Kuliner Ini Wajib Kamu Coba Saat Lewat di Gubug, Grobogan - Asyiknya tinggal di perbatasan kabupaten adalah jalan lima langkah saja sudah berada di kabupaten tetangga. Kemudian mau tidak mau akan lebih sering blusukan, termasuk kalau berburu kuliner pun di daerah lain. Untung saja rasa masakannya tidak jauh beda di lidahku.
Nah, mumpung dalam dua minggu terakhir ini kerjaan di sekolah lagi numpuk banget, pulang selalu sore karena melatih murid yang lomba OSN, aku dan abi sering ajak Kak Ghifa makan di luar. Sudah capek sampai rumah, daripada harus uprek di dapur, nanti malah tambah capek (semua orang bisa kukasih taringku). Mendingan jajan keluar, sampai rumah kenyang, pulang tinggal tidur atau mengerjakan yang lain.
Gubug adalah wilayah kecamatan di Kabupaten Grobogan yang akan kita lewati saat hendak mau ke Semarang. Jarak rumahku sampai ke Gubug hanya 10 menit. Karena sering terlewati, tak banyak yang tahu kalau sebenarnya kecamatan dengan predikat layak anak ini memiliki kuliner yang patut dicoba di setiap kesempatan.
Kamu melewati Gubug saat pagi hari dan bingung mau sarapan di mana? Cobain Bubur Ayam dan Nasi Uduk depan Masjid An-Nur, yuk!
Sejak pukul 06.00 WIB, di depan masjid raya Gubug ada beberapa pedagang yang berjejer menjajakan dagangannya. Pedagang bubur ayam dan nasi uduk ini dua diantaranya. Pertama kali aku (mau) nyoba bubur ayam ini karena dapat rekomendasi dari teman. Tapi, waktu ke sini berangkat dari rumah pukul 06.00, hari libur pula. Alhasil, yang kudapati adalah antrean panjang banget. Aku keburu malas antre deh. Akhirnya, abi ngajakin buat mencoba nasi uduk yang ada di sebelahnya yang kebetulan ada kursi kosong. Ternyata nasi uduknya enak banget dan murah pula.
Seporsi nasi uduk 4000 sudah lengkap dengan sayur lodeh, oseng mie dan tempe, lengkap dengan kerupuk. Plus telur dadar atau telur bacem tinggal nambah 3000. |
Saat kedua kalinya ke sini, aku sengaja dari rumah pukul 05.30 WIB, eh, sampai depan masjid malah masih kosong mlompong alias pedagangnya belum datang. Hahaha.
Tepat pukul 06.00, sambil menunggu penjualnya merapikan gerobak dorong dan meja kursi, kami sudah siap menjadi pembeli pertama bubur ayam.
Bagaimana rasanya? Enak. Kusuka banget. Isian bubur ayamnya tuh macam-macam. Ada suwiran ayam, daun bawang, kacang kedelai goreng, bawang goreng, parutan kelapa yang digoreng sangrai, irisan cahkwe, dan setengah butir telur bacem.
Ada yang tanya, kamu termasuk tim yang diaduk apa nggak? Hahaha.
Seporsi bubur ayam plus kerupuk hanya 7000 |
Awalnya nggak diaduk, saat tinggal setengah, kemudian kutambahkan sambal sama kuah, aduk sampai rata. Aku makin betah menghabiskan buburku sampi lupa kalau banyak yang antre kursi, ups. Karena makan bubur ayam di sini mau nuang kuah (kuning bening rasanya gurih) seberapa banyak, terserah. Penjualnya nggak pelit.
Sebagai penyuka kuah, aku merasa merdeka banget. Tapi, ingat ya, jangan sampai kuahnya sisa banyak lho. Kan sayang banget. Oiya, bubur ayam ini bisa dibungkus juga ya. Sayang, bungkusnya masih pakai kemasan styrofoam.
Sebagai penyuka kuah, aku merasa merdeka banget. Tapi, ingat ya, jangan sampai kuahnya sisa banyak lho. Kan sayang banget. Oiya, bubur ayam ini bisa dibungkus juga ya. Sayang, bungkusnya masih pakai kemasan styrofoam.
Bagaimana kalau kamu lewat di Gubug saat siang hari? Tenang, aku ada satu tempat makan siang yang cocok banget untuk dicicipi, baik saat musim penghujan atau kemarau. Makanan yang satu ini memang juaranya, segar sekali.
Soto Pak Mul yang ada di Jalan A. Yani No 78 ini terkenal banget lho. Mobil berplat luar kota sering parkir di depannya, setiap kali jam makan siang.
Letak rumah makan Soto Pak Mul ini kalau dari simpang lima Gubug masih lurus ke arah Semarang. Letaknya sebelah kiri jalan sebelum pom bensin.
Apa sih spesialnya soto Pak Mul ini? Kuahnya beda dari soto-soto yang ada. Bening, asinnya pas, dan kalau sekali nyerutup, pengen lagi dan lagi. Didukung sama matahari yang terik di luar sana, dijamin, besok kalau lewat lagi harus mampir.
