Jumat, 28 Desember 2018

Sasha Halal Toothpaste, Pasta Gigi Berbahan Siwak



Sasha Halal Toothpaste, Pasta Gigi Berbahan Siwak - Tidak ada alasan lagi untuk tidak mengamalkan sunah Rasul. Karena di zaman now banyak produsen berlomba-lomba untuk memudahkan kita untuk menggapainya. Salah satunya adalah Sasha Halal Toothpaste. Kamu sudah pernah memakainya?

Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial

PT. Kino Indonesia telah meluncurkan dua produk varian dari Sasha Halal Toothpaste. Yaitu, Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial (dengan siwak dan sirih) dan Sasha Whitening Toothpaste (dengan siwak, lemon dan garam).

Kedua pasta gigi di atas mengandung siwak. Siwak adalah dahan atau akar pohon Salvadora Persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Bahkan dalam Islam dengan jelas diterangkan tentang siwak sebagai berikut:


Dari brilio.net, siwak memiliki banyak manfaat, diantaranya:
  1. Mengandung mineral alami yang dapat membunuh bakteri
  2. Mencerahkan gigi
  3. Menghilangkan plak
  4. Menstimulasi produksi air liur
  5. Bahan antiseptik
  6. Mencegah gigi berlubang
  7. Memelihara gusi

Betapa banyak sekali manfaat siwak, bukan? Sebagai umat muslim pun, aku merasa kehadiran Sasha Toothpaste menjadi kabar yang menggembirakan. Bukankah jalan menuju kebaikan untuk mendapat rida Allah begitu dipermudah?

Sepekan Menggunakan Sasha Halal Toothpaste


Sejak pertama kali mencoba Sasha Halal Toothpaste, aku tidak sabar ingin segera berbagi cerita di sini. Aku sebut, produk ini sebagai pasta gigi terbaik yang pernah kucoba. Rasanya unik.

Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial (dengan siwak dan sirih)


Kemasan pasta gigi ini berwarna gold dengan berat 65g. Saat pertama kali melihat isinya, warnanya putih tulang, ada siwak asli dan bau sirihnya kuat. Setelah dicoba, lembut dan semriwing, segar sekali di mulut. Napasku juga harum sirih. Setelah beberapa saat, mulut rasanya terasa kencang. Baru kali ini aku pakai pasta gigi dengan sensasi yang berbeda.



Heranku, kenapa pasta gigi ini pakai sirih? Aku jadi ingat nenek-nenek zaman dulu yang hobi nginang, makan sirih. Menurut Asian Pacific Journal of Cancer Prevention tahun 2011, ternyata mengunyah daun sirih bermanfaat untuk mencegah bau mulut, serta menjaga kesehatan gigi dan gusi. Saat ini sudah jarang orang yang mau mengunyah daun sirih karena rasanya yang 'aneh'. Agar tetap bisa merasakan khasiatnya, Sasha Toothpaste hadir dengan inovasi yang modern.

Sasha Toothpaste Whitening (dengan siwak, lemon dan garam)

Awalnya aku berencana mau menghabiskan pasta gigi yang Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial dulu. Akan tetapi, saat berhias diri, tidak sengaja gigiku ternodai oleh gincu. Kusunggingkan bibirku sebelah kanan. Apa yang kudapati? Kok ternyata gigiku kuning ya?



Malam hari sebelum tidur, kucoba Sasha Toothpaste Whitening. Jujur, setelah kejadian gincu yang ternoda itu, tingkat kepercayaanku langsung turun drastis. Betapa selama ini aku percaya diri teriak-teriak dan ngecupris di depan anak-anak ternyata gigiku kuning. Malu.

Berbeda dengan Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial, pasta gigi yang dipercaya sebagai pemutih gigi alami ini, warnanya putih bersih, serpihan siwaknya tetap terlihat, dan baunya seperti pasta gigi biasa. Sensasi unik yang kurasakan setelah selesai menggosok gigi adalah rasa lemonnya baru terasa. Ini unik sekali. Saat menggosok gigi nggak terlalu terasa, pas selesai, baru deh berasa lemonnya.

Jadi, sepekan memakai Sasha Toothpaste ini kesan yang kurasakan adalah segar, baunya unik (sirih),  teksturnya lembut, bau mulut kabur dan bibir tidak terasa kering setelah memakainya. Satu lagi, pasta gigi ini halal dan tentunya merasa nyaman karena pasta gigi Sasha mengandung siwak asli, bahan yang disunahkan dalam agama Islam.

Nah, kamu penasaran dengan Sasha Halal Toothpaste? Kamu bisa mendapatkannya di beberapa online shop seperti duniahalal.com. Kutengok harga Sasha Halal Toothpaste Antibacterial yang 150 gr lagi promo 50% jadi 7.800 lho. Atau kamu juga bisa cari di Shopee atau supermarket terdekat. Jangan lupa share ya apa komentarmu setelah pakai Sasha Halal Toothpaste di kolom komentar!

Senin, 24 Desember 2018

Awas Pneumonia Mengancam Si Kecil


“Anakku ini pernah kena radang paru-paru, Mbak. Dari kelas 3 SD sampai kelas 3 SMP minum obat terus. Setiap bulan kontrol ke dokter. Tapi, saat ini sudah lebih baik keadaannya.” Begitu cerita seorang ibu yang pernah kutemui tahun lalu, di klinik saat antre menebus obat Kak Ghifa yang terkena tifus.

Masih menurut cerita ibu itu, sakit yang menimpa anaknya bermula dari batuk yang tidak kunjung sembuh. Beliau juga menambahkan kalau radang paru-paru itu diperparah dengan kebiasaan ayahnya yang perokok berat dan penggunaan obat nyamuk bakar di rumah.

Batuk yang sembuh dalam kurun waktu lama, orang rumah ada yang merokok, penggunaan obat nyamuk bakar, kok sama dengan keadaan Kak Ghifa dan lingkunganku? Berangkat dari kesamaan itulah, aku jadi waspada setiap kali anakku batuk. Si kecil mana yang tidak pernah batuk? Kak Ghifa pernah lho sebulan bolak-balik ke tenaga medis karena batuk, pilek dan demam.

Batuk, pilek dan demam seperti sudah menjadi sakit langganan bagi si kecil. Aku juga jadi punya jurus andalan untuk menghadapinya. Setiap kali tanda-tanda mulai tampak, aku langsung membuat 'ramuan' yang terdiri dari parutan bawang merah, minyak telon, dan air jeruk nipis (optional). Ramuan itu kubalurkan ke dada, perut, punggung, ketiak, belakang telinga, dan telapak kaki. Kalau hanya batuk biasa, tidak ada 3 hari insya Allah sudah membaik. Kalau lebih dari 3 hari, langsung kularikan ke tenaga medis. Pokoknya kalau pas anakku batuk, pilek dan demam, sinyal kewaspadaanku langsung full mengingat cerita ibu di atas.

Itulah sekilas pemahamanku tentang radang paru-paru dan kewaspadaanku. Sampai akhirnya saat kulihat siaran ulang talkshow di #RuangPublikKBR yang bertemakan Mengenal dan Mencegah Pneumonia pada Anak, Kamis (13/12/2018) lalu. Oiya, KBR ini sering banget mengulas materi parenting dan kesehatan lho. Terakhir juga membahas tentang kebiasaan anak main gadget yang harus dikurangi. Kapan-kapan aku akan mengulasnya juga. Insya Allah.

pneumonia
Narasumber di talkshow tentang pneumonia

Balik lagi ke talkshow ya.

Menurut dr. Madeleine, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Namun, seringnya diakibatkan oleh virus dan bakteri. Beliau menuturkan bahwa orang awam sering menyebut kalau pneumonia adalah radang paru-paru. Ada juga yang menyebutnya itu paru-paru basah. Semua betul, tapi kalau secara medis sebutannya adalah pneumonia.

