Selasa, 30 Maret 2021

ASUS ZenBook Flip S (UX371) Bikin Aku Siap Menjadi ASN Milenial yang Berintegritas


Sangat malu dan menyesal, itulah yang kurasakan saat terkenang masa itu. Kenapa? Karena aku pernah bertanya dengan kesal kepada Allah, kenapa aku lolos jadi CPNS tapi ibuku sudah nggak ada? Ini kan mimpi ibuku? Untuk apa Kau jadikan aku seperti ini jika bahagiaku saja rasanya tak lengkap?

Setelah kehilangan ibuku di Februari tahun 2020 karena kanker payudara, tahun 2021 ini Allah ingin aku tahu kalau kesedihan itu hadir disertai kebahagiaan juga. Allah ingin menunjukkan, ‘Ini lho yang sudah kupersiapkan untukmu. Jadi, bangkitlah, lanjutkan hidupmu.'

Alhamdulillah, Februari 2021 ini aku benar-benar berstatus guru CPNS setelah penantian panjang selama 6,5 tahun menjadi guru wiyata bakti. Aku bertugas di SD pilihan almarhumah ibuku yang letaknya tak jauh dari rumahku, naik motor paling hanya 3 menit. Nikmat kayak gini kok masih kupertanyakan. Bukankah aku ini terlalu tak bersyukur?

"Kenapa Kau ambil ibuku di saat aku sudah sampai titik ini?" begitu tanyaku setiap kali rindu menyeruak dalam kalbuku. Tak sekali. Berulang-ulang.

Sampai di suatu acara pertemuan yang dihadiri seluruh CPNS di kecamatan tempatku bertugas, pimpinan kami, sebut saja Korwil, ucapannya menggetarkan hatiku.


“Mbak Ika tahu kalau dapat nilai tertinggi se-kabupaten Demak di antara semua guru SD yang mendaftar?”


"Tahu tidak kenapa kok kamu sampai bisa se-bejo ini?"

 

Aku menggeleng lemah karena heran.

 

“Itu karena Mbak Ika telah merelakan rezeki Mbak Ika di SD yang lama, lolos PPG ditinggal, dapat honor daerah ditinggal, demi siapa? Ternyata demi merawat ibunya yang sakit, Nak-anak. Itulah berkah merawat seorang ibu.”

 

Mendengar itu, mataku langsung mbrebes mili, keluar air mataku, hangat.


“Oleh karena itu, saya selaku Korwil, ya, ikut bangga. Jadi, Mbak Ika, panjenengan itu jadi sorotan dari kabupaten. Lakukan yang terbaik. Karena track recordmu, kariermu itu dimulai sejak ujian kemarin. Semangat. Jangan nglokro! Tunjukkan kalau kamu itu punya kemampuan!”

 

Foto bersama teman-teman CPNS

Sejak kejadian itulah, aku mulai paham. Oh, inikah yang Kau mau? Ibuku, secara fisik memang sudah tak ada di sisiku, tapi doa dan restunya akan selalu mendampingiku, bukan? Ya, akan kubuat ibu bangga. Inilah aku, Bu, Ika, anak ibu satu-satunya.

Bismillah. Kuniatkan tahun 2021 ini untuk memulai karierku sebagai guru CPNS atas landasan doa restu ibuku yang sudah di surga sana dan juga orang-orang yang terlalu baik kepadaku.

Teman-teman tentu pernah mengalami, disaat kita benar-benar niat dan ikhlas menjalani pilihan kita, maka semesta seperti bersahabat karib? Semua terasa mudah, pintu bantuan terbuka lebar, dan kesempatan datang silih berganti.

Itu semua kualami. Apalagi saat aku menempuh pendidikan latsar CPNS tahap 1 selama dua hari, 17-18 Maret 2021 kemarin. DiberiNya aku kesempatan bertemu dengan teman-teman hebat dan juga tokoh-tokoh penting di daerahku yang lengkap dengan segala cerita sukses kehidupannya. Bertemu dengan mereka membuatku makin sadar,

"Ya Allah, ternyata ini memang waktu yang paling tepat Kau pilihkan untukku menjadi CPNS."

Karaokean bersama Pak Wabup untuk ice breaking


“Kalian itu ASN Milenial pertama. Semua serba pertama. Mulai dari awal mula kalian mendaftar sampai detik ini kalian duduk di sini tak lepas dengan yang namanya ‘bau digital’. Jadi, persiapkan diri kalian. Kalau IT saja tak paham, pakai laptop unak-unuk (gagap), kalian akan tergerus, kalah dengan zaman.” begitu kira-kira isi wejangan Pak Hadi, kepala BKPP Demak.


