Jumat, 28 Desember 2018

Sasha Halal Toothpaste, Pasta Gigi Berbahan Siwak



Sasha Halal Toothpaste, Pasta Gigi Berbahan Siwak - Tidak ada alasan lagi untuk tidak mengamalkan sunah Rasul. Karena di zaman now banyak produsen berlomba-lomba untuk memudahkan kita untuk menggapainya. Salah satunya adalah Sasha Halal Toothpaste. Kamu sudah pernah memakainya?

Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial

PT. Kino Indonesia telah meluncurkan dua produk varian dari Sasha Halal Toothpaste. Yaitu, Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial (dengan siwak dan sirih) dan Sasha Whitening Toothpaste (dengan siwak, lemon dan garam).

Kedua pasta gigi di atas mengandung siwak. Siwak adalah dahan atau akar pohon Salvadora Persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Bahkan dalam Islam dengan jelas diterangkan tentang siwak sebagai berikut:


Dari brilio.net, siwak memiliki banyak manfaat, diantaranya:
  1. Mengandung mineral alami yang dapat membunuh bakteri
  2. Mencerahkan gigi
  3. Menghilangkan plak
  4. Menstimulasi produksi air liur
  5. Bahan antiseptik
  6. Mencegah gigi berlubang
  7. Memelihara gusi

Betapa banyak sekali manfaat siwak, bukan? Sebagai umat muslim pun, aku merasa kehadiran Sasha Toothpaste menjadi kabar yang menggembirakan. Bukankah jalan menuju kebaikan untuk mendapat rida Allah begitu dipermudah?

Sepekan Menggunakan Sasha Halal Toothpaste


Sejak pertama kali mencoba Sasha Halal Toothpaste, aku tidak sabar ingin segera berbagi cerita di sini. Aku sebut, produk ini sebagai pasta gigi terbaik yang pernah kucoba. Rasanya unik.

Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial (dengan siwak dan sirih)


Kemasan pasta gigi ini berwarna gold dengan berat 65g. Saat pertama kali melihat isinya, warnanya putih tulang, ada siwak asli dan bau sirihnya kuat. Setelah dicoba, lembut dan semriwing, segar sekali di mulut. Napasku juga harum sirih. Setelah beberapa saat, mulut rasanya terasa kencang. Baru kali ini aku pakai pasta gigi dengan sensasi yang berbeda.



Heranku, kenapa pasta gigi ini pakai sirih? Aku jadi ingat nenek-nenek zaman dulu yang hobi nginang, makan sirih. Menurut Asian Pacific Journal of Cancer Prevention tahun 2011, ternyata mengunyah daun sirih bermanfaat untuk mencegah bau mulut, serta menjaga kesehatan gigi dan gusi. Saat ini sudah jarang orang yang mau mengunyah daun sirih karena rasanya yang 'aneh'. Agar tetap bisa merasakan khasiatnya, Sasha Toothpaste hadir dengan inovasi yang modern.

Sasha Toothpaste Whitening (dengan siwak, lemon dan garam)

Awalnya aku berencana mau menghabiskan pasta gigi yang Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial dulu. Akan tetapi, saat berhias diri, tidak sengaja gigiku ternodai oleh gincu. Kusunggingkan bibirku sebelah kanan. Apa yang kudapati? Kok ternyata gigiku kuning ya?



Malam hari sebelum tidur, kucoba Sasha Toothpaste Whitening. Jujur, setelah kejadian gincu yang ternoda itu, tingkat kepercayaanku langsung turun drastis. Betapa selama ini aku percaya diri teriak-teriak dan ngecupris di depan anak-anak ternyata gigiku kuning. Malu.

Berbeda dengan Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial, pasta gigi yang dipercaya sebagai pemutih gigi alami ini, warnanya putih bersih, serpihan siwaknya tetap terlihat, dan baunya seperti pasta gigi biasa. Sensasi unik yang kurasakan setelah selesai menggosok gigi adalah rasa lemonnya baru terasa. Ini unik sekali. Saat menggosok gigi nggak terlalu terasa, pas selesai, baru deh berasa lemonnya.

Jadi, sepekan memakai Sasha Toothpaste ini kesan yang kurasakan adalah segar, baunya unik (sirih),  teksturnya lembut, bau mulut kabur dan bibir tidak terasa kering setelah memakainya. Satu lagi, pasta gigi ini halal dan tentunya merasa nyaman karena pasta gigi Sasha mengandung siwak asli, bahan yang disunahkan dalam agama Islam.

