Senin, 15 Januari 2018

Tips Mengatasi Balita yang Masuk Angin


Setiap orang memiliki jalan cerita hidupnya tersendiri. Bahagia dan duka silih berganti. Soal bahagia mah siapa yang tak mau? Kalau soal duka dalam hidup?

Bicara tentang duka, banyak hal penyebabnya. Salah satunya saat ujian datang melanda. Entah itu lewat suami, orangtua, anak, ataupun sakit pada dirinya sendiri.

Saat Mbak Tanti dan Mbak Nuzha melempar tema tentang cerita berkesan di tahun 2017 dalam rangka arisan blogger Gandjel Rel, ingatanku langsung tertuju kepada Kak Ghifa. Bisa disebut, aku sering diuji lewat Kak Ghifa yang sakit. Terutama di tahun 2017 kemarin.

Ibu mana yang tak terkoyak hatinya saat sang buah hati sakit?

Di tahun 2017 lalu, tepatnya 27 Februari 2017, Kakak sempat masuk rumah sakit karena nggak bisa kentut. Iya, sepele masalahnya, nggak bisa kentut. Tapi kalau anak kecil mana bisa bilang, "Ummi perutku sebah, nggak bisa kentut."

Aku tak beruntung, saat Kak Ghifa berada di masa kritis, aku justru tak ada di sampingnya. Dia digelandang dengan ambulans hanya bersama ibuku. Saat itu aku sangat sangat patah hati dengan diriku sendiri. Aku merasa gagal jadi seorang ibu.


Kenangan masuk rumah sakit karena nggak bisa kentut belum hilang dari ingatan, eh 11 April 2017, Kakak kena diare dan muntah yang sangat parah. Dalam semalam dia bisa muntah lebih dari 10 kali. Badannya panas, lemah, lunglai. Aku sampai tak tega melihatnya.

Seingatku, saat Posyandu di bulan itu juga, aku harus menerima kenyataan kalau berat badannya turun sampai 7 ons. Baru juga naik berat badannya, ini harus turun lagi.

Ya sudahlah, yang penting Kakak sudah kembali sehat. Karena hari-hari itu sangat melelahkan dan menyedihkan. Kasihan Kak Ghifa harus melewati semua itu. Pikiranku saat itu hanya, bagaimana caranya agar Kakak benar-benar pulih dan bisa mengembalikan berat badannya paling tidak seperti semula.

Baca ceritanya di sini: Berubah Menjadi Ibu yang Kejam

Setelah kejadian di atas, alhamdulillah tumbuh kembang Kakak sangat bagus. Demam sesekali, batuk-batuk biasa juga melanda. Tapi nggak papa kok. Kakak tetap aktif banget. Aku sampai berpikir, apakah benar kalau anak sakit tandanya mau tambah pintar? Entahlah.

Sampai akhirnya, hidupku dilanda drama lagi. Akhir tahun 2017 kemarin, Kak Ghifa divonis kena tifus. Cerita selengkapnya aku share di Mengolah Egoisme Ketika Anak Sakit Tifus

Ini adalah akhir tahun yang sangat melelahkan dan penuh perjuangan. Hampir 2 minggu lebih aku merawat Kakak di rumah. Syukur alhamdulillah Kakak nggak harus dirawat di rumah sakit. Dokter anak yang aku temui memang mempersilahkan aku untuk merawat Kakak di rumah saja. Tak bisa kubayangkan kalau sampai merawat Kak Ghifa di rumah sakit. Pecicilannya seperti apa?


Kejadian sakit yang menimpa Kak Ghifa dari awal tahun sampai akhir tahun kemarin itu, kalau aku tarik garis merah, bisa jadi berawal dari yang namanya masuk angin. Anak kecil memang belum bisa mengutarakan apa yang dirasakan. Badan demam dikit ya masih aja aktif ke sana ke mari. Orangtua berpikir, ah, ini anak baik-baik saja nih. Baru deh kalau demamnya agak tinggi langsung tepar. Rewel. Emaknya panik. Tapi alhamdulillah, Kak Ghifa kalau sakit nggak pernah minta gendong. Cukup dikeloni aja dia sudah hepi banget.

Setiap anak punya daya tahan tubuh yang berbeda-beda ya. Untuk Kak Ghifa, ada beberapa hal yang membuatnya bisa masuk angin. Misalnya,

  1. Naik motor pas habis hujan.
  2. Naik motor malam-malam.
  3. Bepergian jauh.
  4. Mandi pakai air biasa/dingin.
  5. Mandi pakai air hangat tapi kelamaan.
  6. Tidur malam nggak pakai kelambu dengan kipas angin.
Itulah penyebab masuk angin pada Kak Ghifa yang bisa jadi berbeda dengan balita lainnya. Kemudian apa yang terjadi saat Kak Ghifa masuk angin?

Seringnya saat Kak Ghifa masuk angin muncul beberapa keluhan sebagai berikut.

