Selasa, 06 Februari 2018

Masih Muda Kena Asam Urat? Bisa!


Kejadian ini kualami bulan November lalu.

Tiga hari belakangan ini, aku tuh manja banget sama Abi. Kalau mau tidur selalu minta pijit di bagian lutut. Rasanya itu cekut-cekut banget. Ngilu-ngilu gimana gitu. Panas juga di lutut.

Sumber gambar: irajimmy.com yang aku edit sesuai keperluan


Pokoknya kalau nggak dipijit dulu susah banget tidur. Aslinya setelah dipijit ya masih cekut-cekut. Tapi ya agak mendingan sih dan lama-lama kalah sama mata yang ngantuk.

Sebenarnya aku pernah mengalami keluhan itu saat aku masih KB. Pokoknya kalau habis olahraga, misalnya senam atau jalan-jalan keliling kampung, pasti malamnya lututku sakit banget. Atau kalau aku terlalu pecicilan di kelas, sama, malamnya langsung kalang kabut kakiku.

Aku nggak tahu itu efek KB atau nggak. Tapi, awalnya kan aku suntiknya pantat sebelah kanan terus. Nah, itu kakiku yang sakit ya kanan saja. Karena penasaran, bidanku menawarkan suntik KB di pantat sebelah kiri. Mau membuktikan kakiku sakit itu pengaruh KB atau nggak. Elahdalah, kakiku yang kiri kok juga ikut nyut-nyutan kalau habis olahraga atau jalan-jalan.

Aku kan jadi penasaran, itu pengaruh KB atau memang aku punya asam urat? Kamu yang KB pernah merasakan efek yang sama? Ah, setiap orang kan efeknya beda-beda ya? Adik sepupuku yang KB malah efeknya ke jerawat yang numpuk banget. Kamu ngrasain efek apa?


Untuk menjawab rasa penasaranku, semenjak bulan Maret, aku sudah nggak pakai KB (suntik) lagi. Ternyata aku tidak merasakan keluhan itu lagi. Tapi aku lupa, apakah sejak bulan pertama stop KB sudah nggak terasa atau tidak?

Sampai akhirnya aku merasakan lututku sakit lagi.

Pulang sekolah tadi aku mampir ke apotek temanku. Kusampaikan maksudku untuk cek asam urat. Ini sebenarnya inisiatifku sendiri karena googling kok mengarah ke asam urat semua keluhanku. Aku pun meminta ditensi juga. Soalnya akhir-akhir ini badanku memang lagi nggak fit. Rasanya itu pegel semua. Batukku juga belum sembuh-sembuh, meskipun makin ke sini makin membaik. Alhamdulillah.


Mbak Ima mengoleskan alkohol," Lemes, Ka, jarimu. (Terdengar suara cetit)."

Keluarlah darah di ujung jari telunjukku. Mbak Ima menempelkan sesuatu. Kemudian dia mengutak-atik sebuah alat yang besarnya serupa mouse.

"Wah, iya. Ini tinggi banget nih. Normalnya antara 3 - 5,2. Ini kamu malah 7,1."

Aku sempat melongo. Kok bisa?

"Mungkin kamu kurang minum air putih?"

Wah, soal minum air putih aku nggak pernah sampai kurang dari 8 gelas per hari. Malah lebih. Setengah hari di sekolah saja aku bisa habis 2 botol air minum isi 1 liter.

"Sayuran hijau?" Tanya Mbak Ima lagi.

Apalagi sayur hijau. Dari aku kecil sudah hobi makan sayur, terutama yang hijau-hijau. Malahan kalau nggak makan sayur rasanya ada yang kurang. Di badan pun terasa aneh.

"Nah, bisa jadi karena over sayurnya. Tahulah sesuatu yang terlalu itu nggak bagus. Sementara jauhi dulu sayuran hijau, tahu, tempe, pokoknya yang banyak mengandung protein. Kacang-kacangan juga."

Mbak Ima kemudian menyodorkan 2 obat. Satu, diminum 3 kali sehari, lainnya diminum saat pagi dan sore hari saja.

Sampai rumah, aku menceritakan semua ke ibu dan Abi. Mereka malah tertawa. Komentarnya sama,

"Sih enom kok asam uraten."
(Masih muda kok kena asam urat).

Lah...aku bingung dong mau nanggepin gimana? Aku tanya temanku, yang seusiaku tapi belum nikah dan tidak ber-KB tentunya, ternyata dia kena asam urat juga. Penyebabnya beda, dia kurang minum air putih.

Kemudian dia ngasih bocoran, kenapa asam uratnya cepat kabur? Ternyata dia makan talok, ehm, nama lainnya itu kersen, atau baleci.

Sumber gambar: food.idntimes.com

"Dua hari sudah sembuh, Mbak." Begitu keterangan temanku.