Sepanjang melihat tayangan talkshow di layar smartphoneku, ada rasa was-was tapi penasaran juga, sebenarnya pneumonia ini benar-benar bisa sembuh nggak sih? Teryata, pneumonia ini bisa dideteksi sedini mungkin, bisa dicegah dan tentunya bisa sembuh secara total. Nah, kira-kira bagaimanakah caranya? Aku rangkumkan di bawah ini.

Di atas aku sudah singgung tentang batuk, pilek dan demam. Sebenarnya, tiga gejala itu pulalah yang mengawali munculnya pneumonia dalam tubuh si kecil. Makanya, kalau si kecil kok batuk, pilek dan demam jangan diremehkan. Ah, cuma gitu doang. Jangan!

Kapan kita harus waspada agar tahu itu sakit biasa atau pneumonia? Bedanya dengan batuk biasa, apabila itu pneumonia, maka semakin hari (seminggu lebih) batuk akan semakin parah, terjadi sesak napas dan tampak ada cekungan yang dalam saat menarik napas.

Duh, aku ngebayanginnya kok jadi nyesek sendiri. Apalagi kalau terjadi pada anak-anak. Betapa kasihan sekali mereka.

Sedihnya lagi, menurut data Kemenkes, pneumonia ini adalah pembunuh kedua anak-anak di bawah lima tahun. Kebanyakan, penyebab pneumonia itu diakibatkan oleh kebiasaan yang tidak baik dari orangtua dan lingkungan yang tidak sehat.

Dalam satu menit, ada dua anak meninggal karena pneumonia.

Ngeri kan baca temuan di atas? Yuk, kita jadi salah satu orang yang sadar akan bahaya pneumonia ini!

Apalagi pneumonia ini adalah penyakit menular. Salah stau cara penularannya adalah lewat batuk. Siapapun juga bisa kena pneumonia, baik tua, muda, balita dan bayi. Oleh karena itu, kita harus tahu betul cara pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit pneumonia.

Suasana talkshow


Narasumber lain, yaitu Salita Patta Sumbung, ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children mengungkapkan bahwa kita harus tahu betul bagaimana caranya untuk mencegah pneumonia ini. Caranya sebenarnya mudah, tapi karena mudah banyak yang menyepelekan atau tidak menjadikannya suatu kebiasaan yang harus dilakukan. Diantaranya adalah dengan cara:

  1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan memberikan MPASI yang tidak hanya enak akan tetapi juga nilai gizinya tercukupi.
  2. Memberikan imunisasi dasar secara lengkap kepada si kecil. Syukur-syukur diberikan imunisasi tambahan yang kini juga sudah banyak yang di-cover oleh negara dan harganya sudah terjangkau.
  3. Menciptakan lingkungan hidup yang bersih dari asap rokok. Makanya, kalau #RokokHarusMahal aku setuju banget.
  4. Menyediakan air bersih, baik untuk mandi, makan, dan minum.
  5. Membiasakan diri untuk selalu cuci tangan pakai sabun di 5 waktu kritis, yaitu sebelum membuat makanan, sebelum menyuapi si kecil, setelah BAB, setelah menceboki anak, dan sebelum menyusui.

Dari kelima cara di atas, mudah bukan kita terapkan? Poin 1 dan 2 itu membutuhkan peran dan kesadaran penuh kita sebagai seorang ibu. Poin yang lain pun butuh peran kita-ibu, tapi butuh peran dari lingkungan juga.

Pembawa acara dan narasumber


Di talkshow itu ada beberapa pertanyaan yang kira-kira seperti ini,

Kalau kita sering pakai kipas angin, AC atau keluar malam, apakah bisa kena pneumonia?

Kira-kira, bagaimana jawaban dokter? Bisakah? Hayo, aku juga pakai kipas angin nih setiap kali tidur siang ataupun malam.

Ternyata secara langsung tidak. Akan tetapi kalau kipas angin dan AC kotor, jarang dibersihkan tentu akan mengandung banyak virus dan bakteri. Takutnya, salah satu virus atau bakteri itu adalah pemicu pneumonia. Tentang keluar malam kalau di jalanan tidak pakai masker, sering kena debu, ini mengarah ke virus dan bakteri itu lagi. Jadi, semua kembali ke pola hidup yang bersih dan sehat.

Nah, itulah rangkuman tentang pneumonia yang kudapat dari talkshow KBR. Semoga bermanfaat dan apabila dilingkungan sekitar kita ada balita atau orang yang memiliki sakit dengan ciri-ciri batuk dan demam tak kunjung sembuh, nafas makin sesak, ingatkanlah! Semoga keluarga kita selalu diberikan kesehatan ya.


Sabtu, 15 Desember 2018

7 Tips Agar Blog Ramai Dikunjungi


7 Tips Agar Blog Ramai Dikunjungi. Tak kupungkiri, salah satu hal yang membuatku semangat ngeblog adalah melihat angka pageview yang merangkak naik. Baik itu via dasbor atau google analytics. Khususnya adalah via dasbor. Entah itu mau robot atau benar-benar pengunjung blog, kalau lihat angkanya makin hari makin banyak, rasanya senang sekali. Ngeblognya makin semangat. Kalau kamu, bagaimana? Dan bagaimana tips agar blog ramai dikunjungi?

Pic by canva

Hampir empat tahun serius ngeblog, kini per hari blogku bisa menuai pageview sampai 1K. Hatiku tentu girang sekali. Setelah kuamati, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya dan aku akan share 7 tips agar blog ramai dikunjungi berikut ini.

1. Pemilihan nama domain
Setiap kali kita mencari tutorial tentang cara membuat website atau blog, akan ada saran untuk menentukan nama apa yang akan digunakan. Nama adalah branding

Misalnya untuk blogku ini. Awalnya aku ingin menggunakan nama lengkapku sebagai nama domain, www.ikahardiyanaksari.com. Kok panjang sekali? Begitu pikirku dulu. Akhirnya, aku memilih nama yang lebih singkat, mudah diingat dan nama itu aku banget. Kupilih deh potongan dari namaku yang kemudian kugabungkan agar terdengar lebih familiar, www.diyanika.com.

Sampai sekarang, branding yang dikenal banyak orang, aku ini ya Diyanika. Pernah saat aku membeli buku dari teman di Facebook, dengan percaya diri beliau menulis namaku di alamat pengiriman yaitu Diyanika, bukan Ika Hardiyan Aksari (aku juga lupa memberi tahu namaku yang asli). Alhasil, kurirnya puyeng deh cari namaku. Hahahaha.

Selain itu, setiap kali ikut lomba dan menang, tak banyak orang yang tahu. Karena brandingku kan Diyanika. Padahal setiap kali pengumuman lomba, nama yang ditulis Ika Hardiyan Aksari. Tapi, itu tidak jadi masalah untukku.


Nah, kalau branding dari nama domain kita sudah bagus, kemudian postingan kita berkualitas, orang akan lebih mudah mengakses. Tentu ini akan mempengaruhi jumlah pengunjung blog.

Kira-kira, setelah membaca ulasanku tentang nama domain di atas, kamu sudah ada pandangan mau pakai nama apa? Meminta saran kepada teman untuk memilihkan nama domain yang pas untuk kita juga tidak ada salahnya lho. Ingat, cari nama yang bisa membuat branding kamu lebih mudah diingat orang, singkat dan kamu banget.

2. Niche blog
Aku sepakat kalau blog yang memiliki niche tertentu (fokus pada satu bahasan) akan memiliki pembaca yang lebih loyal dibandingkan yang tidak ber-niche. Setiap kali mereka posting tulisan, pembaca setia blognya akan dengan senang hati membaca tanpa mereka promosi link tulisannya di sosial media (pembaca setia akan berlangganan atau memfollow blognya).

Masalahnya adalah bagaimana kita menentukan niche blog yang kita banget? Aku sudah pernah sharing cara mudah menemukan niche blog. Coba kamu baca, semoga setelah ini kamu bisa menemukan niche blog kamu. Selain itu, kalau kita sudah menentukan niche blog kita, ada salah satu konsekuensi yang harus ditanggung. Yaitu, tidak bisa sembarangan ambil job. Ini nih yang susah. Aku pun sedang belajar untuk fokus membahas tentang dunia pendidikan dan parenting. Ini malah bahas tentang ngeblog. Hahahaha.

