Minggu, 27 Mei 2018

#BerawaldariZakat Berharap Hidup Lebih Berlimpah Rahmat


“Allah itu kalau mau ambil, minta, atau nagih memang dengan cara yang menyakitkan, Ika.” Nasihat guruku.

Membaca WA dari beliau dadaku makin terasa sesak. Aku ingin menangis tapi tak bisa. Begitu cepatnya harta orang lain yang dititipkan kepadaku raib begitu saja di hari ketujuh Ramadan tahun ini. Bagaimana caraku menggantinya?

Jumat, 25 Mei 2018

Tips Agar Pulsa HP Lebih Hemat


Pernah nggak sih baru beli pulsa HP, eh, buat telepon atau SMS sekali saja tiba-tiba sudah habis? Ini sering banget lho kualami akhir-akhir ini. Kemarin juga gitu. Tiba-tiba pulsaku kesedot entah siapa, habis. Padahal nggak kupakai untuk apa-apa.

Ternyata yang kuceritakan di atas juga dialami oleh setiap pengguna HP. Mereka semakin menjerit karena pulsanya makin boros seiring dengan majunya teknologi. Ada apa gerangan? Adakah tips untuk mengatasinya?

Kamis, 24 Mei 2018

Buka Aplikasi Tokopedia Sekarang Juga dan Serbu Promo Ramadan Ekstranya!



Tempo hari aku berbagi tips belanja online untuk ibu rumah tangga dengan budget minim, sudah baca? Kalau belum monggo dibaca dulu, karena akan ada kaitannya dengan apa yang akan aku tulis berikut.

Yang paling pusing di bulan Ramadan ini pasti adalah ibu-ibu. Soalnya harus mengolah uang suami yang biasa untuk kebutuhan ekstra luar biasa. Iya kalau suami dapat THRnya di awal Ramadan, kalau di akhir Ramadan? Jadi, ya mau nggak mau mengolah uang suami yang seadanya itu tapi tetap dapat semua yang dibutuhkan di bulan Ramadan dan lebaran. Memangnya bisa?

Insya Allah bisa, asalkan sebagai manajer keuangan keluarga kita pasang mata dan telinga dengan memanfaatkan promo yang ada di berbagai offline maupun online shop. Di bulan Ramadan ini pasti banyak promo potongan harga. Aku saja kemarin ke minimarket pengumuman promo ada di mana-mana. Apalagi di online shop. Emailpun penuh dengan promosi potongan harga di sana-sini.

Rabu, 23 Mei 2018

Naikkan Cukai Secara Signifikan untuk Dukung #RokokHarusMahal!

Sudah baca 15 fakta mencengangkan tentang rokok yang tidak banyak orang ketahui? Coba mampir sejenak agar lebih paham apa yang akan kusampaikan berikut.

***

Jumat, 18 Mei 2018

1001 Cara Perempuan Dukung #RokokHarusMahal


Tanganku buru-buru mematikan keran. Kulap sisa air cucian piring yang ada di tanganku kemudian menaikkan volume HP yang sedang memutar ulang video berlangsungnya talkshow #RokokHarusMahal edisi perdana dengan tema "Perempuan Dukung Rokok Harus Mahal".



Di seberang sana ada suara Pak Bayu di Cirebon yang menceritakan kondisi keluarga kakak iparnya yang bubar jalan. Aku dibuatnya penasaran, masak iya sih bercerai hanya karena rokok? Nggak masuk akal banget. Akan tetapi, saat Mbak Nina Samidi, Communication Manager Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, menegaskan bahwa keadaan tersebut lumrah terjadi, aku memilih untuk duduk tafakur mendengarkan kelanjutan acara program radio Ruang Publik KBR (Kantor Berita Radio) yang sudah berlangsung di Hotel Pangeran, Jalan Jenderal Soedirman Nomor 371-373, Cinta Raja, Sail, Kota Pekanbaru, Jumat 11 Mei 2018 lalu.