Nah, kamu penasaran dengan Sasha Halal Toothpaste? Kamu bisa mendapatkannya di beberapa online shop seperti duniahalal.com. Kutengok harga Sasha Halal Toothpaste Antibacterial yang 150 gr lagi promo 50% jadi 7.800 lho. Atau kamu juga bisa cari di Shopee atau supermarket terdekat. Jangan lupa share ya apa komentarmu setelah pakai Sasha Halal Toothpaste di kolom komentar!

Senin, 24 Desember 2018

Awas Pneumonia Mengancam Si Kecil


“Anakku ini pernah kena radang paru-paru, Mbak. Dari kelas 3 SD sampai kelas 3 SMP minum obat terus. Setiap bulan kontrol ke dokter. Tapi, saat ini sudah lebih baik keadaannya.” Begitu cerita seorang ibu yang pernah kutemui tahun lalu, di klinik saat antre menebus obat Kak Ghifa yang terkena tifus.

Masih menurut cerita ibu itu, sakit yang menimpa anaknya bermula dari batuk yang tidak kunjung sembuh. Beliau juga menambahkan kalau radang paru-paru itu diperparah dengan kebiasaan ayahnya yang perokok berat dan penggunaan obat nyamuk bakar di rumah.

Batuk yang sembuh dalam kurun waktu lama, orang rumah ada yang merokok, penggunaan obat nyamuk bakar, kok sama dengan keadaan Kak Ghifa dan lingkunganku? Berangkat dari kesamaan itulah, aku jadi waspada setiap kali anakku batuk. Si kecil mana yang tidak pernah batuk? Kak Ghifa pernah lho sebulan bolak-balik ke tenaga medis karena batuk, pilek dan demam.

Batuk, pilek dan demam seperti sudah menjadi sakit langganan bagi si kecil. Aku juga jadi punya jurus andalan untuk menghadapinya. Setiap kali tanda-tanda mulai tampak, aku langsung membuat 'ramuan' yang terdiri dari parutan bawang merah, minyak telon, dan air jeruk nipis (optional). Ramuan itu kubalurkan ke dada, perut, punggung, ketiak, belakang telinga, dan telapak kaki. Kalau hanya batuk biasa, tidak ada 3 hari insya Allah sudah membaik. Kalau lebih dari 3 hari, langsung kularikan ke tenaga medis. Pokoknya kalau pas anakku batuk, pilek dan demam, sinyal kewaspadaanku langsung full mengingat cerita ibu di atas.

Itulah sekilas pemahamanku tentang radang paru-paru dan kewaspadaanku. Sampai akhirnya saat kulihat siaran ulang talkshow di #RuangPublikKBR yang bertemakan Mengenal dan Mencegah Pneumonia pada Anak, Kamis (13/12/2018) lalu. Oiya, KBR ini sering banget mengulas materi parenting dan kesehatan lho. Terakhir juga membahas tentang kebiasaan anak main gadget yang harus dikurangi. Kapan-kapan aku akan mengulasnya juga. Insya Allah.

pneumonia
Narasumber di talkshow tentang pneumonia

Balik lagi ke talkshow ya.

Menurut dr. Madeleine, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Namun, seringnya diakibatkan oleh virus dan bakteri. Beliau menuturkan bahwa orang awam sering menyebut kalau pneumonia adalah radang paru-paru. Ada juga yang menyebutnya itu paru-paru basah. Semua betul, tapi kalau secara medis sebutannya adalah pneumonia.

Sepanjang melihat tayangan talkshow di layar smartphoneku, ada rasa was-was tapi penasaran juga, sebenarnya pneumonia ini benar-benar bisa sembuh nggak sih? Teryata, pneumonia ini bisa dideteksi sedini mungkin, bisa dicegah dan tentunya bisa sembuh secara total. Nah, kira-kira bagaimanakah caranya? Aku rangkumkan di bawah ini.

Di atas aku sudah singgung tentang batuk, pilek dan demam. Sebenarnya, tiga gejala itu pulalah yang mengawali munculnya pneumonia dalam tubuh si kecil. Makanya, kalau si kecil kok batuk, pilek dan demam jangan diremehkan. Ah, cuma gitu doang. Jangan!

