Sabtu, 26 Desember 2015

Belajar Ikhlas Menjadi Ibu Menyusui yang Bekerja

Assalamualaikum.

Saya pernah menulis sebuah postingan dengan judul “Mengapa Bumil Harus Bahagia?”. Benar adanya jika ibu hamil itu harus bahagia, akan tetapi harus kita ketahui pula bahwa tak hanya ibu hamil yang harus bahagia, pun ibu menyusui. Tidak sadarnya saya akan hal itu, hampir saja saya jejali Ghifa dengan susu formula. Ya, saya hampir menyerah untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama.
12 September 2015 lalu dia menghirup udara dunia ini

Selasa, 22 Desember 2015

Lebih dari "You are My Everything"

Kalau iklan susu formula itu menyelipkan pesan bahwa ibu itu "You are My Everything". Bagi saya, ibu itu lebih dari "You are My Everything".

Bahkan, saat anak muda mengatakan kepada pacarnya, "Aku hampa tanpamu." Kalau saya? Saya hampa tanpa ibu!

Jumat, 11 Desember 2015

Ini Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

Assalamualaikum.

Ini Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi. Kalau tiba-tiba bayi Ghifa rewel, pasti saya langsung panik. Ini kenapa nih? Segera ingin tahu penyebabnya apa dan kalau bisa segera diketahui solusinya. Seperti saat Ghifa terkena biang keringat.

Punggung Ghifa yang kena biang keringat
Di musim pancaroba seperti ini, seringnya penyakit pada bermunculan. Entah itu demam, diare, tipus, dan juga biang keringat. Kita sendiri yang harus mengantisipasinya jangan sampai penyakit itu mampir di tubuh kita.

Kamis, 19 November 2015

Inilah Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak

Assalamualaikum.

Anak-anak yang tak nafsu makan pasti membuat Anda merasa khawatir. Anda akan takut kalau kebutuhan nutrisi harian anak jadi tak terpenuhi dengan baik. Memaksa anak-anak untuk makan pun tak ada gunanya karena anak justru akan merasa ketakutan dan makin enggan makan.

Sebagai orangtua cerdas di zaman modern, Anda harus lebih mahir menyiasati nafsu makan anak yang menurun. Bila bujukan Anda tidak memberikan hasil yang diharapkan, perhatikanlah beberapa cara kreatif berikut ini :

Kamis, 12 November 2015

Pasca Melahirkan: Luka Jahitan Tak Kunjung Sembuh

Assalamualaikum.

Ibu baru mana yang tak ingin segera bisa merawat si baby pasca melahirkan? Tapi kalau kenyataan mengatakan pasca melahirkan luka jahitan tak kunjung sembuh? Mau apa?

Dua puluh dua hari, luka jahitan saya baru beranjak kering. Biasanya, untuk yang melahirkan secara normal, lima hari adalah waktu yang umum untuk masa penyembuhan selebihnya tinggal pemulihan. Kok bisa?


sumber gambar: prenagen.com

Semua berawal di hari ketiga pasca melahirkan. Saya merasa ada sesuatu yang aneh di bagian luka jahitan. Perihnya keterlaluan. Saat cek kesehatan ke bidan, benar saja, jahitan saya putus satu. Alamaaakkk....Lucunya sampai sekarang saya tak berani tanya ke bu bidan sebenarnya dijahit berapa *ah nggak penting*

“Kalau menu makan, minum, dan duduknya tidak dirubah, saya khawatir nanti malah jadi seperti pasien dari dusun seberang. Jahitannya putus dan ada ulatnya. Tiga lagi.”

Saya mendengar cerita dari bu bidan malah merinding. Ada ulatnya? Duh, rasanya kayak apa itu? Jangaaaannn!

Baca juga: Cari Obat Tetes Mata Kering? Ya, Insto Dry Eyes

Tahukah Anda kalau ada tiga penyebab luka jahitan saya tak kunjung sembuh, diantaranya:

Satu, kebanyakan gerak dan kurang hati-hati di hari awal-awal pasca melahirkan. Namanya baru melahirkan normal, istirahat sangat penting. Itupun bertujuan agar jahitan tidak terkena imbasnya. Beda lagi kalau nanti sudah agak kering (lima hari-an) boleh bergerak agak intens agar jahitan tidak terlalu kaku.

Terpenting lagi adalah saat ada banyak sanak saudara atau tetangga yang datang menjenguk, saran saya tetaplah berbaring di kamar saja, biarkan mereka yang mendatangi Anda. Bukan karena sombong, takutnya nanti kaki jadi bengkak (Baca : Mengatasi Kaki Bengkak Pasca Melahirkan). Kan tambah repot. Luka belum sembuh ditambah kaki yang bengkak. Bisa-bisa setres. Dan itu sangat berbahaya.

Dua, salah menu makan. Maklum ibu saya sudah lama sekali tidak mengandung dan melahirkan. Pun kurang pengetahuan baru tentang perawatan ibu baru pasca melahirkan. Di lingkungan sekitar pun masih banyak yang memberlakukan pola makan yang masih jadul (jaman dulu). Jadi, ibu menerapkan pola makan seperti jaman ibu dulu.

Pola makannya seperti apa? Garingan. Alias tak boleh pakai kuah. Lauknya pun tak boleh pakai lauk yang berbau ikan-ikanan, atau yang amis-amis. Misalnya, tahu dan nasi saja. Kalau ada sayurnya pun hanya ampasnya saja tak ada kuahnya. Sedangkan kata bu bidan?

“Makan sayuran hijau yang banyak, kuahnya jangan lupa. Lauk ikan-ikanan atau telur biar membantu pembentukan jaringan kulitnya lebih cepet.” Begitu nasihat bu bidan pasca tahu jahitan saya putus satu.

Untungnya, ibu saya tidak kolot. Tahu keadaan saya yang memprihatinkan (luka tak sembuh-sembuh dan kaki bengkak), ibu langsung saja mempraktikkan apa yang disarankan oleh bu bidan. Ibu tak memperdulikan tetangga atau tamu yang berkomentar, “Loh makannya kok sembarangan gitu. Harus garingan ini dan itu.”

Pesan saya bagi yang memiliki orang tua atau mertua agak kolot dengan aturan jaman dulu, selalu sertakan peran suami saat periksa ke bidan. Jadi, misal ada saran ini dan itu dan kita tak bisa memberikan argumen yang kuat ada suami yang memperkuat argumen kita.

Ini sangat penting! Kalau masih saja kolot, plissss lakukan tips curi-curi kesempatan saat orang tua atau mertua tak ada. Karena apa? Ini akan berakibat pada si baby juga yang akan sering rewel di malam hari karena lapar. Kok bisa lapar? Lah iya, lha makannya si ibu nggak bergizi.

Tiga, jumlah minuman yang saya minum. Lagi-lagi karena masih memakai aturan lama. “Jangan minum banyak-banyak nanti anaknya pilek. Cukup dua gelas sehari. Kalau minum payudaranya ditopang pakai tangan!” Halah-halah, saya begitu muak kalau dengar ada yang komentar seperti itu. Gara-gara mengikuti itu luka saya tak kunjung sembuh.

Apa kata bu bidan?

“Semakin sering buang air kecil, maka semakin cepat luka Anda kering. Air kencing itu jadi obat alami untuk mengeringkan luka jahitan.”

Sehari BAK berapa kali? Hanya dua kali, pas mandi pagi dan sore. Kata bu bidan itu sangat tidak normal. Penyebabnya air yang saya minum sangat kurang.

Padahal pas hamil saja saya bisa minum air putih tiga teko sehari. Ini kok saya dibatasi? Bahkan kata bu bidan, ”Untuk ibu baru dan menyusui konsumsi air putihnya jauh lebih banyak dibandingkan waktu hamil.”

Saran demi saran dari bu bidan saya aplikasikan. Tiap kali cek kesehatan alhamdulilah ada perubahan. Karena terlanjur putus jahitannya, jaringan kulitnya pun sudah mati (tidak boleh dijahit lagi), maka pemulihannya pun lama. Karena tumbuh daging liar di sana.