Ingatanku seperti membuka gulungan memori lama.

Aku pernah ikut tes CPNS di tahun 2014, gagal.

Aku pernah ikut tes CPNS di tahun 2018, sudah sampai tahap akhir, gagal juga. Saat ini laptop saja punyaku jadul banget, harus nancepin mulu chargernya, kalau listrik padam, kelabakan. Padahal pekerjaan sebagai ASN itu nggak main-main, semua pakai modal laptop. Kalau laptop saja nggak punya, bagaimana aku bisa mengaktualisasikan diriku?

Tes yang terakhir, tahun 2019, tes tahap pertama kulalui setelah kehilangan ibuku. Ibuku meninggal tanggal 14 Februari, tanggal 22 Februarinya aku bertempur. Alhamdulillah, lolos. Agustus 2020 aku bisa beli laptop ASUS E402Y yang sampai detik ini menemaniku menjalani statusku sebagai ASN Milenial.

Semua yang kulalui, kalau bukan rencanaNya, apalagi?

Aku benar-benar disiapkan menjadi ASN Milenial yang siap tempur. Di SD yang lama aku ditempa dengan segala dinamika seorang guru. Mulai dari melatih anak-anak untuk ikut lomba dan juara, ikut serta jadi tim pembuat soal PTS dan PAS tingkat kabupaten, sampai merasakan sehari-hari pulang sore padahal gaji per bulan yang kuterima sebesar empat ratus ribu rupiah.

Kebersamaan bersama anak didikku.


Kalau guruku bilang,

 

“Kemarin itu, kamu baru diminta semedi sebelum akhirnya diminta sama Allah untuk bertempur yang sesungguhnya di dunia pendidikan.”

 

Iya, ya. Kalau ingat kalimat itu aku selalu terkekeh. Rencana Allah memang ajaib. Kalau aku keterima CPNS tahun sebelumnya, aku belum tentu bisa se-siap sekarang ini.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 disebutkan bahwa pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Aku yang saat ini masih berstatus CPNS memiliki masa percobaan selama satu tahun untuk bisa jadi PNS. Dalam masa percobaan itu kami ditempa dengan berbagai pelatihan agar memiliki karakter PNS yang diharapkan oleh masyarakat.

Kalau kata Pak Ganjar, Gubernur Jawa Tengah,

"ASN Milenial itu harus mampu memberikan pelayan yang mudah, murah, dan cepat."

Foto virtual bersama Pak Ganjar saat pembukaan latsar CPNS se-Jawa Tengah

Tiga kata, tapi, praktiknya itu lho, tidak gampang. Saat aku wiyata, dengan gaji empat ratus ribu, bisa dibilang aku membiasakan diri bekerja seperti mereka yang sudah PNS, bahkan lebih. Tapi, ini sudah jadi CPNS masak iya sih kerjaku sama saja saat wiyata? Harusnya malah lebih lagi, kan? Dan untuk mempraktikkan apa yang disampaikan Pak Ganjar itu tidak hanya butuh niat yang kuat. Dibutuhkan juga nilai karakter yang melekat pada diri ASN, salah satunya adalah berintegritas.

Berdasarkan KBBI, integritas bisa diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Secara mudah kuartikan kalau integritas itu ciri unik seseorang, tentunya sifatnya positif.

Saat di lapangan, integritas ASN milenial ini diragukan oleh banyak kalangan karena ASN milenial identik dengan kepribadian yang suka serba praktis. Padahal, selain kepribadian tersebut, ASN milenial juga dianugerahi kepribadian terbuka, rasa ingin tahu yang tinggi, multitasking, sangat kreatif, dan serba praktis, serta bergantung pada kemajuan teknologi dan informasi. Di samping itu, ASN milenial juga lekat dengan sikap yang kritis, melihat sesuatu hal dari sudut pandang yang berbeda.

Tak heran, kalau Pak Hadi, kepala BKPP Demak, memberikan rambu-rambu poin integritas yang harus mendarah daging dalam diri seorang ASN milenial, diantaranya:

  1. Bekerja tanpa diperintah
  2. Disiplin tanpa diawasi
  3. Bertanggungjawab tanpa diminta
Seperti apakah praktiknya di lapangan? Apakah mudah dipraktikkan? Apa saja tantangan yang seringkali ditemui oleh ASN milenial?