Kalau dipikir-pikir, perempuan mana yang kuat kalau setiap hari menghadapi suami yang gajinya hanya dua puluh ribu dan dihabiskan untuk membeli rokok? Bagaimana dengan uang jajan anak? Susunya? Uang sekolahnya? Menyebalkan sekali, bukan?

Dari kiri, Mbak Nina Samidi, dr. Fauziah M.Kes, dan Mbak Arin Swandari
Sumber foto: Facebook Kantor Berita Radio-KBR

Mendengarkan salah satu dari delapan seri talkshow yang mengudara setiap hari Jumat, pukul 09.00-10.00 WIB, disiarkan di 104 radio jaringan KBR dan dipandu oleh Mbak Arin Swandari ini membuatku melek mata, telinga, hati dan pikiran atas berbagai fakta yang ada. Ternyata oh ternyata, kasus rokok di masyarakat kita itu terlalu mbulet-mbulet bagaikan benang kusut.

Ada fakta apa saja ya?

Satu,
Aku baru tahu berdasarkan laporan WHO tentang Epidemi Tembakau Global 2017, harga rokok di Indonesia itu paling murah di dunia. Di Thailand, tahun 2014, berapa per bungkus? 15 dolar. Sekarang? 20 dolar. Kita? Hanya 5.900. Pun boleh dijual ketengan atau eceran yang per batang hanya Rp 500.

Dua,
Orang yang sudah kecanduan rokok, maka di otaknya akan secara otomatis selalu ingin rokok, rokok, rokok dan rokok lagi. Jadi, yang belum merokok, jangan coba-coba ya!

Tiga,
144 anggota WHO sudah melarang iklan rokok. Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang memperbolehkan iklan rokok di TV dan negara kita ini adalah surganya perokok anak.

Empat, 
Rokok itu sudah jelas bisa menyebabkan penyakit kronis. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji**, yang intinya kalau kita nggak sehat, kita tidak akan bisa melunasi ongkos naik hajimu. Otomatis kita nggak bisa naik haji. Nah, rokok bisa jadi penyebab kita nggak bisa ke rumah Allah kan? Mau?

Suasana talkshow
Sumber foto: Facebook Kantor Berita Radio-KBR

Lima,

Banyak jamaah haji Indonesia yang berbondong-bondong membawa banyak rokok saat menunaikan ibadah haji kemudian menjual lagi dengan harga yang berlipat-lipat. Karena di Arab sendiri harga rokok sangat mahal, dan hanya saudagar kaya yang biasanya membeli rokok. Jiwa dagang orang Indonesia memang top markotop ya. Hihihi. Sigap di segala kondisi.

Enam,
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, konsumsi rokok di keluarga miskin Indonesia menempati urutan kedua setelah beras. Bahkan menurut survey yang dilakukan oleh Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, saat perokok aktif diberikan dua pilihan, antara rokok, nasi, lauk, dan sayur, mereka lebih memilih rokok dengan nasi. Mengerikan, bukan?

Tujuh,
Harga rokok yang tinggi tidak ada kaitannya dengan petani gulung tikar. Karena pada dasarnya produksi tembakau selama ini, 60%nya diimpor dari Cina, Amerika, dan Brazil. Pun, sebenarnya tanah Indonesia ini tidak cocok untuk menanam tembakau. Karena tembakau harusnya ditanam di negara dengan musim kemarau yang panjang. Sedikit saja daunnya kena air hujan, daun tembakau itu kualitasnya akan menurun drastis. Jadi, fix nggak ada hubungan apapun ya? Berkaitan kabar di luaran sana, entahlah siapa yang mengada-ada?

Delapan,
Taktik baru iklan rokok saat ini adalah menyantumkan harga, baik per batang atau per bungkus dan pemasangan iklan tersebut banyak dilakukan di dekat sekolah. Hal itu karena tujuan produsen rokok adalah untuk mengiming-imingi anak sekolah untuk membeli rokok dengan uang sakunya yang tak seberapa.