Walah, sekarang susah cari buah yang satu ini.

Akhirnya, siang itu, aku makan sesuai saran Mbak Ima. Tak pakai sayur hijau, hanya dengan lauk tahu bakso.

Melihatku makan hanya pakai lauk, ibu berkomentar, "Nggak gitu juga kali kalau mau sembuh. Tetap makan seperti biasa aja. Tapi sayur hijaunya dikurangi."

Aha! Betul juga ya. Akhirnya aku makan sesuai nasihat ibu dan mensugesti diriku sendiri untuk sembuh. Ngenes aja sudah sakit, eh makan nggak nikmat.

Alhamdulillah, 3 hari berselang, sakit di lututku mulai sirna. Pun aku hanya minum obat dua kali saja. Yang ku-utamakan lebih ke menjaga tubuh dan mensugesti diri sendiri untuk sembuh.

Terus kesimpulannya?
Aku pikir memang betul sih ya, misalnya kita sakit pusatnya ya di otak kita. Sugesti untuk sembuh memang diperlukan. Selain itu, gaya hidup harus kita perhatikan betul. Makan-makanan dengan gizi seimbang itu penting sekali. Pun minum air putih yang cukup.

Pengobatan secara medis tetap penting. Kalau ada pengobatan secara tradisional, pun sudah teruji, tidak ada salahnya dicoba. Namanya juga ikhtiar.

Terpenting adalah jaga kesehatan. Karena penyakit apapun mengincar semua orang. Tak memandang usia. Bagaimana, apakah gaya hidupmu ada yang harus dibenahi? Pernah kena asam urat juga?

13 komentar:

  1. Saya juga pernah mbak, waktu usia awal 20an. Waktu itu dokternya juga heran karena saya terkena asam surat. Setelah browsing ternyata asan urat saya karena sering minum minuman bersoda. Sejak itu saya berhenti dan ketika tes lagi, asam urat sudah normal malah rendah. Alhamdulillah. Hehehe.

    BalasHapus
  2. Asam urat ternyata bisa kena diusia 15 keatas ya mbk,aku dulu ngiranya asam urat itu yg kena ya orangtua..
    semoga lekas sehat mbk

    BalasHapus
  3. Aku sering sakit tangan dan kaki. Dulu ngiranya asam urat. Sampai ngejaga makanan. Tapi tetap sakit. Ternyata bukan asam usat, tapi sarafnya emang yang sakit.
    Penyakit enggak lihat usia sih. Tapi lihat gaya hidup.

    BalasHapus
  4. Kalo aku sering ..malah sakit tumit ...apa itu asam urat juga...ya.

    Emang kudu tau pencetusnya ..apa gara2 makanan atau kebiasaan jelek kurang minum dll.
    ..jadi kita bisa menghindarinya..

    BalasHapus
  5. Wah bisa krn sayuran juga ya, pdhl sy pecinta sayuran apalagi lalapan. Nampaknya harus cek up biar ga penasaran, ga usah nunggu ada keluhan 😊

    BalasHapus
  6. Aku pernah medical check up. Angka asam uratnya mendekati ambang batas normal, sejak itu aku waspada menjaga diri. Hihi. Sehat terus mbaa

    BalasHapus
  7. Ya Allah, Mbaaakk...
    Suamiku bulan Desember kemarin asam uratnya 9.2 lho.
    Udah bengkak ga bisa jalan. Hmmm... nanti tak coba saya share artikel ini ke beliau. Semoga berkenan.

    BalasHapus
  8. Padahal aku penggemar sayuran hijau. Kadang makan sayur semangkuk. Aduh... ngeri juga kalau sedang sakit. Mendadak penasaran pengen check up.

    BalasHapus
  9. Banyak pemicunya ternyata ya. Aku kayaknya klo kebanyakan makan kacang sama kurang minum

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah aku aman. Semoga sehat-sehat aja deh. Cekot Cekot itu sungguh menyiksa

    BalasHapus
  11. Saya kadang juga takut sama asam urat. Suka diingatkan ibu, jaga pola makan, olahraga, sama air putih.masih muda jgn sampai asam urat. Ternyata abis baca artikel ini jadi percaya, asam urat bisa nyerang yg masih muda. Makasih infonya mba.

    BalasHapus
  12. Ooo over sayuran bisa menjadi penyebab ya, Mbak...

    BalasHapus
  13. Aduuuuh kalo baca ato denger temen2 yg kena ini kok ya rasanya menderita banget yaa. Aku blm pernah kena,dan jgn sampe kalo bisa. Makanya bErusaha banget utk jaga makanan juga mba. Kacang2 an jg bisa jd pemicu yaa. Ini justru yg aku suka banget

    BalasHapus