Sejak 1 Februari bertugas di SD yang baru, itu artinya tanggungjawabku semakin besar. Paling tidak sudah punya tolok ukur, aku harus bekerja seperti apa. Kalau dulu pas wiyata semangatnya 80% ini harus 110% bahkan lebih. Lakukan lebih dari yang biasanya, maka Allah akan cukupkan semuanya, pesan ini selalu kugunakan setiap saat. Begitu juga saat ini, setelah statusku berbeda, CPNS, bukan lagi guru wiyata bakti.

Eits, tunggu dulu, bukan hidup namanya kalau lempeng-lempeng saja. Pasti ada-ada saja. Bahkan tokoh ahli sudah memprediksi, kalau ASN milenial ini memang akan menemui masalah saat di lapangan, khususnya terkait adaptasi dengan lingkungan kerja.

Bayangkan, kepribadian ASN milenial, yang seperti kusebutkan di atas; kritis, sudut pandangnya berbeda, open minded, sampai semua serba mengandalkan teknologi yang canggih, harus berbenturan dengan teman sejawat yang sudah sepuh-sepuh. Bukan bermaksud menyudutkan guru senior, nyatanya kami dilahirkan di zaman yang berbeda. Setiap hari ada saja tantangannya, lha wong ya, setiap hari ketemunya sekantor dengan beliau-beliau mulu. Mau tidak mau, ya, harus survive. Aku harus pintar-pintar mencari cara agar hubungan sekantor tetap harmonis, tugas berjalan dengan lancar, pun karier menanjak dengan pasti.

Nah, tantangan apa saja to yang kutemui selama menjaga integritasku sebagai ASN milenial?


Sebenarnya, ada satu hal yang ingin sekali kupenuhi sebelum aku menjadi ASN milenial, apa itu? Soal senjataku. Yaitu, laptop. Sebelum membeli laptop ASUS E402Y ini, sebenarnya ada keinginan kalau bisa beli lebih dari yang ini. Akan tetapi, karena uangnya baru cukup segitu, ya, sudah, bismillah saja.

Alhamdulillah, aku tidak salah pilih, karena untuk pekerjaan harian administrasi kelas masih lancar jaya. Akan tetapi, pas kugunakan untuk edit video pembelajaran dan ikutan zoom meeting, kalau lebih dari dua jam pasti nge-heng, kursor nggak mau digerakkan, tangkapan layar tak berkedip, yang ada cuma suara doang. Soal suara yang dihasilkan, ho, ASUS ini juaranya. Jernih dan jedug-jedug deh pokoknya. Enak buat musikan sambil buat rapelan nilai anak-anak.

Sekalian nih, akan kuceritakan tantangan tiap poin integritas yang kualami sehari-sehari dengan kebutuhan laptop yang kuidamkan. Ada satu laptop keluaran ASUS yang ringkas, tipis, ringan, desainnya mewah, dan powerlfull, yaitu ASUS ZenBook Flip S (UX371). Kalau setiap ASN milenial diberikan modal laptop ini, beuuhhh, Indonesia bakal 'terguncang'.

Ini ada sedikit contekan dari blog https://deddyhuang.com/;

Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.

PC modern juga dilengkapi dengan pena digital yang memiliki banyak manfaat. Sentuhan khas tercipta saat Anda membuat sketsa atau coretan pada dokumen dengan pena digital. Penelitian juga menemukan adanya peningkatan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains. Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC modern.



Yuk, cari tahu lebih detail peran ASUS ZenBook Flip S (UX371) untukku agar lebih maksimal lagi menjadi ASN milenial yang berintegritas.





Sehari-hari, tugas ASN milenial (guru kelas SD) yang tidak boleh terlewatkan selain mengajar adalah membuat administrasi kelas. Ada banyak jenisnya, sekitar 50 buku. Tapi, paling tidak yang setiap hari harus ada di antaranya buku jurnal kelas, absensi, RPP, silabus, buku nilai, pemetaan KD, prota dan promes. Semua administrasi itu harus ada di meja guru karena setiap saat kepala sekolah akan melakukan supervisi. Nah, kalau nunggu diperintah, pas supervisi, kepala sekolah bisa geleng-geleng, katanya ASN milenial, kok tidak proaktif?