  1. Perut kembung
  2. Diare
  3. Muntah
  4. Demam
  5. Susah makan
Kelima keluhan di atas tidak serta merta muncul semua. Tapi, pernah juga semua muncul sih. Siang baik-baik saja, eh, sorenya tiba-tiba muntah. Selanjutnya, bagaimana aku mengatasi Kak Ghifa yang sedang masuk angin?

1. Perutnya yang kembung langsung dibalur dengan parutan bawang merah dan telon. Cara baru yang kutemukan setelah mendengar ceramah ustadz siapa embuh aku lupa, hihi, aku buatkan Kak Ghifa wedang teh dikasih jahe geprek. Di dalam Alquran secara jelas diterangkan kalau jahe ini bagus untuk mengatasi masalah perut, seperti kembung, mual, sakit kepala, diare, dll. Suratnya tolong dicek ya di (QS: Al Insan (76 ) : 17 ).

Bagaimana cara membuatnya?

  1. Masak air sampai mendidih
  2. Siapkan teh dan gula secukupnya (jangan terlalu manis, takutnya kalau manis malah memicu mual)
  3. Cuci bersih jahe, kupas, kemudian geprek dan masukkan dalam gelas.
  4. Tuang air mendidih tadi dan siap disajikan. Minum selagi hangat.
Alhamdulillah, Kak Ghifa suka banget. Kalau sudah dingin dia nggak mau. Mintanya yang panas.

2. Diare, aku ada INTERLAC. Langsung kuminumi itu. Kalaupun di rumah nggak ada, biar saja kalau diare. Terpenting, kita harus jaga agar si kecil tetap makan dan minum sedikit demi sedikit tapi terus. Jangan sampai dehidrasi. Nanti kalau bakteri penyebab diareny sudah keluar juga bakal berhenti sendiri diarenya. Akan tetapi, kalau pakai INTERLAC, dalam kurun 2 hari BAB Kak Ghifa sudah kembali ada ampasnya.

3. Kalau muntah biarkan saja muntah. Jangan langsung diberi minum. Biarkan sekita 15 menumit baru kemudian diberi minum. Hal itu agar perutnya menyesuaikan dengan sikon terlih dahulu. Kalau selesai muntah langsung diberi minum, nantinya malah memicu muntah lagi. Makan pun juga seperti itu.

4. Demam, keluhan ini sebenarnya ibarat alarm bagi tubuh yang di dalamnya sedang terjadi pertempuran antara bakteri jahat dan baik. Hihi. Bahasaku gitu amat ya. Penting banget kalau di kotak P3K selalu ada parasetamol dan termometer. Tiap anak merk dan kecocokannya beda-beda ya. Kalau Kak Ghifa cocok pakai TEMPRA. Alhamdulillah, kalau demam biasa karena masuk angin, setengah jam setelah minum sudah mulai turun demamnya.

5. Susah makan, penting banget kita tahu kalau keluhan susah makan pada anak yang sakit itu pasti selalu muncul. Ini hal wajar. Seperti kita kalau sakit, lidah terasa pahit lah, tenggorokan sakit buat menelan, itu juga dialami oleh si kecil.

Terus bagaimana? Ya dipaksa. Demi kesembuhannya. Jangan malah dibiarkan saja.

"Kasihan, biar tidur saja."

Bagaimana nggak lemas badannya? Secara diare dan muntah mulu tapi nggak ada asupan yang masuk.

Beri makan dan minum sedikit demi sedikit tapi sering. Sekali makan dua sendok. Setengah jam lagi dua sendok. Tekstur makannya juga jangan terlalu padat. Buatkan bubur nasi yang agak encer, buar lebih mudah masuk an mencerna tubuhnya. Pun minumnya, misalnya diberi oralit juga gitu. Sesendok dua sendok, nanti 15 menit dikasih lagi. Nggak mau pakai sendok, cari alternatif lain, pakai sedotan, pipet, atau yang lainnya.

Kuncinya, S.A.B.A.R.

Kalau keluhan-keluhan di atas kok tidak ada perubahan selama 3 hari, bawa ke dokter atau rumah sakit dan cek darah di laborat. Atau mungkin pas demam kok tinggi banget dan bagi kamu itu urgent, langsung bawa ke dokter agar bisa tahu diagnosis yang tepat.

Kita yang tahu bagaimana anak kita. Karena setiap hari kita yang bersamanya. Jangan samakan dengan anak orang!

Kamu punya resep tersendiri untuk mengatasi si kecil yang masuk angin? Share dong!

Terakhir, semoga tahun ini kita bisa diberikan kesehatan dan keberkahan di sisa kita.