SS Pageview blog diyanika.com

Percayalah, urusan rezeki Allah Maha Adil.

3. Template blog yang membuat betah pengunjung
Sampai hari ini, kamu sudah ganti template blog berapa kali? Aku sudah berkali-kali. Tapi, semenjak serius ngeblog, sudah nggak pernah. Aku nyaman menggunakan template bawaan dari blogspot.

Baru dua bulanan ini aku mengganti template blog ini dengan template yang masih gratisan tapi bukan bawaan dari blogspot. Hasilnya? Memang pengaruh sih ke pageview. Kalau yang berbayar mungkinkah makin sip markosip? Terpenting, pilihlah template blog yang bersih, putih, navigasi mudah dan nggak kebanyakan widget. Ini aku tidak asal ngomong, karena memang banyak sumber menyarankan demikian apabila kita mau membuat situs web/blog yang memang benar-benar mau dioptimasi.

Tampilan blog diyanika.com via mobile

Kalau orang sering beranggapan, ah, kalau ganti template nanti pageview bisa anjlok. Sepertinya ini tidak selalu berlaku. Nyatanya, aku nggak mengalami lho. Bahkan sebaliknya. Kupikir ini bukan sistem bejo, tapi soal tepat atau tidaknya ganti jenis templatenya.

4. Artikel yang tidak kedaluwarsa
Tips agar blog ramai dikunjungi yang keempat adalah buatlah artikel yang tidak kedaluwarsa. Seperti apakah itu? Artikel yang bisa diterapkan kapanpun dan di manapun. Seperti artikel resep dan how to. Akan tetapi, artikel curhat juga banyak lho peminatnya.

Di blogku ini ada beberapa tulisan yang sampai sekarang masih saja ramai dikunjungi. Diantaranya sebagai berikut.

Ini Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, tulisan ini sudah dibaca sekitar 55K


Punya Ambeien Saya Bisa Melahirkan Normal, sedangkan yang ini sekitar 24K

Berawal dari keinginan berbagi pengalaman pribadi, ternyata malah banyak yang mencari. Ini menandakan bahwa banyak ibu-ibu di luar sana yang mengalami hal yang sama kemudian mencari rujukan atau solusi yang pernah dialami oleh orang lain. Karena dua artikel di atas pun, aku sering mendapat pesan di email atau WA yang menanyakan lebih lanjut pengalamanku.

5. Perhatikan ilmu SEO
Kalau ngomongin soal SEO, ada yang langsung mengkeret atau ciut nyali? Ilmu ini bisa dipelajari dan diterapkan oleh siapapun, asalkan telaten. Aku juga sudah pernah sharing ilmu SEO yang kupelajari bersama teman-teman bloger Semarang. Kamu bisa baca di Mengisi Liburan Sekolah dengan Belajar Cara Menulis Artikel SEO untuk Bloger.

Aku sendiri tidak saklek semua kuterapkan. Akan tetapi, ada beberapa poin yang wajib kupakai setiap kali memposting suatu artikel. Poin apa sajakah itu?
  1. Membuat judul, link url, dan meta deskripsi postingan yang mengandung keyword
  2. Jumlah kata lebih dari 300
  3. Memasukkan keyword di paragraf pertama
  4. Memasukkan gambar
  5. Memberikan link ke dalam blog
Itu beberapa poin yang sering kulakukan. Sebenarnya tanpa sadar itu sudah selalu kulakukan. Kamu juga pasti iya, bukan?

6. Mengikuti lomba menulis
Aku sering sekali ikut lomba. Selain mengasah keterampilan menulis, ternyata mengikuti lomba menulis juga mendatangkan manfaat lain yaitu blog ramai dikunjungi.

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh bloger yang ikut lomba (khususnya) blog adalah mencari tahu tulisan peserta lain. Bayangkan saja, kini dalam suatu lomba pesertanya bisa di atas 100 orang. Kemungkinan besar blog kita juga bisa dapat pageview sebanyak itu, secara organik pula. Apakah kamu tertantang juga untuk mengikuti lomba blog? Awas, kalau menang bikin nagih lho!

7. Rutin update blog, share link artikel dan ikut grup blogwalking
Bulan ini sudah update berapa artikel? Ups, aku sendiri dua bulan ini lagi off ngeblog karena sedang fokus memperjuangkan masa depan (walau hasilnya belum memuaskan). Tepatnya rutin, bukan rajin update blog. Usahakan paling tidak seminggu sekali update satu tulisan. Kalau bisa dua, tambah bagus. Malah ini ada satu komunitas yang mengadakan tantangan 30 hari menulis. Keren banget ini. Keren lagi kalau setelah tantangan ini berakhir, rutinitas satu hari satu artikel masih tetap berjalan. Insya Allah nanti akan kelihat di pageview-nya. Nggak percaya? Coba saja.


Selain menulis, tugas kita tentu mempromosikan link tulisan kita di sosia media. Aku sendiri lebih suka nge-share link blogku di Twitter dan LinkedIn. Kenapa? Karena pembaca blogku memang kebanyakan datangnya dari sana. Tapi, terkadang aku juga men-share link blogku di Facebook dan ikut grup blogwalking bersama teman bloger lainnya. Jelas, ini akan berpengaruh pada pageview blog.

Baiklah, dari 7 tips agar blog ramai dikunjungi yang aku share di atas, kira-kira mana yang belum kamu praktikkan?

Senin, 19 November 2018

Terpaut Usia yang Jauh, Keluarga Tetap Harmonis


Aku wisuda di bulan Oktober 2014. Kemudian Desember memutuskan untuk menikah dengan laki-laki pilihan hatiku. Usiaku dan suami terpaut sepuluh tahun. Kini, setelah pernikahan berjalan hampir empat tahun, apakah aku bahagia?

Makin subur apakah bisa jadi tolok ukur kalau aku bahagia? Hihi.

Aku mengenal abi lewat sosial media. Aku kuliah di Kudus dan abi kuliah sambil kerja di Jogja. Sebulan sekali kami belum tentu bisa bertemu.

Intensitas komunikasi lewat chat Facebook, SMS dan telepon ternyata tidak membuatku benar-benar mengenal abi. Tahu sendiri kan kalau masih belum resmi menikah masih sering ada jaim-jaiman. Baru deh setelah menikah ketahuan aslinya. Ini sungguh membenarkan ajaran Islam untuk tidak pacaran. Taaruf aja, yuk!

Sifat pasanganmu akan ketahuan lagi kalau sudah punya anak.

Begitulah nasihat ibuku. Kukira tidak hanya aku yang kaget dengan ke-asli-an abi. Begitu juga dengan abi kepadaku. Lha mau bagaimana, dari membuka mata sampai menutup mata selalu bersama? Lu lagi lu lagi.

Aku sempat kecewa saat tahu ternyata tak semua yang diceritakan abi itu benar. Tapi, banyak juga yang membuatku kagum kepada abi sehingga tertutupilah kekecewaanku. Cieee...habis ini dibeliin es krim.



Banyak sekali penasihat pernikahan yang menyebutkan, itulah seninya menikah. Menyeimbangkan dua kepala. Bukan menyatukan ya. Hihi.

Aku yang perfeksionis sedangkan abi yang apa adanya. Aku yang kuat jumpalitan ke sana-sini sedangkan abi punya alergi debu dan dingin. Yes, kami bagaikan langit dan bumi. Ditambah lagi perbedaan usia yang sangat jauh.

Penelitian membuktikan, pasangan yang menikah dan terpaut usia 10 tahun, kemungkinan bercerai mencapai 39%.

Amit-amit ya?

Semua kembali ke masing-masing pasangan. Banyak juga yang cerita kepadaku dengan kasus yang sama (menikah dengan suami yang jauh perbedaan usianya) bahwa mereka sering mendapat cemooh dari masyarakat luas. Mereka dikira menikah dengan suami dengan terpaut usia yang jauh karena iming-iming harta. Duh duh duh.

vemale.com

Apakah kamu ingin bertanya, kenapa aku memilih suamiku? Alasan yang pasti adalah karena abi orangnya sabar dan ngemong banget. Alhamdulillah, sifat yang ini sudah kutemukan semenjak kami kenal.