Nah, sebagai ASN milenial, kemudian bekerja di tempat baru, aku berusaha untuk menyesuaikan diri, kira-kira administrasi yang selama ini kupakai dan pelajari sesuai tidak dengan teman-teman lainnya. Kalau misalnya ada yang kurang, aku tidak pernah malu untuk meminta diajari atau minta dijelaskan kepada guru lain, sekalipun itu guru wiyata. Kalau ternyata dia punya ilmu lebih dibandingkan aku, kenapa tidak kumenimba ilmu darinya, bukan?

Untuk membuat administrasi kelas, tentu modal utamaku adalah laptop. Paling tidak aku membuat target sendiri selama satu bulan bekerja di tempat baru ini administrasiku harus sudah komplit. Ya, mau bagaimana lagi, lembur di sekolah adalah salah satu solusinya.

Sebenarnya, aku termasuk beruntung, saat aku masuk SD sini pas pemberlakuan PKKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jadi, aku cukup memberikan tugas dari sekolah kemudian lanjut mengejar pembuatan administrasi kelas.

Kalau pengerjaan administrasi ini ditemani ASUS ZenBook Flip S (UX371), wah, sungguh memudahkan. Karena apa?

Laptop ini dilengkapi dengan layar panel OLED beresolusi 4K UHD. Layar ini menampakkan gambar yang sangat detail, pun warnanya juga. ASUS ZenBook Flip S (UX371) telah mengantongi sertifikasi dari PANTONE sehingga laptop ini dipastikan dapat menunjang kebutuhan profesional kreatif, seperti komikus, fotografer, ataupun ilustrator. Panel OLED juga mampu menampilkan kontras warna yang lebih baik dan telah mendukung fitur HDR yang tersertifikasi langsung oleh VESA. Konten HDR menawarkan detail gambar yang jauh lebih baik karena memiliki dynamic range lebih luas, dan hanya panel yang mendukung HDR yang dapat menampilkan seluruh detail gambar tersebut.

Perkara layar, kalau orang Jawa bilang makin cetho welo-welo (jelas banget pakai mantab) karena layar dari ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini dilengkapi dengan layar sentuh NanoEdge dengan bingkainya yang tipis. Mata minusku makin terbantu deh, gambar yang dihasilkan detail banget, kemudian layarnya lebar.

Oh iya, kaitannya sama kesehatan mata, ini mataku harus dibantu kacamata, ya, karena dulu pas zaman kuliah ngadepin laptop sampai pukul 03.00 mulu karena dikejar deadline. Tapi, untuk kamu yang mengidamkan laptop ini, santai, karena ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk flicker free dan low blue light. Artinya, saat kita ngadepin laptop seharian pun, mata kita nggak cepat lelah karena layar ini minim emisi gelombang cahaya biru dan tidak menghasilkan efek flicker. Benar, kan, seharian lembur buat administrasi juga nggak takut minus bakalan cepat nambah.

Itu baru soal layar dan printilannya, wong dipakai buat administrasi kan pasti berhubungan dengan keyboard dan touchpad, apa keunggulannya?


ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini kan menggunakan teknologi 360 ErgoLift Hinge, posisi kita saat mengetik jadi lebih ergonomis. Selain itu, keyboardnya menggunakan fitur Edge-to-Edge Keyboard, sehingga tombolnya makin lebar dan luas. Fitur backlit atau keyboard dengan sentuhan 'bercahaya' juga ada di laptop ini, meskipun dalam keadaan minim cahaya, urusan ngetik masih bisa jalan dengan nyaman. Makin sat-set-sat-set lagi untuk urusan memasukkan nilai anak-anak kalau pakai laptop ini karena touchpadnya dilengkapi dengan fitur NumberPad 2.0. Sehingga hanya dengan satu sentuhan saja, fungsi touchpad bisa menjadi numpad.

Ulala, urusan administrasi bisa sekedipan mata doang nih kalau alat tempurnya seperti ASUS ZenBook Flip S (UX371). Siapa yang nolak coba?




Orang sukses pasti disiplin. ASN milineal tidak disiplin, yo wis bubar jalan. Jam kerja mulai pukul 07.00 sampai 14.00 ini sudah termasuk enaklah dibandingkan profesi yang lainnya. Aku selalu berusaha untuk datang sebelum pukul 07.00 dan pulang minimal pukul 14.05. Pesan dari Pak Hadi selalu kuingat, berikan lebih, jangan malah kurang. Apalagi rumahku hanya selemparan kolor dari sekolah. Malu, ah, kalau telat.