Kapan kita harus waspada agar tahu itu sakit biasa atau pneumonia? Bedanya dengan batuk biasa, apabila itu pneumonia, maka semakin hari (seminggu lebih) batuk akan semakin parah, terjadi sesak napas dan tampak ada cekungan yang dalam saat menarik napas.

Duh, aku ngebayanginnya kok jadi nyesek sendiri. Apalagi kalau terjadi pada anak-anak. Betapa kasihan sekali mereka.

Sedihnya lagi, menurut data Kemenkes, pneumonia ini adalah pembunuh kedua anak-anak di bawah lima tahun. Kebanyakan, penyebab pneumonia itu diakibatkan oleh kebiasaan yang tidak baik dari orangtua dan lingkungan yang tidak sehat.

Dalam satu menit, ada dua anak meninggal karena pneumonia.

Ngeri kan baca temuan di atas? Yuk, kita jadi salah satu orang yang sadar akan bahaya pneumonia ini!

Apalagi pneumonia ini adalah penyakit menular. Salah stau cara penularannya adalah lewat batuk. Siapapun juga bisa kena pneumonia, baik tua, muda, balita dan bayi. Oleh karena itu, kita harus tahu betul cara pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit pneumonia.

Suasana talkshow


Narasumber lain, yaitu Salita Patta Sumbung, ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children mengungkapkan bahwa kita harus tahu betul bagaimana caranya untuk mencegah pneumonia ini. Caranya sebenarnya mudah, tapi karena mudah banyak yang menyepelekan atau tidak menjadikannya suatu kebiasaan yang harus dilakukan. Diantaranya adalah dengan cara:

  1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan memberikan MPASI yang tidak hanya enak akan tetapi juga nilai gizinya tercukupi.
  2. Memberikan imunisasi dasar secara lengkap kepada si kecil. Syukur-syukur diberikan imunisasi tambahan yang kini juga sudah banyak yang di-cover oleh negara dan harganya sudah terjangkau.
  3. Menciptakan lingkungan hidup yang bersih dari asap rokok. Makanya, kalau #RokokHarusMahal aku setuju banget.
  4. Menyediakan air bersih, baik untuk mandi, makan, dan minum.
  5. Membiasakan diri untuk selalu cuci tangan pakai sabun di 5 waktu kritis, yaitu sebelum membuat makanan, sebelum menyuapi si kecil, setelah BAB, setelah menceboki anak, dan sebelum menyusui.

Dari kelima cara di atas, mudah bukan kita terapkan? Poin 1 dan 2 itu membutuhkan peran dan kesadaran penuh kita sebagai seorang ibu. Poin yang lain pun butuh peran kita-ibu, tapi butuh peran dari lingkungan juga.

Pembawa acara dan narasumber


Di talkshow itu ada beberapa pertanyaan yang kira-kira seperti ini,

Kalau kita sering pakai kipas angin, AC atau keluar malam, apakah bisa kena pneumonia?

Kira-kira, bagaimana jawaban dokter? Bisakah? Hayo, aku juga pakai kipas angin nih setiap kali tidur siang ataupun malam.

Ternyata secara langsung tidak. Akan tetapi kalau kipas angin dan AC kotor, jarang dibersihkan tentu akan mengandung banyak virus dan bakteri. Takutnya, salah satu virus atau bakteri itu adalah pemicu pneumonia. Tentang keluar malam kalau di jalanan tidak pakai masker, sering kena debu, ini mengarah ke virus dan bakteri itu lagi. Jadi, semua kembali ke pola hidup yang bersih dan sehat.

Nah, itulah rangkuman tentang pneumonia yang kudapat dari talkshow KBR. Semoga bermanfaat dan apabila dilingkungan sekitar kita ada balita atau orang yang memiliki sakit dengan ciri-ciri batuk dan demam tak kunjung sembuh, nafas makin sesak, ingatkanlah! Semoga keluarga kita selalu diberikan kesehatan ya.


Sabtu, 15 Desember 2018

7 Tips Agar Blog Ramai Dikunjungi


7 Tips Agar Blog Ramai Dikunjungi. Tak kupungkiri, salah satu hal yang membuatku semangat ngeblog adalah melihat angka pageview yang merangkak naik. Baik itu via dasbor atau google analytics. Khususnya adalah via dasbor. Entah itu mau robot atau benar-benar pengunjung blog, kalau lihat angkanya makin hari makin banyak, rasanya senang sekali. Ngeblognya makin semangat. Kalau kamu, bagaimana? Dan bagaimana tips agar blog ramai dikunjungi?