Rumah tangga terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal bersama-sama di sebuah tempat tinggal dan juga berbagi makanan atau akomodasi hidup, dan bisa terdiri dari satu keluarga atau sekelompok orang. (Sumber dari wikipedia)

Nah, bagaimanakah cara kami merawat kelangsungan keluarga tetap harmonis meskipun banyak perbedaan dan terpaut usia yang jauh?

Saling Membantu

Sebelum menikah, aku sudah membicarakan hal ini dengan abi. Apalagi aku ibu yang bekerja. Setiap hari aku membagi tugas rumah dengan abi. Saat aku memasak sambil mencuci piring, abi membantu menyapu lantai dan siram-siram tanaman.

alomuslim.com

Apakah semua mulus-mulus saja? Tidak. Saat sama-sama capek, terkadang ya adu mulut. Ini wajar saja. Nanti saat sarapan, saling lirik-lirikan, kemudian cekikikan, semua kembali seperti semula.

Aku dan abi memiliki satu kesamaan, yaitu tidak suka diem-dieman. Kalau ada masalah hari itu, ya harus selesai hari itu juga. Alhamdulillah.

Saling Menghargai


Aku percaya cinta akan terpupuk dari hari ke hari melalui hal-hal kecil. Dulu, aku sering sekali marah saat hasil kerjaan abi kurang beres. Tapi, lama-kelamaan aku yang capek sendiri. Kasian juga abi.

Lama-kelamaan, kuucapkan terima kasih kepada abi sebagai bentuk aku menghargai apa yang dilakukannya. Ya, meskipun setelahnya aku harus menyapu atau mengepel di bagian tertentu yang masih kotor. Hahaha.

Paling tidak, ini sebagai bentuk syukurku, betapa abi tidak pernah sungkan untuk berbagi suka, duka dan lelah bersamaku. Abi tidak ingin aku lelah. Karena kata terima kasih saja, semua lebih baik dari sebelumnya.

zaikei.co.jp

Saling Melengkapi

Saat pertama kali bertemu dengan abi, aku syok berat. Penampilannya, Maa Syaa Allah, acakadut banget. Sekarang?

Setiap kali kumpul dengan keluarga besar suami,

Sekarang Pak Da (nama suami) beda. Bersih tambah ganteng.

Siapa yang senang? Aku dong. Inilah gunanya pasangan, saling melengkapi.

Kasus lain, aku yang cerewetnya kayak burung beo, eh, suami orangnya pendiam. Padahal aku pernah lho marah sama suami, "Kalo Ummi lagi marah, abi jawab dong. Jangan malah diam."

Eh, giliran abi jawab, aku nangis. Hahaha. Lah iya, nggak pernah bicara kencang, sekalinya bicara, aku kaget. Hadeh. Dasar perempuan, emang susah dimengerti ya.

Setelah itu, semarah-marahnya aku, abi hanya mendengarkan saja. Ya, abi memang sabar dan suka mengalah denganku. Ini termasuk keuntungan memiliki suami dengan jarak usia yang jauh.

Saling Menghibur

Apa sih yang dilakukan pasangan saat kita lelah bekerja? Favoritku adalah dipijat suami. Aku sering bilang gini, "Bi, sesakit-sakitnya tubuh ini, kalau sudah dipijat abi pasti langsung sembuh."

Ahay.

Berbeda dengan abi, beliau lebih senang kalau pas capek minta dikerok. Hampir setiap dua minggu sekali, abi pasti minta kerok. Kalau tidak, ya wassalam, bisa bersin-bersin sepanjang hari.


Saling Mendukung

Aku dan abi memiliki profesi yang berbeda. Tapi, itu tidak mengurangi keharmonisan keluarga kami. Abi sangat mendukung profesiku. Setiap kali aku lembur kerjaan sekolah, seperti menulis rapot, abi selalu ambil bagian untuk momong Kak Ghifa.

Ketika ada event bloger, abi juga selalu mendukungku. Bahkan abi malah yang sering mengomporiku untuk ikut kegiatan-kegiatan seperti itu.

Mumpung masih muda. Ada kesempatan pula. Gali ilmu sebanyak-banyaknya.


Saling Menjaga Komunikasi

Ulang tahun pertamaku setelah menikah dengan abi berlangsung sangat dramatis. Dua hari aku diam saja. Tak banyak bicara.  Aku menolak tidur seraya dipeluk abi. Rasanya campur aduk, ingin nangis, jengkel, marah menjadi satu. Hal itu hanya karena abi lupa hari ulang tahunku.

tenor.com

Aku nggak kuat. Di hari kedua, kukirim SMS ke abi. Kucurahkan semua apa yang ada di dada. Jawaban abi apa?

Selamat ulang tahun, Mi. Semoga panjang umur.

Sudah, begitu saja. Tidak ada ucapan minta maaf. Hatiku makin jengkel.

Saat sampai rumah, rasanya sedikit lega karena aku sudah meluapkan isi hatiku. Sore hari saat abi pulang, beliau membawa cokelat. Aku menolaknya.

Pas abi mandi, kumakan cokelat tadi. Ketika abi kembali dan mendapati aku makan cokelat, abi senyam-senyum.

Bukan berarti Ummi sudah memaafkan abi ya.

Hahaha. Kalau ingat kejadian ini jadi senyum-senyum sendiri. Sekarang kalau ada apa-apa ya langsung bicara. Kalau lagi malas berdebat, tinggal ketik, kirim. Kelar urusan.

Saling Menumbuhkan Rasa Cinta

Awal menikah dengan abi, cintaku baru mulai tumbuh. Aku mencintai abi karena kulino alias terbiasa. Bisa dibilang, abi adalah laki-laki pertama yang mencintaiku dengan apa adanya. Tanpa bersyarat.



Sebelum aku memutuskan untuk menikah dengan abi, aku sedang mengharapkan seseorang. Tapi, harap itu tak terbalas karena laki-laki itu juga tidak tahu apa yang kurasakan. Aku memendam perasaan itu sampai akhirnya aku tahu laki-laki itu juga menikah tak lama setelah aku menikah.

Ibarat luka yang menganga, abi datang menawarkan cintanya yang luar biasa. Sungguh, aku adalah perempuan beruntung itu. 

Ada satu kejadian yang makin membuatku tahu betapa abi sangat mencintaiku. Tiga hari setelah melahirkan Kak Ghifa, bidan memvonis jahitanku ada yang putus satu. Bu bidan mempersilakan abi untuk melihatnya dengan maksud abi bisa menerima keadaanku.

Insya Allah, saya menerima istri saya apa adanya, Bu. Bagaimanapun keadaannya.

Maknyes hatiku.

Sampai sekarang tak sedikitpun perlakuan dan perasaan abi berubah kepadaku. Semua masih sama. Bahkan yang kurasakan semakin hari kami makin kompak.

Sebagai istri pun aku tahu diri. Sibuk bekerja dan mengurus anak, tidak bisa jadi alasan untuk melalaikan kebahagiaan suami.

Seorang pakar pernikahan mengatakan kunci pernikahan yang harmonis adalah komitmen, komunikasi, dan keintiman. Ngomong-ngomong soal keintiman, dengan kekuranganku, aku berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk abi. Apalagi untuk membina keintiman itu belum tentu bisa kami lakukan setiap hari.



Salah satu cara untuk mewujudkan keintiman yang berkualitas adalah dengan rajin merawat daerah istimewaku agar selalu bersih, sehat, dan kencang. Kupilih #ResikVKhasiatManjakaniWhitening menjadi #pembersihkewanitaan yang kuandalkan saat ini.