Disiplin waktu oke, disiplin barang bawaan juga harus oke. Jangan sampai karena terburu-buru dan takut telat, barang bawaan malah lupa. Aku pernah tuh, sekali, HP malah ketinggalan. Padahal kan kalau tanpa HP mana bisa daring berjalan? Kan kesannya nggak siap untuk menjalankan tugas, bukan, kalau rumahnya dekat, eh, datangnya terlambat, alat tempur ketinggalan juga? Duh, duh, duh. Mau ditaruh di mana mukaku?

Beda dengan laptop, benda ini jarang sekali kukeluarkan dari tas saat di rumah. Kalaupun benda ajaib itu sampai keluar tas juga pasti terasa, wong ya tas ku isinya hanya laptop, dompet, HP, dan tempat pensil. Sejauh ini aku nyaman tuh gendong laptopku ini. Enteng banget.

Nah, laptop ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini malah lebih ringan lagi, Teman. Ketebalan bodinya tidak lebih dari 1,57 cm dan bobot tidak lebih dari 1,35 kg. Makanya, cocok kalau laptop ini digadang-gadang sebagai laptop yang ringkas dan ringan, ya. Selain itu, kesan mewahnya juga nggak kalah kudu diulas. Karena laptop ini memiliki warna yang low profile dan aksen Zen-nya di bagian belakang lebih atraktif. Kemudian di bagian sudut-sudutnya sengaja dipangkas sedikit beberapa bagian menyudut dan membentuk potongannya mirip dengan potongan berlian. Inilah yang disebut dengan diamond-cut design yang banyak sekali diapresiasi karena terlihat mewah dan premium. Ada tambahan desain ekstra berupa garis berwarna tembaga atau disebut dengan Red Copper mengelilingi bodi ZenBook Flip S (UX371). Berkat desain ekstra tersebut, ZenBook Flip S (UX371) terlihat sangat berbeda dan lebih mudah dikenali dari jauh. Pantas kalau laptop ini begitu istimiwir secara penampilan juga.

Kulanjutkan soal disiplin, itu tentang jam berangkat dan pulang, disiplin lain yang harus kuperhatikan betul adalah disiplin saat memberikan tugas ke anak didik. Selama pandemi ini, jujur, aku banyak sekali mengikuti zoom meeting untuk mengembangkan potensiku sebagai guru. Nah, kepala sekolahku sendiri memberikan kebebasan kepada guru-guru untuk mengikuti seminar maupun workshop atau semacamanya. Asalkan, tugas utamanya sudah dilaksanakan, poin ini sangat penting. Oleh karena itu, setiap kali hendak mengikuti zoom meeting atau semacamnya, aku selalu meminta izin dahulu kepada kepala sekolah, juga memastikan kalau tugas kewajibanku sudah terlaksana agar kegiatan yang kulakukan bisa lebih berkah tanpa meninggalkan kewajiban.

Potret saat aku menjadi narasumber untuk kegiatan kampusku

Pengalaman pas bulan Januari lalu menjadi narasumber untuk almamater kampusku, dengan laptopku ASUS E402Y ini aku sempat dibuat panik. Karena pas di tengah memberikan materi, laptopku sempat nge-hang, kemudian untuk kualitas tampilan mukaku agar lebih cantik dan bersih alias nggak butek, aku menambahkan HPku dilengkapi dengan aplikasi yang kusematkan. Wis pokoke rempong banget. Selain itu, aku harus ngumpet di kelas agar suara bising atau teman-teman guru yang sedang bercanda tidak masuk saat aku melakukan zoom meeting.

Berbeda kalau perangkat yang kugunakan adalah ASUS ZenBook Flip S (UX371), Teman. Kenapa?

Perkara nge-heng, no no no, ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core terbaru yang sangat efisien serta terverifikasi sebagai laptop Intel EVO. Meskipun digunakan saat mode baterai, laptop yang satu ini tetap dapat bekerja secara gesit dan powerfull. Zoom meeting berjam-jam? No panik deh.

Masih untuk urusan zoom meeting, modal utamanya kan sambungan WiFi, ya, nah laptop ini cas cis cus banget urusan nangkep sinyal WiFi karena laptop ini menggunakan teknologi WiFi Smart Connect juga WiFi 6. Pokoke, urusan sinyal, pakai laptop ini makin mudah dan nyaman.