Inilah cerita Pasca Melahirkan: Luka Jahitan Tak Kunjung Sembuh dari saya. Adakah yang pernah mengalami juga? Selalu saya ingatkan, libatkan suami dan keluarga dalam segala hal. Agar proses penyembuhan ibu baru pasca melahirkan tidak terlalu lama.

Rabu, 11 November 2015

Dikejar Deadline Melahirkan

Assalamualaikum.

Dikejar Deadline Melahirkan. Apaan sih melahirkan kok bagaikan ikutan lomba blog?

Saya percaya kalau setiap ibu memiliki cerita tersendiri saat melahirkan sang buah hati. Entah itu melahirkan secara normal maupun operasi. Akan ada kenangan yang selalu teringat sampai kapan pun. Karena melahirkan adalah proses yang begitu menakjubkan.

Selasa, 10 November 2015

Cara Membayar Iuran BPJS di Indomaret

Assalamualaikum

Cara Membayar Iuran BPJS di Indomaret. Pas tahu kalau kini bisa membayar BPJS di Indomaret, saya kok penasaran. Apa bedanya dengan membayar lewat ATM ya? Jadi, pergilah saya ke Indomaret untuk membayar iuran BPJS untuk bulan November ini.

Sesampainya di Indomaret terdekat, di depannya ada tulisan kalau di tempat tersebut melayani pembayaran BPJS. Agar lebih meyakinkan saya tanya ke kasirnya dan memang di Indomaret kini melayani pembayaran BPJS.

Senin, 09 November 2015

Mengatasi Kaki Bengkak Pasca Melahirkan

Assalamuaaikum.

Setelah kemarin posting tentang Mengatasi Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil, kali ini saya akan berbagi cerita dan tips tentang Mengatasi Kaki Bengkak Pasca Melahirkan. Loh setelah melahirkan juga bengkak ya? Iya. Kok bisa?

Masih ingat betul, sesaat setelah melahirkan bu bidan memberikan nasihat kepada saya untuk tidak terlalu lama duduk dengan kaki digantung. Kalau duduk ya duduk dengan kaki selonjoran. Dasar saya yang ndablek alias susah dibilangin, ditambah banyaknya tamu yang datang ke rumah. Dengan alasan ewuh kalau tidak menemui tamu, saya pun duduk di ruang tamu sambil ngobrol dengan tamu yang datang. Lama.

Sabtu, 07 November 2015

Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil

Assalamualaikum.

Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil. Hamil adalah suatu fase yang begitu menyenangkan bagi saya. Tak perduli perut yang semakin buncit, BB yang naik drastis (Baca juga: Perubahan Bentuk Tubuh Bumil Baca juga: 8 Hal yang Harus Dilakukan Bumil Setelah Divonis Memiliki Berat Badan Di Atas Normal), dan wajah semakin bulat. Tapi selama hamil ada satu kekhawatiran saya, yaitu kaki saya yang bengkak. Kok bisa?

Kamis, 05 November 2015

Saat Passionmu Terganjal Restu Orang Tua

Assalamualaikum.

Saat Passionmu Terganjal Restu Orang Tua. Siapa yang ngerasa judulnya gue banget? Ah, bukan hanya Anda, saya pun pernah mengalaminya. Apa yang saya pilih? Tetap mempertahankan passion atau ikut dengan kemauan orang tua?

Postingan ini bisa ada karena saya tergelitik dengan cerita Pak Dedy Dahlan (seorang Passionpreneur Coach) saat menjawab pertanyaan dari peserta talkshow di acara roadshow Tokopedia 2015 dengan tema “Temukan Passionmu, Ciptakan Peluangmu” yang diadakan oleh UKM R’ n B - Universitas Diponegoro dan tentunya Tokopedia pada Minggu, 1 November 2015 lalu. Bertempat di gedung Prof. Sudharto, Pak Dedy dengan gayanya yang khas-memamerkan jidatnya yang jenong, menceritakan bahwa dirinya berasal dari keluarga dokter sedangkan beliau sekarang justru terjun di dunia lain yang sesuai dengan passionnya. Sangat berlawanan dengan profesi kebanyakan keluarganya.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Modal Menikah dan Uang Sumbangan Pernikahan

Assalamualaikum

Kata orang, menikah itu harus punya modal. Modal apa? Modal madul. Hihihi. Bukan-bukan. Dalam suatu pernikahan tak hanya modal mental yang diperlukan, juga butuh modal materi untuk melangsungkan sebuah pernikahan dan kehidupan selanjutnya. Kalau modal itu sudah ada, uang sumbangan pernikahan kan bisa digunakan untuk yang lainnya. Misal untuk modal usaha. Kalau tidak? Apa kabar uang sumbangan pernikahan?



Siapa sih yang tidak ingin melangsungkan pesta pernikahan sesuai dengan keinginan? Sekali dalam seumur hidup gitu. Akan tetapi, seringnya akan memakan materi yang tak sedikit. Kalau tak punya modal materi yang mumpuni, gigit jari dong?

Ah, pernikahan kan tidak harus dilaksanakan dengan heboh bin mewah ya? Bisa kok yang sederhana, khusuk dan yang penting kan khidmat *idih kayak upacara bendera saja* Tentu kalau syarat di atas dilaksanakan tak akan memakan modal materi yang selangit. Tapiii...apa daya? Semua itu tak bisa saya lakukan.

Baca juga: Cari Obat Tetes Mata Kering? Ya, Insto Dry Eyes

Keinginan untuk melangsungkan pernikahan yang bermakna bagi keluarga saya tidak bisa yang hanya sederhana (ijab-qobul kelar), apalagi ada embel-embel saya anak tunggal. Apa kata dunia? *pamer* Makanya sebelum hari H, jauh-jauh hari malah, kepala saya ikut nyut-nyutan. Kok bisa?

Lulus kuliah Oktober 2014, bulan Desember saya menikah. Hanya jeda dua bulan. Saya dapat modal materi untuk menikah dari mana?

Kerja? Iya sih saya sudah bekerja semenjak kuliah. Gajinya tak seberapa *kurang bersyukur* karena saya hanya kerja jadi guru honorer di TK (awalnya) dengan gaji 50.000/bulan baru kemudian pindah ke SD dengan gaji yang tak jauh berbeda. Cari tambahan dengan menjadi guru les privat pun sudah saya jalani tapi tak mencukupi untuk modal menikah. Lantas?

Njagake, nggandul (mengandalkan) orang tua jadi solusi saya. Tentu dengan harapan pernikahan saya dapat membuahkan hasil. Hasil? Uang sumbangan pernikahan yang lumayan sehingga orang tua tak kejatuhan hutang gitu lho.

souvenir pernikahan saya
Sebenarnya tak semua tetek-bengek pernikahan saya dananya minta kepada orang tua. Gaji yang tak seberapa tetap saya sisihkan untuk ditabung. Alhamdulillah, untuk urusan undangan pernikahan dan souvenir pernikahan saya yang urus.

Oya, ada cerita dibalik undangan dan souvenir pernikahan saya nih. Tahukah Anda kalau saya mendesain sendiri undangan pernikahan saya lho? Demi apa? Ya, menghemat pengeluaran. Pun untuk souvenir pernikahan. Saya buat sendiri dari 2 bulan sebelum hari H pernikahan saya. Apa nggak capek? Banget!

Kalau boleh memilih saya maunya ya pesan ke orang untuk urusan undangan dan souvenir. Apalagi saat saya menikah baru muncul tren souvenir photobooth. Kalau ada modal lebih, pernikahan saya pasti lebih berkesan bagi saya juga untuk tamu undangan. 

pesta pernikahan saya
Tentang uang sumbangan pernikahan. Di lingkungan sekitar saya, beredar kebiasaan kalau uang sumbangan pernikahan itu ya kalau diberikan ke pengantin berarti menjadi hak milik pengantin sedangkan yang masuk ke kotak sumbangan untuk orang tua pihak perempuan yang menyelenggarakan pesta pernikahan. Apa yang berlaku di keluarga saya? Bukan pamer, tapi karena saya merasa pas menikah tak bermodal, makanya uang sumbangan saya berikan semua ke orang tua untuk membayar kekurangan ini dan itu.

