebelet, eh, kita malah sedang dilanda keputihan kan nggak lucu. Kasihan wajahnya jadi kelipet-lipet. Hahaha.

Keputihan itu ternyata ada dua macam, normal dan tak normal. Normal kalau keputihannya bening, tak berbau. Sebaliknya yang tidak normal cirinya kental, berwarna, bau, dan bisa mengakibatkan gatal-gatal.

Sebagai antisipasi, kita harus tahu betul cara #mengatasikeputihan. Cara simpelnya ya sering-sering ganti celana dalam paling tidak 4 jam sekali. Arah cebok yang betul dari atas ke belakang, bukan sebaliknya. Selain itu, bawa selalu handuk kecil untuk mengeringkan daerah kewantiaan agar tidak lembab. Karena kalau lembab, jamur dan bakteri suka sekali hinggap di sana.


Kalau dulu, ibuku sering sekali membuat godokan daun sirih, kemudian dipakai membasuh daerah kewanitaan pas masih hangat. Sebenarnya #Manfaatdaunsirih itu seperti apa sih untuk daerah kewanitaan kita? Pas pertama kali nyoba, rasanya itu semriwing banget. Pas selesai di-uap pakai godokan sirih tradisional serasa kalau di wajah itu rasanya fresh banget. Tapi, ini yang fresh daerah kewanitaanku.

Sedihnya, kini, daun sirih di sini makin susah ditemui dan harganyapun seikat bisa sampai 5000. Itu saja dipakainya hanya sekali atau dua kali. Jatuhnya kan lebih mahal, keluar gas buat merebus, terus rempong juga.

Cocok deh, Mbak Yuna memperkenalkan antiseptik alami yang menganduk minyak atsiri, berupa Resik V Godokan Sirih ini. Produk yang satu ini juga sudah beredar di pasaran dengan harga kisaran 15 ribu untuk ukuran 100 ml. Jadi, membantu banget bagi ibu-ibu pekerja macam aku ini yang waktu luangnya tak banyak tapi pengen selalu nyenengin suami.


Resik V Godokan Sirih ini baunya khas godokan daun sirih asli. Encer seperti air, warna coklat bening, dan saat diusap-usapkan di tangan, kandungan busanya tidak banyak. Ini menunjukkan kalau bahan yang digunakan memang benar-benar alami dan tidak mengandung banyak sabun.

Pun, produk dari PT. KINO Indonesia ini sudah teruji secara klinis dan mikrobiologi membantu mengurangi jumlah jamur Candida Albicans penyebab keputihan. Ternyata kinerja produk berwarna hijau ini adalah menghambat tumbuhnya jamur dan membunuh bakteri jahat yang ada di daerah kewanitaan kita.

Cara pemakaiannya pun mudah, sebelum dipakai, kocok terlebih dahulu. Kemudian usapkan dari atas ke belakang di daerah kewanitaan kita. Bilas sampai bersih. Karena PHnya 3-4, sesuai dengan daerah kewanitaan kita, produk ini aman untuk digunakan setiap hari. Bahkan, sangat dianjurkan saat sedang menstruasi. Produk ini pun juga bisa digunakan mulai dari gadis yang baru pertama kali menstruasi lho. Halal pula.


Hayo, jangan sampai keputihan jadi penghalang kemesraan kita bersama suami ya!



Itulah poin-poin penting yang aku dapat dari kedua narasumber yang so inspiring. Benang merah dari semua poin di atas sebenarnya adalah sepasang kesabaran dan ketelatenan. Kalau nggak sabar dan telaten menikmati skenario yang punya hidup ini ya wassalam deh.

Brush and Hand Lettering Workshop.

Sebagai awal untuk menguji kesabaran dan ketelatenan peserta arisan resik kala itu adalah dengan adanya Brush and Hand Lettering Workshop dari teman-teman Semarang Coret dan Duduk Nyeni. Peserta diajari bagaimana menulis kaligrafi dengan alat kuas dan cat air.

Alat dan media sebelum buat hand lettering
Mbak Mia dan Mas Edison mengenalkan hand lettering
Mulanya kita berlatih konsep nai tipis turun tebal
Inilah karyaku 😊, bagus sih, menurutku. Hahaha.

Setelah mengikuti step by step, aku baru sadar kalau sebenarnya ini seperti menulis indah atau halus di sekolah. Kuncinya, setiap kali naik itu coretannya tipis, sedangkan setiap kali turun coretannya menebal. Meskipun konsepnya mudah, keterampilan yang satu ini butuh konsentrasi yang penuh dan pembiasaan. Sayang, meskipun sudah berusaha keras, aku belum bisa membuat juri tertarik atas karyaku. Tak apalah ya. Hari itu sudah jadi Sabtu yang penuh makna bagiku. Aku bisa belajar banyak hal baru.

Pengalamanku Memakai Resik V Godokan Sirih untuk Mengatasi Ruam

Saking seriusnya buat hand lettering, sampai-sampai nggak sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Wah, alamat pulang bakalan macet nih kan bareng sama pekerja pada bubar yang juga ingin segera bertemu dengan keluarga.

Benar saja, baru sampai lampu merah pertama setelah tempat acara saja langsung disambut kemacetan. Akhirnya aku sampai di rumah sekitar pukul 19.00 dalam keadaan yang tak ada manis-manisnya sedikitpun.

Lha mau manis dari mana? Yang ada justru wajah lepek semua, terus lipatan pahaku rasanya perih, gatal, campur aduk semuanya. Wajar sih, siangnya nggak mandi, pakai baju dobel, celana leging hitam, berangkat kepanasan, pulang kena macet parah pula. Parah banget hari itu.