Pic by canva

Hampir empat tahun serius ngeblog, kini per hari blogku bisa menuai pageview sampai 1K. Hatiku tentu girang sekali. Setelah kuamati, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya dan aku akan share 7 tips agar blog ramai dikunjungi berikut ini.

1. Pemilihan nama domain
Setiap kali kita mencari tutorial tentang cara membuat website atau blog, akan ada saran untuk menentukan nama apa yang akan digunakan. Nama adalah branding

Misalnya untuk blogku ini. Awalnya aku ingin menggunakan nama lengkapku sebagai nama domain, www.ikahardiyanaksari.com. Kok panjang sekali? Begitu pikirku dulu. Akhirnya, aku memilih nama yang lebih singkat, mudah diingat dan nama itu aku banget. Kupilih deh potongan dari namaku yang kemudian kugabungkan agar terdengar lebih familiar, www.diyanika.com.

Sampai sekarang, branding yang dikenal banyak orang, aku ini ya Diyanika. Pernah saat aku membeli buku dari teman di Facebook, dengan percaya diri beliau menulis namaku di alamat pengiriman yaitu Diyanika, bukan Ika Hardiyan Aksari (aku juga lupa memberi tahu namaku yang asli). Alhasil, kurirnya puyeng deh cari namaku. Hahahaha.

Selain itu, setiap kali ikut lomba dan menang, tak banyak orang yang tahu. Karena brandingku kan Diyanika. Padahal setiap kali pengumuman lomba, nama yang ditulis Ika Hardiyan Aksari. Tapi, itu tidak jadi masalah untukku.


Nah, kalau branding dari nama domain kita sudah bagus, kemudian postingan kita berkualitas, orang akan lebih mudah mengakses. Tentu ini akan mempengaruhi jumlah pengunjung blog.

Kira-kira, setelah membaca ulasanku tentang nama domain di atas, kamu sudah ada pandangan mau pakai nama apa? Meminta saran kepada teman untuk memilihkan nama domain yang pas untuk kita juga tidak ada salahnya lho. Ingat, cari nama yang bisa membuat branding kamu lebih mudah diingat orang, singkat dan kamu banget.

2. Niche blog
Aku sepakat kalau blog yang memiliki niche tertentu (fokus pada satu bahasan) akan memiliki pembaca yang lebih loyal dibandingkan yang tidak ber-niche. Setiap kali mereka posting tulisan, pembaca setia blognya akan dengan senang hati membaca tanpa mereka promosi link tulisannya di sosial media (pembaca setia akan berlangganan atau memfollow blognya).

Masalahnya adalah bagaimana kita menentukan niche blog yang kita banget? Aku sudah pernah sharing cara mudah menemukan niche blog. Coba kamu baca, semoga setelah ini kamu bisa menemukan niche blog kamu. Selain itu, kalau kita sudah menentukan niche blog kita, ada salah satu konsekuensi yang harus ditanggung. Yaitu, tidak bisa sembarangan ambil job. Ini nih yang susah. Aku pun sedang belajar untuk fokus membahas tentang dunia pendidikan dan parenting. Ini malah bahas tentang ngeblog. Hahahaha.

SS Pageview blog diyanika.com

Percayalah, urusan rezeki Allah Maha Adil.

3. Template blog yang membuat betah pengunjung
Sampai hari ini, kamu sudah ganti template blog berapa kali? Aku sudah berkali-kali. Tapi, semenjak serius ngeblog, sudah nggak pernah. Aku nyaman menggunakan template bawaan dari blogspot.

Baru dua bulanan ini aku mengganti template blog ini dengan template yang masih gratisan tapi bukan bawaan dari blogspot. Hasilnya? Memang pengaruh sih ke pageview. Kalau yang berbayar mungkinkah makin sip markosip? Terpenting, pilihlah template blog yang bersih, putih, navigasi mudah dan nggak kebanyakan widget. Ini aku tidak asal ngomong, karena memang banyak sumber menyarankan demikian apabila kita mau membuat situs web/blog yang memang benar-benar mau dioptimasi.