Apakah saya menyesal? Iya. Seandainya saja uang sumbangan pernikahan saya dulu tidak semua diberikan ke orang tua, pasti saat ini usaha suami sudah berjalan dan tidak terkatung-katung seperti ini. Urusan tetek bengek selama melahirkan kemarin juga tidak harus comot sana-sini. Akan tetapi, balik lagi. Buat apa pula disesali? Bisa jadi kalau uang sumbangan pernikahan itu saya simpan sendiri, saya tak bisa melihat kebahagiaan di mata orang tua saya yang terganjal hutang atas dana pernikahan saya.

"Pakai jurus ngoyo bagaimana pun kalau Allah belum meng-klik tombol OK usaha suami pun tak akan berjalan."

Menurut pengamalan saya, menikah muda juga jadi salah satu penyebab lain tidak adanya modal yang mencukupi saat hendak menikah. Tak ada yang salah dengan menikah muda. Bahkan saya mendukung kalau ada teman yang menikah muda seperti saya. xixixixi *Modus* Yang tidak didukung adalah ketika hendak menikah muda ingin melangsungkan pernikahan yang cukup wow tapi tak ada modal. Ini masalah banget.

Adakah solusinya? Sebenarnya saat ini sudah banyak sih perusahaan yang menawarkan jasa untuk pembiayaan pernikahan. Jadi, perusahaan tersebut akan memberikan pinjaman dana yang langsung diberikan ke vendor pernikahan yang sudah kita pilih. Istilah mudahnya kita dibayarin dulu gitu. Nanti kita tinggal nyicil. Bunganya pun rendah, aplikasinya mudah, dan pasti proses persetujuannya juga cepat. Enak kan? 

Solusi di atas ujung-ujungnya hutang lagi ya? Bisa bernafas sebentar tapi ntar uang sumbangan pernikahan untuk membayar juga? Nggak bisa buat modal usaha pasca menikah dong ya? Nah, ada solusi yang lebih baik. Ini menurut saya ya. Apa itu? Menabung.

Menabung, sejak kecil saya yakin pasti sudah pada diajarin menabung sama orang tuanya. Tidak perlu menunggu bertemu jodoh baru menabung. Menabung untuk pernikahan bisa kok dimulai sejak dini. Jangan sampai seperti pengalaman saya. Menabung pas sudah mau dekat ke hari pernikahan.

Kini saya dan suami sedang membiasakan diri untuk menabung demi mencapai kehidupan pernikahan yang kami inginkan. Ada tiga pola menabung yang kami lakukan. Kami pun menyediakan tiga macam celengan.

  1. Menabung dalam jumlah yang sama per hari. Misalnya, sehari menabung 2.000 maka setiap hari menabung dengan jumlah itu terus. Pola ini saya yang mengaplikasikannya, hukumnya wajib per hari.
  2. Menabung sesuai tanggal kalender. Misalnya tanggal 1 ya nabungnya 1000, kalau tanggal 7 ya nabungnya 7000 dan seterusnya. Celengan ini yang mengisi bisa saya atau suami. Siapa yang punya uang lebih.
  3. Menabung berapapun. Ini biasanya kami berdua yang mengisi celengannya. Jumlah uangnya pun bebas. Misalnya ada uang recehan sisa belanja ya masuk, kembalian beli bensi ya masuk. Terpenting celengan 1 dan 2 sudah terpenuhi.
Itu pola menabung ala saya. Bagi Anda yang belum menikah atau pun sudah tak ada salahnya untuk mencobanya. Utamanya, bagi Anda yang hendak melangsungkan pernikahan atau ada rencana hendak melangsungkan pernikahan, yuk kumpulkan modal menikah sejak dini. Siapa sih yang tidak ingin menikah dengan modal sendiri? Jangan sampai uang sumbangan pernikahan Anda ludes untuk membayar ini dan itu karena awal mulanya Anda tak bermodal lho!

Menikah dengan modal sendiri? Bisa kok! Uang sumbangan pernikahan pun bisa digunakan untuk modal usaha.

Referensi:
http://yasinyasintha.com/pembiayaan-pernikahan-pertama-di-indonesia-wedlite/
http://www.tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=681&cid=1

Minggu, 25 Oktober 2015

Hasil Pemeriksaan Mata Pasca Melahirkan

Assalamualaikum.

Alhamdulilah...
Alhamdulilah...
Alhamdulilah...
sumber gambar: pesantrenonline.or.id
Kurang baik apa Allah itu sama saya? Setelah diberikan kemudahan untuk mengembalikan berat badan pasca melahirkan (Baca: Kembali Langsing Pasca Melahirkan? Bisa Kok!), kemarin saat saya cek kesahatan mata saya, dokter malah bilang, “Loh untuk apa diperiksakan, lah ini matanya normal?”

Cara Membuat NPWP

Assalamualaikum.

amplop berisi kartu npwp saya
Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Mumpung keluar rumah sekalian deh beberapa urusan dikelarin. Lagian juga kantor BPJS dan kantor pajak wilayah Demak berdekatan.

Pas mendaftarkan Ghifa sebagai anggota BPJS (Baca: Syarat dan Cara Menambahkan Anggota Keluarga Baru untuk Keanggotaan BPJS) sekalian saya juga membuat NPWP. Untuk syaratnya sudah saya siapkan. Yaitu, KK dan KTP (milik saya dan suami). Masing-masing ada kopiannya pula.

Syarat dan Cara Menambahkan Anggota Keluarga Baru untuk Keanggotaan BPJS

Assalamualaikum.

Sejak menikah, pun setelah menjadi anggota BPJS, saya dan suami berkeinginan untuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga menjadi anggota BPJS. Makanya, setelah lahir, Ghifa pun segera saya daftarkan menjadi anggota BPJS. Jaga-jaga saja misal sakit. Maunya ya selalu sehat. Rencana Allah siapa yang tahu?

Sabtu, 24 Oktober 2015

Kembali Langsing Pasca Melahirkan? Bisa Kok!

Assalamualaikum.

Selama hamil, tepatnya pas hamil tua saya enggan banget foto. Malu. Karena saya terlalu gendut. Sampai-sampai banyak yang bilang kalau saya nggak bakal bisa balik kurus seperti dulu lagi (baca sebelum hamil).

Wajar saja, sebelum hamil berat badan saya 52 kg. Terakhir, sebelum lahiran berat badan saya jadi 78 kg (Baca: 8 Hal yang Harus Dilakukan Bumil Setelah Divonis Memiliki Berat Badan Di Atas Normal). Nggak normal kan? Saya mikirnya yang penting saya sehat pun bayi dalam kandungan saya.

Senin, 19 Oktober 2015

Saat Ibu Menyusui Masuk Angin

Assalamualaikum.
sumber gambar: www.petiteelle.asia
Minum es di siang bolong yang panas itu memang menyegarkan. Bagaikan oase di tengah padang pasir lah. Mengingat tenggorokan yang sensitif, saya kok mikir-mikir lagi. Mending minum air putih ah. Tapi, kalau lagi banyak aktivitas kemudian lupa minum air, jadilah dehidrasi. Kalau parah bisa jadi masuk angin.

Minggu, 18 Oktober 2015

Saat Ibu Menyusui Terkena Diare

Assalamualaikum.

Kata banyak orang, ibu menyusui itu tidak boleh makan pedas. Nanti anaknya malah diare. Lah, ini saya makan pedas kok malah saya yang diare? Ghifa sih stay cool aja.
Ghifa sudah pinter nge-dot
Ceritanya, saya termasuk orang yang termakan mitos larangan makan pedas bagi ibu menyusui. Makanya, selama ini saya makan pedas ya bisa dihitung pakai jari. Itu saja perlu latihan. Latihan? Iya, sedikit-sedikit. Kalau misal makan sambal ya cabenya hanya satu, sayur oseng pun juga seperti itu. Nggak enak banget. Alhasil, selama ini kalau makan ya sama sayur bayam, sop, itu-itu saja. Padahal lidah saya sudah gatal banget pengen makan bebek goreng lalap sambal yang mak nyuuusss...