Urusan WiFi top banget, muka gimana muka pas muncul di layar? Oh, santai, aku nggak perlu lagi bawa tripod dan pasang HP lagi untuk mendapatkan tangkapan gambar yang jernih, karena laptop ini dilengkapi dengan IR Camera yang terintegrasi dengan Windows Hello. Kamera infra merah ini bisa memindai muka kita walau dalam keadaan minim cahaya. Jadi, nggak perlu rempong-rempong lagi ngapalin password untuk membuka laptop kita ini. Aman sulaiman.

Makin ngidam kan dengan laptop yang satu ini? Pastilah. Apalagi kalau pas lagi zoom meeting kok pakai laptop ini, aku nggak perlu ngumpet di kelas. Teknologi array microphone dan AI Noise Cancelling mampu meredam suara bising yang ada di sekitar kita. Ini kalau Mbak Zuly, teman sejawatku, pas ngakak karena nonton drakor komedi, santuy nih, nggak perlu panik apalagi manyun. Keren banget, ya.

Ya Allah, beri aku laptop ini satu, ya, boleh, ya.



Apa yang ada dalam benakmu saat kusajikan potret seperti di bawah ini?


Inilah tanggungjawab utamaku saat pandemi, home visit, bersua dengan anak didikku secara langsung. PKKM selesai, cus deh. Awalnya ya tidak tahu rumah anak-anak. Tapi, bermodalkan data siswa di kelas sebelumnya, kemudian tanya-tanya orang yang kutemui, semua anak bisa kukunjungi dengan target per harinya 10 sampai 12 anak. Seru banget, kalau lelah pasti, apalagi saat ini sedang hamil lima bulan. Balik lagi, inilah tanggung jawabku.

Saat mengunjungi anak-anak seperti ini, yang kuajarkan simpel saja kok. Karena aku pegang kelas dua, jadi calistung (membaca, menulis, dan berhitung) adalah target utamaku. Kalau pas ketemu barengan seperti di foto, aku biasanya juga mengajak mereka menonton video singkat yang disisipi edukasi sesuai usia mereka.

Tentu, saat berkeliling seperti itu terbesit keinginan ada perangkat yang memudahkan kinerjaku sebagai ASN milenial. Sebut saja seperti ASUS ZenBook Flip S (UX371), pasti akan lebih efektif dan menarik untuk anak-anak.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini sangat cocok dibawa ke mana-mana lho, Teman, termasuk untuk berkeliling home visit seperti di atas. Dengan desain yang ringan, ringkas, dan mewah, laptop ini tuh bisa dilipat 360 derajat lho. Kan touch screen, ya, jadi kalau mau nerangin ke anak-anak tuh lebih fleksibel saja. Ya, laptop, ya tablet.  Pas kalau disebut sebagai laptop convertible. Apalagi ditambah dengan stylus atau bolpoin khusus yang memiliki 4096 pressure level dengan dukungan Windows Ink. Pas seperti kemarin, tiba-tiba anak didikku ada yang tanya,

"Bu, tugas yang kemarin, diarsir itu apa to, Bu?"

 

Kalau ada pen stylus kan tinggal sret sret sret set set set,


"Ini lho yang namanya diarsir." sambil dengan bangga memamerkan layar ASUS ZenBook Flip S (UX371) yang sudah kucorat-coret dengan pen stylus.

Kelar deh bisa menjelaskan arsir itu apa ke anak didikku. Ditambah lagi anak-anak zaman now kalau gurunya mengeluarkan perangkat semacam HP atau tablet, mata mereka langsung berbinar-binar.



Selain itu, hobiku yang suka ngumpulin video edukatif untuk anak-anak, laptop ini sudah pakai SSD sampai 1TB, bukan hardisk lagi. Bedanya apa dengan hardisk? SSD (Solid State Drive ) ini penyimpan data yang kapasitasnya sangat besar, proses penyimpanannya cepat, kinerjanya tinggi, dan penyerapan dayanya juga rendah.

Tidak heran juga, kalau laptop ini digadang-gadang mampu bertahan sampai kisaran 10 jam lho, Teman. Nge-chargenya juga gampang, karena teknologi USB Power Delivery, laptop ini bisa memakai USB Type-C yang sering kita gunakan untuk nge-charge HP. Itu artinya, laptop ini bisa diisi dayanya dengan menggunakan powerbank juga. Wah, simpel banget, ya. Tas pun jadi lebih ringan tanpa harus membawa charger tambahan.