Produk #pembersihkewanitaanyangaman ini mudah didapatkan di toko-toko terdekat dengan kisaran harga 17 ribu per botol 90ml. Bentuknya agak kental, akan tetapi kalau dibusakan, busanya tidak terlalu banyak dan cepat menghilang. Ini menandakan kalau pembersih yang teruji secara klinis #mengencangkanareakewanitaan dan #mencerahkanareakewanitaan ini tidak mengandung deterjen.

Kental seperti sampo


Busanya tidak melimpah

Cara membersihkan area kewanitaan dengan #ResikVManjakaniWhitening juga sangat mudah. Tuangkan ke telapak tangan, busakan dengan air, basuhkan ke area kewanitaan (pangkal paha), diamkan 1-2 menit. Bilas hingga bersih.

Penggunaan Resik V Khasiat Manjakani Whitening secara teratur bisa menjadi penyumbang terwujudnya #keharmonisakeluarga. Karena dari 200 pengguna Feminine Hygiene menunjukkan produk dengan botol berwarna putih ini #2xmencerahkanmakinmengencangkan. Hal itu karena bahan penyusun utamanya adalah Ektrak Bengkoang (mencerahkan kulit) dan Ekstrak Manjakani (mengembalikan kekencangan area kewanitaan dan menghilangkan bau tidak sedap).

Setelah sepekan menggunakan Resik V Khasiat Manjakani Whitening ini yang kurasakan adalah lebih harum, cerah dan semakin kencang. Saat aktif beraktivitas di sekolah, tentu berkeringat, di area kewanitaanku tidak terlalu bau (bakteri). Selain itu aku juga tidak mengalami ruam (akibat kulit sering bergesekan saat aktif bergerak). Jadi, aku makin percaya diri saat bersama suami. Wanginya itu lho, khas banget. Seperti bunga melati, tapi beda dikit lah. Meskipun sudah dibilas, tetap nempel.


Nah, itulah caraku untuk mewujudkan keluarga yang harmonis meskipun terpaut usia yang jauh dengan pasangan. Intinya, setiap kali ada masalah, aku selalu ingat bahwa manusia itu ada kurang dan lebihnya. Tugas pasangan adalah melengkapi. Pokoknya ilmu mengingat, menimbang, kemudian memutuskan harus digunakan.

Selama empat tahun menikah maka setiap hari aku belajar hal baru. Pokoknya learning by doing lah. Aku juga sering sekali belajar dari mereka yang sudah menikah dengan usia pernikahan puluhan tahun. Dari sekian poin di atas, kalau kamu ada pengalaman lain, boleh lho di share di kolon komentar. Aku dengan senang hati akan belajar lagi.

Senin, 05 November 2018

Pengalaman Membeli Tiket Pesawat Dengan PayLater Traveloka


Semenjak adanya fitur baru dari Traveloka yang bernama Paylater, membeli tiket pesawat sudah tidak lagi sama. Jika dahulu kita harus memiliki uang terlebih dahulu sebelum membeli tiket, kini kita tak harus membayar di awal. Kita bisa membayarnya di bulan berikutnya, bahkan bisa dijadikan cicilan sampai dengan satu tahun. Enak, bukan?

Fitur ini akan mengakomodasi liburan kita menjadi semakin mudah dan menyenangkan, tanpa merasa berat di kemudian hari. Buat kamu yang masih bingung tentang cara penggunaannya, berikut ini aku sajikan khusus pengalaman membeli tiket pesawat dengan Paylater Traveloka.

Aktifkan akun paylater kamu


Untuk mengaktifkan akun paylater traveloka, kamu hanya perlu mengisi data diri serta menyiapkan kartu identitas asli saat proses verifikasi. Masuklah ke menu paylater, dan ikuti petunjuk yang ada dalam menu tersebut. Tak perlu takut data kamu akan disalahgunakan, karena paylater traveloka adalah metode pembayaran resmi yang diawasi langsung oleh OJK. Verifikasi akun hanya akan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam setelah pendaftaran.

Pilih tiket pesawat yang kamu inginkan

Setelah akunmu terverifikasi, kamu sudah bisa langsung menggunakannya. Pilihlah tiket pesawat yang hendak kamu beli. Bagaimana kalau liburan akhir tahun ini liburan sekitar Asia, mumpung ‘dibayarin dulu’ sama Traveloka. Masukkan bandara keberangkatan, bandara tujuan, dan tanggal keberangkatan yang kamu pilih. Setelah itu, pilih maskapai yang sesuai dan isi data penumpang. Sama seperti saat melakukan pembelian tiket pesawat pada umumnya. 

Ubah metode pembayaran dengan paylater


Pada saat pemilihan metode pembayaran, pilih metode pembayaran dengan klik tombol paylater yang ada di layar ponselmu.

Pilih jumlah cicilan yang kamu inginkan


Karena Paylater Traveloka adalah salah satu terobosan baru dalam hal cicilan. Kamu bisa cicil tiket pesawat tanpa kartu kredit lho. Di menu tersebut, kamu bisa memilih jumlah cicilan yang sesuai dengan budget kamu. Cicilan ini bisa dimulai dari 1 bulan hingga 12 bulan lamanya, namun dengan syarat minimal cicilan per bulan adalah Rp. 100.000. Untuk pilihan cicilan 1 sampai dengan 3 bulan, kamu tidak akan dikenakan bunga sepeserpun. 

Klik Bayar dengan paylater


Setelah proses di atas, kamu tinggal klik bayar dengan paylater pada menu bagian bawah aplikasi kamu. Kamu akan mendapatkan password OTP yang menjamin keamanan ordermu. Setelah memasukkan OTP, kode booking tiket pesawatmu akan dikirimkan via email beberapa saat kemudian. Mudah bukan?

Keuntungan lain jika menggunakan paylater traveloka adalah kamu akan mendapatkan diskon khusus yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan membayar normal. Terlebih lagi, tak hanya tiket pesawat yang bisa dibayar menggunakan fitur baru ini. Kamu juga bisa membeli tiket kereta, booking hotel, tiket bus, dan juga tiket tempat wisata yang ada di Traveloka. Jadi, yuk jalan-jalan sekarang dan bayar nanti hanya di paylater traveloka.

Rabu, 31 Oktober 2018

Jadi Guru Kelas 1 SD itu Seru



Apa yang ada di benak kamu saat muncul kata ‘guru kelas 1 SD’? Perempuan, penyabar dan sepuh? Ternyata tidak selalu seperti itu lho.

Tahun ini adalah tahun ketiga aku menjadi guru kelas 1 SD. Rasanya? Seru banget. Ada saja cerita yang ingin kutiliskan di sini. Terutama tentang tuntutan multitalenta seorang guru kelas 1 SD. Apa saja itu?

#Tukang Sisir
Berbaris adalah kegiatan di pagi hari yang selalu jadi favoritku. Karena saat kegiatan ini, taringku pasti keluar. Mak lampir datang. Heeeeh...eh...eh...eh...eh...

“Bajunya yang masih di luar dimasukkan dulu.”

“Tali sepatu, dilihat!”

“Yang pakai jilbab, ayo, dimasukkan rambutnya yang masih kelihatan.”

“Rizki, rambutmu besok dipotong ya, sudah kena telinga itu. Biar tambah ganteng gitu lho.”

“Belakang, belakang, kalau tidak bisa lurus tidak usah masuk saja.”

Saat mataku mengamati satu per satu, ”Alya, kamu tidak menyisir rambutmu lagi?”

Yang dipanggil namanya hanya nyengir dan berdalih takut terlambat. Tidak hanya Alya, seringnya malah anak laki-laki yang tidak menyisir rambutnya. Setelah kusisir, mereka hanya cengar-cengir. Ini sebenarnya mereka sengaja atau bagaimana? Andai saja nanti kalau mereka sudah kenal rasa ‘suka’, berapa kali sehari mereka akan menyisir rambut? Sekarang sih masih polos, sebentar lagi?

#Penjual Pensil
“Sudah puas bermain? Yuk, kita lemaskan juga jari kita dengan menggambar.”

Di tengah asyiknya menggambar, berkelilinglah aku. “Puji, kok masih kosong bukunya?”

“Tidak punya pensil, Bu.”