Rabu, 07 Oktober 2015

Nafas (Bayi) Ghifa Grok Grok

Assalamualaikum.

Sejak dua hari lalu, nafas (bayi) Ghifa grok grok. Kadang juga batuk-batuk. Sebagai seorang ibu baru tentu saya takut, galau segalau-galaunya, dan heboh kalau ada apa-apa sama Ghifa. Sampai-sampai saya berpikiran, apa Ghifa punya asma ya? *duh pikiran buruk jangan ditiru*

Nafas (Bayi) Ghifa grok grok ini hanya muncul atau terdengar saat Ghifa terjaga. Kalau bubuk tidak terdengar. Bubuknya masih pules banget. Ghifa juga nggak rewel-rewel banget sih. Hanya saja, kalau nenen jadi lamaaa banget.

Selasa, 06 Oktober 2015

Sebelum dan Sesudah Menikah

Assalamualaiakum.

Sebelum dan Sesudah Menikah. Gara-gara nonton talk show di TV yang dibawain sama Cici Panda, jadilah postingan ini.

“Breeb...brebb...breeeeebb....”

“Ummi atau Ghifa yang kentut?” tanya Abi. Saya hanya cengengesan. Coba saja kalau lagi pacaran mana berani kayak gitu ya? Yang ada kalau mau kentut pura-pura ke belakang dulu atau cari alasan lain. Jaim. Betul? Yang setuju angkat tangan!
sumber gambar dari kartun.co

Sabtu, 03 Oktober 2015

Si Tomboy

Assalamualaikum.

Si Tomboy. Kalau ngomongin masa kecil, saya bisa katakan kalau masa kecil saya lebih berwarna dibandingkan pelangi. Saya ingat-ingat dulu ya warna-warni masa kecil saya yang hobi banget:
  1. Tidur siang,
  2. Memancing ikan dan belut di sawah,
  3. Mandi di sungai depan rumah,
  4. Bersepeda hanya berkostum celana dan kaos dalam,
  5. Main betengan dan petak umpet,
  6. Ikutan main bola plus nonton bola,
  7. Punya rambut pendek layaknya anak cowok,
  8. Beli mainan pistol-pistolan yang bisa bunyi dor dor dor dor dor. 

Kamis, 01 Oktober 2015

Cara Allah Melindungiku

Assalamualaikum.

Cara Allah Melindungiku. Apa kata orang kalau perempuan berhijab pulang tengah malam? Bagaimana perasaan Anda jika teman Anda sering dilirik laki-laki sedangkan Anda tidak? Selain kedua hal itu ternyata ada yang Anda dapatkan dan hal itu (mungkin) tidak didapatkan oleh orang lain. Yaitu, perlindungan Allah yang begitu sempurna.

Saya bukan termasuk perempuan yang berhijab syar’i. Bahkan, saya masih mencari jati diri saya dalam berhijab. Bagaimana tidak? Saya masih sering tergoyahkan dengan pendapat orang. Terutama, takut dikatakan tua dan udik. Tapi, saya selalu berusaha istiqomah. Dan kalau bisa berusaha untuk selalu meningkatkan taraf ke-istiqomahan saya.

Minggu, 27 September 2015

Punya Ambeien Saya Bisa Melahirkan Normal

Assalamualaikum.

Punya Ambeien Saya Bisa Melahirkan Normal. Seminggu sebelum lahiran, pas bangun tidur kok ada sesuatu yang aneh ya di anus saya. Ada apa gerangan? Perkara Pertanyaan “Sudah Lahiran Belum?” yang bikin galau saja belum kelar, eh ini kok ada lagi. Duh duh duh, bikin saya lupa bersyukur *tepok jidat

Penasaran, saya pun lari ke kamar mandi dan meraba bagian anus saya (yang jijik maaf ya). Lah, ternyata ada benjolan kecil di bagian luar anus saya. Saat tersentuh rasanya kok sakit. Buat duduk pun sakit. Ngilu gitu. Tapi saat buat BAB nggak sakit.

Gambar posisi ambeien di anus. Ada yang di luar dan di dalam anus

Senin, 21 September 2015

Pertanyaan “Sudah Lahiran Belum?”

Assalamualaikum.

Sudah lama saya tidak posting tulisan ya. Terakhir adalah postingan tentang kuliner, Singkong Goreng Gurih dan Renyah yang saya posting dua hari sebelum melahirkan. Postingan ini, Pertanyaan “Sudah Lahiran Belum?” akan mengawali drama sebelum dan sesudah lahiran yang saya alami.

sumber gambar dari https://www.hellodoctor.co.id/52061/
Pertanyaan, “Kapan nikah?” rasa-rasanya sudah sangat familiar ya. Dan hampir setiap orang sudah mempersiapkan jawabannya. Nah, bagaimana dengan Pertanyaan “Sudah Lahiran Belum?” bagi ibu hamil dengan usia kehamilan tua? Ternyata sangat nendang lho!

Kamis, 10 September 2015

Singkong Goreng Gurih dan Renyah

Assalamualaikum.

Singkong Goreng Gurih dan Renyah. Lihat singkong yang baru dipanen, tangan saya kok gatel banget. Pengennya dimasak apa gitu.

Rabu, 09 September 2015

Bubur Sumsum yang Ngangenin

Assalamualaikum.

Sesendok bubur sumsum
Bubur Sumsum yang Ngangenin. Se-ngangenin apa sih bubur sumsum ini? Apa bedanya dengan bubur sumsum yang lainnya?

Hari Minggu pasaran (pasar tradisional di tempat saya hanya ramai kalau pas pahing dan kliwon, misal Minggu Pahing) saya bersama teman-teman ngapel di los milik Mbah Kamirah. Siapakah beliau? Dia adalah penjual bubur sumsum paling legendaris di seantero kalangan anak-anak.

Sabtu, 05 September 2015

Nasi Jagung, Kuliner Murah yang Terlupakan

Assalamualaikum.


Coba tebak bungkusan ini isinya apa? *sudah ada tulisannya mbak* Ya, nasi jagung dan pelengkapnya. Sudah pernah nyobain? Kapan terakhir kali makan nasi jagung?

Pernah, saat saya menawari kuliner yang satu ini ke suami, suami malah jawab, “Ah, sudah dari kecil makan itu, Mi. Bosen.”

Rabu, 02 September 2015

Diary Gado-Gado Ala Penjual Pulsa

Assalamualaikum.

Sumber gambar: bisnisukm.com: Gado-gado Tetap Kuliner Populer
Enak nih, gado-gadonya :D
Mendapat julukan penjual pulsa murah tak pernah saya impikan. Pembeli-lah yang menilai. Sejauh ini saya hanya berusaha menikmati usaha yang saya miliki. Bermodal tekad kuat, berbagai cerita saya tunai. Jika cerita itu dibingkai bagaikan santapan lezat macam gado-gado. Susah, senang, gemes, jengkel, diramu jadi satu.


Bolehkah Bumil Minum Minyak Kelapa?

Assalamualaikum.

Setelah kemarin posting tentang Benarkah Wijen Bisa Menyebabkan Keguguran? dan sudah ketahuan jawabannya ya. Sekarang muncul lagi pertanyaan Bolehkah Bumil Minum Minyak Kelapa?

Tradisi. Dulu ibu saya waktu hamil saya minum minyak kelapa. Kalau kata si mbah biar mudah, mak plotroo, keluar bayinya. Makanya, ibu pun memberlakukan tradisi itu pada saya. Pun dengan harapan yang sama. Mulai usia kehamilan 7 bulan lah, setiap hari saya dianjurkan oleh ibu untuk meminum minyak kelapa satu sendok makan/hari.

Senin, 31 Agustus 2015

Benarkah Wijen Bisa Menyebabkan Keguguran?

Assalamualaikum.