Tampilan blog diyanika.com via mobile

Kalau orang sering beranggapan, ah, kalau ganti template nanti pageview bisa anjlok. Sepertinya ini tidak selalu berlaku. Nyatanya, aku nggak mengalami lho. Bahkan sebaliknya. Kupikir ini bukan sistem bejo, tapi soal tepat atau tidaknya ganti jenis templatenya.

4. Artikel yang tidak kedaluwarsa
Tips agar blog ramai dikunjungi yang keempat adalah buatlah artikel yang tidak kedaluwarsa. Seperti apakah itu? Artikel yang bisa diterapkan kapanpun dan di manapun. Seperti artikel resep dan how to. Akan tetapi, artikel curhat juga banyak lho peminatnya.

Di blogku ini ada beberapa tulisan yang sampai sekarang masih saja ramai dikunjungi. Diantaranya sebagai berikut.

Ini Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, tulisan ini sudah dibaca sekitar 55K


Punya Ambeien Saya Bisa Melahirkan Normal, sedangkan yang ini sekitar 24K

Berawal dari keinginan berbagi pengalaman pribadi, ternyata malah banyak yang mencari. Ini menandakan bahwa banyak ibu-ibu di luar sana yang mengalami hal yang sama kemudian mencari rujukan atau solusi yang pernah dialami oleh orang lain. Karena dua artikel di atas pun, aku sering mendapat pesan di email atau WA yang menanyakan lebih lanjut pengalamanku.

5. Perhatikan ilmu SEO
Kalau ngomongin soal SEO, ada yang langsung mengkeret atau ciut nyali? Ilmu ini bisa dipelajari dan diterapkan oleh siapapun, asalkan telaten. Aku juga sudah pernah sharing ilmu SEO yang kupelajari bersama teman-teman bloger Semarang. Kamu bisa baca di Mengisi Liburan Sekolah dengan Belajar Cara Menulis Artikel SEO untuk Bloger.

Aku sendiri tidak saklek semua kuterapkan. Akan tetapi, ada beberapa poin yang wajib kupakai setiap kali memposting suatu artikel. Poin apa sajakah itu?
  1. Membuat judul, link url, dan meta deskripsi postingan yang mengandung keyword
  2. Jumlah kata lebih dari 300
  3. Memasukkan keyword di paragraf pertama
  4. Memasukkan gambar
  5. Memberikan link ke dalam blog
Itu beberapa poin yang sering kulakukan. Sebenarnya tanpa sadar itu sudah selalu kulakukan. Kamu juga pasti iya, bukan?

6. Mengikuti lomba menulis
Aku sering sekali ikut lomba. Selain mengasah keterampilan menulis, ternyata mengikuti lomba menulis juga mendatangkan manfaat lain yaitu blog ramai dikunjungi.

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh bloger yang ikut lomba (khususnya) blog adalah mencari tahu tulisan peserta lain. Bayangkan saja, kini dalam suatu lomba pesertanya bisa di atas 100 orang. Kemungkinan besar blog kita juga bisa dapat pageview sebanyak itu, secara organik pula. Apakah kamu tertantang juga untuk mengikuti lomba blog? Awas, kalau menang bikin nagih lho!

7. Rutin update blog, share link artikel dan ikut grup blogwalking
Bulan ini sudah update berapa artikel? Ups, aku sendiri dua bulan ini lagi off ngeblog karena sedang fokus memperjuangkan masa depan (walau hasilnya belum memuaskan). Tepatnya rutin, bukan rajin update blog. Usahakan paling tidak seminggu sekali update satu tulisan. Kalau bisa dua, tambah bagus. Malah ini ada satu komunitas yang mengadakan tantangan 30 hari menulis. Keren banget ini. Keren lagi kalau setelah tantangan ini berakhir, rutinitas satu hari satu artikel masih tetap berjalan. Insya Allah nanti akan kelihat di pageview-nya. Nggak percaya? Coba saja.


Selain menulis, tugas kita tentu mempromosikan link tulisan kita di sosia media. Aku sendiri lebih suka nge-share link blogku di Twitter dan LinkedIn. Kenapa? Karena pembaca blogku memang kebanyakan datangnya dari sana. Tapi, terkadang aku juga men-share link blogku di Facebook dan ikut grup blogwalking bersama teman bloger lainnya. Jelas, ini akan berpengaruh pada pageview blog.

Baiklah, dari 7 tips agar blog ramai dikunjungi yang aku share di atas, kira-kira mana yang belum kamu praktikkan?