Kasus tidak punya pensil, pensil ketinggalan, atau pensil hilang ini menjadi makananku setiap hari. Bahkan sering juga wali murid yang cerita kalau sebenarnya dari rumah sudah bawa pensil dua, eh, di kelas hilang, dsb.


“Kalau tidak bawa atau tidak punya pensil, pinjamlah ke teman. Atau Bu Ika jualan pensil saja di kelas?”

Apa yang mereka lakukan saat mendengar perkataanku di atas?

“Hahahaha”

Mereka itu keterlaluan banget ndableknya. Tapi, sangat menggemaskan. Sehari saja aku tak jumpa, rasanya rindu.

#Dokter Idaman
“Aku mau disuntik Bu Ika saja." rengek Syifa saat ada imunisasi campak. Saat itu aku memang berpura-pura pegang jarum suntik dan memeluknya dengan erat.

"Kalau takut, jarumnya tidak usah dilihat, Syifa. Siap ya, Bu Ika suntik." dia mengangguk dan seketika petugas langsung menyuntiknya.

Berbeda lagi dengan Greva. Muridku yang gendut dan berkulit sawo matang ini langsung memelukku dengan erat saat petugas kesehatan kecamatan setempat hendak mengimunisasinya.

"Greva takut?" (badan boleh gede, kalau di kelas paling heboh, tapi namanya anak-anak lihat jarum suntik kayak kerupuk masuk kuah bakso, mlempem)

Kalau boleh jujur, saat ada jadwal imunisasi (biasanya 2 kali dalam setahun), aku pun ketar-ketir. Kenapa? Aku takut muridku banyak yang menangis atau memberontak. Dulu ada lho yang sembunyi di rak buku, masuk lemari, disuntik malah ngajak berantem, nendang perutku, dan macam-macam reaksinya.

Sudah, sudah kuberi pengertian pastinya saat hendak diimunisasi. Ditambah lagi penjelasan dari petugas kesehatan yang datang. Tapi, yang paling menyebalkan adalah seringkali muridku dapat kabar bocor dari kakak kelas kalau esok hari akan ada imunisasi. Alhasil, esok harinya nggak berangkat. Atau berangkat tapi pakai acara rewel minta ditunggui ibunya. Ini nyebelin banget.


Jadi, kalau ada jadwal imunisasi, aku meminta semua teman sejawat untuk meng-keep kabar tersebut. Alhamdulillah, tahun ini sukses. Nggak ada yang menangis sama sekali. Kelas sebelah pada teriak-teriak tuh. Murid Bu Ika mah jempol.

#Satpam Keliling
Namanya anak-anak, kalau sudah telanjur istirahat, inginnya main terus. Giliran sudah bel masuk, mereka ogah berbaris dan masuk kelas. Kadang ada juga yang sudah dengar bel berbunyi malah tenang-tenang saja di kantin. Alhasil, saat sudah masuk semua dan, "Siapa yang belum ada?"

"Faza, Bu."

Lari deh ke kantin, menyisir ke kamar mandi, tempat parkir, kalau semua tidak ada? Larinya ke grup WhatsApp wali murid. Tanya deh ke wali murid, apakah anak mereka pulang? Ternyata, iya.

Ada yang pulang ke rumah karena pengen pup-lah, uangnya habis, sampai ada yang hanya mau mengadu karena giginya copot. ((gerbang sekolahku nggak lengkap euy, anak-anak bisa kabur kapan saja :( terutama saat jam istirahat))

Tarik napas. Lega. Sering banget seperti itu, keliling sekolahan, keringat mengucur di dahi, baju bagian punggung basah. Tapi, kok ya nggak kurus-kurus ya aku ini.

#Tukang Cebok
Pelajaran sedang berlangsung. Muridku sedang asyik menggambar lambang dalam sila Pancasila. Berkelilinglah aku menengok hasil kerja mereka. Semakin ke belakang, kok seperti ada bau yang tak asing. Aku mulai curiga.

"Bu, kok seperti ada bau sepiteng ya?" tanya salah satu muridku yang duduk di belakang.

Mulai ada yang curiga nih.

Tak ada yang mengaku. Aku mencurigai murid laki-laki yang duduk paling depan. Tak biasanya dia bertingkah aneh. Akan tetapi, teman yang lainnya menuduh temannya yang duduk di belakang (mengira sumber bau dari belakang). Bahkan, ada anak yang dengan sigap mencium pantat anak tersebut.

"Nggak bau kok, Bu."

Berarti benar dugaanku.

"Kenapa harus pup di dalam celana. Apakah Bu Ika menakutkan? Kalaupun kamu mau pup, pasti bu guru tunggu sampai kamu kembali baru kemudian lanjut menggambar lagi."

Sebagai guru aku pasti kecewa. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku malah lebih senang kalau ada yang jujur, "Bu, aku nggak bisa cebok." Setelah itu kuceramahi deh orangtuanya. Hahaha. Lain kesempatan, saat dia pup lagi sudah bisa sendiri.

Tahun lalu ada anak perempuan yang pup di pojok kelas. Tahun ini malah anak laki-laki yang pup di celana. Berasa gagal deh jadi guru.

#Wasit Paling Cantik
Anak-anak kelas 1 SD itu hobi banget bertengkar. Perkaranya sepele, seperti diejek temannya lah, tasnya kesenggol dikit, pensilnya direbut temannya, ada teman belakangnya pinjam penghapus nggak bilang, dll. Ujung-ujungnya nangis atau teriak-teriak nggak jelas, kemudian ngadu, "Bu Guru si ini nakal."

Kalau dipikir pakai nalar orang dewasa, ini apaan sih? Tapi, inilah anak-anak. Aku harus jadi anak-anak juga untuk menyelesaikannya.



Kudatangi mereka, bicara baik-baik (tatap mata mereka dengan posisi mata sejajar alias merendahkan tubuh di hadapan mereka), maaf-maafan, berpelukan, kelar, mereka ketawa-ketiwi lagi. Sesimpel itu.

#Pelatih Handal
Sebutan ini berlaku sejak di kelasku pakai kurikulum 2013. Karena PJOK kan gabung dalam satu tema dan guru PJOKnya agak errrr... Nanti kalau urusan rapotan aku suruh mengarang sendiri nilainya. Duh, duh, duh. Mendingan aku ajar sendiri deh murid-muridku.

Materi PJOK anak kelas 1 SD kan ya nggak berat-berat banget. Misalnya, lempar bola dari berbagai arah, berjalan di titian, bergelantungan, berjalan berurutan, berjalan lurus sambil berkelompok, sampai guling ke depan.

Nah, untuk kegiatan yang terakhir, aku punya cerita lucu. Kegiatan guling ke depan itu kan dilakukan di kelas. Tentu aku harus memberi contoh terlebih dahulu ya.

Dengan semangat yang membara, kuangkat pantatku dan bruuukk. Pantatku mendarat tidak sempurna. Aku bagaikan gajah yang duduk terbengong-bengong. Muridku melongo, takut aku kenapa-kenapa.

"Hahahahaha...Bu Ika kan kayak gajah, jadi susah berguling. Maaf ya hahaha..."

Murid-muridku ikut tertawa. Alamaaak, ternyata matras yang kupakai untuk berguling tak seempuk bayanganku. Kalau dipakai anak-anak sih masih oke. Nah, aku? Benar-benar gajah berguling yang gagal total.

Cool gray surface pink side air tumble track

Cool gray surface pink side air tumble track

Pas lagi asyik download video untuk materi pelajaran esok hari, kulihat iklan di Youtube tentang air track hire kok tergiur. Bentuknya tipis tapi bisa mental gitu kalau dipakai. Jenisnya juga banyak, salah satunya air track tumbling mat. Seru ya kalau di rumah punya sendiri. Bisa untuk main bersama Kak Ghifa yang suka jumpalitan juga. Terlebih lagi bisa dipakai saat di air. Mumpung ada airtrack mat for sale juga. Ah, bisa usul nih kepada kepala sekolah kalau mau beli semacam matras pakai merek ini saja. Biar nggak kejadian sepertiku. Gajah yang oleng.