Benarkah Wijen Bisa Menyebabkan Keguguran? Onde-onde adalah salah satu jajanan yang saya gemari selama hamil. Sekali makan bisa habis 3 biji. Lumayan kaget saat ada kabar kalau ternyata wijen, contohnya yang ada di onde-onde, bisa menyebabkan keguguran. Benarkah?

sumber gambar dari wikiresep.com
Jadi ngileeerrr lihat onde-onde. Heemm...

Minggu, 30 Agustus 2015

Kemeriahan Kampanye Bersama CaBup dan CaWaBup Kabupaten Demak 2015

Assalamualaikum.

Sabtu (29/8), Di luar sana matahari tampak sangar. Benar saja, jam dinding hampir menunjukkan pukul 13.00 WIB. Kalau biasanya jam segitu saya bersiap untuk tidur siang, kini kantuk saya usir jauh-jauh. Saya tak mau kalah dengan tetangga lainnya yang sudah pada bersiap di pinggir jalan. Ada apa gerangan?

Menurut kabar yang beredar, akan ada kampanye bersama CaBup (calon bupati) dan CaWaBup (calon wakil bupati) Kabupaten Demak 2015. Ya, mereka hendak memperkenalkan diri, ini lho kandidat yang akan dipilih pada tanggal 9 Desember 2015 nanti. Sebagai warga negara yang baik, tentu saya harus tahu dong siapa saja calonnya? Kalau kerennya sih, tak mau membeli kucing dalam karung. Hihihihi.

Jumat, 28 Agustus 2015

Berkah Terindah itu Bisa Menikah di Usia Muda

Assalamualaikum.

Ih, muda? Memangnya usia berapa? Saya menikah di usia 22 tahun. Saat ini, 23 tahun, sudah mengandung anak pertama saya. Kenapa saya sebut usia muda padahal di luar sana ada juga tetangga yang lulus SMP langsung nikah?


Usia 20-an, bagi saya adalah masa di mana kebanyakan saya harusnya ber-haha-hihi-huhu-hehe-hoho, eh saya malah ngurus suami dan bakal bayi saya. Menyesalkah saya karena mimpi ini dan itu harus dinomor sekiankan? *pasang muka sok yes* 

Selasa, 25 Agustus 2015

Diamuk Pengamen Eh Pengemis Eh Mungkin Pengamen

Assalamualaikum.

Tepatnya saat bulan puasa kemarin. Sepulang dari rumah mertua, saya mengajak suami untuk mampir ke pasar terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Saya hendak beli kulit lumpia. Mau buat lumpia sendiri gitu deh ceritanya. 

Senin, 24 Agustus 2015

Baik Kepada Siapapun

Assalamualaikum.

Sudah baca postingan saya yang Ambil HP dan Kembalikan Nomor Saya dan Semua Hanya Titipan ini? Dari kejadian tersebut, saya belajar banyak hal. Bahwa Allah adalah Maha Adil. Bahwa alangkah baiknya kalau kita selalu berusaha berbuat baik kepada siapa pun. Kok bisa? Apa hubungannya?


Minggu, 23 Agustus 2015

Membingkai Arti Merdeka Bagi Warga Sekolah di HUT RI Ke 70

Assalamualaikum.


Sabtu lalu (14 Agustus 2015) suasana sekolah kami tampak berbeda. Bendera merah putih semakin gagah berkibar terkena angin pagi. Anak-anak tampak ceria. Lari kian kemari memamerkan kesiapannya menyambut HUT RI Ke 70.

Jumat, 21 Agustus 2015

Semua Hanya Titipan

Assalamualaikum.

Duh, beberapa hari ini saya sering melow nih. Banyak kejadian sehari-hari yang semakin membuat saya kudu alias harus bersyukur. Hidup ini indah. Hidup ini juga penuh dengan pelajaran. Saya harus cerdas menyikapi setiap kejadian.

Sudah membaca postingan saya Ambil HP dan Kembalikan Nomor Saya ini? Siapa yang menyangka? Kini, giliran abi yang kena musibah. Saat suami sampai di rumah.

Kamis, 20 Agustus 2015

Berharap? Kepada Allah Saja!

Assalamualaikum.

Anda korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) sesama makhluk Allah? Makanya kalau berharap kepada Allah saja. Karena Allah tak akan pernah memberikan harapan palsu kepada hamba-Nya. Tak seperti manusia.

Gambar dari google

Senin, 17 Agustus 2015

Sebuah Potret HUT RI Ke 70


Grobogan, Sabtu, 14 Agustus 2015

Pagi itu tak seperti biasanya. Anak-anak tampak antusias mengikuti berbagai lomba dalam memperingati HUT RI yang ke 70. Ibarat mati suri, ini adalah kali pertama sekolah kami kembali mengadakan berbagai kegiatan, salah satunya lomba dalam memperingati ulang tahun negara Indonesia tercinta ini.

Minggu, 16 Agustus 2015

Ambil HP dan Kembalikan Nomor Saya

Assalamualaikum.

HP yang ditemukan bapak
Tolong bagi siapapun yang menemukan HP ini. Silahkan HP-nya diambil tapi kembalikan simcardnya (seterusnya saya sebut nomor). Karena nomor ini sangat penting. Terima kasih.

Jumat, 14 Agustus 2015

6 Penyebab Tas Sekolah Anak Beratnya Seperti Tas Pasukan Perang

Assalamualaikum.

Ngomongin tentang anak-anak itu nggak ada habisnya ya. Kemarin habis cerita tentang 'kenakalan anak' (lihat di sini) eh sekarang mau cerita tentang anak-anak lagi. Sebut saja tentang tas sekolah anak yang sering mereka pakai. Tas sekolah anak Anda beratnya berapa kilo? *ups

sumber gambar: www.tribunnews.com

Kamis, 13 Agustus 2015

Cerita Di Balik Nasi Sisa


Assalamualaikum.

“Pokoknya ikut mudik!!” teriak saya saat ibu melarang saya ikut mudik dengan alasan usia kehamilan saya menginjak usia tujuh bulan lebih. Takut lahiran di jalan, katanya.

Lebaran tahun ini adalah lebaran yang paling menyedihkan bagi saya. Karena kali pertama saya tidak bisa ikut mudik ke rumah si mbah di Pati. Padahal kesempatan untuk bertemu si mbah sangat langka. Paling banter setahun tiga kali. Kalau ditanya kapan terakhir ketemu si mbah? Pas pernikahan saya, Desember lalu. Nah ini sudah bulan apa?

Minggu, 09 Agustus 2015

Apakah Salah Jika Anak Nakal?

Cerita Pertama

“Tadi pas ibu pulang dari pasar, ada anak kecil dipukulin pakai sandal. Iya, sama ibunya, bapaknya juga ikutan. Bukan orang sini sih. Kasihan. Ihh...bajunya sampai kotor semua. Kena debu yang nempel di sandal bapak ibunya.”

Jumat, 07 Agustus 2015

Mengapa Bumil Harus Bahagia?

Assalamualaikum.

Selama hamil pernah setres? Pernah (seperti yang saya ceritakan di sini tentang over weight). Menyesal sekali. Karena semakin ke sini saya semakin sadar kalau saya setres itu akan berpengaruh pada janin dalam kandungan saya.

Kamis, 06 Agustus 2015

8 Hal yang Harus Dilakukan Bumil Setelah Divonis Memiliki Berat Badan Di Atas Normal

Assalamualaikum.

Tersiksa! Itulah perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Selama ini saya selalu ngebo setiap kali makan. Nah ini? Serba dibatasi. Nggak boleh makan ini dan nggak boleh minum itu.

Jumat, 31 Juli 2015

3 Manfaat Penting LangitMusik untuk Janin dalam Kandungan

Assalamualaikum.

Menjadi ibu tidak ada sekolahnya. Lantas apakah harus berdiam diri menunggu informasi itu datang sendiri pada kita? Tidak. Informasi ada di mana-mana. Kita-lah yang harus aktif mencari informasi tersebut. Salah satunya adalah dengan mengetahui sekaligus menyadari manfaat penting dari suatu aplikasi yang sudah ada di smartphone kita, yaitu LangitMusik.