Konsumen yang tua-tua, jelas sudah kecanduan, mau nggak mau pasti beli rokok. Makanya, produsen rokok berusaha mencari konsumen baru di kalangan anak sekolah.

Sembilan,
Kenapa harga rokok murah? Apakah produsen tidak rugi? Semakin murah maka semakin bagus ke depannya, begitu taktik produsen. Warga miskin di Indonesia kan banyak, dengan harga yang murah mereka akan tetap mampu membeli rokok tersebut. Setelah mereka kecanduan, maka saat harga rokok dinaikkan, mereka akan tetap membeli. Bagaimanapun caranya. Terkecuali, kenaikan #rokok50ribu, mereka akan berpikir ulang untuk membeli rokok.


Sepuluh,
Sudah banyak penjual yang melakukan uji coba untuk tidak menjual rokok yang laris manis itu di tokonya. Ternyata setelah dihitung-hitung, keuntungan penjualannya sama saja. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara jualan rokok dan tidak. Daripada beban moral sebagai pendukung rusaknya anak bangsa dan untungnya juga tak seberapa, mendingan tidak jualan rokok, bukan?

Sebelas,
Untuk berhenti merokok semua berasal dari niat dan dukungan oleh lingkungan sekitar. Jauhi hal-hal yang bisa menyebabkan kita ingat dengan rokok dan dekati hal-hal yang bisa membuat kita lupa dengan rokok. Misalnya, dekat dengan anak bisa membuat kita lupa dengan rokok.

Apabila butuh bantuan untuk bebas dari rokok, datanglah ke Puskesmas. Seperti di Kota Bandung, telah ada Klinik Berhenti Merokok yang tersebar di 6 Puskesmas, yakni di Kopo, Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Puter, Jalan Talaga Bodas, Ujungberung, Cipamokolan, dan Sindangjaya *

Dua belas,
Ada dua nenek dengan usia 124 tahun dan 150 tahun mampu bertahan hidup dengan konsumsi 30 batang rokok per hari.  Kok bisa ya? Ini hanyalah kebetulan. Karena sebenarnya lebih dari 200 ribu orang per tahun meninggal karena rokok. Jumlah mana yang mengerikan? Masih ngeyel mau merokok?

Tiga belas,
Memang, di luar negeri, rokok Indonesia itu sudah dikenal kenikmatannya. Bahkan rokok disebut sebagai ikonnya Indonesia. Tapi kalau sangat membahayakan kesehatan, apakah kita akan mempertahankannya? Tidakkah ada ikon lain yang lebih pantas dipertahankan?


Empat belas,
Perokok itu seperti orang yang sakit terkena Narkoba dan HIV/AIDS. Sakitnya pada mental. Oleh karena itu, kesembuhan mereka melalui konseling yang butuh dukungan, bukan malah dimusuhi.

Bagi perokok saat akan melakukan proses berhenti merokok, jangan lupa komunikasikan dengan orang sekitar dan minta dukungan untuk selalu mengingatkan! Perhatian dari orang sekitar itulah kekuatan yang membantu kesembuhan perokok.

Lima belas,
Saat rokok mahal, apa kabar rokok ilegal? Santai, rokok illegal sudah ada yang menangani. Kita tetap fokus pada #rokok50ribu.

Itulah lima belas fakta yang kudapatkan setelah mendengarkan talkshow yang juga dihadiri oleh dr. Fauziah M.Kes selaku Wakil Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia IAKMI Riau sebagai narasumber. Tidak ada lagi yang harus diragukan lagi bukan untuk mendukung #RokokHarusMahal dan #rokok50ribu? Kegelisahan petani, bisa diatasi dengan alih fungsi lahan. Ketenagakerjaan akan diatasi dengan lapangan pekerjaan lain. Kesembuhan perokok dibantu sepenuh hati oleh pemerintah dengan memberikan pelayan mulai dari faskes pertama. Kurang apalagi coba?