#Pelukis Amatiran
Sejelek-jeleknya gambar yang kuhasilkan di papan tulis, mereka pasti bilang, "Wah, baguuuuus, Bu." ((Mata mereka langsung keluar love love-nya))

Padahal, aku nyontek di Google. Aku kan nggak jago-jago amat menggambar. Tapi, karena menjadi guru kelas 1 SD, aku dituntut harus mau belajar menggambar. Ternyata, aku berhasil. Berhasil membohongi mereka, karena sesungguhnya gurunya adalah pelukis amatiran. Hihi.

Bagaimana, seru kan jadi guru kelas 1 SD itu? Kalau misalnya kamu ada tawaran untuk menjadi wali kelas 1 SD, hajar saja! Kita patahkan tradisi kalau guru kelas 1 SD itu harus perempuan, sepuh dan penyabar. Karena semua bisa dipelajari.

Menjadi guru kelas 1 SD itu intinya harus paham karakteristik siswa, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, sajikan media pembelajaran yang konkret dan siapkan stok sabar. Yah, ada kalanya harus bertingkah seperti anak-anak juga agar kelas semakin hidup. Satu lagi, jangan jadi guru yang jaim sama anak didik.



Salam,
Diyanika-Guru Kelas 1 SD.

Kamis, 25 Oktober 2018

Tips Ngeblog: Membuat Subdomain Keren untuk Pemula



Tips ngeblog: membuat subdomain keren untuk pemula - Di tengah kesibukan mengajar dan mempersiapkan tes CPNS, Allah menyelipkan kebahagiaan tersendiri kepadaku. Yaitu, trafik blog yang tetap bagus. Malah bisa kusebut lebih bagus dari bulan sebelumnya.

Sebulan terakhir ini aku memang menyempatkan diri untuk ikutan grup blogwalking. Alhamdulillah manfaatnya ke trafik blog sudah terlihat. Saat blogwalking itulah, aku mendapat ilmu baru tentang subdomain. Aku penasaran sama manfaat menggunakan subdomain untuk mendongkrak trafik blog. Oleh karena itu, aku mencoba mempelajarinya dan aku share di sini ya.

Subdomain itu apa?

Kalau domain kamu sudah tahu, bukan? Seperti milikku ini diyanika.com, inilah domain. Lebih mudahnya aku sebut alamat blog yang berbayar.

Ada yang berbayar, ada juga yang gratis, seperti saat pertama kali aku membuat blog ini dengan alamat ichaituika.blogspot.com (inilah yang disebut subdomain). Dari ichaituika.blogspot.com kita uraikan demikian, blogspot.com itu domain utamanya, sedangkan ichaituika.blogspot.com-nya itu adalah sub domain.

Subdomain ini sering digunakan dengan berbagai tujuan. Diantaranya:
  1. Untuk mengkategorikan artikel, misalnya: sport.detik.com (untuk kategori olahraga) dan inet.detik.com (untuk kategori teknologi)
  2. Untuk memberikan tampilan tertentu, misalnya: m.facebook.com (untuk tampilan mobile Facebook) dan mobile.twitter.com (untuk tampilan mobile Twitter)
  3. Untuk menjangkau daerah tertentu, misalnya: jogja.tribunnews.com (untuk mewakili daerah Jogja) dan id.yahoo.com (untuk negara Indonesia)
  4. Untuk penggunaan bahasa tertentu, misalnya: id.wikipedia.org untuk penggunaan Bahasa Indonesia

Itulah beberapa tujuan dari penggunaan subdomain yang kupelajari dari internet. Nah, kalau mau buat subdomain keren untuk blog kamu juga bisa lho. Apalagi untuk bloger yang sudah professional. Tidak ada salahnya kalau mulai sekarang melirik penggunaan subdomain ini.

Bagaimana cara membuatnya?

Subdomain keren bisa kita buat apabila sudah punya domain terlebih dahulu. Kalau belum punya domain, kita bisa menggunakan jasa dari IDwebhostcom dan coba ikuti langkah-langkah sebagai berikut.

Panduan Membuat Subdomain Keren untuk Startup dan Bloger Profesional


Sebelum kita membuat subdomain keren, maka kita harus menambahkan terlebih dahulu subdomain di cPanel akun hosting kita. Di sini masuk ke cPanel dan pilih menu add subdomain. Kemudian, pilih nama subdomain yang ingin kita buat. Jika subdomain itu sudah tersedia, kini saatnya kita kelola dengan baik.

Tahap #1: Pilih Nama Subdomain yang Tepat

Kita bisa membuat subdomain keren sesuai keinginan kita. Akan tetapi, kita juga harus memperhatikan nama subdomain tersebut. Karena subdomain sama saja dengan nama kita di dunia maya. Jangan sampai kalau kita salah pilih nama, malah merusak branding yang sudah kita bangun selama ini! Usahakan pilih nama subdomain yang tidak lekang oleh waktu.

Tahap #2: Berikan Fitur dan Tema yang Bagus

Subdomain keren juga bisa kita ciptakan dengan memperhatikan tentang penggunaan widget, menu, background dan juga tema yang tepat. Tunjukkanlah kalau subdomain itu adalah web yang mencerminkan situs utama yang kita miliki. Jangan sampai malah bertolak belakang, karena subdomain ini kita buat untuk mendukung web utama kita. Pokoknya pilih tampilan yang rapi, bersih dan background yang clean agar mata pengunjung betah saat berkunjung.


Tahap #3: Berikan Backlink Menuju Situs Utama

Salah satu tujuan utama membuat subdomain keren adalah untuk meningkatkan trafik blog kita. Nah, bagaimana caranya? Cantumkan link di sana yang mengarah ke blog utama kita. Tentu trafik blog kita tidak langsung kemudian naik drastis. Semua tetap butuh proses dan waktu. Kunci utamanya adalah telaten dan konsisten. Kira-kira, kamu sanggup tidak?

Tahap #4: Tunjukkan Bahwa Subdomain pun Tak Kalah Canggih dengan Situs Utama

Ketika membuat subdomain, kita harus bertekad meskipun gratisan tapi kemasannya jangan sampai kalah jauh dengan blog utama kita. Alangkah lebih baiknya kalau kita bisa menambah fitur Live Chat agar bisa terjalin komunikasi atau interaksi antara pengunjung dan pemiliknya. Fitur lain yang bisa kita sematkan adalah deskripsi mengenai apa situs kita dan fungsinya. Kemudian, jangan lupa sertakan juga kontak yang bisa dihubungi.

Tips Memilih Nama Untuk Subdomain

Nama subdomain keren akan berpengaruh dengan popularitas blog kita. Jadi, usahakan memilih nama subdomain dengan tepat.

Tips pertama, pilihlah nama subdomain sesuai kegunaan blog kita. 

Tips kedua, terkait pembuatan nama untuk subdomain keren, kita juga harus mempertimbangkan pilihan nama domain yang benar-benar sesuai kebutuhan. Jadi, jangan membuat URL terlalu panjang. Karena URL yang terlalu panjang, akan membuat pengunjung kesulitan menghapalkannya.


Tips ketiga, memilih nama subdomain yang tidak lekang oleh waktu


Kesimpulan


Untuk bisa membuat sebuah subdomain keren memang perlu usaha yang nyata. Meskipun gratis dan bukan blog utama, sebaiknya diurus dengan semaksimal mungkin agar bisa memberikan manfaat. Salah satunya menaikkan trafik blog kita. Karena saat kita mampu membangun subdomain ini dengan benar, maka situs ini akan dengan mudah terindex di mesin pencari Google. Pemilihan nama yang tepat juga menjadi solusi efektif saat ada orang yang memasukkan kata kunci tertentu di mesin pencari, mereka akan bisa menemukan hasil di blog kita. Satu hal yang pasti, subdomain juga tak boleh diremehkan karena keberadaannya tak kalah pentingnya. 