LangitMusik sudah nangkring di smartphone saya. Anda?
Ibu mana yang tak ingin memiliki anak sehat, kuat, dan cerdas? Untuk mewujudkannya, tentu kita harus memperhatikan setiap hal yang akan anak terima. Jangan menunggu anak lahir baru dimulai perhatiannya, melainkan semenjak anak kita masih dalam kandungan.

Rabu, 29 Juli 2015

{Resensi Buku} Pilih Bertahan atau Beralih Ke Lain Hati?

Judul: Segitiga (Setiap Sudut Punya Cerita)
Penulis: Dian Nafi & Nessa Kartika
Tebal: vi + 120 hlm
Ukuran : 11 x 18 cm
Penerbit:  Hasfa Publishing
Tahun : 2012


Pun saat saya hendak menikah, akhir tahun 2014 lalu, saya mengalami hal yang sama seperti Sekar Wahyuning, Nuning. Bingung memilih antara bertahan atau beralih ke lain hati? Ah, dilematis.

Selasa, 28 Juli 2015

Saat Bumil Terjengkang

Assalamualaikum.

Plisss jangan dibayangkan bagaimana posisi saat bumil terjengkang! Hihihi. Setiap kali teringat peristiwa tadi sore saya kok malah cekikikan sendiri di pojokan kamar.

Tumben banget nih sore tadi saya menawarkan diri kepada ibu untuk menyiram tanaman di toko. Saya mikirnya sih biar banyak gerak. Habisnya kalau diam di rumah badan saya malah sakit semua. Terus kerjaan saya hanya ngabisin makanan di kulkas. Kalau sudah kenyang mau berdiri saja susah. Duh, bumil rakus.

Jumat, 24 Juli 2015

Tahu Setan: Panas, Pedas, dan Nendang

Assalamualaikum.

Apaan sih tahu setan? Tahu yang gentayangan kayak setan gitu ya? Bukan! Tahu yang ini itu beda dengan tahu yang lainnya. Yang pasti tahu ini nendang banget di mulut.

Bukan ngidam, tapi lagi kangen saja makan tahu setan. Apalagi pas cuaca panas gini, rasanya pengen makan tahu setan yang panas, pedas, dan nendang. Pergilah saya ke daerah Jalan Pemuda tepatnya perempatan menuju SMA Muhammadiyah Gubug, Grobogan. Kira-kira 15 menit lah dari rumah.

Kamis, 23 Juli 2015

Jenis Permainan Sesuai Golongan Darah

Assalamualaikum.

Selamat Hari Anak Nasional! Yey!
Ngomongin soal permainan, pasti identik dengan anak-anak. Ada yang bilang, dunianya anak-anak ya bermain. Jadi, jangan sampai kita mengambil hak anak-anak dengan cara melarang mereka bermain.

Selasa, 21 Juli 2015

14 Pantangan Bagi Ibu Hamil


Assalamualaikum.

Kata siapa jadi ibu hamil enak? Banyak pantangannya lho! Eits! Jangan salah, bisa hamil itu juga berkah! Bukankah begitu? Rasa syukur tak terkira saat kehamilan bisa hadir di awal pernikahan. Bagaimana tidak? Disaat di luar sana banyak sekali pasangan mengharapkan kehadiran sosok mungil selama bertahun-tahun, kalau kita mendapatkan kesempatan memiliki momongan di awal pernikahan bukankah termasuk berkah yang tak terkira?

Rabu, 15 Juli 2015

Sensasi Belanja Online Menjelang Lebaran

Assalamualaikum.

Duh! Lebaran tinggal tiga hari lagi tapi paketan baju belum sampai juga. Hiks! Alamat nggak jadi lebaran nih! *nangis di pojokan*

Ini adalah kali kedua saya belanja di online shop. Berbeda dengan belanja pertama, kali ini memunculkan sensasi tersendiri bagi saya. Ketar-ketir banget. Pasalnya, di web online shop pilihan saya itu tertera kalau pengiriman di luar jabodetabek akan sampai 3 sampai 7 hari, nah, barang saya?

Saat Suami Sakit

Assalamualaikum.

Ah, abi itu sakit karena disengaja! Awalnya, saya berpikir seperti itu. Akan tetapi, melihat suami teler dan nggak berdaya, naluri sebagai seorang istri muncul dong dalam diri saya. Berusaha merawatnya dengan cekatan.

Saya sebut ini berkah di bulan ramadhan. Di minggu terakhir bulan ramadhan ini suami tiba-tiba jatuh sakit. Bukan sakit yang berat, hanya flu. Akan tetapi, flu kali ini berbeda dari biasanya. Kalau biasanya suami flu tanpa demam, eh ini demamnya tinggi banget. Otomatis saya kalap dong.

Jumat, 10 Juli 2015

Penyebab Utama Skripsi Anda Molor

Musuh terbesar Anda adalah diri Anda sendiri. Kalimat itu pasti tidak asing lagi di telinga bukan? Dan saya yakin Anda mengakuinya? Musuh yang seperti apakah yang menjadi penyebab utama skripsi Anda molor?

Rabu, 08 Juli 2015

Nggak Baca Lengkap Kan?

Assalamualaikum.

Nggak baca lengkap kan?’ Begitulah kira-kira kalimat teman blogger yang postingannya barusan saya komentari. Dia tak membalas komentar saya di blog, melainkan mengirim WA ke saya. Saya kelabakan dong? Loh tadi saya komentar apa ya saat blogwalking di blognya? Malu-maluin saja.

Senin, 06 Juli 2015

Teliti, Berani, dan Peduli

Assalamualaikum.

Bukan perkara nilai nominalnya. Tapi kalau saya hanya diam, membiarkan mereka mengambil yang bukan hak mereka, saya takut dosa. Itu kan sama halnya saya mendukung apa yang mereka lakukan.


Sabtu, 04 Juli 2015

Keuntungan Mengkonsumsi Vitamin C Kauffman High Dose

Assalamualaikum.

Bibir suami saya dower! Tiap kali buka puasa atau sahur sering ngeluh, “Periiiih, Mi!” Tahu apa yang terjadi dengan bibir suami saya? Iya, sariawan.

Jumat, 03 Juli 2015

Sayangi Kendaraan dan Kantong Anda dengan Garda Mobile Otocare

Assalamualaikum.

Jam dinding menunjukkan pukul 06.45 WIB.

“Gawat! Bakalan terlambat nih! Abi, boleh minta tolong panasin motor ummi?” pinta saya pada suami. Suami langsung mengeluarkan si merah. Terdengar mesin yang tak mau menyala.

Rabu, 01 Juli 2015

Kecelakaan!


Assalamualaikum.

(Minggu, 28/6/2015)
Sssrrrtttt.........!!!! terdengar sesuatu dari belakang. Ah, itu suara ban yang sedang direm. Kecelakaan! Motor itu akan menabrak saya. Bukan saya, tapi kami. Ya Allah...Ya Allah....lindungi kami. Tangan kiri saya memegang perut dan yang kiri berpegangan pada suami. Tak berani menoleh. Takut. Pasrah.

Selasa, 30 Juni 2015

Arti Bahagia Ala Ibu

“Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya" (Anak Semua Bangsa, h. 98)” ― Pramoedya Ananta Toer

“Gila!! Ini beneran kamu yang mau nikah?! Hellooo....kamu buang ke mana mimpi-mimpimu selama ini? Bukankah kamu ingin berkelana, menikmati masa mudamu dengan mengabdikan diri pada negara ini?! Katanya kamu mau buat ibumu bangga? Membuktikan kalau kamu itu bisa diandalkan! Mana!? Eh.... Stop! Kamu nggak hamil duluan kan?” tanya teman saat melihat nama saya tertulis di sebuah undangan pernikahan. Heran.

Sabtu, 27 Juni 2015

Perubahan Bentuk Tubuh Bumil

Assalamualaikum.

"Hiiikss....Aku nggak cantik lagi..."