Aku turun dari motor malah seperti pinguin sedang berjalan. Sakit banget rasanya lipatan pahaku. Sesegera mungkin, aku segera mengambil Resik V Godokan Sirih yang ada di salam hampers tadi.

Aku sudah nggak tahan banget. Segera saja kukocok produk tersebut dan kubasuh di area kewanitaanku, apalagi yang kena ruam parah itu.

Setelah mandi, kuberi ruamku itu dengan produk perawatan bayi untuk mengatasi ruam juga semakin mendingan. Pokoknya setiap kali mandi atau BAB/BAK segera kubersihkan dengan Resik V Godokan Sirih dan  kukeringkan  agar kulitku tidak jadi bulan-bulanan jamur nakal.

Tiga hari setelah pemakaian, alhamdulillah ruam itu kabur. Pokoknya sekarang aku menghindari banget pakai celana ketat, tidak terlalu lama memakai rok/celana hitam, selalu mengeringkan daerah kewanitaan setiap selesai BAB/BAK, dan memakai Resik V Godokan Sirih setiap hari. Sumpah, nyiksa banget lho kena ruam di lipatan paha itu.

Keseruan kala itu

Sampai sini, sudah tahukan harus bagaimana agar suami makin cinta? Menjaga daerah kewanitaan pun suatu kewajiban bagi kita sebagai langkah kita membahagiakan suami.

Resep keluarga harmonis di atas sebenarnya mudah kita terapkan asalkan kita mau bersabar dan telaten apalagi sadar betul kodratnya sebagai istri dan juga suami sadar kodratnya. Paling tidak, kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita punya dan berprasangka yang baik sama Allah.  Insya Allah, keluarga harmonis pun akan singgah dan enggan pergi dalam rumah tangga kita.


Rabu, 15 November 2017

Belajar Hidup Tanpa Peduli Omongan Orang


Aku mau nyeritain diriku sendiri. Ini bukan aib sih. Kusebut cara berpikir yang beda saja.

Aku rasa benar kata orang, semakin dewasa, semakin sering berkumpul dengan banyak orang, maka cara berpikir kita akan berbeda. Apalagi kalau sudah kepentok dengan keadaan.

Seperti hari ini, adik bapak mertuaku punya gawe. Beliau menikahkan anaknya. Letak rumahnya itu gang depan sekolah tempatku mengajar.

www.pixabay.com

Jumat, 10 November 2017

3K (Kepo, Konfirmasi, dan Koreksi) Sebagai Langkah Sigap Guru dalam Menyikapi Kabar Hoaks di Lingkungan Sekolah

Oleh: Ika Hardiyan Aksari, S.Pd.
Guru Kelas 1 SDN 3 Ngroto
Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan


Kabar hoaks itu sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Pun sangat dekat dengan kehidupan bermasyarakat. Penulis sebagai guru juga akrab dengan kabar hoaks. Misalnya, kabar hoaks yang pernah penulis terima awal tahun ajaran lalu. Ada wali murid yang melapor bahwa siswa di sekolah penulis tidak boleh mengenakan kerudung. Penulis kaget karena pernyataan tersebut tidak pernah ada. Kabar hoaks itupun dihubungkan dengan jumlah siswa baru di sekolah penulis yang tahun ini mengalami penurunan secara drastis. Tentu pertanyaan dari pihak guru muncul, apakah mungkin kabar hoaks itu beredar karena ada kepentingan pihak tertentu? Apakah pihak tersebut tidak menginginkan calon siswa baru mendaftar di sekolah tempat penulis bekerja? Akhirnya, aura kebencian pun muncul di antara guru di sekolah penulis dengan guru di sekolah sebelah. Padahal kabar tersebut belum jelas asal mula dan kebenarannya. Ini baru ranah sekolah dengan sekolah lainnya, kalau kabar hoaks itu untuk kepentingan ranah nasional atau internasional, bagaimana? Bukankah kebencian akan ada di mana-mana dan kelangsungan suatu negara jadi taruhannya?

Minggu, 05 November 2017

Berinternet yang Sehat? Begini lho Caraku

Aku pernah apa-apa jadi status di facebook.

Aku  pernah membuat postingan di blog yang intinya malah menjatuhkan perasaan teman kuliahku.

Aku pernah beradu mulut dengan pengguna sosial media lainnya gara-gara dia tak sepaham dengan pendapatku.

Aku pernah jadi korban pencemaran nama baik di facebook.

Aku pernah jadi korban pelecehan seksual juga karena facebook.

Aku pernah berkali-kali naksir orang yang hanya kenal di facebook.

Sehari-hari hobi ngepoin TL laki-laki yang pernah aku suka di twitter dan instagram.

Akan tetapi, aku juga pernah menang lomba menulis sampai aku bertemu dengan abi dan menikah dengannya pun karena facebook.

Rabu, 01 November 2017

Sleek Baby Diaper Cream dan Kesalahan yang Sering Ibu Lakukan Saat Si Kecil Ruam Popok


“Yang paling cepat ngatasin ruam popok merek apa ya, Mbak?” tanya sepupuku saat anaknya mengalami ruam popok yang cukup parah.

Kamu juga gitu kalau sedang menghadapi hal yang sama seperti sepupuku di atas? Maunya yang instan. Sekali usap langsung sembuh.

“Kasihan. Si Kecil jadi rewel.”

“Lah, iya. Tapi, mana bisa?”