Seporsi soto ini 8000 |
Soto Pak Mul ini bisa kita lahap bersamaan dengan kerupuk, perkedel, sate telur puyuh, sate usus atau jeroan. Satu lagi yang khas, yaitu, tempe keripik. Tempe keripik ini beda, bukan tipis, tapi tebal. Dipotong-potong kemudian campurkan ke kuah soto, wenak tenan, kriyuk-kriyuk sedap.
Tips dariku, kalau kamu mau mampir ke Soto Pak Mul datanglah sebelum jam makan siang (12.00 WIB). Karena dijamin bakalan nggak kebagian kursi. Hihi. Paling aman datang sekitar pukul 13.00 WIB. Biar makannya agak nyantai dikit lah.
Es jeruk 5000, perkedel 1000, tempe keripik 1000, sate 2000an. |
Bubur ayam dan nasi uduk untuk sarapan sudah. Makan siang sama soto Pak Mul yang segar tiada tanding juga sudah. Kalau makan malam?
Untuk menu makan malam, aku akan merekomendasikan tempat makan Sea Food 36 Sherin Jaya, buka mulai pukul 16.00 sampai 03.00 pagi. Menu makan di sini lumayan komplit. Dari ayam, bebek, nila, cumi sampai kepiting ada di sini. Akan tetapi, karena di rumah sudah sering makan ayam, ya kalau di sini jangan pesan ayam. Yang lain dong ah.
Daftar menu lengkap dengan harganya |
Kami sampai di kedai sea food yang letaknya tak jauh dari Soto Pak Mul (masih ke Barat), sekitar habis maghrib. Setelah duduk, sambil memilih menu makan, air kobokannya sudah datang. Kupikir, wastafelnya ada nggak ya? Ternyata, ada juga lho, di pojok dekat tempat duduk lesehan. Untuk emak-emak penganut cuci tangan di mana-mana, kalau makan harus ada wastafelnya.
Kupesan nasi uduk, gurame saus padang, cumi goreng tepung, dan teh hangat. Sekitar 10 menit pesanan kami datang. Semua masakan di sini masih fresh dan baru dimasak setelah kita pesan. Pun kita bisa lihat langsung pramusaji sedang bergulat dengan kompor dan panci.
Setelah icip-icip, bagaimana rasanya? Gurame saus padangnya menggoyang lidah. Aku yang suka pedas, hajar terus, sedangkan Abi yang tidak terlalu suka pedas kok malah lebih mawut makannya, nggak mau kalah.
Cumi goreng tepungnya jadi favorit, Kak Ghifa. Tepungnya kripsi banget sih. Dicocol sama saus sambal juga endes.
Cumi goreng tepungnya krispi banget |
Seporsi 30000 dimakan berdua masih sisa. Ikannya terasa fresh. |
Nggak nyesel deh ya mampir ke kedai Sea Food 36 Sherin Jaya. Dengan mengusung tema hitam dan merah, kedai makan ini layak dikunjungi. Nasi uduknya dengan porsi besar bakalan bikin kangen nih. Apalagi lalapan sama sambalnya nggak harus bayar lagi. Duh, siapa yang mau nolak?
Lalapan dan sambalnya banyak, nggak bayar lagi. Kusuka |
Nasi uduk dengan porsi banyak |
Dengan uang sekitar 150 ribu, aku, abi dan Kak Ghifa bisa makan kenyang. Kemudian ditambah dua porsi makan lagi dengan lauk gurame juga bisa kubawa pulang. Murah, bukan?
Pokoknya kalau ada urusan pekerjaan atau memang liburan ke Grobogan, jangan sampai lewatkan kuliner-kuliner di atas! Apalagi sekarang kalau mau menginap di pusat kota Grobogan juga sudah banyak hotel yang tersedia. Coba deh cari hotel di aplikasi Pegipegi.
Mulai dari harga 170 ribuan, kita sudah bisa booking hotel. Mau yang ada sarapan paginya? Siapkan kocek sekitar 300 ribuan. Banyak juga promo yang ditawarkan. Tapi, kalau aku nih ya, ada rencana pengen staycation sama abi dan Kak Ghifa di Grobogan, weekend ini. Aku mau cari hotel yang 170 ribuan, kemudian nanti sarapannya mau hunting di acara car free day. Siang hari, aku mau ngajakin Kakak berenang. Wow, weekend yang menyenangkan. Kamu? Punya rencana apa weekend ini?
Pelajaran penting dari kulineran kali ini adalah hidup ini sebenarnya sederhana, nggak serumit yang kubayangkan. Capek kerja, malas masak, ya sudah jajan. Hidup dibikin santai sajalah. Mau ngoyo bagaimanapun, kalau capek kok malah dipaksain, malah berantem sama pasangan, anak jadi korban kemarahan, duh duh duh, malah serba nggak enak.
Pelajaran penting dari kulineran kali ini adalah hidup ini sebenarnya sederhana, nggak serumit yang kubayangkan. Capek kerja, malas masak, ya sudah jajan. Hidup dibikin santai sajalah. Mau ngoyo bagaimanapun, kalau capek kok malah dipaksain, malah berantem sama pasangan, anak jadi korban kemarahan, duh duh duh, malah serba nggak enak.