Dengan berhenti merokok pun, uang rokok itu bisa dialih fungsikan untuk keperluan lain. Salah satunya untuk perbaikan gizi keluarga.

Sekarang saatnya aku dan kamu yang perempuan untuk ikut action. Masak iya harus diam saja? Banyak cara lho yang bisa kita lakukan untuk mendukung #RokokHarusMahal seperti yang sudah dilakukan oleh perempuan di luar sana, seperti:

Perempuan inspiratif
  1. dr. Fauziah M.Kes yang dengan tegas menolak duduk di sebelah pak camat yang sedang merokok aktif saat kegiatan di masyarakat.
  2. Mbak Nina Samidi yang dengan aktif mendukung seseorang yang ingin berhenti merokok dengan cara mengirim artikel atau video yang berisi bahaya rokok.
  3. Dita Sari Wootekh, seorang istri yang mendukung suaminya untuk berhenti merokok dengan membuat tabungan "Power of  20 ribu" dan setelah 1,5 tahun uang rokok suaminya itu bisa dipakai untuk membeli motor. ***
  4. Seorang ibu yang tidak disebutkan namanya, pemilik beberapa ritel di Jawa Tengah memutuskan untuk tidak menjual rokok di ritelnya karena beban moral.
  5. Gerakan 1000 perempuan dukung #RokokHarusMahal yang diikuti juga oleh 50 tokoh perempuan Indonesia pada 21 April 2018 lalu di Kota Tua, Jakarta.
  6. Ibu Sumiati, salah satu dari tujuh penggerak Kampung Warna-warni Tanpa Rokok di bibir sungai Cipinang, Kampung Penas Tanggul, Jakarta Timur.
  7. Ibu yang tidak menyajikan rokok saat ada pertemuan rutin di rumah atau kumpul-kumpul bersama warga lain.
  8. Membuat larangan merokok di dalam rumah.
  9. Khusus jomblowati, memilih calon suami yang tidak merokok.
  10. Cara paling mudah dan bisa dilakukan oleh perempuan manapun, yaitu dengan ikut menandatangani petisi di change.org/rokokharusmahal
  11. Bagi blogger, bisa ikut lomba blog #RokokHarusMahal yang akan ada sampai 8 seri, sekaligus menyebarkan informasi kepada masyarakat luas akan fakta-fakta rokok di lapangan yang belum tentu banyak orang tahu. Tujuan berbagi siapa tahu dapat rezeki.

Nah, itulah beberapa cara yang sudah dilakukan oleh perempuan di luar sana. Besar kemungkinan masih banyak lagi cara nyata yang dilakukan oleh perempuan yang tak terekspos oleh media. Pun, tanpa sadar aku juga sudah mendukung #RokokHarusMahal semenjak hamil Kak Ghifa, yaitu dengan meminta Abi untuk berhenti merokok dan mengumpulkan rokok jatah dari bosnya. Setelah terkumpul sekitar 20 bungkus, kemudian dijual ke warung dekat rumah. Uangnya diberikan kepadaku. Seingatku, uang tersebut kugunakan untuk USG 8 bulan, membeli susu hamil, beli bak mandi, sampai baju bayi yang lucu-lucu lho. Lumayan bangetlah ini.

Kalau kamu, mau berbuat apa untuk mendukung #RokokHarusMahal dan menggenapi angka 1001 di atas? Kutunggu komentarmu, siapa tahu komentarmu itu sangat membantu dan menginspirasi orang lain.



*http://jabar.tribunnews.com/2017/02/23/ingin-berhenti-merokok-datanglah-ke-puskesmas-terdekat.
** https://nasional.kompas.com/read/2016/06/14/13074381/dengan.permenkes.orang.sakit.tidak.bisa.diberangkatkan.ke.tanah.suci
*** https://www.liputan6.com/citizen6/read/2997317/kumpulkan-uang-rokok-selama-15-tahun-dita-beli-motor-tunai

Begini Cara Membeli Tiket Kereta Api Via Online Bebas Penipuan


Ramadan baru hari pertama, apakah hatimu mulai gelisah karena belum mendapat tiket kereta api untuk mudik nanti? Atau kamu masih bingung, bagaimana ya caranya beli tiket kereta api via online biar nggak kena tipu?