Kamis, 11 Oktober 2018

Tabungan Berencana Saja Tidak Cukup


Aku dan abi memiliki perbedaan usia sekitar sepuluh tahun. Setelah ada Kak Ghifa, barulah aku sadar ternyata pilihanku menikah dengan abi memiliki banyak resiko. Salah satunya adalah nasib anakku nanti. Bukan aku menyepelekan rezeki dari Allah atau aku tidak percaya akan rezeki anakku. Tidak ada salahnya bukan kalau aku mawas diri sejak dini?

via Depositephotos

Kubayangkan, saat anakku masuk kuliah, kira-kira lima belas tahun yang akan datang, berarti suamiku sudah berusia lebih dari lima puluh tahun. Dalam usia segitu, tentu suamiku tidak lagi se-produktif sekarang. Bagaimana kalau aku menuruti nasihat seorang teman yang mengatakan demikian?

Aku nggak ada tabungan sama sekali untuk pendidikan anak-anakku. Percaya saja nanti ada rezeki anak yang diberikan sama Allah.

Aku percaya betul akan ada rezeki Allah. Akan tetapi, terselip rasa ragu kalau aku juga memiliki prinsip seperti di atas. Keadaan keluarganya jelas berbeda dengan keluarga kecilku.

Apalagi aku pernah menyaksikan sendiri bagaimana kedua orangtuaku berjuang mati-matian mencari dana pendidikan untukku. Dari situlah aku belajar bahwa memiliki rencana sejak dini itu lebih baik dibandingkan suatu hari berhutang atau menjual harta satu-satunya yang kumiliki.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, aku dan abi membuka tabungan berencana untuk pendidikan Kak Ghifa dalam jangka waktu sepuluh tahun ke depan. Tabungan ini sudah berjalan satu tahun terakhir. Perhitungannya sebagai berikut.

Misal, per bulan 200 ribu

Satu tahun berarti 200 ribu x 12 bulan= 2.400.000 dengan bunga per tahun kisaran 4%

Sepuluh tahun kurang lebih jadi 25.000.000

Lumayan, bukan?

Kami sadar penghasilan kami belum seberapa. Karena sudah tekad, demi masa depan anak yang lebih baik lagi, ya bismillah. Aku dan abi berjuang sangat keras. Berusaha hidup lebih irit lagi. 

Kami sepakat fee menulisku harus masuk ke tabungan berencana ini. Akan tetapi, jasa menulisku kan tidak selalu lancar. Terkadang fee menulis baru cair sebulan kemudian. Nah, kupilih tabungan berencana dengan potongan otomatis. Misalnya, bulan lalu aku tidak ada fee menulis, otomatis tidak ada yang dipotong, bulan ini kalau ada fee yang cair bisa dipotong double. Pokoknya kalau ada fee menulis yang cair, aku langsung tujukan ke tabungan berencana ini. Sisanya bisa kupakai untuk membeli buku atau untuk kepentingan lainnya.

Awalnya memang ragu, ah, apakah bisa mengalokasikan uang untuk tabungan berencana ini? Ternyata bisa. Semua memang harus berawal dengan niat, disiplin dan harus konsisten.
Foto bersama dengan Presdir MAMI

Sudah tenang ada tabungan berencana, eh, waktu ikut Kopdar Investarian bersama Reksa Dana Manulife (30/10/2018), Pak Legowo Kusumonugroho, Presdir dari Manulife Asset Management (MAMI), membuatku sadar ternyata memiliki tabungan berencana saja belum cukup untuk membuat masa depanku tenang.

Bertempat di kantor PT. Asuransi Jiwa Manulife yang beralamatkan di Jalan Pandanaran nomor 16, Randusari, Semarang ini, Pak Legowo mengibaratkan kondisi keuangan kita saat ini dan dua puluh tahun yang lalu. Dua puluh tahun yang lalu, harga ayam goreng sekitar 2.500. Sekarang? Harga ayam goreng bisa mencapai 25.000.

Ini gambaran inflasi pada ayam goreng. Artinya setiap tahun, inflasi ayam goreng sebesar 40%

Aku tertegun, iya juga ya? Itu baru ayam goreng, bagaimana dengan inflasi pendidikan yang setiap tahun mencapai 15% dan kesehatan sebesar 18%? Benar adanya kalau banyak yang bilang inflasi itu adalah perampok yang kejam dan kita tak sadar akan hal itu.

Kemudian aku mikir tentang tabungan berencana yang kumiliki. Saat ini uang 25.000.000 tentu masih terhitung banyak. Bagaimana dengan lima belas tahun yang akan datang? Apakah masih cukup saat uang itu kujadikan uang pangkal Kak Ghifa masuk kuliah? Atau malah tergerus dengan inflasi?


Kira-kira, tabungan Anda ada di bagan yang mana? tanya Pak Legowo

Bagan di atas menggambarkan posisi tabungan kita yang dirampok oleh inflasi. Paling kiri, ibaratkan itu adalah tabungan kita di celengan. Bagan tengah, ibaratkan itu tabungan kita berupa deposito atau tabungan berencana. Paling kanan, itu gambaran tabungan kita berupa investasi Reksa Dana.

Agar kamu juga tambah paham, kuscreenshootkan slide yang ditampilkan Pak Legowo berikut ini.

Inflasi harga daging saat ini dan tabungan kita

Aku melongo melihat tabel tersebut. Jawaban atas tabungan berencanaku jelas terjawab dari tabel di atas. Dua puluh lima juta rupiah di sepuluh tahun yang akan datang jelas tidak bisa kujadikan uang pangkal untuk kuliah Kak Ghifa nanti. Nilai uang itu dirampok oleh inflasi selama sepuluh tahun ke depan.

Kemudian, bagaimana?

Kalau mau tabungan kita berkembang dan tidak kalah dengan inflasi, salah satu caranya dengan menginvestasikan uang kita dalam bentuk Reksa Dana Manulife. Salah satu dari tujuh jenis investasi Reksa Dana Manulife ini, sebut saja Reksa Dana Pasar Uang, bahkan bisa dimulai dari uang 10.000. Punya kan ya kalau uang segitu?

Ada beberapa kelebihan investasi Reksa Dana yang bisa kita perhitungkan, diantaranya:
  1. Naik turunnya stabil
  2. Tidak ada pajak
  3. Banyak pilihan
  4. Aman
  5. Bisa beli dan dicairkan kapan saja
  6. Jangka waktu investasi beragam, pendek, menengah, panjang juga ada

Aku jadi ingat tiga tahun lalu punya rekening investasi Reksa Dana Manulife ini. Setelah mendengar sharing Pak Legowo, aku jadi ingin me-reaktifkan nomor rekeningku dan mengalihkan tabungan berencana Kak Ghifa ke investasi Reksa Dana. Orangtua mana sih yang tak ingin anaknya memiliki pendidikan yang tinggi? Semoga rezeki Kak Ghifa bisa sekolah tinggi. Aamiin.

Aku begitu yakin dengan MAMI, karena sudah sembilan belas tahun beroperasi di Indonesia. Dalam empat tahun terakhir juga sudah menggondol tiga puluh lima penghargaan. Apalagi dana yang dikelola saat ini mencapai enam puluh tujuh triliun. Itu uang semua lho ya, bukan daun.

Kalau kamu mau ikut investasi Reksa Dana Manulife, siapkan saja data diri, nomor rekening bank dan juga KTP. Agar lebih jelas, kamu  juga bisa tanya-tanya langsung ke https://www.klikmami.com dan live chat bersama LANI. Santai, pelayanan MAMI ini tujuh hari non stop, mulai pukul 08.00 - 22.00 WIB. Mau pelayanan yang cepat juga bisa tanya-tanya lewat email di bawah ini ya.



Postingan ini insya Allah akan ada lanjutannya lagi. Akan kuceritakan juga bagaimana proses reaktifnya nomor rekening Reksa Dana Manulife-ku, nanti.

Nah, kira-kira, kamu tertarik tidak dengan investasi Reksa Dana ini? Jangan-jangan kamu malah sudah jadi investariannya sejak lama? Atau mau bertahan dengan investasi emas, tabungan berencana, properti, atau saham?