26 komentar:

  1. Duh, kalo anak2 skit tuh rasanya separuh jiwa melayang ya Mba, bawaannya suka serba salah, apalagi kalo ga mau makan karena ga enak perutnya.
    Dulu waktu anak kecil alhamdulillah terbilang yang jarang sakit, sesekali saja kalo berpergian jauh ke luar kota berhari-hari, palingan tak kasih parutan bawang sama minyak telon *resep tradisional

    BalasHapus
  2. Aku kadang juga pake resep tradisional, bawang merah yang dibalur ke badan anak yang lagi masuk angin. Eh, resep teh jahenya boleh juga dicoba

    BalasHapus
  3. Anakku dulu ga mau minum interlac deh. Rempong jadinya. Sampai akhirnya dehidrasi. Nice tips mba

    BalasHapus
  4. kalo anak udah sakit tuh... Ya Allah kayaknya badan lemes semua

    BalasHapus
  5. Setuju mbaa, awal muara penyakit anak memang dari masuk angin. Oleh karenanya ibu saya selalu menyarankan untuk memakaikan kaos kaki kemanapun dan kapanpun si bayek berada. Akhir tahun kmren putra saya juga kena muntahber. Duh serasa patah hati berkali-kali. Semoga tahun ini selalu sehat-sehat yaa anak2 kita. Amin

    BalasHapus
  6. Waktu ngajakin keponakan ke Jogja dan dia sakit yaaampun panik banget. Semoga anaknya sehat selalu ya mbak

    BalasHapus
  7. kalau anakku masuk angin sering aku pijat mbak pake minyak telon

    BalasHapus
  8. Balita masuk angin ya, kalo aku paling balurin minyak telon, trus pijit ILU di perutnya. Sederhana bgt caraku :D

    BalasHapus
  9. Balita masuk angin, pasti rewelnya minta ampun. Pasti dia merasa badannya ga enak ya mbak. Semoga anaknya sehat selalu mbak..

    BalasHapus
  10. Lekas sembuh ya, Nak. Di rumah aku stok madu kalau anak-anak pulang dari jalan-jalan minum madu atau usai mandi hujan. Aisyah sering kupijat pakai minyak kayu putih sebelum tidur. Sabar ya kalau anak sakit emak mesti kuat.

    BalasHapus
  11. Kalau anak2 masuk angin biasanya saya balurin minyak kayu telon trus saya pijit mbak. Plus saya kasi susu anget :D

    BalasHapus
  12. ilmu nih buat aku mba Ika, jadi pengen coba jahe rebus ama teh kayak kesukaan kak Ghifa ini hehhee

    BalasHapus
  13. aku harus banyak belajar perawatan rumahan anak-anak nih, sebentar lagi punya anak soalnya hihi Bismillah...

    BalasHapus
  14. Andalan sih aku kalau parutan brambang itu... Nah kalao panas kok memang manjur sama sanmol ya.xixixixi...

    BalasHapus
  15. Whuaa terima kasih banyak ramuan jahenya. Sepertinya membuatnya sangat mudah ya mba.

    BalasHapus
  16. Anak kecil kasiah kalau masuk angin ya, mb. Bisa jadi sakit perut, muntah, dll makanya kalau pergi sata preoare minyak angin, baju ganti,makanan,jarik buat gendongan rapet

    BalasHapus
  17. sebuah info yang bermanfaat terutama buat pasangan yang baru punya momongan. :) agar tidak cepat panik .

    BalasHapus
  18. Sedih ya jika ada anak yang sakit, meski terkesan Sepele rasanya pengin gantiin posisinya yang gak berdaya.Salam buat kak ghifa

    BalasHapus
  19. Sedih ya kalo anak sakit, sulungku dulu juga lumayan sering sakit. Semoga tahun ini Ghifa sehat sehat ya

    BalasHapus
  20. Jadi ibu tuh kudu punya pengetahuan begini. Karena penyakit muntah panas pilek dah jd langganan. Kdg memang sepele penyebabnya. Masuk angin ama telat makan

    BalasHapus
  21. Emang susah bgt ya kalau anak kecil sakit. Belum bisa mengeluhkan dengan jelas..
    Udahan yaa kk Ghifa sakitnya. Semoga sekarang tinggal sehat2 dan makin pinter ya... 😍

    BalasHapus
  22. Aamiin... Semoga sehat selalu Mba..
    Anak kecil sakit tuh sedih dan bingung karena dia blm bs ngomong jelas gm rasanya.

    Oia, wedang jahe juga selalu jadi andalanku kalau badan ngagak enak.kalo pas di kampung sih jahenya dibakar dulu dimasukin ke abu panas tunggukayu bakar.jadi lwbih wangi.. Kalau di Semarang ya asal geprek aja 😀

    BalasHapus
  23. Duh anak sakit itu emang suka bikin baper..makasih banyak sharing tipsnya bermanfaat banget :)

    BalasHapus
  24. Anak sakit tu emang sedih banget ya jd kepikiran terus kerja juga ga tenang hatinya. Moga2 ghifa sehat terus ya mak

    BalasHapus
  25. Anaku pernah kembung dan muntah-muntah. Ini termasuk sering, mba. Tapi ya pakai bawang aja trus sama minyak kayu putih, mba. Tapi pernah saking parah dibawa ke dokter buat dikasih obat mba :(

    BalasHapus