Di zaman yang serba canggih ini, segala transaksi untuk pembelian mudah dilakukan. Aku saja sekarang ketagihan banget belanja keperluan rumah tangga via online. Lha nggak harus keluar rumah, barang sampai rumah, pun pembayarannya bisa dilakukan saat belanjaan sudah di depan pintu. Enak banget kan?

Kamis, 10 Mei 2018

Tips Belanja Online untuk Ibu Rumah Tangga dengan Budget Minim


Pernah dengar nggak sih kalimat berikut, “Mau gaji berapapun, kalau ibu rumah tangganya nggak pintar mengatur uang suami, ya bakal kurang, kurang, dan kurang.” Nah, kamu setuju nggak dengan kalimat tersebut?

Awalnya, aku berpikir, ya nggak lah, masa iya sih, gaji suami yang 3 juta sama dengan yang gajinya 10 juta? Dan, pengalaman hidup pun menjawab. Semua memang tergantung kejelian seorang istri mengelola uang suami. Gaji yang 3 juta, kalau pos-posnya jelas ya cukup. Sebaliknya, kalau gajinya 10 juta tapi hawur-hawuran, ya sudah, uangnya bisa lewat saja tuh. Belum ada seminggu sudah tombok.

Sabtu, 05 Mei 2018

Trik Menata Rak dan Meja TV untuk Meningkatkan Keindahan Interior


TV menjadi salah satu alat elektronik yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat. Biasanya alat elektronik tersebut diletakkan di atas meja yang umumnya dikombinasikan dengan rak sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk menempatkan TV namun juga beragam jenis barang yang lainnya, seperti figura. Untuk menata agar rak tersebut tetap berada di tempat yang pas dan tidak mengganggu pemandangan, misalnya tidak membuat ruangan menjadi terlihat sempit, ada beberapa hal yang bisa kamu trapkan. Apa saakah itu?

Sebelum ditata, terlebih dahulu, kamu harus memilih jenis rak meja yang tepat. Selain mempertimbangkan masalah warna ataupun ukuran dari rak meja tersebut, kamu juga bisa mempertimbangkan mengenai bentuk dari rak meja tersebut. Di toko online, misalnya, kamu bisa menemukan 2 jenis rak meja yang bisa digunakan, yaitu yang berbentuk kotak dan panjang.

Rabu, 02 Mei 2018

Perlu Nggak sih Seorang Guru Belajar Public Speaking?


Sebagai guru, aku akan menjawab, perluuuuuu banget. Kenapa? Yuk cari tahu alasannya lewat cerita pengalamanku saat belajar public speaking bersama @akademibicara.



Adakah satu nama guru atau dosen kamu yang masih kamu ingat sampai sekarang? Dalam benakmu sudah ada satu nama? Kalau belum coba deh diingat-ingat lagi! Sudah ketemu nama siapa? Kenapa nama itu yang kamu ingat? Karena dia galak atau nyebelin saat mengajar? Ehm, atau karena yang beliau sampaikan begitu mengena dalam hatimu dan cara mengajarnya begitu mengasyikkan? Nah nah nah, alasan kedua inilah yang ingin aku dapatkan sekarang atau suatu hari nanti dari murid-muridku.

Sedih lho kalau ada seorang murid yang ingat aku karena galak-ku. Lha di jalan ketemu tapi pura-pura nggak lihat saja rasanya sedih. Apalagi ini bertahun-tahun bahkan sampai nanti mereka dewasa yang diingat dariku justru galak-ku. Nggak berkah kan apa yang kulakukan selama ini?