Hamil itu nyusahin! Betul? Ah, tidak juga. Alhamdulillah saya hepi-hepi saja dengan tubuh saya yang kayak begini *lirik kaca*.

Jumat, 26 Juni 2015

Wow, ASI Bocor?

Assalamualaikum.

Memangnya ban motor, kok bisa bocor? Apa itu ASI bocor? Kenapa bisa bocor?

Sejak usia kehamilan 5 bulan, saat tidak mengenakan (maaf) bra kok ada yang beda ya pada payudara (sebelah kanan) saya. Setelah (sekarang) usia kehamilan 6 bulan kok malah dua-duanya. Kayak basah-basah sedikit lengket di baju. Apaan ini? Pas saya cek kok ada bekas air di baju. Ah, mungkin tadi ketumpahan air, pikir saya. Tak selang lama kok bekas airnya di baju semakin lebar.

Kamis, 25 Juni 2015

Cara Unfollow Blog

Assalamualaikum.

Gemes, gemes, gemes! Sedang asyik follow blog sana, sini, eh keluar peringatan kalau ternyata saya sudah mencapai batas mem-follow blog teman. Artinya saya sudah tidak bisa mem-follow blog teman lagi.

Kok ada batasnya? Iya, ternyata ada batasnya lho mem-follow blog teman. Batasnya 300 blog.

Apakah saya tidak bisa lagi mem-follow blog teman? Bisa. Kalau tidak bisa nanti saya tidak bisa eksis lagi dong. Secara ini kan lagi hits-hitsnya gerakan saling follow blog. Solusinya?

Ternyata eh ternyata, ada cara unfollow blog lho. Sudah tahukah? Saya bagikan langkah-langkahnya ya, siapa tahu ada juga yang mengalami kejadian seperti saya.
  1. Buka dasbor blogger
  2. Scroll ke bawah, perhatikan daftar blog yang Anda follow.
  3. Pilih blog yang ingin Anda unfollow. Muncul beberapa postingannya. Klik salah satu dan blognya akan terbuka.
  4. Cari widget seperti di bawah ini.

  5. Klik Sign In
  6. Muncul kotak dialog seperti di bawah ini. 
  7. Log in dengan Google
  8. Masukkan password. 
  9. Tampilan akan kembali ke blog yang akan Anda unfollow
  10. Cari widget follower seperti di atas. Tampilannya sudah berbeda. Ada menu Options

  11. Klik menu Options, maka akan muncul seperti di bawah ini. Klik Site settings.
  12. Muncul kotak dialog sebagai berikut. Klik Stop following this site.
  13. Muncul kotak dialog sebagai berikut. 
  14. Klik Stop following.

Selesai. Itu tadi cara unfollow blog yang dapat saya bagikan. Oya, bagi saya sendiri kriteria blog yang saya unfollow salah satunya adalah yang jarang update. Ternyata setelah saya cek satu per satu, banyak lho yang update terakhirnya adalah satu tahun yang lalu. Siap-siap deh saya unfollow dan saya ganti dengan blog teman yang lebih up to date.

Selamat mencoba ya^^ 

Rabu, 24 Juni 2015

Yeay, Kopdar Perdana!

Assalamualaikum.

Situ blogger? Sudah pernah kopdar atau kopi darat? Ih, blogger kalau belum pernah kopi darat dengan blogger lainnya kok rasanya kurang greng gitu ya. *kibas kerudung* Memangnya saya sudah pernah? Kebanyakan gaya nih.

Kopdar adalah sebuah istilah yang mengacu kepada ajang pertemuan antar sesama pengguna yang umumnya sudah saling kenal lewat internet atau komunikasi radio. –wikipedia

Jadi, kopdar itu bisa diartikan ‘ajang’ pertemuan dengan teman yang sering kita jumpai di dunia maya. Kalau biasanya berkomunikasi lewat chatting atau komentar di sosial media, nah di kopdar inilah akan bertemu dan ngobrol dengan teman secara langsung.

Berdasarkan pengakuan banyak orang yang sudah pernah kopdar nih ya, kopdar itu bisa jadi momen di mana kita tahu teman kita yang ‘sebenarnya’. Sebenarnya? Ya kalau misalnya ada teman yang asyik diajak komunikasi lewat sosmed, eh tahunya kalau pas kopdar malah justru diem aja, atau sebaliknya. Dan masih banyak lagi.

Berfoto bersama teman-teman blogger Gandjel Rel
Beruntungnya diri ini saat mendapat kesempatan kopdar bareng teman-teman blogger Gandjel Rel pada Minggu, 7 Juni 2015 lalu. Bisa dibilang kopdar itu disponsori oleh acara seminar yang diadakan oleh Dancow. Jujur, saya senang banget. Karena itulah kopdar pertama saya selama saya kenal blog.

Dulu ke mana saja? Keinginan kopdar pasti ada. Akan tetapi, karena jarak rumah, kesibukan kuliah, dll *banyak alasan* dengan jadwal kopdar serta lokasi kopdar selalu jadi alasan. Maklum saya tinggal di pinggiran kota Semarang.

Untuk kopdar perdana kemarin, saya juga harus berterima kasih kepada suami nih. Kenapa? Kalau dulu banyak sekali teman-teman yang meracuni saya, “eh nanti kalau sudah nikah itu nggak bisa pergi ke sana- ke mari lho”. Racun itu palsu. Justru setelah punya suami saya malah bisa pergi ke mana-mana. Perginya berdua lagi, seperti saat kopdar perdana, kemarin.
Selain bahagia, apa yang saya rasakan saat kopdar perdana?

Satu hal yang pasti, ternyata teman-teman saya itu cantik-cantik dan ramah banget. Mereka welcome. Saya malah yang canggung jadi kebanyakan diem dan mendengarkan mereka saja. Ah, bukankah saya memang seperti itu orangnya ya? Sekali diem, kalau dah berkali-kali kelihatan gilanya. Hihihi. Selain itu, banyak hal yang belum saya ketahui tentang bahasan mereka. Daripada salah ngomong, mendingan saya diem dan mendengarkan bukan. Banyak ilmu yang saya dapatkan dari mereka.

Tips kopdar perdana itu...

Berikut tips kopdar perdana sekalian ikut seminar atau acara lainnya yang bisa saya bagikan untuk Anda.
  1. Pastikan dulu kalau pas hari H tidak ada acara penting lainnya. *ya iyalah*
  2. Cari tahu lokasi kopdar. Kalau letaknya jauh dan belum terlalu paham, tidak ada salahnya untuk googling atau tanya ke teman.
  3. Siapkan kostum atau dreescode, misalnya ada aturannya sih. Alhamdulillah kemarin pas kopdar perdana tidak ada aturan dresscode. Kalau ada? Hihihi..saya harus cari baju hamil. Baju saya sudah mulai tidak muat semuaaa. Hiks!
  4. Siapkan alat-alat liputan. Seperti, notebook, bolpoin, kamera (bisa menggunakan kamera digital atau HP). Sebagai saran, kalau bisa menggunakan smartphone dan kamera digital. Pengalaman, kalau pas acara banyak info yang harus ditulis kan tinggal difoto saja. Nulis gempor tangannya. Dan apa gunanya smartphone? *pastikan dulu signal oke ya?* Kan biasanya ada tuh live tweet, jangan sampai karena nggak bawa smartphone jadi melewatkan momen penting.
  5. Kalau bawa smartphone, jangan lupa bawa charger atau powerbank ya. Kalau baterai habis di tengah acara tuh rasanya gemesiiiinnn.
  6. Datang tepat waktu. Perkirakan kemungkinan terburuk, misalnya macet atau ban bocor.
  7. Hubungi teman (simpan nomor HP teman yang juga ikutan kopdar) agar saat sampai lokasi tidak linglung.
  8. Pasang senyum teramah, menyapa dan enjoy dengan kopdar perdana Anda.
  9. Pas acara, jangan pernah malu untuk ikut nimbrung difoto atau mengambil gambar ya. Bakalan rugi. Apalagi kalau mau buat liputan acara kopdar perdana itu untuk diposting di blog.