Sebagai pelengkap, ada USB Type-A dan HDMI yang semakin jarang dijumpai di ultrabook sekelasnya. Masih ada juga dua port USB Type-C yang merupakan port Thunderbolt 4. Soal konektivitas pada laptop ini memang tak perlu diragukan lagi.

Mau ke mana saja, mau di kelas, lagi zoom meeting, atau pas home visit, ASUS ZenBook Flip S (UX371) harus hadir sebagai senjata utama. Setuju?

Ah, kalau ngomongin produknya ASUS tuh memang nggak ada habisnya. Ibarat kalau menulis di buku, nggak cukup satu atau dua lembar. Berlembar-lembar. Karena ASUS memang beda. Aku sendiri sampai sekarang masih percaya sama ASUS, karena:
  1. Dari dulu pakainya ASUS, mulai dari HP, powerbank, dan laptop. Kalau belum rusak ya belum beli, habisnya awet banget, sih.
  2. Menurutku ASUS itu inovasinya pol-polan, ada saja hal baru. Keren.
  3. ASUS itu loyal banget dengan konsumen, sering banget bagi-bagi hadiah saat launching atau mengadakan berbagai lomba.
  4. Kalau di pasaran, pengalamanku nih, ya, ASUS itu harganya miring banget dengan spek yang lebih unggul dengan produk lain.
  5. Awalnya aku diracuni teman-temanku untuk memakai ASUS dan sekarang gantian aku yang meracuni yang lainnya, termasuk kamu. Hihihi.
Setidaknya itu yang membuatku masih setia sama ASUS.

Terakhir, ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini memang jempolan. Kalau kamu baca ulasanku di atas, kamu pasti sepakat kalau laptop ini tuh ringan, ringkas, mewah, gesit, powerfull terus apalagi kamu menyebutnya, hayo?

Siapa juga yang tidak merasa sangat beruntung jika kinerjanya setiap hari ditemani oleh ASUS ZenBook Flip S (UX371)? Termasuk aku. Bismillah, semoga resolusiku tahun 2021 ini untuk bisa menjadi ASN milenial yang berintegritas dapat terwujud bahkan bisa kuaktualisasikan setiap hari, bagaimanapun keadaan di lingkunganku dan dengan tantangan yang silih berganti datang. Eh, syukur-syukur dapat hadiah laptop mewah ini.

ASN milenial yang berintegritas, yes!
ASN milenial yang alakadarnya ngikutin arus, NO!
Alhamdulillah.




SPESIFIKASI ASUS ZENBOOK FLIP S (UX371)




Materi tulisan dari:
https://www.asus.com/id/Laptops/For-Work/ZenBook/ZenBook-Flip-S-UX371-11th-Gen-Intel 
http://bit.ly/asset-ux371

31 komentar:

  1. Mbaaa, tetep semangaatt ya.....
    I feel you, ngerti bgt rasanya rindu sama almarhumah Ibu.

    InsyaAllah beliau BANGGA DAN BERSYUKUR BANGET punya putri yg shalihat seperti dirimu.

    Btw, ASUS ini kok selalu sakseis bikin mupeng yak. Semua varian produk ASUS cihuy beneerrr😍

    BalasHapus
  2. Ya Allah .. baca bagian ini:

    “Itu karena Mbak Ika telah merelakan rezeki Mbak Ika di SD yang lama, lolos PPG ditinggal, dapat honor daerah ditinggal, demi siapa? Ternyata demi merawat ibunya yang sakit, Nak-anak. Itulah berkah merawat seorang ibu.”


    Ikut mewek. Baarakallahu ya Mbak. Semoga rezeki mengalir lancar, dipermudah dalam menjalani tugas sebagai ASN, dapat berkah dari peralatan tempur mumpuni seperti ASUS Zenbook Flip S UX371. Aamiin.

    BalasHapus
  3. it's a long story indeed mba... oke juga nih ya untuk meningkatkan performance ASN. COunt me in

    BalasHapus
  4. Duuh..aku juga mupeng dengan performa Asus yg baru ini. Sungguh menggiurkan, semoga bisa kumiliki suatu saat. Aamiin..

    BalasHapus
  5. Masha Allah baru baca di awal udah mengandung bawang. Selamat dengan amanah baru ya mbak. Semoga makin banyak yang tercerdaskan dengan keberadaan mbak Ika.