Itulah beberapa tips kopdar perdana ala saya yang baru sekali kopdar. Hihihi. *PD* Yang pasti saya tuman alias ketagihan ingin ketemu lagi sama teman-teman blogger. Semoga lain kali bisa ikutan kopdar lagi. Pesan saya, perasaan minder pasti akan muncul saat kopdar perdana, yang pasti olah rasa minder itu menjadi rasa yang positif. Percayalah, bertemu dengan banyak orang, apalagi orang tersebut lebih berpengalaman dari kita pasti akan banyak ilmu yang kita dapatkan. Masih minder? Buang jauh-jauh-lah!

Minggu, 21 Juni 2015

Obat Rindu untuk Anak TKW

Assalamualaikum.

Baru berusia 8 bulan tapi sudah ‘ditelantarkan’ oleh ibunya. Salah siapa jika saat ini, setelah dia berusia hampir 6 tahun, dia asing kepada ibunya? Bukan salah siapa-siapa sih, tapi keadaan ekonomi yang mendukung semua ini.
Rena saat belajar tengkurap
Ibunya adalah seorang TKW (tenaga kerja wanita). Tak sekali dia pergi ke luar negeri, berkali-kali malah. Singapura dan Hongkong adalah negera di mana perempuan yang berusia dua tahun di atas saya itu mengadu nasib. Suaminya yang berprofesi sebagai sopir tronton kurang mencukupi ekonomi keluarganya.  

Panggil saja dia, Rena. Adalah gadis kecil yang tumbuh menjadi pribadi sangat manja namun ndolor (dewasa sebelum waktunya). Apalagi kalau bukan karena semenjak kecil dia tak merasakan kasih sayang dari ibunya. Hidup bersama orang lain. Kasih sayang orang lain, seperti nenek, saya-sebagai bude, dan tante, apalah artinya? Miris memang.

Terkadang kasih sayang itu tak bisa diukur dengan materi. Memang, selama ibunya di luar negeri, Rena tak kurang suatu apa. Pengen apa diturutin. Yang penting jangan sampai nangis. Tapi apa yang didapat oleh ibunya setelah dia pulang? Rena yang berusia 2 tahun tak mengenalinya. Asing.
Rena saat ulang tahun yang ke-2
Setiap kali ada kesempatan, ibunya selalu berusaha mendekati Rena. Tetap saja, seperti orang asing. Menyerah atau apa, akhirnya ibunya kembali lagi jadi TKW setelah 5 bulan di rumah. Kali ini ganti negara, Hongkong jadi negara tujuannya.

Di Hongkong 2 tahun. Lagi-lagi semua kebutuhan Rena tercukupi. Saat ibunya pulang? Sama. Masih asing. Bahkan semakin asing. Kalau ada orang lain di rumah selain ibunya, dia pasti memilih dimandikan sama orang lain dibandingkan ibunya. Miris banget.

Rena dan keluarga.
Rena lebih memilih digendong sama Om dibandingkan ayah atau ibunya.
Sebagai sesama perempuan, saya tahu betul hati ibu Rena pasti sangat teriris. Bertujuan memberikan yang terbaik untuk anak dan keluarganya, akan tetapi dia harus menerima konsekuensi jauh dari anak semata wayangnya. Apa yang bisa dilakukannya?

Dengan tekad bulat, dia memilih untuk tidak kembali lagi ke luar negeri meskipun majikan memintanya kembali. Dia memilih pindah dan menetap di Bogor, bertiga, dia, suami, dan Rena. Dia ingin memberikan cinta seutuhnya pada Rena. Meluluhkan hatinya. Membuang rasa asing dalam hati Rena.

Kini, setelah hampir 1 tahun membentuk cinta dalam hati Rena, mereka kembali lagi ke kampung. Adakah perubahan? Sedikit. Bisa jadi karena Rena mulai terbiasa sehari-hari hanya ada dia dan ibunya. Tak ada orang lain. Ayahnya pun sesekali pulang.

Sayangnya, di saat rasa asing itu mulai sirna, masalah ekonomi mulai menghimpit lagi dan lagi. Bisa ditebak bukan? Ya, akhirnya ibu Rena ingin pergi ke luar negeri lagi? Apa tanggapan Rena?

“Ya.... Kalau ibu di luar negeri aku kan kalau ulang tahun dirayain, dibeliin sepeda lipat, bajuku bagus-bagus. Kalau ibuku di rumah kan nggak bisa gitu.” jawab Rena sangat polos.

Kalimat itu layaknya dua sisi mata uang logam, tajam mengiris hati ibunya, begitu juga Rena. Akan tetapi, di sisi lain ibunya ingin memberikan yang terbaik untuk Rena dan Rena ingin ibunya di sampingnya. Ah, terlalu rumit mengartikan semua ini. Dan Rena terlalu dini untuk mengartikan isi hatinya. Tapi sorot matanya tak pernah berdusta.

Seperti bulan ramadhan ini, disaat Rena mulai belajar berpuasa, ibunya justru sedang ada di penampungan. Hendak ke Hongkong lagi. Sesekali pulang. Dan saat mendapat kabar kalau ibunya hendak pulang, dia justru merengek kepada ibunya.

“Ibuu...nanti kalau ibu pulang, aku buatin pisang penyet cokelat keju yaa kayak pas di Bogor itu. Enak. Tante nggak bisa buatin.” pintanya lewat telepon.
Ibunya pun dengan senang hati menuruti permintaan anaknya. Demi, demi apalagi kalau bukan rasa asing itu jauh-jauh dari anaknya. Dia ingin Rena selalu ingat padanya. Terlebih lagi ibunya juga tahu kalau pisang penyet cokelat keju itu terbuat dari bahan-bahan yang kaya akan gizi. Terutama keju. Parutan keju cheddar yang digunakan sebagai toping ini adalah keju kraft yang banyak mengandung kalsium.

Tentu ibunya juga tahu betul kalau kalsium itu berguna sekali untuk pembentukan tulang dan gigi Rena yang sedang mengalami pertumbuhan. Selain itu tekstur kejunya pun halus, aroma dan rasa kejunya pun khas. Dan satu hal yang membedakan dari keju lain, warnanya itu kuning lembut dan tidak mencolok.

Tak menunggu lama, kemarin Jumat saat ibunya pulang, Rena langsung bisa menyantap pisang penyet cokelat keju bikinan ibunya. Dengan lahap Rena menghabiskan camilan itu. Tak lupa Rena juga berbagi lho ke teman-temannya dan seakan ingin berbagi rasa bahagia dan berkata kepada teman-temannya, “Ini buatan ibuku lho.”
Rena makan bersama dengan teman-temannya
Ah...Allah memang adil. Menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan hukum sebab-akibat. Hati Rena yang sudah hampir beku bisa luluh hanya karena camilan buatan ibunya. Kalau dipikir-pikir, sekuat-kuatnya usaha ibu Rena untuk meluluhkan hati Rena, kalau belum ketemu teknik yang pas akan sia-sia saja. Makanya, ibunya membagikan resep pisang penyet cokelat keju ini pada orang rumah agar suatu hari kalau Rena merengek minta dibuatkan pisang penyet cokelat keju dia tak perlu menunggu ibunya sampai pulang. Ibunya percaya, Rena akan selalu ingat kalau pisang penyet cokelat keju camilan kesukaannya itu adalah resep milik ibunya.

Walaupun agak kaku, Rena mau juga dipangku ibunya
Nah, kalau kerinduan hati dan rasa asing dalam hati Rena terhadap ibunya saja bisa terobati dengan pisang penyet cokelat keju, tak ada salahnya jika Anda juga menyampaikan cinta kasih Anda di bulan ramadhan ini dengan olahan lezat dan bergizi dari keju kraft! Dan saya yakin, dengan adanya perubahan sikap Rena secara tidak langsung akan ada rasa bahagia yang luar biasa di hati ibunya. Sering kali apapun yang diberikan anak kepada ibunya, meskipun kecil, sederhana, justru bermakna besar bagi seorang ibu.