    BalasHapus
  6. Ngomongin ZenBook satu ini memang ga ada habisnya ya
    Apalagi dituliskan
    Maunya nulis panjaaaang aja
    Semoga berjodoh ya

    BalasHapus
  7. Btw, kolor nya siapa yg dilempar mba Ika.. hahah..

    Terharu aku baca kisahnya mba.. semoga ASN semua berintegritas seperti mbak Ika dan teman-temannya.

    Last, semoga beruntung mendapat ASUS Zenbok Flip S nya ya mba.. good luck !

    BalasHapus
  8. Laptop keren yang bikin ngileeer. Cakep tampangnya, bagus speknya, dan mantap fitur-fiturnya. Bisa untuk hiburan dan kerja. Asus memang selalu keren.

    BalasHapus
  9. Ibu guru kebanggan akuuu~~
    MashaAllah, menjadi ASN ini bener-bener pengabdian terhadap negara.
    Semoga negara memperhatikan dengan kebutuhan gadget yang mumpuni seperti ASUS ZenBook Flip S.

    Aamiin~

    BalasHapus
  10. Terima kasih ya kak sudah ikut berpartisipasi dalam ASUS Blogging Competition bersama deddyhuang.com

    Good luck!

    BalasHapus
  11. Wah selamat ya, mbak atas amanah barunya. Semoga bisa mencetak siswa-siswa yang berprestasi juga berbudi. Semoga menang juga buat lombanya

    BalasHapus
  12. Keren kak ceritanya. Selamat yaaaa jadi pemenang

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah... Selamat ya Kak atas keberhasilannya menjadi juara pertama di kompetisi lomba blog ASUS ini. Semoga hadiahnya bermanfaat dalam mendukung aktivitas pekerjaannya nanti.

    BalasHapus
  14. Wah, kisahnya sangat inspiratif sekali Mba. Semangaaaat. Ah, jadi teringat ibu. Aku pun sudah tak punya ibu. Peluk... peluuukk...

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah, selamat Ikaa...semiga tercapai impiannya ya aamiin..

    BalasHapus
  16. Congrats Mbak, sudah menang lomba blognya dapat ASUS Zenbook UX371 wohooo

    BalasHapus
  17. Selamat Mba. Udah menang nih. Keren tulisannya.

    BalasHapus
  18. selammat ya mbak menang lombanya

    BalasHapus
  19. Selamat mbak, tulisannya bagus banget. Ak gak sadar baca sampai habis. Hehe. Selamat mbak.., 🤗

    BalasHapus
  20. Do'a ibu selalu memegang andil dalam kesuksesan anak-anaknya.

    BalasHapus
  21. Maju terus Bu Guru Ika. Generasi penerus kita membutuhkan sosok pendidik seperti ini.
    Semoga menang lombanya dan dapat ASUS ZenBook incaran ini, ya. Aamiin.

    BalasHapus
  22. Membaca ini, saya juga jadi lebih merasa lebih semangat dalam bekerja, Mbak, karena saya ini ASN juga.

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah, mba bisa memenuhi keinginan ibu meski beliau sudah tidak ada. Semoga mba bisa menjadi ASN yang amanah. Btw, saya juga penggemar ASUS dari dulu. Asus memang top deh.

    BalasHapus
  24. Selamat Mbak Ika sudah jadi pemenang, pasti ini juga tidak terlepas dari rangkaian doa almarhumah ibu. ASN berintegritas seperti mbak dengan ZenBook di tangan, pasti akan jauh lebih produktif lagi

    BalasHapus
  25. Baca ini terharu saya,, sy jd inget 16 tahun yg lalu lulus CPNS. Waktu itu memang blm CAT ujiannya, tp yg diselenggarakan pertama sekali di periode pertama presiden waktu itu dan diumumkan bersih/bebas KKN. Alhamdulillah ortu saya bangga banget. Btw selamat juga ya Mbak, juara 1 Lomba Asus.

    BalasHapus
  26. Selamat Bu menjadi pemenang lomba asus

    tulisannya benar2 luar biasa klo dibandingkan tulisanku

    semangat bu

    BalasHapus
  27. Semangat mba. Asus ini juga bisa ya untuk aku yang gen Z. hehe

    BalasHapus
  28. Wah, bagus banget nih Bu tulisannya. Selamat ya sudah memenangkan lomba ini, luar biasa!

    BalasHapus
  29. Baca tulisannya mba Diyanika ini, aku meleleh mbaa..

    BalasHapus
  30. Inspiratif banget ceritnya mbaaaa....sukses selalu yaaa

    BalasHapus